• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASALAH MASALAH SISWA DI SEKOLAH SERTA P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MASALAH MASALAH SISWA DI SEKOLAH SERTA P"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MASALAH-MASALAH SISWA DI SEKOLAH SERTA

PENDEKATAN-PENDEKATAN UMUM DALAM BIMBINGAN

DAN KONSELING

MAKALAH

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling yang diampu Dr. Yaya Sunarya, M.Pd.

Oleh:

Agung Surgana Wibawa 1704357 Ella Zahrotur Rizkiah 1701221 Fani Faridah Anzani 1703940 Indi Zainun Zulfa 1700333

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

DAFTAR ISI

Daftar isi...i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Batasan dan Rumusan Masalah...2

C. Tujuan Penulisan Makalah...3

D. Manfaat Penulisan Makalah...3

E. Metode Penulisan Makalah...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Masalah...4

B. Pendekatan Umum Bimbingan dan Konseling...5

C. Strategi dalam Bimbingan dan Konseling...7

BAB III PEMBAHASAN A. Masalah – masalah Siswa di Sekolah...8

B. Pendekatan – pendekatan Umum Bimbingan dan Konseling...9

C. Strategi dalam Bimbingan dan Konseling...11

BAB IV PENUTUP A. Simpulan...15

B. Saran...15

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Setiap manusia pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Dimana satu masalah terpecahkan atau terselesaikan, akan munculah masalah baru. Masalah itu sendiri akan dihadapi semua orang yang hidup dimana tidak mengenal usia. Salah satunya adalah pada siswa sekolah. Setiap siswa pasti memiliki masalah tersendiri entah berupa masalah akademik, sosial-pribadi, karier, atau keluarga.

Setiap siswa memiliki masalah masing – masing dan memilki cara pandang terhadap masalahnya masing – masing pula. Ada siswa yang lebih terbuka terhadap orang lain dalam mencurahkan masalahnya ada pula siswa yang lebih memilih untuk memendam sendiri masalahnya. Siswa yang lebih terbuka tentang msalahnya akan memudahkan dalam proses penyelesaian masalahnya sehingga seseorang yang akan membantunya dapat lebih memahami dan mengerti apa masalahnya dan dapat membantu dalam mencari solusi penyelesaian masalahnya. Sedangkan siswa yang kurang terbuka dalam mencurahkan masalahnya, akan menyulitkan dalam hal penyelesaian masalahnya sendiri, dikarenakan dia lebih memendam masalahnya sendiri dan mencari solusi peneyelesaiannya sendiri. Apabila dia mencurahkan masalahnya kepada orang lain khususnya orang yang layak dimintai bantuan mungkin akan lebih memudahkan dan mempercepat dalam menyelesaikan masalah.

(4)

Oleh karena itu siswa tak perlu khawatir lagi atas permasalahan di atas karena di sekolah terdapat guru yang akan membantu mengatasi ataupun menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa itu sendiri yakni guru Bimbingan dan Konseling (BK). Dimana guru BK ini akan menerima semua keluhan ataupun siswa yang ingin berkonsultasi.

Guru BK akan membantu siswa dalam mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya bukan untuk mencampuri urusan siswa dengan begitu siswa sendirilah yang pada akhirnya memutuskan dalam mengambil solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalahnya.

Adapun cara BK sendiri dalam memberikan bantuan kepada siswa untuk mencari solusi penyelesaian masalahnya dengan suatu pendekatan umum yakni suatu usaha yang dilakukan konselor untuk mendekati kliennya sehingga klien mau menceritakan masalahnya. Pendekatan umum ini sangatlah penting dalam proses penyelesaian masalah sebagai langkah pertama untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahannya. Apabila telah jelas permasalahannya maka guru BK akan lebih mudah dalam memberikan bantuan kepada siswanya untuk mencari solusi penyelesaian masalahnya.

Nurihsan (2006) merumuskan empat pendekatan sebagai pendekatan dalam Bimbingan dan Konseling, empat pendekatan tersebut antara lain : pendekatan krisis, pendekatan remedial, pendekatan preventif, dan

(5)

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1) Batasan Masalah

Batasan masalah dalam makalah ini adalah hanya fokus pada masalah-masalah siswa di sekolah dalam hal akademik, sosial pribadi, karier dan keluarga.

2) Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut. a. Apa masalah-masalah yang dihadapi siwa di sekolah?

b. Apa saja pendekatan – pendekatan umum dalam Bimbingan dan Konseling?

c. Bagaimana Strategi dalam Bimbingan dan Konseling untuk menangani masalah-masalah tersebut?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui masalah-masalah siswa di sekolah.

2) Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan umum dalam Bimbingan dan Konseling.

3) Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam Bimbingan dan Konseling untuk menangani masalah-masalah tersebut.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat penulisan makalah ini terbagi atas dua hal sebagai berikut. 1) Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis makalah ini adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan terkait masalah-masalah siswa di sekolah dan Pendekatan umum dalam Bimbingan dan Konseling juga bagaimana strateginya.

2) Manfaat Praktis

(6)

b. Bagi penulis, yaitu dapat memperoleh informasi mengenai masalah siswa, bagaimana pendekatan umum Bimbingan dan Konseling dan strateginya.

E. Metode Penulisan Makalah

Metode penulisan makalah ini mengacu pada sumber kepustakaan yaitu dari buku yang sekait erat dengan judul makalah. Buku dijadikan sumber primer dalam penulisan makalah ini karena banyak memuat sumber kutipan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, yaitu masalah-masalah siswa disekolah dan pendekatan-pendekatan umum dalam Bimbingan dan Konseling.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

(7)

Menurut Carpenter (2012), Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan.

Berdasarkan analisis diatas, masalah juga dapat diartikan dengan sesuatu yang terjadi atau keadaan yang terjadi belum sesuai dengan yang diharapkan sehingga orang yang mengalaminya akan merasa terbebani dengan sesuatu atau keadaan tersebut.

2. Jenis Masalah

Menurut Nurihsan (2006: 15-17) mengemukakan bahwa jenis masalah, antara lain:

1) Masalah Akademik

Akademik adalah pembelajaran tentang disiplin ilmu yang mencakup teknologi dan atau seni yang pelaksanaannya di lakukan di sekolah. Masalah akademik adalah masalah yang berkaitan dengan akademik siswa terutama di kelas. Yang termasuk masalah-masalah akademik, yaitu pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan, cara siswa memahami materi yang diberikan.

2) Masalah Sosial Pribadi

Sosial pribadi, masalah yang terjadi antara individu itu sendiri dengan orang lain yang terlibat dalam lingkungan sekitar dimana individu itu berada. Yang tergolong dalam masalah social pribadi adalah masalah hubungan dengan teman, guru, staf, dan penyesuaian diri dengan lingkungan.

3) Masalah Karier

(8)

pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier.

4) Masalah Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan terkecil dalam kehidupan. Dalam keluarga dibutuhkan keharmonisan agar semua anggota keluarga dapat merasakan kenyamanan. Masalah keluarga merupakan salahsatu masalah yang dapat berpengaruh buruk terhadap kegiatan lainnya.

B. Pendekatan umum Bimbingan dan Konseling

Nurihsan (2006:21-22), mengemukakan bahwa pendekatan umum dalam Bimbingan dan Konseling atas empat pendekatan, antara lain: 1) Pendekatan Kritis

Pendekatan krisis disebut juga pendekatan kuratif merupakan upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah. Bimbingan ini bertujuan mengatasi krisis atau masalah – masalah yang dialami individu. Dalam pendekatan krisis pembimbing menunggu individu yang datang. Selanjutnya, mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang dirasakan individu.

2) Pendekatan Remedial

(9)

Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada kelemahan – kelemahan individu dan selanjutnya berupaya untuk memperbaikinya.

3) Pendekatan Preventif

Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan pada antisipasi masalah – masalah umum individu, mencegah jangan sampai masalah tersebut menimpa individu. Pembimbing memberikan beberapa upaya, seperti informasi dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut.

Masalah-masalah yang dimaksud seperti putus sekolah, berkelahi, kenakalan, merokok, membolos, menyontek, mengutil, bermain game on line/internet dan sejenisnya yang secara potensial masalah itu dapat terjadi pada peserta didik secara umum. Model preventif ini, didasarkan pada pemikiran bahwa jika guru dapat mendidik peserta didik untuk menyadaribahaya dariberbagaikegiatan dan menguasai metode untuk menghindari terjadinya masalah itu, maka guru akan dapat mencegah peserta didik dari perbuatan-perbuatan yang membahayakan tersebut.

4) Pendekatan Perkembangan

(10)

C. Strategi dalam Bimbingan dan Konseling

Nurihsan (2006:21-22), mengemukakan Strategi dalam Bimbingan dan Konseling terdiri dari 5, antara lain:

1) Konseling 2) Nasihat

3) Bimbingan Kelompok 4) Konseling Kelompok

(11)

BAB III PEMBAHASAN

A. Masalah-masalah siswa di sekolah

Masalah- masalah siswa di sekolah sesuai dengan pendapat Nurihsan (2006) terdapat empat kelompok, yaitu:

1) Masalah akademik

Masalah-masalah yang terjadi di sekolah seperti:

a. Keterlambatan akademik, dimana murid memiliki pengetahuan yang tinggi tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.

b. Kecepatan belajar kecerdasan atau pengetahuan murid yang berbeda dimana tidak semua murid dapat mengikuti proses belajar mengajar dalam kelas yang terkadang ada guru yang terlalu cepat menjelaskan sehingga murid tidak dapat mengerti materi yang dipaparkan.

c. Kurangnya motivasi belajar dimana murid merasakan bosan dalam pembelajaran di kelas.

d. Bersikap buruk ketika pembelajaran, seperti menunda-nunda tugas dan malu bertanya kepada guru.

e. Sering tidak masuk sekolah.

2) Masalah sosial pribadi

(12)

terganggu bahkan bisa jadi tidak mau lagi berurusan atau bahkan hanya sekedar berbicara dengan guru tersebut.

3) Masalah karier

Yang termasuk Masalah karierSeperti murid yang melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi dengan orientasi mendapatkan uang lebih, dan murid yang lebih memilih kerja daripada sekolah karena beranggapan bahwa kerja lebih menghasilkan uang atau beranggapan bahwa sekolah mengeluarkan biaya sehingga membebankan orang tua.

4) Masalah keluarga

Yang termasuk masalah keluarga adalah kurangnya komunikasi antaranggota keluarga, pendidikan yang kurang dalam suatu keluarga sehingga anggota yang satu tidak dapat membantu yang lain karena sama-sama tidak menguasainya, atau bahkan seorang anak tersebut sudah ingin untuk menempuh pendidikan dengan serius tetapi ada beberapa orang tua yang tidak mengizinkannya. Seperti kurangnya kepedulian antarsesama karena kesibukan masing-masing, kurangnya pemberian motivasi dan pemberian semangat, dan kurangnya menggali kemampuan dalam diri sendiri sehingga menganggap dirinya rendah.

B. Pendekatan-pendekatan Umum dalam Bimbingan dan Konseling

(13)

1) Pendekatan Krisis

Pendekatan krisis disebut juga pendekatan kuratif yang merupakan upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah.

Bimbingan ini bertujuan untuk mengatasi krisis atau masalah-masalah yang dialami individu dengan memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang dirasakan individu.

Pendekatan ini dipengaruhi oleh aliran psikoanalisis yang menekankan pengaruh peristiwa-peristiwa masa lampau sebagai hal yang menentukan bagi berfungsinya kepribadian individu saat ini. Menurut psikoanalisis, pengalaman-pengalaman masa lima atau enam tahun pertama kehidupan individu dapat menjadi akar dari krisis individu yang bersangkutan pada masa kini.

2) Pendekatan Remedial

Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau kekurangan. Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada kelemahan-kelemahan individu, kemudian berupaya untuk memperbaikinya.

Pendekatan remedial ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi behavioristik yang menekankan perilaku individu di sini dan saat ini. Untuk memperbaiki perilaku individu diperlukan penataan lingkungan yang mendukung perbaikan perilaku tersebut karena perilaku saat ini dipengaruhi oleh suasana lingkungan pada saat ini pula.

3) Pendekatan Preventif

(14)

banyak teknik atau upaya yang dapat digunakan, seperti halnya informasi dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut.

4) Pendekatan Perkembangan

Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Setiap individu memiliki potensi dan kekuatan-kekuatan tertentu melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan-kekuatan tersebut dikembangkan. Pendekatan ini dapat dilakukan kepada siapa saja dengan berbagai cara pelaksanaannya baik secara individual, kelompok, bahkan klasikal melalui layanan pemberian informasi, diskusi, proses kelompok, serta penyaluran minat dan bakat.

Dari penjelasan di atas diharapkan para pembimbing dapat memilah pendekatan mana yang cocok dengan masalah yang dialami siswa. Sehingga dapat terwujudnya proses konseling yang terarah dengan tepatnya solusi yang diberikan.

C. Strategi dalam Bimbingan dan Konseling

Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup kegiatan siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. Strategi yang diterapkan dalam layanan bimbingan konseling disebut strategi layanan bimbingan dan konseling.

Strategi bimbingan dan konseling dapat berupa konseling individual, konsultasi, konseling bimbingan, bimbingan kelompok, dan pengajaran remedial.

1) Konseling Individual

(15)

seorang konseli (siswa). Konseling ditujukan kepada individual yang normal, yang menghadapi masalah pendidikan, pekerjaan, dan sosial di mana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri.

Konseling adalah proses belajar yang bertujuan agar konseli (siswa) dapat mengenal diri sendiri, menerima diri sendiri serta realistis dalam proses penyesuaian dengan lingkungannya. Suatu hubungan pribadi yang unik dalam konseling dapat membantu individu membuat keputusan, pemilihan dan rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperanan lebih baik di lingkungannya. Konseling membantu konseli untuk mengerti diri sendiri, mengeksplorasi diri sendiri, dan dapat memimpin diri sendiri dalam suatu masyarakat.

Konseling bertujuan membantu individu untuk memecahkan masalah- masalah pribadi, baik sosial maupun emosional, yang dialami saat sekarang dan yang akan datang. Konseling juga memberikan bantuan kepada individu untuk mengembangkan kesehatan mental, perubahan sikap, dan tingkah laku. Konseling menjadi strategi utama dalam proses bimbingan dan merupakan teknik standar serta merupakan tugas pokok seorang konselor.

2) Konsultasi

Konsultasi dalam pengertian umum dipandang sebagai nasihat dari konselor yang profssional. Sedangkan pengertian konsultasi dalam program bimbingan dipandang sebagai suatu proses menyediakan bantuan teknis untuk guru, orang tua, administrator, dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki maslah yang membatasi efektivitas peserta didik (siswa) atau sekolah.

Konsultasi bukan konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada siswa, tetapi secara tidak langsung melayani siswa dalam melalui bantuan dari orang lain.

(16)

3) Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembang nya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa). Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.

Penataan bimibingan kelompok pada umumnya berbentuk kelas yang beranggotakan 20 sampai 30 orang. Kegiatan bimbingan kelompok biasanya dipimpin oleh seorang konselor pendidikan atau guru.

Kegiatan ini banyak menggunakan alat-alat pelajaran seperti cerita-cerita yang tidak tamat, boneka, dan film. Terkadang konselor mendatangkan ahli tertentu yang bersifat informatif. Kegiatan bimbingan kelompok pada umumnya menggunakan prinsip dan proses dinamika kelompok, seperti dalam kegiata sosiodrama, diskusi panel, dan teknik lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kelompok.

4) Konseling Kelompok

Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik (siswa) dalamr rangka memberikan kemudahan dlaam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan, serta diarahkan kepada pemberian kemudahan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangannya.

(17)

5) Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya guru untuk menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang berencana, terorganisasi, terarah, terkoordinasi, terkontrol, dengan lebih memperhatikan taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu dan atau klmok siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan lingkungannya (Abid Syamsuddin Makmum, 1998: 228).

Pengajaran remedial merupakan salah satu tahap kegiatan yang paling utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostic kesulitan belajar mengajar.

(18)

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil pembahasan tentang “Masalah-masalah siswa di sekolah dan pendekatan-pendekatan umum bimbingan dan konseling” dapat disimpulkan bahwa terdapat empat masalah yang sering dihadapi siswa di sekolah, serta terdapat beberapa pendekatan umum bimbingan dan konseling yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut serta strategi-strategi yang juga dapat dilakukan oleh pembimbing atau konselor.

Setiap permasalahan yang terjadi pada siswa memiliki penanganan yang berbeda. Misalnya, dalam kurangnya motivasi belajar dapat dilakukan pendekatan perkembangan, kurangnya pemahaman suatu mata pelajaran dikarenakan cara penyampaian guru yang tidak menarik dapat dilakukan pendekatan remedial. Strategi yang dapat dilakukan adalah bimbingan kelompok dan pengajaran remedial.

B. Saran

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Nurihsan. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan.

Bandung: Refika Aditama.

Nurihsan. (2007). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika

Aditama.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian di dapat dengan data s pretest dan posttest siswa, sebelum dan yang terdiri dari 30 orang siswa TA Uji coba instrumen dilakukan pada sekolah yang

This memo defines a portion of the Management Information Base (MIB) for use with network management protocols in the Internet community.. In particular, it describes managed

Seleksi tahap I merupakan seleksi awal dan untuk menentukan 5 tim finalis peserta Lomba Aspal Nasional Civil Classical Fest 2021, tahap ini berisi penilaian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan dan peningkatan kemampuan metakognitif antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan

Sedangkan masyarakat ekonomi lemah yang terisolir dari pendidikan, iptek, dan budaya luar dapat dengan mudahnya dimanfaatkan oleh penduduk Negara tetangga (dalam

Namun masih terdapat dengan nilai terendah yaitu indikator beda dengan organisasi lain, sehingga dapat disimpulkan secara umum bahwa responden (karyawan) setuju

• Para konselor juga terlibat dalam kegiatan kampus yang lebih luas untuk mendampingi anggota komunitas secara psikologis, misalnya dengan menjadi narasumber dalam pertemuan

Pegawai-pegawai negeri Departemen yang bekerja pada dinas- dinas perindustrian didaerah-daerah diserahkan kepada Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 11 jis pasal 12 dan 13 dari