• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatkan Proses Pembelajaran Dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Think Pair and Share Berbantu Media Video pada Siswa Kelas 5 Semester II SD Negeri 1 Danyang Kecamatan Pu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatkan Proses Pembelajaran Dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Think Pair and Share Berbantu Media Video pada Siswa Kelas 5 Semester II SD Negeri 1 Danyang Kecamatan Pu"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

27 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek. Seting tempat membahas tentang dimana penelitian itu berlangsung, selanjutnya seting waktu membahas tentang kapan penelitian itu dilaksanakan dan karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi kelas 5 sebagai subjek penelitian.

3.1.1 Seting Tempat Penelitian

Seting tempat penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian itu berlangsung. Penelitian dilakukan di SDN 1 Danyang yang terletak di desa Danyang, Kecamatan Purwodadi , Kabupaten Grobogan . Lokasi SDN 1 Danyang sangat strategis kerena terletak dipinggir jalan yang berdekatan dengan pemukiman warga sehingga memudahkan siswa untuk menjangkau sekolah. Sarana dan prasarana di SDN 1 Danyang sudah cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah ini yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium komputer, 1 rumah dinas penjaga sekolah, 1 kantin sekolah serta tempat parkir dan halaman sekolah yang luas sehingga dapat menunjang setiap aktivitas siswa.

3.1.2 Waktu Penelitian

(2)

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian NO Pelaksanaan

penelitian

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Proposal PTK

SIKLUS I

2

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

SIKLUS II

3

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4 Pelaporan

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

(3)

3.2 Jenis dan Desain Penelitian

Pada sub judul jenis penelitian dan desain penelitian ini akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu jenis penelitian dan desain penelitian. Jenis penelitian akan membahas mengenai jenis penelitian yang akan peneliti lakukan, sementara desain penelitian lebih kepada model atau rancangan penelitian yang akan di jadikan acuan oleh peneliti di dalam melaksanakan tindakan penelitian.

3.2.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, karena penelitian ini melibatkan guru , peneliti dan berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama untuk mencari penyelesaian terhadap masalah tersebut.

Dalam pelaksanaan tindakan diperlukan kerjasama yang baik antara peneliti dengan guru dalam hal mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, mengumpulkan data, evaluasi, dan refleksi), menganalisis data dan menyusun laporan akhir (Arikunto, 2012:63). Perencanaan penelitian tindakan kelas disusun dan didiskusikan oleh peneliti bersama guru kolaborator untuk menentukan keberhasilan penelitian tindakan kelas yang dilangsungkan.

3.2.2. Desain Penelitian

(4)

selama tindakan pembelajaran berlangsung. Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali kegiatan yang telah dilakukan.

Desain bagan dalam penelitian ini menurut Kemis & Tagart (Arikunto 2012: 16) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK Menurut Kemis & Tagart (Arikunto 2012:16)

3.3 Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolavariabborasi. Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun rincianya adalah sebagai berikut :

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Think Pair and Share(X) variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Think Pair and Share

Think Pair and Share merupakan pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktifitas seluruh siswa, melibatkan peran siswa, dan kelompok. Pada

Perencanaan

Perencanaan

Pengamatan Pengamatan

Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi

Hasil Siklus I

(5)

pembelajaran Think Pair and Share siswa saling bertukar informasi antara kelompok satu dengan kelompok lain.

b. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2010). Variabel terikat dalam penelitian ini dilambangkan dengan huruf Y adalah hasil belajar.

Hasil Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dicapai melalui proses belajar. Perubahan tingkah laku tersebut dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar siswa dalam pemehaman materi diketahui dengan adanya hasil evaluasi di akhir pembelajaran.

3.4 Rencana Tindakan

Rancangan tindakan akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu rencana tindakan siklus I dan rencana tindakan siklus II. Menurut Arikunto (2012:16-18) sebuah penelitian pada dasarnya terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi, dan (4) refleksi. Berikut ini rangkaian dari keempat tahapan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode pembelajaran Think Phare and Share.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus 1

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Rencana tindakan penelitian siklus I yang dilakukan di SDN 1 Danyang dapat diuraikan sebagai berikut:

3.1 Tahap Perencanaan (Planning)

Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun wawancara dengan guru kelas maupun kepala sekolah.

a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan guru kolaborator. b. Melalui saran dan diskusi yang diberikan oleh guru kolaborator peneliti

(6)

proses pembentukan tanah.

c. Peneliti merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indicator yang telah ditentukan.

d. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I mata pelajaran IPA sesuai dengan SK, KD dan indikator yang telah ditentukan dengan pokok bahasan proses pembentukan tanah dengan menerapkan metode pembelajaran Think Pair and Share.

e. Mempersiapkan sumber, alat dan media gambar yang dipergunakan untuk pembelajaran.

f. Menyusun lembar observasi metode Think Pair and Share untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama tindakan pembelajaran berlangsung.

g. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar IPA.

h. Menyampaikan rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran kepada guru kolaborator SDN 1 Danyang.

3.2 Pelaksanaan Tindakan ( Acting )

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan. Pada pertemuan pertama peneliti lebih dominan menggunakan metode ceramah, langkah langkahnya adalah sebagai berikut, pada kegiatan awal peneliti memberi motivasi dan apersepsi,kemudian pada kegiatan inti guru menjelaskan dan melakukan tanya jawab dengan siswa,pada kegiatan akhir peneliti dan siswa menyimpulkan bersama sama tentang materi pelajaran kemudian siswa diberikan soal evaluasi

(7)

interaksi antar siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, prinsip genreralisi atas penemuan siswa,Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan pengetahuan yang ada.

Pada pertemuan ketiga Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran diantaranya sebagai berikut pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan apersepsi tentang bagaimana bunyi merambat, Pada kegiatan inti siswa melakukan penelitian sederhana bagaimana perambatan bunyi bisa terjadi , siswa akan menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan interaksi antar siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, dan membimbing siswa,Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan pengetahuan yang ada.dan memberi soal evaluasi

3.3 Observasi (Observing)

Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat /observer. Pengamat bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir. Pengamat mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan tahap observasi ini peneliti dibantu oleh guru kelas 5 SDN 1 Danyang.

3.4 Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan peningkatan nilai siswa.

3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

(8)

kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya. Siklus II dilakukan 2 kali pertemuan dengan langkah langkah yang sama dengan siklus I antara lain:

1) Tahap Perencanaan (Planning)

Peneliti mengidentifikasi nilai dan data lain pada siklus I. Kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) dengan kompetensi ” Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan ” dengan menggunakan metode Think Phare and Share untuk 2 kali pertemuan.

2) Pelaksanaan Tindakan ( Acting )

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan.

Pada pertemuan pertama peneliti lebih dominan menggunakan metode ceramah, langkah langkahnya adalah sebagai berikut, pada kegiatan awal peneliti memberi motivasi dan apersepsi,kemudian pada kegiatan inti guru menjelaskan dan melakukan tanya jawab dengan siswa,pada kegiatan akhir peneliti dan siswa menyimpulkan bersama sama tentang materi pelajaran kemudian siswa diberikan soal evaluasi

(9)

3) Observasi (Observing)

Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat /observer. Pengamat bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir. Pengamat mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan tahap observasi ini peneliti dibantu oleh guru kelas 5 SDN 1 Danyang

4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan peningkatan nilai siswa,

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada sub judul ini akan menguraikan mengenai teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Teknik pengumpulan data akan memaparkan mengenai cara yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tindakan penelitian. Sementara pada sub judul instrumen pengumpulan data akan menjelaskan mengenai alat-alat intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam menghimpun data-data untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar mata pelajaran IPA.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

(10)

pembelajaran Think Pair And Share . Teknik tes dilakukan dengan memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda disetiap siklusnya, sementara itu teknik nontes dalam penelitian ini ialah observasi dan dokumentasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan penelitian.

1) Teknik Tes

Teknik tes mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, siswa diminta untuk mengeluarkan kemampuan yang dimiliki dengan memberikan respon atau jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru. Purwanto (2013:65) mengemukakan bahwa tes merupakan suatu alat ukur yang digunakan oleh guru untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, antara lain mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, bakat, dan keterampilan siswa di mana siswa harus memberikan penampilan terbaiknya.

Tes evaluasi dilaksanakan setiap akhir tindakan pembelajaran pada siklus I maupun siklus II. Tes evaluasi dilakukan dengan memberikan sejumlah soal kepada subjek penelitian.

Menurut Sudjana (2011:35) Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan memperoleh jawaban dari siswa baik itu dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Dalam PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN 1 Danyang , bentuk instrumen tes yang digunakan sebagai alat penilaian berupa soal tes berbentuk pilihan ganda dengan materi pelapukan pada batuan

2) Teknik nontes

Menurut Purwanto (2013:63) non tes merupakan teknik pengumpulan data yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Jenis teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

(11)

berkaitan dengan tindakan pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 1 Danyang melalui model pembelajaan Think Pair and Share sebagai berikut:

1) Butir Soal Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan materi Energi panas dan bunyi. Bentuk tes pilihan ganda dipilih karena dapat memberikan penilaian terhadap siswa secara objektif, butir soal dalam tes objektif dapat ditulis dalam jumlah banyak sehingga memungkinkan untuk mencakup semua daerah prestasi yang hendak diukur (Purwanto, 2013:73)

(12)

Siklus I

No. Standart

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No.Soal

1 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan-nya dengan penggunaan sumber daya alam

7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena

pelapukan

7.1.1. Mengidentifikasi komposisi bahan pembentuk tanah 1, 2, 3 7.1.2. Mendefinisikan pengertian tanah 4,5 7.1.3. Menyebutkan contoh batuan beku 9, 10 7.1.4. Mengidentifikasi jenis batuan beku menurut cirinya 7, 8 7.1.5. Mendeskripsikan proses terbentuknya jenis-jenis

batuan beku 11, 13

7.1.6. Menyebutkan contoh batuan sedimen 16, 19 7.1.7. Mengidentifikasi jenis batuan sedimen menurut

cirinya 17,18, 20

7.1.8. Mendeskripsikan proses terbentuknya jenis-jenis

batuan sedimen 21, 22

7.1.9. Menyebutkan contoh batuan malihan 13,14 ,15 7.1.10. Mengidentifikasi jenis batuan malihan menurut

cirinya 24

7.1.11. Mendeskripsikan proses terbentuknya jenis-jenis

batuan malihan 25

7.1.12. Mendeskripsikan pelapukan batuan secara fisika 6 7.1.13. Mendeskripsikan pelapukan batuan secara biologi 12

(13)

Tabel 3.3

Kisi Kisi Soala Evaluasi Siklus II

No. Standart

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No.Soal

1 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan-nya dengan penggunaan sumber daya alam

7.2 Mengidentifikasi

jenis jenis tanah 7.2.1. Mengidentifikasi unsur pembentuk tanah 7.2.2. mendeskripsikan komposisi lapisan pembentuk 10,12,24,25,

tanah 8,9,13,17,18,19,

7.1.3. Mengidentifikasi jenis jenis Tanah 1,2,3,4,6,7,20,21,22,23 7.1.4. Mendeskripsikan fungsi tanah dalam kehidupan 5,11,14,15,16.

(14)

Pada setiap jawaban bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar

diberi skor satu atau bergantung pada keinginan guru namun pada umumnya diberi

skor satu (Sudjana, 2011:54). Pada PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN Danyang 1

setiap item soal pada tes evaluasi hasil belajar IPA melalui model pembelajaran

Think

Pair and Share

diberi skor 1 dan perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar mata

pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

x

= nilai tes evaluasi hasil belajar IPA

∑ S = jumlah skor

∑ SM = jumlah skor maksimum.

KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 69, sehingga

berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat

diketahui bahwa siswa sudah tuntas belajar atau belum. Kriteria ketuntasan belajar

siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Ketuntasan Belajar

Rentang

Kriteria

x

< 69

Belum memenuhi KKM atau tidak tuntas.

x

≥ 69

Memenuhi KKM atau tuntas.

2)

Lembar Observasi atau Pengamatan

(15)

oleh guru dalam mengukur apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah

sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap

indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala

(skala likert) yaitu skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan

siswa yang berupa angka ditarsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4 apabila

pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru

dan siswa dengan sangat baik, skor 3 apabila pernyataan pada masing-masing

indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik, skor 2

apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh

guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila pernyataan pada masing-masing

indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan kurang. Skala

likert biasa digunakan untuk memberikan penilaian terhadap sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:134).

Tabel 3.5

Kisi- kisi Observasi Aktifitas Guru

Aspek yang

diamati

Aspek Yang Diamati

No item

Memeriksa

kesiapan belajar

siswa (pra

pembelajaran )

1.

Memerikasa kesiapan ruang, alat, dan media

pembelajaran

2.

Membimbing siswa berdoa

3.

Melakukan kegiatan presensi

4.

Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

1

1.

Melakukan apresepsi sesuai dengan materi ajar

2.

Memberikan motivasi kepada siswa dengan

Tanya jawab

3.

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

5

(16)

tujuan

dicapai dan dan rencana kegiatan

7

1.

Membimbing siswa melakukan eksplorasi

sumber bacaan

2.

Menunjukkan pengusaan materi pelajaran

3.

Menyampaikan materi dengan menggunakan

media video

4.

Memfasilitasi terjadi interaksi guru, siswa, dan

sumber bacaan

5.

Menunjukkan respon terbuka terhadap respon

siswa

6.

Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

8

1.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

2.

Menggunakan media secara efektif dan efisien

14

15

Mengorganisasikan

siswa dalam

kegiatan diskusi

1.

Mengarahkan siswa dalam pembelajaran

Think

Pair and Share

2.

Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

Think Pair and Share

3.

Membimbing siswa untuk menyusun

kesepakatan peraturan kegiatan

Think Pair and

Share

4.

Membimbing siswa dalam kegiatan

Think Pair

and Share

5.

Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam belajar melalui kegiatan berkelompok

6.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertukan pikiran dengan siswa yang lain

7.

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

(17)

pembelajaran

Think Pair and Share

Penghargaan

Kelompok

1.

Melaksankan kegiatan sesuai pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan

2.

Meluruskan kesalahpahaman yang terjadi dan

memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

3.

Memberikan poin kepada kelompok yang

berani maju menyampaikan hasil diskusi

mereka

4.

Memberikan penghargaan kepada kelompok

yang mendapat poin terbaik

1.

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

lancar

2.

Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan

benar

1.

Memberikan kesempatanm kepada siswa untuk

bertanya tentang hal yang belum dipahami

2.

Memberikan motivasi kepada kelompok yang

nilainya kurang

3.

Membimbing siswa membuat kesimpulan

pembelajaran

4.

Melakukan refleksi pembelajaaran dengan

melibatkan siswa

5.

Menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan berikutnya

(18)

Tabel 3.6

Kisi kisi Observasi Aktivitas Siswa

Aspek yang

Diamati

Indikator

Item

No

Kesiapan

belajar siswa

(Pra Pelajaran)

1)

Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran

( buku catatan , buku paket dan buku tugas)

2)

Menjawab apresepsi dari guru

3)

Memperhatikan motivasi yang disampaikan guru

4)

Memperhatikan dengan seksama ketika guru

menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan

dilakukan

1)

Melakukan eksplorasi sumber bacaan

2)

Menyimak materi yang guru sampaikan

5

6

Partisipasi aktif

siswa dalam

pembelajaran

1)

Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan

oleh guru ketika proses pembelajaran

2)

Aktif bertanya ketika proses pembelajaran

3)

Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran

7

1)

Mencatat materi yang disampaikan guru melalui

media video

2)

Menunjukan respon positif ketika guru

menggunakan media video dalam pembelajaran

3)

Antusias terhadap materi yang guru sampaikan

menggunakan media video

1)

Melakukan diskusi kelompok dengan semangat

2)

Teratur dalam berkelompok tanpa ada kegaduhan

yang tak berarti

3)

Menjelaskan hasil diskusi di depan kelas

4)

Menyimak dengan seksama pendapat yang

kelompok lain sampaikan

13

14

(19)

(

Think Pair

and Share )

5)

Antusias atas penghargaan yang diberikan guru

17

Membuat

Kesimpulan

dan Melakukan

Kegiatan

Refleksi

1)

Bertnya jawab dengan guru tentng materi yang

belum terselesaikan dengan benar

2)

Membuat kesimpulan dari materi yang dipelajarari

3)

Merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan

4)

Memberi salam penutup

18

19

20

21

Jumlah

21

Untuk menghitung rentang kriteria skor aktivitas, baik guru maupun siswa

digunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah-langkah perhitungan

sebagai berikut:

a.

Menghitung rentang data

Skor Maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian

observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4), sementara

skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi

aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian terendah (1).

b.

Menghitung Jumlah Kelas Interval

n

merupakan jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian.

c.

Menghitung Panjang Kelas

R = Skor maksimal – Skor minimal

(20)

Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut dapat diketahui kriteria

skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sebagai berikut:

Tabel 3.7

Skor Kreteria Aktivitas Guru

Rentang

Kriteria

36 – 57

Sangat kurang

58 – 79

Kurang

80 – 101

Cukup Baik

102 – 123

Baik

124 – 136

Sangat baik

Tabel 3.8

Skor Kreteria Aktivitas Siswa

Rentang

Kriteria

25 – 37

Sangat kurang

38 – 48

Kurang

49 – 66

Cukup Baik

67 – 74

Baik

75 – 84

Sangat baik

3)

Dokumentasi

(21)

3.6

Uji validitas dan Uji Reabilitas Instrumen

Jenis data yang peneliti peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data

kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran pada

siklus I dan II dalam lima kali pertemuan.

a.

Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui

seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Dalam PTK

yang dilakukan di kelas 5 SDN Danyang 1 menggunakan acuan toleransi kesalahan

5% atau taraf kepercayaan sebesar 95%. Pelaksanaan uji validitas dilaksanakan di

kelas 6 SDN 1 Danyang dengan peserta tes berjumlah 33 siswa. Untuk batasan r

tabel maka dengan N=33 maka didapat r tabel sebesar 0,301. Artinya jika nilai

korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika

kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Validitas

dihitung menggunakan

SPSS 20 for windows.

Berikut ini adalah tabel uji validitas instrumen tes untuk masing-masing

siklus.

Tabel 3.9

Hasil Validitas Instrument Tes

Bentuk Instrumen

Item Soal

Valid

Tidak Valid

Siklus I

1, 2, 3, 4,5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25

1,2,3,4,5,7,8,10,13,

17,18,19,20,21,25

6,9,11,12,14,15,16,

22,23,24

Siklus II

1, 2, 3, 4,5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25

1,3,4,5,7,8,9,13,16,

(22)

Melihat tabel 3.8, maka sudah adanya data yang menyatakan soal/instrument

valid dan tidak valid untuk soal di, siklus I dan siklus II yang sudah di uji validitasnya

melalui

SPSS 20 for windows

. Pada siklus I dari 25 soal terdapat 15 soal yang valid

dan 10 soal yang tidak valid. Sedangkan pada siklus II dari 25 soal terdapat 15 soal

yang valid dan 10 soal yang tidak valid.

b.

Uji Reabilitas

Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya

tetap konsisten jika pengukuran diulang. Pengambilan keputusan pada uji reliabilitas

menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang reliabel ,

sedangkan 0,7 reliabel dan diatas 0,8 adalah sangat reliabel (Sekaran dalam Priyatno,

2010:32).

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

N of items

Kategori

Siklus I

.798

25

Reliabel

Siklus II

.782

25

Reliabel

(23)

c.

Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Arikunto (2012:223), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan

siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat.

Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:

P =

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.11

Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

Rentang

Kriteria

0,00 - 0,30

Sukar

0,33 - 0,70

Sedang

0,71 – 1,00

Mudah

(24)

Tabel 3.12

Analisis Taraf Kesukaran Soal

Analisa

Soal

Soal

Mudah

Soal Sedang

Soal Sukar

Siklus I

2,3,8,10

11,12,15,17,19,22,23

1,4,5,6,7,9,13,14,16,

18,20,21,24,25

Siklus II

1,4,5,6

2,3,8,11,12,15,17,

19,22,23

,7,9,10,13,14,16

18,20,21,24,25

Analisis taraf kesukaran untuk soal yang digunakan pada tes akhir siklus I

yaitu untuk soal mudah berjumlah 4 , soal sedang berjumlah 7, dan soal sukar

berjumlah 14 soal. Sedangkan untuk soal tes yang dilakukan pada siklus II dengan

soal mudah berjumlah 4 soal sedang 7 soal dan soal sukar berjumlah 14 . Untuk soal

evaluasi setiap akhir siklus menggunakan 15 butir soal yang sudah di uji validitas dan

reliabilitas serta uji tingkat kesukaran.

3.6

Analisis data

Data yang diperoleh pada penelitian pada kelas 5 SDN Danyang 1 adalah data

yang berupa angka ( data kuantutatif ) yang menunjukan nilai tes awal , nilai evaluasi

setelah siklus I , nilai evaluasi siklus II, skor observasi guru dan siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model pembelajaran

Think Pair and Share

berbantu media

video yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan

data nilai hasil belajar IPA dianalisis menggunakan teknik analisis dskriptif

komparatif sehingga dapat dibandingkan antara nilai hasil Siklus I dan Siklus II.

(25)

Keterangan:

x = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA

Σ S = jumlah skor

Σ SM = jumlah skor maksimum.

KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 69, sehingga

berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat

diketahui bahwa siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam pembelajaran IPA.

Sementara itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= nilai rata-rata

∑x = jumlah nilai yang diperoleh

N

= jumlah siswa

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah

sebagai berikut:

Keterangan :

Kb

= ketutasan belajar

NS

= jumlah siswa yang diatas KKM ( nilai ≥ 69 )\

N

= jumlah siswa

(26)

Tabel 3.13

Kreteria Ketuntasan Belajar Klasikal

Rentang

Kriteria

1% - 20%

Sangat Kurang

21% - 40%

Kurang

41% - 60%

Cukup baik

61% - 80%

Baik

81% - 100%

Sangat baik

Analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA

melalui model pembelajaran

Think Pair and Share

berbantuan media video dilakukan

dengan menghitung persentase jumlah pencapaian skor minimal secara klasikal.

Rumus persentase hasil observasi guru dan siswa adalah sebagai berikut:

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, maka kriteria hasil observasi

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran

Think

Pair and Share

berbantuan media video dapat digolongkan menjadi lima kriteria.

Kriteria hasil observasi secara klasikal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Kreteria Ketuntasan Observasi Klasikal

Rentang

Kriteria

1% - 20%

Sangat Kurang

21% - 40%

Kurang

41% - 60%

Cukup baik

61% - 80%

Baik

(27)

3.7

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5

SDN Danyang 1 melalui model pembelajaran

Think Pair and Share

berbantuan

media video pada pembelajaran IPA meliputi indikator proses dan hasil. Indikator

proses dan hasil dijabarkan sebagai berikut:

3.7.1

Indikator Proses

Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses pelaksanaan

tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa melalui penerapan model

pembelajaran

Think Pair and Share

berbantuan media video. Pada penelitian ini

aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model

pembelajaran

Think Pair and Share

berbantuan media video dapat dikatakan berhasil

apabila mengalami peningkatan secara signifikan minimal 12% dari kondisi awal.

3.7.2

Indikator Hasil

Gambar

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian
Gambar 3.1  Tahapan Pelaksanaan PTK
Tabel 3.2 Kisi Kisi Soala Evaluasi
Tabel 3.3 Kisi Kisi Soala Evaluasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

adalah didasarkan pada kerangka instrumen penelitian dan penganalisaannya dilakukan secara kualitatif. Dari hasil pengolahan data ditetapkan data-data

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian beasiswa terhadap kinerja belajar siswa SMK Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran

Allah SWT, atas berkat dan rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya tepat waktu karena saya hanya bisa berusaha tetapi yang menentukan hanya

Bahwa perbuatan wanprestasi/ingkar janji yang dilakukan oleh Tergugat I dan tergugat II sudah jelas telah merugikan Penggugat, baik kerugian atas tidak dikembalikan

Sterilisasi panas kering biasanya digunakan untuk alat-alat atau bahan dengan uap tidak dapat penetrasi secara mudah atau untuk peralatan yang terbuat dari kaca.. Pada

Sejauh ini program tersebut telah menggunakan banyak indikator kinerja berbasis pada output (hasil) untuk mengevaluasi program, tetapi tidak pernah menggunakan sebuah indeks

Kebijakan pelayanan kesehatan menjadi salah satu komponen yang utama (Pujowati, 2012). Peningkatan pelayanan kesehatan yang baik seharusnya tidak berhenti sampai pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis paragraf yang terdapat dalam karangan siswa kelas VIII ada empat macam, yakni paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf