• Tidak ada hasil yang ditemukan

DARI BALAI DIKLAT MENJELMA JADI POLITEKNIK PELAYARAN SUMBAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DARI BALAI DIKLAT MENJELMA JADI POLITEKNIK PELAYARAN SUMBAR"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 05 / 2018

TRANS DARAT

20

PELANGGARAN ODOL

MULAI DITINDAK

SUMBER DAYA MANUSIA

36

DARI BALAI

DIKLAT MENJELMA

JADI POLITEKNIK

PELAYARAN SUMBAR

KONSISTENSI

MENGAWAL

KESELAMATAN

TRANSPORTASI

KONSISTENSI

MENGAWAL

(2)
(3)

Mengawal

Keselamatan Transportasi

Pembaca Budiman..

U

paya menjaga keselamatan transportasi terus dilakukan pemerintah. Konsistensi menegakkan aturan keselamatan angkutan darat, laut, udara dan perkeretaapian, dilakukan agar potensi terjadinya kecelakaan bisa diantisipasi. Langkah Kementerian Perhubungan menindak tegas segala bentuk pelanggaran angkutan jalan berjalan paralel dengan penegakan aturan keselamatan di sub sektor perhubungan darat, laut, udara dan perkeretaapian.

Tindakan penilangan dan penurunan muatan berlebih terhadap truk-truk over dimension over loading (ODOL) telah diberlakukan sejak awal Agustus 2018 di tiga jembatan timbang yakni di Balonggandu (Karawang), Losarang (Indramayu), dan Widang (Tuban). Langkah serupa akan diterapkan untuk operasional jembatan timbang lainnya di Tanah Air.

Sedangkan pengawasan untuk moda angkutan bus penumpang dilakukan dengan optimalisasi peran terminal tipe A melalui penerapan sistem zonasi. Dengan sistem zonasi, maka kelaikan angkutan bus dan kondisi kesehatan sopir bisa dicek pada saat bus-bus tersebut masuk ke terminal.

Langkah penegakkan aturan keselamatan juga dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian. Pemerintah telah menutup ratusan perlintasan sebidang yang sering menjadi penyebab kecelakaan. Langkah penutupan perlintasan diikuti pengembangan jalur fly over maupun underpass.

Ditjen Perhubungan Udara pun tak ketinggalan. Upaya mengawal keselamatan transportasi udara dilakukan dengan implementasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (Civil Aviation Safety Regulation/CASR). Salah satu ketentuannya adalah keharusan adanya pemeriksaan pilot, cabin crew, dan armada pesawat terbang sebelum keberangkatan. Penerbangan harus memenuhi persyaratan bebas dari penyalahgunaan alkohol dan narkoba, serta sehat secara medis, sehingga tidak menimbulkan potensi kecelakaan. Seringnya insiden kecelakan di dunia penerbangan umumnya karena faktor kelalaian manusia (human error).

Tak kalah penting, pengawasan terhadap aspek keselamatan pun diterapkan secara ketat di dunia pelayaran baik angkutan sungai, danau dan penyeberangan, maupun angkutan laut. Maraknya insiden kecelakaan kapal penyeberangan belakangan ini, menjadi pertimbangan pemerintah untuk melakukan evaluasi terkait penerapan standar pembuatan kapal, ketersediaan perlengkapan keselamatan kapal dan kapasitas SDM yang ada.

Pembelian sekoci, pengadaan life raft, peralatan pemadam kebakaran, dan perlengkapan penunjang lainnya membutuhkan biaya besar yang seharusnya bisa dipenuhi dengan ketetapan harga tiket yang sesuai. Pemerintah akan terus menegakkan standar keselamatan pelayaran secara konsisten dan terus menerus, salah satunya dengan penetapan harga tiket angkutan penyeberangan.

Beragam kebijakan yang telah dilakukan terkait keselamatan, keamanan dan pelayanan angkutan darat, laut, dan udara, diharapkan dapat menekan potensi kecelakaan yang bakal terjadi di kemudian hari. Semoga.o

EDISI 05 / 2018

EDISI 05 I 2

018

www.dephub.go.id

TRANS DARAT 20PELANGGARAN ODOL

MULAI DITINDAK SUMBER DAYA MANUSIA 36DARI BP3 PADANG PARIAMAN MENJADI POLITEKNIK PELAYARAN SUMBAR

Pelabuhan Penyeberangan Ceremai, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat

editorial

PEMBINA:

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, PENASEHAT:

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan,

Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan,

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan,

Kepala Badan Litbang Perhubungan, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek

PENANGGUNG JAWAB: Baitul Ihwan

PEMIMPIN REDAKSI: Bambang Wijonarko REDAKTUR PELAKSANA: Tinitah S. Amrantasi, Muhammad Pamungkas REDAKSI:

Anna Nurjanah, Arifatmi, Christanto Agung, Daniel Pietersz, Deni Hendra M, Destrirani, Dona Devianti, Dwi Wisnu, Gatut Aribowo S, Hari Buyung, Hari Supriyono, Oktavian,

R. Achmad Herdin, Revi Yohana, Romauli Fransiska, Wisnu Kuncoro TIM REDAKSI:

Andesrianta Rakhmad, Andung Bayumurti, Prayogie, Syarifah Noor Hidayati, REDAKSI FOTO:

Abdullah Baraja, Chairudi Bharata Dharma, Dyota Laksmi Tenerezza, Muhamad Nurcholis, Okto Berbudi, Ria Efriani Pratiwi, Rezvina Laila Baswedan, Afrilia Mayasari, Asep K. Nur Zaman ALAMAT REDAKSI: Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat, Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419

Fax (021) 3504631, 3511809 E-MAIL:

transmedia@dephub.go.id PENERBIT:

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Majalah Kementerian Perhubungan No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976

(4)

DAFTAR ISI

EDISI 05 / 2018

10

TRANS UTAMA

KONSISTENSI MENGAWAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

(5)

40 Kemenhub Targetkan Efisiensi Rp1 Triliun Melalui Skema Proyek Konsesi 2019

41 Waktu Tempuh Atlet Asian Games Penuhi Target

42 PPID Kemenhub Raih Penghargaan ‘Informatif’ dan ‘Responsif’ Arus Mudik 2018

43 Kemenhub Rangkul Nelayan Paceklik dalam Proyek Padat Karya

POTRET

44 Inovasi Layanan Transportasi, Tingkatkan Konektivitas di Jawa Tengah

48 Trans Semarang, Inovasi Layanan untuk Masyarakat Semarang

50 Wajah Baru Terminal Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

54 Menikmati Wisata Kuliner Unik di Jawa Tengah

TRANS PERSPEKTIF 56 Sanur, Desa Makmur

di Tapal Batas Butuh Layanan Transportasi

3 EDITORIAL

6 TRANS INFOGRAFIS

8 TRANS MATA

TRANS DARAT

20 Pelanggaran ODOL Mulai Ditindak

TRANS LAUT

24 DO Online Tingkatkan Efisiensi Logistik

TRANS UDARA 28 Langkah Mudah

dan Transparansi Perizinan Online Ditjen Perhubungan

TRANS PERKERETAAPIAN

32 Kejar Tayang Proyek

Double Double Track

Manggarai-Cikarang

SUMBER DAYA MANUSIA

36 Dari BP3 Padang Pariaman Menjadi Politeknik Pelayaran Sumbar

KILAS BERITA

38 Bandara Sukabumi akan Dibangun di Cikembar

39 Program Tol Laut dan Pembenahan Bandara Menyentuh Bengkulu

52

TRANS POTRET

Kala Matahari Terbit dan Terbenam di Bumi Mina Tani

Berwisata di Jawa Tengah? Mungkin, langsung tebersit dalam bayangan Anda, kawasan Kota Tua di Semarang, Candi Borobudur di Magelang, atau Baturaden di Banyumas.

TRANS TEKNOLOGI 58 Sensor Cahaya untuk

Keselamatan Bersepeda

TRANS SEJARAH

60 Transformasi Rel Kereta

TRANS SENGGANG

68 Flying Fox Terpanjang di Asia Tenggara ada di Indonesia

TRANS HIJAU

62 Puente Laguna Garzon Jembatan Lingkar Ramah Lingkungan

TRANS INTERNASIONAL

64 Daocheng Yadhing,

Bandara di Atas Awan

TRANS SEHAT

(6)

trans

infografis

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESELAMATAN TAHUN 2018

Inspeksi Keselamatan Angkutan Umum (Ramp Check)

a. Terminal Angkutan Umum; b. Pool Bus;

c. Rest Area;

d. Pelabuhan Penyeberangan; e. UPPKB

Dilakukan oleh:

a. Penguji Kendaraan Bermotor; b. PPNS;

c. Inspektur Keselamatan LLAJ (dalam kondisi tertentu)

Untuk Pelaksanaan Ramp Check

Angkutan Barang di UPPKB sistem aplikasi sedang dikembangkan.

BIDANG ANGKUTAN DARAT

Timeline Penerapan Transfer Muatan Bagi Pelanggar Daya Angkut

Dasar Penyusunan Road Map

1. Data Pelanggaran 2. Kesiapan Teknis Kegiatan

3. Kesiapan Petugas di Unit Pelaksana Pemeriksa Kendaraan Bermotor (UPPKB)

KOORDINASI DAN PEMATANGAN KONSEP 1. Penggunaan

Apkritase.com 2. Penyediaan Kendaraan

Langsir 3. Usulan Pembiayaan

dan Tarif

(Binkes, PTSI, Ritase.com, Aptrindo)

EVALUASI TAHAP I 1. Review Hasil Pelaksanaan 2. Identifikasi Kendala dan Solusi 3. Perbaikan Pelaksanaan 4. Penetapan UPPKB yang akan

Diterapkan pada Tahap II dan Persiapan Tahap II

(Binkes, PTSI, Ritase.com, Aptrindo, BPTD dan UPPKB)

EVALUASI TAHAP II 1. Review Hasil Pelaksanaan 2. Identifikasi Kendala dan Solusi 3. Perbaikan Pelaksanaan 4. Penetapan UPPKB yang akan

Diterapkan untuk Transfer Muatan Selanjutnya

5. Menentukan Alternatif Tindakan Pengganti Transfer Muatan

(Binkes, PTSI, Ritase.com, Aptrindo, BPTD dan UPPKB)

EVALUASI TAHAP AKHIR 1. Review Hasil Pelaksanaan 2. Rekomendasi Peraturan 3. Rekomendasi Teknis

(Binkes, PTSI, Ritase.com, Aptrindo, BPTD dan UPPKB, serta Stakeholder lainnya)

KOORDINASI DAN PENYUSUNAN KONSEP AWAL

1. Perumusan Konsep Awal (Binkes dan PTSI) 2. Pemetaan Peran

Stakeholder (Binkes, PTSI, Ritase.com, Aptrindo)

PENETAPAN DAN SOSIALISASI 1. SOP Kegiatan;

Tatacara dan Pentarifan 2. Sosialisasi ke BPTF

dan UPPKB 3. Perispan Tahap I

PENERAPAN TAHAP I 1. UPPKB

Balonggandu 2. UPPKB Losarang 3. UPPKB Widang

PENERAPAN TAHAP II (Rencana) 1. UPPKB

Widodaren 2. UPPKB Cekik 3. UPPKB Kulwaru

PENERAPAN TAHAP III (Rencana), Tambahan: 1. UPPKB Macoppa 2. UPPKB Sedarum 3. UPPKB Rejoso 4. Dan UPPKB Lainnya yang

Beroperasi di Tahap I dan Tahap II

PENERAPAN TAHAP IV (Rencana) Pelaksanaan Transfer Muatan dan Alternatifnya di 43 UPPKB PERSIAPAN

Aptrindo) PERSIAPAN PENERAPAN TAHAP IV: (Binkes, BPTD, PTSI, Ritase.com, Aptrindo)

(7)

trans

infografis

BIDANG PENERBANGAN

1

Management and Administration

7

Training Programme and Training Record

8

Company Check Pilot

Program

9

Cockpit Enroute

Inspection

10

Cabin Enroute

Inspection

11

Station Facility

Inspection

12

Ramp

Inspection

13

Flight Crew Member Proficiency and Competency Check

2

Manual Inspections

3

Minimum Equipment List (MEL) Management

Program

4

Operation Control

5

Trip Records Inspections / Flight Documentation

6

Flight Time and Duty Records

BIDANG PERKERETAAPIAN

USULAN PROGRAM PENATAAN PERLINTASAN SEBIDANG

1. Menggabungkan/membongkar perlintasan sebidang KA yang berdekatan (kurang dari 800 meter); 2. Membangun jalan kolektor/frontage road di sepanjang jalur KA;

3. Membangun perlintasan tidak sebidang KA;

4. Menata perlintasan sebidang KA agar memenuhi persyaratan teknis dan aman bagi pengguna jalan dan operasional KA;

5. Mengevaluasi perlintasan sebidang KA secara periodik 1 (satu) tahun sekali;

6. Tidak mengeluarkan IMB bagi bangunan yang tidak memiliki akses sehingga langsung melintas di jalur KA; 7. Pemasangan kembali patok pembatas jalur KA.

“STOP PERLINTASAN

SEBIDANG LIAR”

t $FHBIQFNCBOHVOBOOZB t-BSBOHQFNCBOHVOBOOZB t/PSNBMLBOKBMVS,"

(8)

1

2

3

4

trans

mata

1

Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

(9)

trans

mata

2

Pelabuhan Penyeberangan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

(Foto : Dyota)

3

Kereta Api Dalam Kota, Surakarta

(Foto: Dyota)

4

Terminal Ir. Soekarno Klaten, Jawa Tengah.

(10)

trans

utama

KONSISTENSI

MENGAWAL

KESELAMATAN

TRANSPORTASI

Beberapa waktu yang lalu, Indonesia berduka atas terjadinya

beberapa kejadian kecelakaan yang melibatkan angkutan

penyeberangan. Pemerintah tetap konsisten dan melakukan

evaluasi kembali terkait keselamatan transportasi. Menteri

Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi

 

telah meminta seluruh

(11)

trans

utama

Oleh karenanya, sesuai dengan amanat presiden, Kementerian Perhubungan

(Kemenhub) meminta semua dishub provinsi dan kota/kabupaten, harus bahu membahu memastikan level of service dan implementasi ketentuan keselamatan dengan baik,” kata Menhub saat membuka rapat koordinasi pengawasan transportasi dengan seluruh kepala dinas perhubungan provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia di Jakarta awal Juli lalu.

Penegakan aturan keselamatan perlu disampaikan secara terus menerus kepada semua pihak tanpa kecuali agar insiden kecelakaan transportasi baik di darat, laut, perkeretaapian dan udara bisa diantisipasi. Melalui sosialisasi dan koordinasi secara berkelanjutan, maka peran pemerintah daerah yang memiliki kewenangan dalam pengawasan transportasi diyakini akan berjalan lebih optimal.

Menhub mengungkapkan, dari kasus yang terjadi akhir-akhir ini, semua pihak baik pusat maupun daerah sepakat untuk melakukan evaluasi dan reformasi bersama. Tanpa adanya dukungan pemerintah daerah, keselamatan transportasi akan sulit tercapai.

“Bertolak dari

banyaknya kasus insiden penyeberangan dan

pelayaran yang terjadi, maka kita sepakat untuk melakukan langkah-langkah reformasi

bersama dengan pemerintah daerah (Pemda). Ini karena tanpa dukungan mereka (Pemda), maka tak mungkin upaya ini dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Ia mencontohkan, insiden

tenggelamnya kapal penyeberangan yang terjadi di Danau Toba beberapa waktu lalu, menjadi dasar evaluasi bagi pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan lebih intensif lagi. Pemerintah melalui Kemenhub akan terus mengupayakan peningkatan kapasitas syahbandar melalui

pendidikan secara intensif terkait aturan keselamatan pelayaran yang berlaku dan sejauh mana implementasi di lapangan.

Menhub juga akan menunjuk satu orang direktur di bawah Direktur Jenderal Perhubungan Darat yang khusus menangani persoalan keselamatan angkutan penyeberangan ini. “Saya akan mereformasi dunia pelayaran dengan membentuk struktur jabatan direktur baru di Kemenhub,” kata Budi Karya Sumadi, di Jakarta, akhir Juli lalu.

Penegakan aturan

keselamatan perlu

disampaikan secara terus

menerus kepada semua

pihak tanpa kecuali

agar insiden kecelakaan

transportasi baik di darat,

(12)

trans

utama

Saat ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) yang dipimpin Budi Setyadi telah memiliki lima orang direktur. Dengan adanya direktur yang khusus menangani keselamatan kapal penyeberangan, maka fungsi pengawasan akan lebih optimal. Pengawasan dilakukan terhadap kesyahbandaran hingga sertifikat kapal. Semua akan dipegang seluruhnya oleh direktur tersebut. Sebelumnya, syahbandar maupun pengelola pelabuhan penyeberangan memang harus

bertanggung jawab ganda, kepada Ditjen Hubdat dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla).

Selain memiliki tangung jawab ganda, kata Menhub, syahbandar di beberapa pelabuhan penyeberangan selama ini harus menghadapi adanya overlaping dalam pengawasan, antara pusat dan daerah. Oleh sebab itu, direktur baru ini nantinya akan bertugas menengahi kondisi yang terjadi di lapangan.

Kendati demikian, penetapan posisi direktur baru dalam struktur birokrasi pemerintahan mesti berkoordinasi dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. “Rencana ini merupakan usaha untuk mencari jalan terbaik dalam menegakkan aturan

keselamatan pelayaran,” ujar Menhub.

Pembentukan Tim Adhoc Evaluasi Standar Keselamatan Pelayaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) telah membentuk tim adhoc untuk melakukan evaluasi

dan pengawasan penyelenggaraan keselamatan pelayaran di Danau Toba. Tim adhoc yang dibentuk Menhub terdiri dari perwakilan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai, Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sibolga. Tim adhoc Kemenhub telah melakukan ramp check sebanyak 124 kapal (57,7%) dari 215 kapal yang ada di Danau Toba dan ditemukan belum adanya pemenuhan aspek keselamatan serta pelayanan kapal di Danau Toba secara optimal.

Tim adhoc juga akan memberi masukan dan koreksi terkait keselamatan dan keamanan penyeberangan bersamaan dengan pencanangan program Bulan Tertib Pelayaran di Danau Toba oleh pemerintah. Melalui pencanangan Bulan Tertib Keselamatan Pelayaran ini, Kemenhub berharap penerapan aturan keselamatan pelayaran berjalan sesuai harapan. Kemenhub terus berupaya memperbaiki kualitas transportasi angkutan sungai dan

danau serta penyeberangan di Danau Toba.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjabarkan beberapa hal yang menjadi fokus perbaikan khususnya peningkatan keselamatan pelayaran di Danau Toba. Pertama, Ditjen Hubla dan Ditjen Hubdat akan melakukan ramp check pada seluruh kapal yang ada di sana. Kedua, diharapkan tidak ada lagi kapal kayu yang memiliki tiga dek, hal tersebut demi menjaga keseimbangan pada kapal. Ketiga, Upaya menghilangkan teralis di sebelah kanan dan kiri jendela kapal dan melebarkan akses pintu ke dek 2 (dua) atau pintu keluar. Tujuannya agar para penumpang mudah mengakses keluar dari ruangan tanpa ada halangan teralis. Keempat, akan dilakukan upaya penertiban administrasi dan perbaikan regulasi agar pengawasan terhadap operasional kapal penyeberangan berjalan efektif dengan pemberian sanksi sesuai peraturan. Keempat, akan dilakukan upaya penertiban administrasi dan perbaikan regulasi. Selain itu pemerintah melihat dari Penyeberangan Merak-Bakauheni

yang merupakan penyeberangan terpadat di Indonesia

Pengecekan alat keselamatan di kapal penyeberangan.

Sekoci merupakan alah satu alat keselamatan di kapal.

1

1 2

(13)

trans

utama

sisi kemampuan dan keterampilan nakhoda harus ditingkatkan.

Kemenhub akan memberikan pelatihan bagi para nakhoda yang ada di wilayah Danau Toba dan sekitarnya, sehingga mereka memiliki keterampilan kesyahbandaran. Pelatihan bagi nakhoda diberikan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM Perhubungan) Kemenhub.

Kemenhub juga menyediakan repeater sebagai alat komunikasi di kapal penyeberangan. Menurut Budi Setiyadi, hal tersebut sangatlah penting sebagai alat komunikasi selama penyeberangan untuk proses pengawasan. “Di samping itu, Kemenhub akan memberikan handphone berbasis sistem android untuk memantau cuaca di Danau Toba. Handphone yang diberikan kepada awak kapal ini bertujuan agar informasi terkait cuaca bisa diketahui secara langsung,” jelas Budi.

Perlunya Optimalisasi Penerapan Keselamatan Pelayaran

Regulasi terkait keselamatan

pelayaran nasional pada dasarnya sudah lengkap. Aturan keselamatan pelayaran di perairan nusantara termasuk angkutan sungai, danau, dan penyeberangan terdapat dua standar keselamatan Pertama, untuk kapal Non Convention Vessel Standard (NCVS). Kedua, Safety of Life at Sea (SOLAS) untuk kapal internasional, termasuk kapal berpenumpang di atas dua belas orang.

Kemenhub telah menerapkan peraturan keselamatan kapal non konvensi atau NCVS berbendera Indonesia yang telah diluncurkan pada 2012 silam. Ketentuan terkait NCVS ini mengacu pada aturan internasional keselamatan kapal yang dikeluarkan International Maritime Organization (IMO) yakni Safety of Life at Sea (SOLAS).

Peraturan SOLAS diwajibkan bagi kapal-kapal dengan bobot 500 Grosse Ton (GT) ke atas yang berlayar di perairan internasional. Sedangkan kapal-kapal dengan bobot hingga 500 GT yang berlayar di perairan domestik maupun internasional mengikuti ketentuan NCVS.

Kapal-Melalui pencanangan

bulan tertib keselamatan

pelayaran ini, Kemenhub

berharap penerapan

aturan keselamatan

pelayaran berjalan

sesuai harapan.

Kemenhub terus berupaya

memperbaiki kualitas

transportasi angkutan

danau dan sungai serta

penyeberangan di

Danau Toba.

kapal yang termasuk klasifikasi NCVS meliputi kapal dengan kriteria yang digerakkan tenaga mekanis, kapal kayu, kapal penangkap ikan, dan kapal pesiar. Kapal-kapal tersebut dikenal dengan kapal non konvensi dan untuk pengaturan keselamatannya diserahkan kepada negara asal kapal. Ketentuan keselamatan NCVS lazim dikeluarkan oleh negara-negara yang berbasis maritim dan standar yang dikeluarkan menyesuaikan dengan kondisi geografis masing-masing negara.

Pada 2017 lalu, Indonesia meratifikasi dua protokol organisasi maritim internasional mengenai keselamatan pelayaran. Kedua protokol tersebut adalah protokol SOLAS 1976 dan Load Lines. Protokol SOLAS 1976 mengatur tentang harmonisasi masa berlaku sertifikat dan

pelaksanaan pemeriksaan. Sementara protokol Load Lines mengatur batas garis muat kapal yang aman bagi keselamatan kapal, pencegahan kelebihan muatan dan keselamatan lambung timbul, keselamatan platform, serta peningkatan stabilitas kapal.

(14)

trans

utama

Dengan adanya ratifikasi ini, maka pemerintah wajib menerapkan aturan keselamatan pelayaran sesuai standar internasional yang dikeluarkan IMO. Beberapa penerapan standar keselamatan tersebut meliputi pemeriksaan inisial, pemeriksaan tahunan, pemeriksaan antara, dan pemeriksaan pembaharuan kapal yang biasanya berlaku bagi kapal di atas 500 GT dan berlayar di perairan internasional.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Hubla, Wisnu Handoko menilai ketentuan NCVS juga menyesuaikan dengan kondisi gelombang perairan di dalam negeri. Salah satu ketentuan terkait aspek keselamatan yang distandarkan baik oleh aturan nasional maupun internasional adalah adanya sekoci dan life raft. Life raft disediakan sebagai peralatan keselamatan hidup di laut pada kapal sebagai tambahan selain sekoci. Life raft jauh lebih mudah diluncurkan jika terjadi situasi darurat dan harus dapat diluncurkan dari kedua sisi kapal. Kapasitas kumulatif life raft harus dapat menampung jumlah orang yang ada di atas kapal (sesuai dengan jumlah orang yang dapat diangkut kapal sesuai sertifikat).

Bila ukuran atau konfigurasi kapal tidak memungkinkan, maka sebagai penggantinya kapal NCVS harus dilengkapi survival craft pada setiap sisi. Alat ini dapat diluncurkan dari kedua sisi kapal dan harus dapat menampung sejumlah penumpang sesuai manifest pelayaran.

Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto, menyatakan dukungannya agar implementasi regulasi NCVS berjalan sesuai harapan. Hingga kini penerapan aturan NCVS berjalan baik dengan adanya pengawasan yang dilakukan Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah untuk kapal-kapal pelayaran rakyat (Pelra). INSA dan PT Pelindo juga telah memberikan bantuan perlengkapan berupa ribuan life jacket untuk meningkatkan keselamatan pelayaran rakyat. “Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk mengimplementasikan aturan NCVS di Indonesia,” ujar Carmelita. Penerapan standar keselamatan NCVS akan mampu menekan angka kecelakaan kapal di dalam negeri dan menjadi stimulus bagi pertumbuhan industri maritim nasional.

Penegakan aturan NCVS juga akan menunjang kegiatan pelayaran,

Penerapan standar

keselamatan pelayaran

akan mengurangi potensi

kerugian akibat kelalaian

dalam pengawasan.

Kepercayaan para

pelaku usaha ikut

meningkat seiring dengan

peningkatan keselamatan,

keamanan dan pelayanan

jasa angkutan laut.

industri galangan dan pengadaan Sumber Daya Manusia (SDM) kapal. “Dampak lainnya, juga menekan laju devisa ke luar negeri, mengingat sertifikasi kapal tidak lagi mengacu pada International Association of Classification Societies (IACS), melainkan dapat dilakukan oleh lembaga independen NCVS nasional yang dibentuk,” tutur Carmelita.

Penerapan standar keselamatan pelayaran akan mengurangi potensi kerugian akibat kelalaian dalam pengawasan. Kepercayaan para pelaku usaha ikut meningkat seiring dengan peningkatan keselamatan, keamanan dan pelayanan jasa angkutan laut.

(15)

trans

utama

tank (LCT) menjadi kapal pengangkut penumpang. “Perubahan seperti itu membahayakan keselamatan pelayaran karena dari struktur kapal jelas berbeda,” kata Ketua Umum DPP Gapasdap Khoiri Soetomo.

Dilema juga masih dirasakan para operator kapal. Meningkatnya permintaan transportasi laut tidak dibarengi dengan peningkatan daya beli masyarakat. Pemenuhan standar keselamatan pelayaran membutuhkan tambahan biaya operasional.

Pembelian sekoci, pengadaan life raft, peralatan pemadam kebakaran, dan perlengkapan penunjang lainnya membutuhkan biaya besar yang bisa ditopang dari harga tiket yang sesuai.

Rendahnya daya beli pengguna jasa angkutan pelayaran mengakibatkan pengusaha kapal enggan menaikkan standar keselamatan dan peningkatan level pelayanan mereka. Kapal-kapal yang mereka operasikan umumnya kapal lama hasil modifikasi kapal barang untuk angkutan orang. “Para pemilik kapal tetap mengoperasikan kapal yang sudah ada dan mereka tidak bisa melakukan ekspansi lebih,” katanya.

Keterbatasan sarana dan prasarana inilah yang sering menjadi salah satu faktor penyebab masih maraknya insiden kecelakaan kapal dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah akan terus mengawasi pemenuhan standar keselamatan pelayaran secara konsisten dan terus menerus.

Menegakkan Aturan Keselamatan Transportasi Jalan

Selain konsistensi mengawal keselamatan pelayaran, pemerintah juga terus menegakkan keselamatan angkutan jalan baik moda angkutan bus untuk penumpang maupun truk untuk angkutan barang. Telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamtan Lalu Lintas dan Angkutan Barang. Proses pengawasan dilakukan melalui optimalisasi peran terminal

tipe A dan pengoperasian Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau lebih dikenal jembatan timbang (JT).

Penerapan Standar Pelayanan Penyelenggaraan Terminal berdasarkan PM 40 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan, maka pengelolaan terminal diatur berdasarkan sistem zonasi. Sistem ini memungkinkan petugas melakukan pengecekan kelaikan kendaraan bus secara lebih optimal.

Sedangkan, pengawasan terhadap kendaraan angkutan barang dilakukan melalui pengoperasian jembatan timbang. Pengawasan meliputi ketentuan berat muatan (daya angkut), dimensi kendaraan, tata cara pengangkutan, dan kelas jalan.

Ketentuan terkait daya angkut mempertimbangkan jumlah berat yang diizinkan dan atau jumlah berat kombinasi yang diperbolehkan sesuai ketentuan rancangannya. Ketentuan dimensi mengacu pada dimensi utama kendaraan bermotor yang

meliputi panjang, lebar, tinggi, julur depan, dan julur belakang yang telah ditetapkan sesuai bukti lulus uji.

Tata cara pengangkutan mesti mengikuti ketentuan muatan yang harus diletakkan pada ruang muatan mobil barang sesuai rancang bangun kendaraan. Selain itu, distribusi muatan pada setiap sumbu sesuai daya dukungnya, tata cara pengikatan muatan, tata cara pengemasan, dan tata cara pemberian label atau tanda juga menjadi hal yang harus diperhatikan.

Sedangkan, ketentuan terkait kelas jalan mengacu pada fungsi dan intensitas lalu lintas kendaraan bermotor. Penetapan kelas juga mempertimbangkan kemampuan jalan menerima beban muatan dari truk dengan kapasitas dan dimensi tertentu.

Sekoci merupakan salah satu alat keselamatan yang berada di kapal laut. Petugas melakukan tindakan penilangan kepada truk yang melebihi muatan.

(16)

trans

utama

Pemerintah akan melibatkan pihak ketiga sebagai operator jembatan timbang. Peran pihak ketiga diharapkan mampu meminimalisir praktik pungutan liar yang kerap terjadi di jembatan timbang. Penindakan terhadap pelanggaran Over Dimensi Over load (ODOL) dilakukan di tiga lokasi sebagai langkah uji coba (pilot project), yakni di UPPKB Widang (Tuban), Balonggandu (Karawang), dan Losarang (Indramayu).

Dirjen Hubdat, Budi Setiyadi mengatakan, selama ini salah satu penyebab insiden kecelakaan lalu lintas di jalan berasal dari kelebihan muatan truk yang jarang mendapatkan penindakan. Operator truk angkutan barang masih terus

melakukan pelanggaran muatan karena sanksi yang ada tidak membuat efek jera. “Mulai Agustus 2018, pemerintah sudah mulai menindak pelanggaran truk ODOL,” ujar Budi.

Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat Ditjen Hubdat, Risal Wasal menambahkan, peran pihak ketiga dalam pengoperasian jembatan timbang memiliki dua target. Pertama, keterlibatan pihak ketiga yakni Surveyor Indonesia (SI) diharapkan bisa meningkatkan kinerja jembatan timbang. Kedua, adanya perubahan budaya (kultur) personel jembatan timbang sesuai Standar Operasi dan Prosedur (SOP) yang akan ditetapkan pemerintah dan diharapkan bisa memenuhi standar manajemen ISO 9001.

“Peran SI dalam mengelola UPPKB sudah berjalan sejak April 2018 lalu dan pada Agustus 2018 pihak pengelola sudah bisa memberlakukan sanksi kepada pelanggaran muatan truk dengan mentransfer muatan yang overload ke angkutan lain,” ujar Risal.

Pemerintah kini terus menggelar sosialisasi agar penerapan aturan keselamatan terkait angkutan truk ODOL bisa berjalan tanpa hambatan. Petugas akan menindak truk yang melanggar sebagaimana mekanisme sistem e-tilang seperti yang dilakukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Pelaku pelanggaran muatan hanya bisa membayar uang denda melalui bank sehingga sistem ini diharapkan mampu meminimalisasi praktik terjadinya pungutan liar (pungli) akibat interaksi langsung antara petugas dengan pengguna jasa. Dengan diterapkannya manajemen UPPKB terbaru, ditargetkan ada perubahan budaya dan pola pikir, ditargetkan ada perubahan mindset budaya di lingkungan SDM pengelola UPPKB. Dari 141 UPPKB di seluruh Indonesia, pemerintah menghidupkan 26 unit di sejumlah lokasi. Dari 26 UPPKB tersebut, sembilan unit akan dikelola pihak swasta di bawah koordinasi Kemenhub.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organda Ivan Kamadjaja mendukung kebijakan pemerintah untuk

Pemeriksaan angkutan muatan di jembatan timbang.

Kegiatan ramp check sebelum melakukan kegiatan penerbangan. Peragaan keselamatan oleh awak kabin pesawat.

7

7 8

8

(17)

trans

utama

karenanya, peran dan fungsi UPPKB harus optimal dan SDM yang bertugas disana juga mempunyai komitmen yang tinggi. Selama truk tak overload, kita optimis tak ada masalah di jalan,” tambahnya.

Ivan mengajak semua pihak untuk mengatur dan mengelola SDM-nya dengan baik dan benar. Operator truk harus dididik untuk berani menolak jika diminta mengangkut barang berlebih. Sebaliknya, pemilik barang juga harus jujur dan taat asas. Selanjutnya, pemerintah sebagai regulator mampu berperan optimal sebagai pembina sekaligus memberdayakan agar bisnis jasa logistik di Tanah Air maju, sehat, aman dan selamat tanpa ODOL.

Penegakkan Aturan Keselamatan Penerbangan

Catatan positif dilakukan Dirjen Hubud khususnya dalam penegakkan

standar keselamatan, keamanan dan

pelayanan penerbangan.

Selain peringkat Indonesia naik

dari 152 menjadi peringkat 58 berdasarkan ICAO, Indonesia juga telah keluar dari EU Flight Safety List. Sebelumnya, Indonesia juga mampu meningkatkan kategori penerbangan menjadi peringkat 1 dari otoritas penerbangan AS (Federal Aviation Adminstration/FAA).

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Hubud, M Pramintohadi Sukarno, mengatakan naiknya peringkat keselamatan penerbangan nasional menjadi momentum pemerintah untuk meningkatkan standar keselamatan penerbangan menjadi lebih baik lagi. Upaya mengantisipasi potensi terjadinya insiden penerbangan terus dilakukan secara intensif dengan mendeteksi penyebab kecelakaan maupun insiden penerbangan khususnya yang disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error. Data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan faktor kelalaian manusia menjadi penyebab utama terjadinya insiden

kecelakaan yang mencapai 67,12 persen. Faktor penyebab lainnya seperti kesalahan teknis hanya sebesar 15,75 persen, faktor keadaan lingkungan 12,33 persen, dan fasilitas infrastruktur sebesar 4,79 persen.

Atas dasar itulah, menurut Pramintohadi, ketentuan terkait keselamatan penerbangan salah satunya tentang prosedur random check terhadap kru yang bertugas. “Melalui sistem pengawasan yang terlembaga maka pemeriksaan kebugaran setiap pilot menjadi salah satu persyaratan mendapatkan ijin terbang,” ujar Pramintohadi.

Langkah lainnya, Kemenhub terus menyosialisasikan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan

penerbangan. Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Tahun 2007 tentang SOP dan berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (Civil Aviation Safety Regulation / CASR) , pemeriksaan sebelum terbang meliputi langkah preflight action atau tindakan terhadap penumpang, kargo dan hal lainya pada saat keberangkatan. menertibkan

angkutan barang yang melanggar aturan. Pemberantasan ODOL mesti juga didukung dengan

fasilitas pendukung seperti lahan parkir, area penumpukan dan lainnya. “Jika tidak ada infrastruktur pendukungnya, maka dikhawatirkan bisa memicu masalah lain di lapangan, seperti barang hilang, rusak atau lainnya,” terang Ivan lagi.

Terkait truk yang sudah terlanjur dimodifikasi dan melanggar dimensi, Ivan mengusulkan tak harus dipotong. Tapi untuk pesanan atau truk yang dibangun baru, mutlak harus mengikuti ketentuan yang ada dan tak melebihi chassis masing-masing. Ini karena dalam pembangunan truk melibatkan banyak pihak mulai pembeli, karoseri, termasuk proses pengurusan uji tipe dan lainnya yang sebagian juga menjadi kewenangan pemerintah.

“Dengan catatan, truk yang telanjur over dimension tersebut tidak membawa barang overload. Oleh

Pemerintah kini terus

menggelar sosialisasi

agar penerapan aturan

keselamatan terkait

angkutan truk ODOL bisa

berjalan tanpa hambatan.

Petugas jembatan

timbang akan menindak

truk yang melanggar

sebagaimana mekanisme

(18)

trans

utama

Ketentuan ini tertuang dalam CASR. Kemudian, penerbangan harus memenuhi persyaratan pencegahan penyalahgunaan alkohol dan narkoba, memenuhi persyaratan medis sesuai dengan CASR sehingga tidak menimbulkan potensi pelanggaran. “Kita melakukan komunikasi tatap muka tentang tugas-tugas pilot sebelum terbang, melakukan dispatching atau flight release procedures, flight crew reporting time sebagaimana dipersyaratkan dalam operating manual setiap operator penerbangan dan boarding procedures sebagaimana dipersyaratkan dalam operating manual setiap operator penerbangan,” katanya. Semua SOP pemeriksaan sebelum terbang itu, harus dijalankan sesuai ketentuan termasuk cek kesehatan terhadap pilot sebelum terbang. Pilot harus menjalani cek kesehatan setiap 6 bulan sekali.

Pengawasan keselamatan berjalan seiring dengan peningkatan standar keamanan baik di dalam pesawat maupun di bandara. Kegiatan ramp check terhadap pesawat udara yang parkir di bandara menjadi salah satu persyaratan adanya ijin terbang. Begitu pula pengawasan semua fasilitas keselamatan dan keamanan di bandara dilakukan secara intensif, terjadwal dan terus menerus.

Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan. Dalam kerangka itu, Kemenhub telah mengeluarkan Peraturan Menteri (PM) 80 Tahun 2017 terkait program keamanan penerbangan nasional yang bertujuan untuk melindungi keselamatan, keteraturan dan efisiensi

penerbangan di Indonesia melalui pemberian regulasi, standar dan prosedur serta perlindungan yang diperlukan bagi penumpang, awak pesawat udara, personel di darat dan masyarakat dari tindakan melawan hukum.

PM tersebut juga untuk

mempertahankan tingkat keamanan bandar udara dan angkutan udara yang memberikan pelayanan penerbangan secara lebih baik. Kemenhub bertekad mengawal penerapan standar keselamatan dan keamanan penerbangan nasional secara konsisten dan terus menerus.

Langkah Antisipasi Menghadapi Insiden Kereta Api

Langkah penegakkan regulasi keselamatan juga dilakukan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Penyebab utama terjadinya insiden kecelakaan di

Beragam kebijakan

terkait keselamatan

transportasi

membutuhkan dukungan

semua pihak khususnya

konsistensi dalam

menjaga agar regulasi

dan peraturan yang sudah

ada tidak dilanggar.

REKAPITULASI KEGIATAN

YANG DIUSULKAN UNTUK DIRESMIKAN OLEH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

April 2018

1. Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Prabumulih - Kertapati

2. Pembangunan Jalur Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau (Bim)

3. Pembangunan Jalur Ganda KA Antara Mertapura - Baturaja

Oktober

2018

1. Pembangunan 5 Stasiun (Cakung, Klender, Buaran, Klender Baru dan Kranji)

1. Pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa Antara Madiun - Jombang

Juni 2018

1. Pembangunan LRT DKI Jakarta (Jakpro)

2. Pembangunan LRT Sumatera Selatan

3. Pembangunan Jalur Kereta Api Bandar Tinggi - Kuala Tanjung

November2018

1. Pembangunan Jalur Kereta Api Antara Barru - Palanro (Sulawesi Selatan)

2. Pembangunan Jalur Ganda KA Dan Elektrifikasi Maja - Rangkasbitung

3. Pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa Antara Solo - Kedungbanteng

4. Pembangunan Jalur KA Layang Antara Medan - Bandar Khalifah

(19)

trans

utama

sektor perkeretaapian bertolak dari keberadaan perlintasan sebidang yang menyebar di seluruh wilayah yang dilintasi jalur kereta api (KA).

Dirjen Perkeretaapian Zulfikri

mengungkapkan upaya meningkatkan standar keselamatan transportasi perkeretaapian dilakukan melalui pencegahan pembangunan perlintasan sebidang liar KA. Pencegahan dan pelarangan pembangunan bertujuan untuk menormalkan jalur KA dan arus lalu lintas jalan. “Oleh sebab itu perlu membongkar cikal bakal perlintasan sebidang dan menutup aksesnya agar pembuatannya tidak berlanjut,” ujarnya kepada Transmedia.

Langkah Kemenhub perlu dukungan semua pihak termasuk dari Pemda yang berwenang atas area perlintasan di wilayah mereka. Pemerintah kabupaten dan kota harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat tekait perlintasan sebidang tanpa izin. Dukungan pemerintah kabupaten / kota dilakukan dengan tidak memperlebar jalan di perlintasan sebidang tanpa izin, tidak memfasilitasi peningkatan jalan pada cikal bakal perlintasan sebidang liar, menggabungkan perlintasan sebidang yang berdekatan (jarak kurang dari 800 m), menutup perlintasan sebidang yang sudah ada jalan

alternatif, dan tidak mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi bangunan yang tidak memiliki akses di seberang jalan KA. Selain itu, pemerintah daerah perlu membangun frontage road, membangun jembatan penyeberangan orang (JPO),

membangun fly over atau underpass, dan menetapkan perencanaan tata ruang yang baik sehingga menghindari tumbuhnya perlintasan sebidang baru.

Kebijakan-kebijakan tersebut menjadi kewenangan pemerintah daerah di samping kewajiban lainnya terkait tanggung jawab atas keberadaan perlintasan sebidang KA yang sudah ada. Pemerintah daerah bertanggungjawab untuk memasang perlengkapan jalan yang meliputi pemasangan rambu, marka, pita penggaduh, alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), Early Warning System (EWS), dan pengadaan median jalan. Termasuk di dalamnya merawat jalan di perlintasan sebidang, memasang dan mengoperasikan pintu perlintasan, menempatkan penjaga, mengatur lalu lintas jalan dan mengoordinasikan penegakan hukum kepada pihak kepolisian. “Tanggung jawab utama adalah untuk tetap mengupayakan penutupan perlintasan liar dan ikut menyosialisasikan bahaya perlintasan sebidang,” ujar Zulfikri.

Langkah penutupan perlintasan sebidang telah dilakukan Ditjen Perkeretaapian pada awal 2018 lalu. Kemenhub telah berhasil menutup 313 cikal bakal perlintasan sebidang KA dalam waktu 2 (dua) bulan. Program penutupan cikal bakal perlintasan sebidang merupakan upaya preventif di bidang keselamatan transportasi dan menjadi salah satu program quick win Ditjen Perkeretaapian.

Dengan ditutupnya cikal bakal perlintasan sebidang, jalur KA dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pembangunan infrastruktur perkeretaapian yang semakin masif tentu bersinggungan dengan jaringan jalan, perumahan dan penggunaan lahan lainnya. Persinggungan dengan jalur KA memunculkan kebutuhan akses atau perpotongan yang bila tidak ditangani secara optimal berimbas pada risiko terjadinya insiden KA. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian secara prinsip perpotongan antara jalur KA dengan jalan dibuat tidak sebidang demi alasan keselamatan. “Untuk itu, kami mengimbau agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat meningkatkan sinergitas dalam memahami dan menangani isu terkait keselamatan dalam penyelenggaraan transportasi perkeretaapian,” tutur Zulfikri.

Beragam kebijakan terkait keselamatan transportasi membutuhkan dukungan semua pihak khususnya konsistensi dalam menjaga agar regulasi dan peraturan yang sudah ada tidak dilanggar. Konsistensi mengawal peraturan itulah yang kini menjadi tantangan pemerintah dan semua stakeholder transportasi baik darat, laut, udara dan perkeretaapian. Berdasarkan investigasi dari KNKT, aspek lemahnya pengawasan dan pengendalian merupakan temuan yang paling sering ditemukan. Oleh karena itu, perlu penyegaran persepsi tentang keselamatan di seluruh stakeholder transportasi di setiap lini. o

Bentuk kampanye keselamatan yang dilakukan oleh komunitas keselamatan. 10

(20)

trans

darat

D

irektorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) mulai menerapkan penindakan terhadap truk yang melebihi muatan dan dimensi (Over Dimension Over Loading/ ODOL). Kebijakan ini mulai diberlakukan pada 3 lokasi UPPKB (Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor) atau jembatan timbang (JT), yaitu Widang

(Tuban), Losarang (Indramayu), dan Balonggandu (Karawang). Infrastruktur pendukung di 3 lokasi JT tersebut lebih lengkap dibanding lainnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, menilai selama ini pengusaha sudah terlampau lama menikmati keuntungan dari muatan berlebih.

Pelanggaran

ODOL

Mulai Ditindak

Per 1 Agustus 2018, Kementerian Perhubungan (Kemenhub)

turunkan angkutan barang bermuatan lebih.

“Pembiaran pelanggaran ODOL berdampak buruk bagi keselamatan transportasi darat. Semua sepakat soal keselamatan itu harus zero tolerance,” tegas Budi.

Melalui kebijakan ini, Kemenhub secara tegas ingin konsisten menghilangkan ODOL secara perlahan dan bertahap. Bagi muatan angkutan barang yang melebihi 5% akan dikenai tilang dan akan diizinkan meneruskan perjalanan apabila telah memindahkan kelebihan muatan. “Khusus truk pengangkut sembako karena menyangkut hajat hidup orang banyak, maka kami berikan toleransi batas muatan hingga 50%. Sementara untuk penurunan muatan akan diberlakukan bagi muatan yang melebihi 75%,” jelas Dirjen Hubdat.

Sebagai konskuensi dari kebijakan penurunan muatan, maka Ditjen Hubdat menyiapkan kendaraan langsir

dan 1 (satu) truk CDD (Colt Diesel Double) standby di tiap-tiap lokasi JT. Kemenhub juga telah menyiapkan tenaga TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) dan tenaga administrasi pemindahan muatan di lokasi penindakan.

Penanganan pelanggaran dengan pemindahan muatan menurut Budi, lebih masuk akal karena dengan cara

(21)

trans

darat

itu diharapkan dapat menimbulkan efek jera. Selain itu, UPPKB tidak memiliki lahan yang cukup untuk penyediaan warehouse (gudang penyimpanan) bagi muatan yang diturunkan. “Apabila pelanggaran daya angkut truk yang terjadi sangat tinggi, tentu ini akan merepotkan. Belum lagi persoalan yang muncul terkait ragam jenis dan sifat komoditas muatan, serta kelayakan gudang. Oleh karena itu, dengan pemindahan muatan maka penanganan pelanggaran akan lebih mudah,” papar Budi.

Pemindahan muatan lanjutnya, merupakan salah satu metode realisasi penurunan muatan berlebih agar kendaraan truk dapat meneruskan perjalanan. Kebijakan ini akan diberikan batas toleransi selama 1 tahun untuk proses penyesuaian persyaratan muatan dan dimensi angkutan barang. Khusus bagi angkutan baja, semen dan pupuk akan ada pengenaan tilang jika muatan melebihi 40% dan akan diminta untuk menurunkan muatan jika muatan lebih dari 65%.

Petugas melakukan tindakan penilangan kepada pelanggaran muatan angkutan barang di UPPKB Semarang.

Petugas memeriksa angkutan truk di UPPKB Semarang.

1

2

2

(22)

trans

darat

Jumlah Pelanggar Muatan Barang Hasil uji coba penindakan kelebihan muatan 100% di tiga jembatan timbang pada 3 Agustus 2018 lalu menyebutkan jumlah pelanggar di JT Balonggandu terdapat 8 dari 330 kendaraan yang diperiksa, melebihi muatan sebesar 100% dari yang seharusnya. Jenis komoditi yang diangkut oleh truk yang

melanggar antara lain komoditi beras, dolomit, keramik, benang dan limbah batu bara. Pada pengawasan yang berlangsung di JT Losarang terdapat 143 kendaraan yang diperiksa, 5 diantaranya melebihi muatan 100% dengan jenis komoditi yang melanggar tepung batu, gula, bata putih dan asbes. Sedangkan di JT Widang Tuban, terdapat 4 kendaraan dari 341 kendaraan yang melewati JT, terbukti melanggar muatan 100% dengan jenis komoditi paket, consumer goods, kacang dan pakan ternak. Pemerintah akan terus melanjutkan penindakan terhadal ODOL dan para pengusaha juga sudah siap mendukung kebijakan ini.

Budi Setyadi mengingatkan dari semua negara ASEAN, hanya Indonesia yang belum menyelesaikan persoalan ODOL. Pemerintah akan komitmen menegakkan aturan keselamatan angkutan jalan melalui pengoperasian jembatan timbang sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Pengoperasian UPPKB Melibatkan Pihak Ketiga

Menurut Dirjen Hubdat,

pengoperasian JT telah melibatkan peran pihak ketiga. Keterlibatan

operator JT dari perusahaan BUMN yang mengikuti proses lelang memiliki dua target. Pertama, keterlibatan pihak ketiga yakni Surveyor Indonesia (SI) diharapkan bisa meningkatkan kinerja jembatan timbang secara lebih profesional. Kedua, dengan adanya peran pihak perusahaan BUMN tersebut maka diharapkan adar perubahan budaya (kultur) penanganan pelanggaran ODOL sesuai standar operasi dan prosedur (SOP). Diharapkan peran SI juga bisa memenuhi standar manajemen ISO 9001. “Peran SI dalam mengelola jembatan timbang sudah melalui proses persiapan sejak April 2018 lalu dan pada Agustus 2018 pemerintah sudah memberlakukan sanksi kepada pelanggaran muatan truk dengan mentransfer muatan yang berlebih tersebut ke angkutan lain,” ujar Budi.

Selain penurunan muatan, pemerintah juga mulai menerapkan tilang seperti mekanisme sistem e-tilang yang dilakukan Polri dengan pembayaran

uang denda melalui mekanisme perbankan. Pelaku pelanggaran muatan hanya bisa membayar uang denda melalui bank sehingga sistem ini diharapkan mampu mengurangi praktik terjadinya pungutan liar (pungli) karena interaksi langsung antara petugas dengan pengguna jasa, bisa diminimalisasi.

Penerapan sistem e-tilang merupakan langkah terbaru dari pemerintah sebagai bagian dari penyelenggaraan UPPKB secara transparan dan profesional. Perubahan manajemen diharapkan menghasilkan perubahan mindset budaya di lingkungan SDM pengelola UPPKB di seluruh Indonesia. Dari 141 jembatan timbang yang ada, pemerintah menghidupkan 26 unit di sejumlah lokasi. Dari 26 jembatan timbang tersebut, sembilan unit akan dikelola pihak swasta di bawah koordinasi Kemenhub.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ivan Kamadjaja mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menertibkan angkutan barang yang melanggar ODOL. Pemberantasan ODOL mesti Petugas memeriksa angkutan

muatan kapasitas truk. Pemeriksa angkutan muatan di jembatan timbang.

Petugas memeriksa angkutan muatan kapasitas truk. 3

3 4 4

(23)

trans

darat

juga didukung dengan fasilitas pendukung seperti kesiapan angkutan truk langsir dan tenaga bongkar muat. Ini agar tidak terjadi praktik “pungutan liar” baru dari pengoperasian truk dan penggunaan tenaga kerja yang menangani transfer muatan tersebut. “Pengusaha khawatir adanya praktik “kutipan-kutipan” baru dari biaya tenaga kerja pengalihan muatan dan biaya angkutan untuk truk langsir diluar biaya resmi,” tutur Ivan. “Bila tidak ada pengawasan yang baik, maka dikhawatirkan bisa memicu masalah lain di lapangan. Belum lagi bila ada barang yang diturunkan jadi rusak, hilang, atau masalah lainnya,” tambahnya.

Terkait pelanggaran dimensi, Organda mengusulkan agar sanksi tindakan pemotongan diberlakukan untuk truk-truk baru setelah penerapan aturan diberlakukan pada Agustus 2018 ini. Sedangkan truk-truk yang terlanjur terjadi modifikasi dimensi, Ivan menyarankan agar pemerintah memberi kelonggaran untuk tidak dipotong. “Baiknya memang aturan sanksi diberlakukan kepada pesanan truk yang dibangun baru. Pembuatan truk harus mengikuti ketentuan

yang ada dan tak melebihi chassis masing-masing. Ini karena dalam pembangunan truk melibatkan banyak pihak mulai pembeli, karoseri, termasuk proses pengurusan uji tipe dan lainnya yang sebagian juga menjadi kewenangan pemerintah,” ungkap Ivan.

Tentu saja, usulan tersebut tetap mempertimbangkan pengoperasian truk-truk yang terlanjur over

dimension ini tidak membawa barang overload lagi. Oleh karenanya, peran dan fungsi JT harus optimal dan SDM yang bertugas disana juga mesti memiliki komitmen moral tinggi. Selama aturan di lapangan diterapkan dengan benar dan jelas, maka pengusaha maupun pemilik truk tentu akan mematuhinya.

Organda, lanjut Ivan, sudah melakukan pembinaan kepada anggotanya dan mengajak semua pihak untuk mengelola SDM-nya dengan baik dan benar pula. Operator truk harus dididik untuk berani menolak jika diminta mengakut barang berlebih. Sebaliknya, pemilik barang juga harus jujur dan taat hukum. Di sisi lain, pemerintah sebagai regulator harus mampu

Selain penurunan

muatan, pemerintah

juga mulai

menerapkan tilang

seperti mekanisme

sistem e-tilang yang

dilakukan Polri

dengan pembayaran

uang denda melalui

mekanisme perbankan.

berperan optimal sebagai pembina sekaligus memberdayakan agar bisnis jasa logistik di Tanah Air dapat berkembang maju, aman dan selamat tanpa pelanggaran ODOL. o

(24)

trans

laut

Delivery

Order

Online

Tingkatkan

Efisiensi

Logistik

Pelaku usaha logistik

nasional menilai pelaksanaan

penerbitan dokumen

delivery

order

(DO) secara

online

oleh perusahaan pelayaran

pengangkut ekspor-impor dari

dan ke pelabuhan di Indonesia

bisa mengefisiensikan waktu

kegiatan logistik. Saat ini

tercatat sudah sepuluh

terminal internasional di lima

pelabuhan dalam negeri yang

menggunakan fasilitas

DO

Online.

(25)

trans

laut

D

engan demikian, baik shipping line maupun pemilik barang dapat memanfaatkan sistem layanan digital tersebut

secara memadai. Penerapan DO Online ini tentunya akan semakin mempermudah proses pengurusan barang di pelabuhan.

“Kebijakan ini juga berdampak pada percepatan lalu lintas barang sehingga dapat mengurangi waktu tunggu dan masa inap barang atau dwelling time di pelabuhan. Muaranya, Indeks Performa Logistik (Logistics Performance Index/LPI) layanan pelabuhan Indonesia diharapkan meningkat,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Hubla Capt. Wisnu Handoko, di Jakarta.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menetapkan kebijakan layanan DO Online beriringan dengan peluncuran aplikasi Inaportnet 2.0 pada 29 Juni 2018. Aplikasi Inaportnet maupun DO Online diterapkan di Pelabuhan Belawan (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Soekarno-Hatta (Makassar), dan Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang).

DO Online pada Inaportnet 2.0 merupakan aplikasi dari pemerintah. Hal ini untuk mengawasi setiap DO Online yang telah diterbitkan dan pergerakan barang di setiap pelabuhan yang sudah masuk dalam sistem.

”Aplikasi DO online dapat digunakan baik untuk ekspor maupun impor. Untuk itu, Pemerintah mengharapkan agar peran serta stakeholder dan asosiasi untuk ikut mendorong

Sesuai Permenhub Nomor 120 Tahun 2017 tentang Pelayanan Pengiriman Pesanan Secara Elektronik (Delivery Order / DO Online) Barang Impor di Pelabuhan, maka sudah seharusnya semua stakeholder kepelabuhanan wajib menggunakan aplikasi DO Online, termasuk untuk barang impor. Pada Pasal 3 ayat 1 diatur bahwa badan usaha selaku pengelola terminal, perusahaan angkutan laut (shipping), perusahaan jasa pengurusan transportasi atau wakil pemilik barang, wajib menggunakan sistem pelayanan DO Online dalam satu kesatuan sistem (one dashboard) yang disediakan pihak independen.

Pemerintah sebagai regulator, hanya memfasilitasi terselenggaranya proses itu. “Aplikasi yang melayani DO Online mesti teruji dari aspek kecepatan proses, data visibility, dan integritas data yang  accountable, sehingga pelayanan kepada stakeholder berjalan baik,” ujarnya.

Menteri Perhubungan

Budi Karya Sumadi

menetapkan kebijakan

layanan DO Online

beriringan dengan

peluncuran aplikasi

Inaportnet 2.0 dan pada

29 Juni 2018.

Teminal Petikemas Pelabuhan Belawan, Medan

Teminal Petikemas Pelabuhan Makassar 1

2

2

anggotanya agar memanfaatkan dan mengimplementasikan DO Online ini,” kata Wisnu.

Namun demikian implementasi aplikasi Inaportnet dan DO Online masih perlu penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut agar dapat berfungsi lebih optimal. “Kami menyadari bahwa implementasi aplikasi pada tahap awal ini, belum bisa langsung sempurna. Namun ke depan aplikasi tersebut pasti kita terus lakukan penyempurnaan, agar diperoleh hasil yang lebih baik lagi. Kemenhub juga selalu terbuka dan siap menerima masukan dan kritikan dari masyarakat demi kemajuan dan perbaikan bersama,” ujar Wisnu.

(26)

trans

laut

Dalam Permenhub Nomor 120 Tahun 2017 ditegaskan bahwa pengiriman pesanan elektronik (DO Online) adalah bukti penyerahan yang sah. Di pasal 3 pada ayat 4 ditegaskan badan usaha pelabuhan selaku pengelola terminal, perusahaan angkutan laut dan perusahaan jasa pengurusan angkutan laut dan perusahaan pengurusan transportasi/wakil pemilik barang yang tidak menerapkan pelayan DO Online dikenakan sanksi.

Dengan adanya ketentuan baru DO Online maka ada peluang layanan kepelabuhanan dapat berlangsung lebih transparan, lebih cepat, mudah, praktis, efektif dan efisien. Aturan ini tentunya akan mengatasi permasalahan penumpukan barang di pelabuhan. Tahap awal penerapan pelayanan DO Online untuk barang impor dalam aturan ini diberlakukan di lima pelabuhan terlebih dulu sebelum diterapkan di pelabuhan-pelabuhan lainnya.

Ia menjelaskan, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia seharusnya sudah memiliki satu sistem yang baik untuk mengatasi masalah penumpukan barang di pelabuhan. Sistem ini harus terintegrasi dalam pelaksanaannya.

DO Online di Pelabuhan Tanjung Priok

Wisnu Handoko menambahkan salah satu contoh pelayanan DO Online yang berjalan baik ada di Pelabuhan Tanjung

Priok, Jakarta. Layanan digitalisasi sudah berjalan di terminal JICT, TPK Koja, NPCT1, PT MAL dan TO3. Sistem pelayanan kepelabuhanan di lima terminal tersebut sudah terkoneksi dengan shipping line (perusahaan pelayaran) dan cargo owner (pemilik barang) yang menjadi costumernya. 

Dari data lima terminal tercatat sudah ada 23.767 DO container rilis yang sudah diproses dan sudah dilaporkan datanya dari terminal ke

Inaportnet. Pelayanan dengan DO Online di Tanjung Priok telah dimulai sejak tanggal 24 Juni 2018. Sejauh ini, pelaksanaan DO Online berjalan cukup baik karena sudah terkoneksi dan terintegrasi dengan baik ke sistem terminal operator maupun ke

inaportnet. 

Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan INSA mendorong anggotanya untuk memanfaatkan DO Online untuk

Dari data lima terminal

tercatat sudah ada 23.767

DO container rilis yang sudah

diproses dan sudah dilaporkan

datanya dari terminal ke

inaportnet.

 

Pelayanan dengan

DO Online di Tanjung Priok

telah dimulai sejak tanggal

24 Juni 2018.

3

(27)

trans

laut

Tanjung Priok. Kebijakan tersebut akan menunjang aktivitas bongkar muat di pelabuhan secara lebih transparan, cepat, dan praktis. “Kalau untuk ekspor, selama ini dokumen DO itu berfungsi hanya untuk ngambil peti kemas kosong di depo tanpa ada biaya apa pun di pelayaran. Dokumen DO itu juga biasanya dikirimkan melalui email kepada eksportir ataupun perusahaan forwarder yang dikuasakannya,” ujarnya.

Adapun untuk kegiatan impor, lanjut Tjetjep, dokumen DO tersebut mesti diambil langsung atau ditebus ke perusahaan pelayaran. Hal ini lantaran terdapat sejumlah kewajiban yang mesti diselesaikan terlebih dahulu seperti uang jaminan pemakaian kontainer jika pelayaran bersangkutan masih mengenakannya.

“Kalau impor memang selama ini harus ke pelayaran, terkadang kendalanya yakni waktu operasional kantor pelayaran itu yang belum 24/7,” ungkap Tjetjep.

Perusahaan pelayaran selama ini bisa mencetak DO untuk kegiatan impor berdasarkan informasi dari pihak importir atau kuasanya. Kemudian mereka pengambilan barang di

pelabuhan dengan menyertakan bill off loading (B/L) original.

Pengamat transportasi laut

sekaligus Sekjen Indonesia Maritime, Transportation and Logistics Watch (IMLOW) Achmad Ridwan Tento mengemukakan, penerapan dokumen DO online merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah untuk meningkatkan logistic performance index (LPI) pelabuhan Indonesia. Ridwan mengatakan, ada sejumlah kriteria untuk mengevaluasi LPI, termasuk dari percepatan delivery-nya.

Dengan adanya peningkatan layanan secara digital, baik penerapan Inaportnet untuk kegiatan shipping, INSW (Indonesia National Single Window) untuk kegiatan trading, dan DO Online untuk menunjang kelancaran aliran peti kemas, maka ada harapan LPI Indonesia meningkat dan pelayanan kepelabuhanan menjadi lebih baik lagi. o menghemat biaya operasional dan

mempersingkat waktu pengurusan. Menurutnya, aplikasi DO Online sudah berjalan dengan baik meski perlu beberapa penyempurnaan.

Ia mengapresiasi langkah Kemenhub yang telah berusaha menyiapkan aplikasi Inaportnet dan DO Online secara optimal. Pihaknya terus mendukung upaya Kemenhub dalam mengoptimalkan pemanfaatan Inaportnet dan DO Online. “Saya berikan apresiasi untuk Kemenhub, khususnya Ditjen Hubla,” tutup Carmelita.

Pelaku usaha bidang logistik juga menyambut positif penerapan Inaportnet dan DO Online. Direktur Utama PT Tenders Marine Indonesia, salah satu penyedia jasa logistik di Jakarta, A Tjetjep Zahrudin, mengatakan selama ini permasalahan yang sering dialami dalam penerbitan dokumen DO pelayaran tersebut hanya untuk kegiatan impor, sedangkan untuk ekspor sudah berjalan lancar.

Sebagai pebisnis, Tjetjep

mengapresiasi kebijakan pemerintah yang mulai mengimplementasikan DO online khususnya di Pelabuhan

Aktivita pengangkutan logistik melalui Kapal Tol Laut

Pelabuhan peti kemas Tanjung Priok Pelabuhan peti kemas Teluk Lamong 3

5

4

(28)

trans

udara

Langkah Mudah

dan Transparansi

PERIZINAN ONLINE

DITJEN PERHUBUNGAN

(29)

trans

udara

P

ada peak season Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 misalnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara cepat dapat memproses permohonan 977 persetujuan terbang atau flight approval (FA). Permohonan tersebut diajukan oleh maskapai penerbangan domestik yakni Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, NAM Air, Batik Air, Lion Air, Wings Air, Air Asia Extra, Kalstar, dan Susi Air.

Garuda Indonesia mendapat FA 115 extra flight dengan total tambahan kapasitas hingga 21.095 kursi penumpang, Lion Air 115 extra flight/24.940 kursi, Citilink 88 extra flight/16.020 kursi, Sriwijaya Air 434

Sistem peizinan melalui

jejaring yang terintegrasi

itu berdasarkan Peraturan

Menteri Perhubungan

(Permenhub) Nomor

12/2015 tentang Perizinan

Angkutan Udara Online.

Transformasi perizinan

online ini diawali

pembukaan contact center

151 pada 2014.

extra flight/75.410 kursi, Air Asia  7 extra flight/1.440 kursi, Nam Air 131 extra flight/15.576 kursi, Batik Air 11 extra flight/ 2.370 kursi, Wings Air 26 extra flight/1.944 kursi, Susi Air 40 extra flight/ 480 kursi, dan Kalstar 2 extra flight/236 kursi.

Sistem online dalam pengajuan FA kepada Ditjen Perhubungan menjadi lebih cepat dan transparan. Persiapan maskapai untuk melayani penumpang pun lebih baik, dan berdampak pula meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan. 

(30)

trans

udara

Sistem perizinan melalui jejaring yang terintegrasi itu dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 12/2015 tentang Perizinan Angkutan Udara Online. Aplikasi layanan FA menjadi tahap awal penerapan sistem online. Berikutnya, dikembangkan layanan perizinan lain, seperti izin

Transformasi Pengaturan Slot Time Seiring peluncuran izin online,

Kemenhub mentransformasi lembaga pengatur ketersediaan waktu penerbangan yang

sebelumnya  Indonesia Slot Coordinator (IDSC) menjadi Indonesia Airport Slot Time Management (IASM). Ini berdasarkan Permenhub Nomor 13/2015 tentang Penyelenggaraan Alokasi Ketersediaan Waktu Terbang Bandar Udara.

Dengan demikian, pengaturan slot time yang sebelumnya secara manual kini bisa diajukan secara online menggunakan sistem berbasis situs (web-based), yang terintegrasi dan berstandar internasional. IASM dikelola oleh tiga badan usaha milik negara (BUMN), yakni Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia), PT Angkasa Pura I dan PT Suasana kabin pesawat

Penumpang pesawat Citilink yang tiba di bandara tujuan

Suasana pengecekan dan check-in di Bandara Soekarno-Hatta 1

1 2

2

3 4

rute, Surat Izin Usaha Angkutan Udara (SIUAU), Surat Izin Kegiatan Angkutan Udara (SIKAU), dan General Sales Agent (GSA).

Kelebihan sistem baru FA online di antaranya terdapat notifikasi status permohonan dan pembayaran secara online. Pada sistem daring ini juga disediakan fasilitas helpdesk selama 24 jam setiap hari.

Sistem online merupakan bentuk komitmen Ditjen Hubud untuk meningkatkan transparansi

(31)

trans

udara

Angkasa Pura II, di bawah pengawasan langsung Ditjen Hubud.

Aplikasi IASM telah digunakan oleh 350 bandara internasional di 34 negara. Cara kerjanya dengan mengatur slot time yang terintegrasi dengan Aviationet, sehingga pengawasan oleh otoritas penerbangan (Ditjen Hubud) lebih mudah dan akurat. Aviationet sendiri merupakan sistem berbasis SOA (Service Oriented Architecture) yang terintegrasi dengan SOA Kemenhub, yakni Hubnet yang tak terpisah

dari national single windows (NSW). Aviationet juga terintegrasi dengan semua layanan online di lingkungan Ditjen Hubud.

Dalam menggunakan layanan ini, setiap maskapai akan mendapat akun khusus sebagai pintu masuk untuk mengajukan izin secara online dan mandiri. Permohonan izin cukup dengan mengisi formulir yang dapat diakses melalui situs aol.dephub.go.id, kemudian mengunggah dokumen yang telah dipindai.

Aviationet terintegrasi

dengan semua layanan

online, di lingkungan Ditjen

Perhubud. Jadi, tidak

sekadar memberi izin slot

time, tetapi juga izin usaha

angkutan udara, izin rute

penerbangan, dan izin

terbang.

3

4

Selanjutnya, pemohon akan mendapat notifikasi melalui e-mail untuk konfirmasi status proses pengajuan. Untuk pembayaran biaya perizinan yang permohonannya disetujui juga sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran online yaitu Hub Payment. Sistem ini akan menyodorkan tagihan yang pembayaran yang langsung terekam melalui Sistem Informasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Online atau Simponi, berdasarkan kode billing yang dapat dibayarkan secara daring melalui PT Pos Indonesia dan 24 bank persepsi (yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima setoran penerimaan negara). o

TABEL

Penerbitan Flight Approval Sistem Online

Sumber: Ditjen Perhubungan Udara

No Maskapai

Extra-Flight Seat

1. Garuda Indonesia 115 21.095

2. Lion Air 115 24.940

3. Citilink 88 16.020

4. Sriwijaya Air 434 75.410

5. Air Asia 7 1.440

6. Nam Air 131 15.576

7. Batik Air 11 2.370

8. Wings Air 26 1.944

9. Susi Air 40 480

(32)

trans

perkeretaapian

Kejar Tayang Proyek

DOUBLE

DOUBLE

TRACK

Manggarai-Cikarang

1

Proyek rel dwi ganda atau empat jalur kereta

api (KA) yang membentang sepanjang 34

kilometer (km) -- antara Stasiun Manggarai

(Jakarta) hingga Stasiun Cikarang

 

(Bekasi,

Jawa Barat) – terpaksa dikebut. Rel KA

yang dikenal dengan sebutan Double-Double

Track

 

(DDT) dan digagas Kementerian

(33)

trans

perkeretaapian

P

royek DDT bertujuan memisahkan jalur utama antara KA jarak jauh dan jalur KA yang melayani wilayah Jabodetabek. Dengan demikian, dapat menghilangkan keterlambatan kereta sekaligus menambah kapasitas angkut dari 850 ribu menjadi 1,2 juta penumpang per hari.

“Proyek DDT ini sangat vital baik untuk kereta jarak jauh atau kereta . Dengan selesainya proyek DDT, akan mengurangi kerugian masyarakat yang mencapai triliunan rupiah akibat kemacetan di jalan raya,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Bila menunggu rampung pada 2022, lanjut Menhub, maka kapasitas perjalanan KA sangat minimal. Dia meminta

Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian untuk lebih intens agar proyek ini bisa selesai pada 2020.

Berdasarkan data Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Proyek DDT dimulai sejak 2013. Pembiayaannya menggunakan sistem paket, yang dibagi menjadi paket A (Manggarai-Jatineara), paket B1 (Bekasi-Cikarang), dan paket B21 (Jatinegara-Bekasi).  Paket A senilai Rp2,5 triliun menggunakan sukuk negara, Paket B1 (Rp3 triliun) berasal dari pinjaman Jepang, dan Paket B21 (Rp1 triliun) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Ini adalah tanggung jawab kita untuk bersama-sama menyelesaikan proyek sesuai rencana,” tegas Menhub.

Dua Langkah Percepatan Untuk percepatan

proyek tersebut, Menhub menyebutkan dua langkah penting. Pertama, dalam pembebasan lahan di Manggarai seluas 1100 meter persegi yang ditempati 42 kepala keluarga (KK), meminta bantuan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) serta Pemerintah Provinsi DKI.

“Saya juga mengimbau masyarakat yang menggunakan tanah tersebut lebih kooperatif karena ini bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk

kepentingan masyarakat,” ujar Menhub.

Langkah berikutnya, PT Kereta API Indonesia (KAI) akan diminta untuk mengatur dan memantau secara detail masa jeda antarkereta. ini kadang

“Proyek DDT ini

sangat vital baik

untuk kereta jarak

jauh atau kereta

commuter. Dengan

selesainya proyek

DDT, akan mengurangi

kerugian masyarakat

yang mencapai

triliun rupiah akibat

kemacetan di jalan

raya,” kata Menteri

Perhubungan

(Menhub) Budi Karya

Sumadi.

ada satu atau dua jam. Untuk itu Menhub meminta dipastikan paling tidak ada empat jam, terutama di Stasiun Manggarai sebagai titik teramai karena menjadi perlintasan kereta dalam dan luar kota.

Sebelumnya, pada perlintasan proyek DDT itu di tahun 2017 telah dioperasikan tiga stasiun, yakni Bekasi Timur, Cibitung, dan Cikarang. Sedangkan pada tahun ini akan diselesaikan pembangunan lima stasiun yang menjadi persinggahan kereta , yaitu Klender, Buaran, Klender Baru, Cakung, dan Kranji.

Stasiun Cikarang Kawasan Stasiun Manggarai 1

Gambar

Tabel 1. 7 koridor yang melayani 7 rute BRT
Tabel 2. 4 wilayah Aglomerasi BRT

Referensi

Dokumen terkait

Data-data yang telah terakumulasi, akan di olah dengan menggunakan metode analisis isi, yaitu dengan mengidentifikasi dan menilai data-data tentang makna filosofi

Setelah memahami pengertian umum dan khusus kejahatan terhadap kemanusiaan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Ad Hoc, fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan (

Menyusul cedera medula spinalis, penyebab utama kematian sel adalah nekrosis dan apoptosis. Walaupun mekanisme kematian sel yang utama segera setelah terjadinya cedera primer

R 13 Kajian Semula Pengurusan – Hari Kedua UKD Spot Check Bersepadu Pelajar (Unit Disiplin) Siri 1/2016 JHEP Perjumpaan Pelajar Asrama Bersama Pengarah ,Pegawai. Disiplin

 Discount uang

Untuk mendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2018, dengan Peraturan Menteri ini

Angkutan Laut dan Kepelabuhanan, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Ir. Pembimbing II: Capt. Anugrah Nur Prasetyo., M.Si. Dalam dunia pelayaran, pemilik

Dari hasil pengamatan di provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Bali, ternyata tiap wilayah telah mempunyai Perda dan peraturan lokal untuk