PSIKOLOGI
KESEHATAN
II
POKOK BAHASAN
1. KONSEP DIRI & HARGA DIRI
2. HUBUNGAN KONSEP DIRI, DIRI IDEAL,
DAN HARGA DIRI
3. PERKEMBANGAN PERILAKU INDIVIDU
KONSEP DIRI
PENGERTIAN
Persepsi terhadap dirinya sendiri, yang terbentuk melalui pengalaman hidup dan interaksi dengan lingkungan, dan mendapat pengaruh dari orang-orang yang dianggap penting. (Shavelson, Hubner and Stanton, 1974)
TANDA-TANDA INDIVIDU YANG MEMILIKI KONSEP
DIRI YANG POSITIF
1. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah
2. Merasa setara dengan orang lain
3. Menerima pujian tanpa rasa malu
4. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai
TANDA-TANDA INDIVIDU YANG MEMILIKI KONSEP
DIRI NEGATIF
1. Peka terhadap kritik
2. Responsif sekali terhadap pujian
3. Cenderung bersikap hiperkritis
4. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSEP
DIRI
1. Perkembangan individu.
2. Gangguan fisik dan mental.
3. Sistem keluarga yang tidak berfungsi.
4. Pengalaman traumatik yang berulang, misal: akibat
DIRI YANG IDEAL
• Apa yang kita harapkan ada atau terjadi pada diri kita.
• Gambaran orang yang “kita ingin menjadi” secara kualitas.
• Persepsinya tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan penilaian tertentu.
HARGA DIRI
PENGERTIAN
Penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya.
Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki
CARA MENINGKATKAN HARGA DIRI
• Evaluasi terhadap diri sendiri • Mengontrol emosional
• Menambah keilmuan
AKIBAT HARGA DIRI RENDAH
1. Takut berbuat salah 2. Takut penolakan
HUBUNGAN KONSEP DIRI, DIRI IDEAL, HARGA
DIRI
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri
dimana harga diri adalah penilaian individu tentang
pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN PERILAKU INDIVIDU
Sigmund Freud membagi perkembangan menjadi 4 fase:
1. Fase Pragenital: Fase dari saat dilahirkan sampai dengan kira-kira umur 5 th, yang mencangkup fase oral, fase anal, dan fase falik.
1b. Fase Anal (umur 1-3 th) :
Fase ini ditandai dengan kepuasan & ketidakpuasan di sekitar fungsi eliminasi.
Contoh: lega, nyaman, puas ketika sudah mengeluarkan feses (BAK/BAB).
Artinya anak sudah mampu mengendalikan diri sendiri.
1c. Fase Falik (umur 3- 5 th) :
Next...
2. Fase Laten: Berlangsung dari umur 6-13 th. Laten
artinya terpendam dan tersembunyi, akibatnya
mudah untuk dididik dibandingan fase sebelumnya.
Pada fase ini anak harus berhadapan dengan
tuntutan sosial (pelajaran disekolah, hubungan
Next...
3. Fase Remaja/Pubertas: Berlangsung dari umur 13-20 tahun. Yang awalnya tenang, tersembunyi, dan terpendam menonjol
kembali sehingga menimbulkan aktifitas dinamis.
4. Fase Genital: Pada fase ini dinmaika tampak tenang kembali. Fase pada umur 20 sangat menentukan kepribadian seseorang.
Perkembangan di umur selanjutnya hanya merupakan
penghalusan struktur dasar dari masa pragenital-fase genital.
PENGERTIAN FITRAH
Fitrah adalah potensi laten atau kekuatan yang terpendam yang ada dalam diri manusia dibawah sejak lahir (Shanminan Zain, 1986).
Next..
Usia 0 - 2 tahun
Pada usia ini anak harus dekat dengan bundanya.
Pendidikan pertama adalah menyusui anak sampai 2 tahun.
(Menyusui, bukan memberi asi. Langsung disusui tanpa pumping dan
tanpa disambi pegang HP)
Usia 3 - 6 tahun
Pada usia ini anak harus dekat dengan kedua orang tuanya.
Dekat dengan bundanya, juga dekat dengan ayahnya.
Next..
Usia 7 - 10 tahun
Pada usia 7-10 tahun ini dekatkan anak sesuai gendernya.
Jika anak laki-laki, maka dekatkan dengan ayahnya.
Ajak anak beraktifitas yg menonjolkan sisi ke-maskulin-annya. Misal: cuci motor, akrab dengan alat-alat pertukangan, dll.
Jika anak perempuan, maka dekatkan dengan bundanya. Libatkan anak dalam aktifitas yang menonjolkan ke-feminin-annya. Misal: masak di dapur bersama anak, libatkan saat bersih-bersih rumah, menjahit, dll.
Usia 11 - 14 tahun
Usia ini sudah masuk tahap pre-aqil baligh akhir dan pada usia ini mulailah
menukar kedekatan. Lintas gender.
EFEK YANG MUNCUL JIKA TAHAP INI TERLEWAT:
Riset menunjukkan jika seorang anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya pada fase ini maka,
(data menunjukkan) anak tersebut 6x lebih rentan akan ditiduri oleh laki-laki lain.
Jika tidak dekat dengan ayahnya, maka anak perempuan akan mudah terpikat dengan laki-laki yang menawarkan perhatian dan cinta meski hanya untuk kepuasan dan mengambil keuntungan semata.
Sedangkan untuk anak laki-laki akan punya potensi lebih besar untuk menjadi suami yang kasar, playboy, dan tidak memahami perempuan.
Usia 14 +
Fase berikutnya setelah 14 th adalah sudah tuntas. Karena jumhur/mayoritas ulama sepakat usia 15 th adalah usia aqil baligh.
Contoh perilaku yang
tidak sesuai fitrah /
CASE STUDY
Dewasa ini, di Indonesia dan di banyak negara lain, terjadi fenomena ‘persamaan gender’ yang di legalkan dengan di bolehkanya mengisis data kalau gender/jenis kelamin dia bukan laki-laki juga bukan perempuan.
Analisis permasalahan ini: 1. Fase perkembangan mana
yang salah pada diri seorang banci/bencong?
2. Apakah ada hubungan dengan harga diri dan konsep diri ?