PARTAI POLI TI K
R. HERLAMBANG PERDANA WI RATRAMAN, SH., MA. Depart em en Hukum Tat a Negara
Sub Pokok Bahasan
Sej arah Parpol di I ndonesia
Parpol dalam Kont eks Hak Asasi Manusia dan
Dem okrasi
Pengat uran Parpol Dalam UUD 1945
Sist em Parpol
Fungsi Parpol
Ket erw akilan Perem puan dalam Parpol
Pem bubaran Parpol
Sej arah Parpol di I ndonesia ( 1)
Sebelum 1945
Kebangkit an kesadaran nasional dalam rezim kolonial Î 1939, t erdapat beberapa fraksi dalam Volksraad: Fraksi Nasional ( Husni Tham rin) , Perhim punan Pegaw ai Best uur Bum iput era ( Praw ot o) , I ndonesische Nat ionale Groep ( M. Yam in) . Di luar Volksraad: KRI ( Kom it e Rakyat
I ndonesia) yang t erdiri dari GAPI ( Gabungan Polit ik I ndonesia/ Nasionalis) , MI AI ( Maj elis I slam il A’laa I ndonesia/ I slam ) , MRI ( Maj elis Rakyat I ndonesia) . Zam an Jepang: Dilarang, kecuali pem bent ukan Part ai
Sej arah Parpol di I ndonesia ( 2)
Set elah 1945
Zam an Kem erdekaan: dibuka seluas- luasnya kesem pat an m endirikan part ai
Pem ilu 1955: kem enangan 4 part ai besar Î PKI , NU, Masyum i, PNI .
Dem okrasi Terpim pin: Dipersem pit ruang geraknya.
Orde Baru: 1971, Golkar m enj adi pem enang, diikut i NU, Parm usi, dan PNI .
Pem ilu 1977: 2 Parpol dan Golkar (set elah
pem berlakuan UU Nom or 3 Tahun 1975 t ent ang Parpol dan Golkar)
Parpol dalam Kont eks HAM dan
Dem okrasi ( 1)
Pasal 1 UU No. 31/ 2002 Î Parpol adalah organisasi
polit ik yang dibent uk oleh sekelom pok w arga negara RI secara sukarela at as dasar persam aan kehendak dan cit a- cit a unt uk m em perj uangkan kepent ingan anggot a, m asyarakat , bangsa, dan negara m elalui Pem ilu
Pem bent ukan Parpol m erupakan j am inan konst it usional w arga negara at as kebebasan berserikat , berkum pul dan berpendapat ( secara polit ik) ( ps. 28, 28E ayat 3 UUD 1945)
Kebebasan t ersebut dij am in oleh Hukum HAM
Parpol dalam Kont eks HAM dan
Dem okrasi ( 2)
Faham Dem okrasi Î Hak Rakyat unt uk Menent ukan Represent asi Polit ik ( sarana kehendak/ kem auan
bersam a)
Part ai polit ik pent ing bagi sist em dem okrasi bernegara
Î pelem bagaan dem okrasi dipengaruhi pelem bagaan part ai polit ik
M Budiarj o Î Parpol adalah suat u kelom pok t erorganisir yang anggot a- 2nya m em punyai orient asi, nilai- nilai dan cit a- cit a, dengan t uj uan unt uk m em peroleh kekuasaan polit ik dan m erebut kedudukan polit ik unt uk
m elaksanakan kebij aksanaan- 2 m ereka Î berbeda
Pengat uran Parpol dalam
UUD 1945
UUD 1945 Pasal 22E ayat ( 3) : Pesert a pem ilihan um um unt uk m em ilih anggot a DPR dan anggot a DPRD adalah
pa r t a i polit ik. * * * )
UUD 1945 Pasal 28: Kem erdekaan berserikat dan berkum pul, m engeluarkan pikiran dengan lisan dan t ulisan dan sebagainya dit et apkan dengan undang-undang.
UUD 1945 Pasal 24C ayat ( 1) : MK berw enang m engadili pada t ingkat pert am a dan t erakhir yang put usannya
Sist em Part ai Polit ik
Sist em Part ai Tunggal
Sist em Dwi Part ai
Î
“ a convenient
syst em for cont ent ed people”
Fungsi Parpol ( Pasal 11)
a.
Pendidikan polit ik bagi anggot a dan m asyarakat luas
agar m enj adi warga negara I ndonesia yang sadar
akan hak dan kewaj ibannya dalam kehidupan
berm asyarakat , berbangsa, dan bernegara;
b.
Pencipt aan iklim yang kondusif bagi persat uan dan
kesat uan bangsa I ndonesia unt uk kesej aht eraan
m asyarakat ;
c.
Penyerap, penghim pun, dan penyalur aspirasi polit ik
m asyarakat dalam m erum uskan dan m enet apkan
kebij akan negara;
d.
Part isipasi polit ik w arga negara I ndonesia; dan
e.
Rekrut m en polit ik dalam proses pengisian j abat an
polit ik m elalui m ekanism e dem okrasi dengan
Pem bubaran dan Penggabungan
Parpol ( 1)
Ps. 40 ayat 1- 5 UU 2/ 2008 ( dulu Ps. 19) : Ket ent uan Larangan bagi Parpol ( 5 kat egori)
1. Larangan soal nam a, lam bang, t anda gam bar yang sam a.
2. Larangan bila bert ent angan dengan UUD dan perat uran per-UU- an lain, m em bahayakan NKRI , bert ent angan dengan
upaya persahabat an dalam rangka m em elihara ket ert iban dan perdam aian dunia
3. Larangan soal m enerim a/ m em berikan pihak asing
sum bangan yang bert ent angan dengan perat uran per- UU-an, m enerim a sum bangan t anpa ident it as,
m em int a/ m enerim a sum bangan dari BUMN, BUMD, koperasi, yayasan, LSM, orm as, dan organisasi kem anusiaan
4. Larangan m endirikan badan usaha at au m em iliki saham suat u badan usaha
Pem bubaran dan Penggabungan
Parpol ( 2)
Ps. 41 UU 2/ 2008 (
dulu Ps. 20
) :
Parpol bubar karena
1.
Mem bubarkan diri at as keput usan
sendiri
2.
Menggabungkan diri dengan part ai
polit ik lain
Pem bubaran dan Penggabungan
Parpol ( 3)
Apakah t idak t erpenuhinya salah sat u syarat
dalam ps. 40 dapat m enyebabkan Parpol
dibubarkan?
Apakah yang disebut dengan ‘pem bekuan
sem ent ara’, dan siapa yang berw enang unt uk
m em bekukan parpol?
Siapakah yang berw enang dalam pem bubaran
parpol, dan bagaim ana peran Depkum ham ,
KPU dan Depdagri?
Sanksi- sanksi
( adm inist rat if, pem bekuan, pem bubaran, penyit aan aset dan pidana)
Pasal 40 ayat ( 1) dikenai sanksi adm inist rat if berupa pem bekuan kepengurusan oleh pengadilan negeri ( pasal 48 ayat 1)
Pasal 40 ayat ( 2) dikenai sanksi adm inist rat if berupa pem bekuan sem ent ara Part ai Polit ik yang bersangkut an sesuai dengan
t ingkat annya oleh pengadilan negeri paling lam a 1 ( sat u) t ahun, dan bila t erj adi pelanggaran lagi dibubarkan m elalui put usan MK ( pasal 48 ayat 2- 3)
Pasal 40 ayat ( 3) huruf a,b,c, dan d, pengurus Part ai Polit ik yang bersangkut an dipidana dengan pidana penj ara, sert a sanksi
adm inist rat if ( pasal 48 ayat 4- 5 j o. 47 ayat 5)
Pasal 40 ayat ( 4) dikenai sanksi adm inist rat if berupa pem bekuan sem ent ara kepengurusan Part ai Polit ik yang bersangkut an sesuai dengan t ingkat annya oleh pengadilan negeri sert a aset dan
saham nya disit a unt uk negara ( pasal 48 ayat 6)
Wewenang unt uk m em berikan
sanksi ( UU 2/ 2008)
I nst it usi Pasal t erkait ( cont oh)
Jenis sanksi t hd Parpol
KPU 13j dan 13i Adm inist rat if
Depkum ham 40 ayat 1 Penolakan
pendaft aran Parpol
MK 40 ayat 2 Pem bubaran
parpol
PN 40 ayat 1, 2; 40
ayat 3
Pem bekuan
Ket erw akilan Perem puan
Pasal 20 UU No. 2 Tahun 2008
Kepengurusan Part ai Polit ik t ingkat provinsi
dan kabupat en/ kot a sebagaim ana
dim aksud dalam Pasal 19 ayat ( 2) dan ayat
( 3) disusun dengan m em perhat ikan
BAB XI V: PENYELESAI AN
PERSELI SI HAN PARTAI POLI TI K
Pa sa l 3 2
( 1) Perselisihan Part ai Polit ik diselesaikan dengan cara m usyaw arah m ufakat .
( 2) Dalam hal m usyaw arah m ufakat sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t idak t ercapai, penyelesaian perselisihan Part ai Polit ik dit em puh m elalui pengadilan at au di luar pengadilan.
( 3) Penyelesaian perselisihan di luar pengadilan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) dapat dilakukan m elalui rekonsiliasi, m ediasi, at au
arbit rase Part ai Polit ik yang m ekanism enya diat ur dalam AD dan ART.
Pa sa l 3 3
( 1) Perkara Part ai Polit ik berkenaan dengan ket ent uan Undang- Undang ini diaj ukan m elalui pengadilan negeri.
( 2) Put usan pengadilan negeri adalah put usan t ingkat pert am a dan t erakhir, dan hanya dapat diaj ukan kasasi kepada Mahkam ah Agung.
( 3) Perkara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) diselesaikan oleh pengadilan negeri paling lam a 60 ( enam puluh) hari sej ak gugat an
Kasus Muhaim in vs. Gus Dur
( Part ai Kebangkit an Bangsa) - 1
Pasal 23
( 1) Pergant ian kepengurusan Part ai Polit ik di set iap t ingkat an dilakukan sesuai dengan AD dan ART.
( 2) Susunan kepengurusan hasil pergant ian kepengurusan Part ai Polit ik t ingkat pusat didaft arkan ke Depart em en paling lam a 30 ( t iga puluh) hari t erhit ung sej ak t erj adinya pergant ian
kepengurusan.
( 3) Susunan kepengurusan baru Part ai Polit ik sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) dit et apkan dengan Keput usan Ment eri paling lam a 7 ( t uj uh) hari t erhit ung sej ak dit erim anya persyarat an.
Pasal 24
Dalam hal t erj adi perselisihan kepengurusan Part ai Polit ik hasil forum t ert inggi pengam bilan keput usan Part ai Polit ik,
Kasus Muhaim in vs. Gus Dur
( Part ai Kebangkit an Bangsa) - 2
Pasal 25
Perselisihan kepengurusan Part ai Polit ik sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 24 t erj adi apabila pergant ian
kepengurusan Part ai Polit ik yang bersangkut an dit olak oleh paling rendah 2/ 3 ( dua pert iga) dari j um lah pesert a forum t ert inggi pengam bilan keput usan Part ai Polit ik.
Pasal 26
( 1) Anggot a Part ai Polit ik yang berhent i at au yang
diberhent ikan dari kepengurusan dan/ at au keanggot aan Part ai Polit iknya t idak dapat m em bent uk kepengurusan dan/ at au Part ai Polit ik yang sam a.