Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Orang Lanjut Usia
Oleh Marisa Diah Lestari, 1306409394, Fakultas Ilmu Keperawatan
Keluarga menjadi unsur penting bagi setiap individu. Keluarga pun menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan seseorang. Anggota-anggota keluargalah yang memberikan dukungan serta arahan terhadap jalan hidup yang dipilih oleh setiap individu. Oleh karena itu, di dalam sebuah keluarga membutuhkan peran atau tugas dari setiap anggota keluarga. Tugas ini yang nanti akan berkembang menyesuaikan dengan tahap perkembangan keluarga. Salah satu tahap perkembangan keluarga ialah keluarga dengan usia lanjut. Dalam tulisan ini akan disebutkan serta dijelaskan berbagai tugas atau peran perkembangan keluarga dengan orang lanjut usia. Pasalnya, seorang lanjut usia membutuhkan peran anggota keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
Tugas perkembangan keluarga dengan lansia merupakan bagian dari teori perkembangan keluarga. Menurut Kaakinen, Duff, Cehlo, dan Hanson (2010), Duvall mendeskripsikan teori perkembangan keluarga dari waktu ke waktu untuk menggambarkan tahapan keluarga kemudian menekankan pada tugas perkembangan anggota keluarga secara keseluruhan. Dalam teori perkembangan keluarga, Duvall membaginya menjadi 8 tahap mulai dari tahap pasanagan yang baru menikah hingga tahap penuaan anggota keluarga. Setiap tahap perkembangan keluarga memiliki tugas perkembangan keluarga yang berbeda-beda. Pada perkembangan keluarga dengan orang lanjut usia memiliki tugas utama ialah menjaga hubungan dekat di antara kerabat (Kaakinen, Duff, Cehlo, dan Hanson, 2010).
Tidak hanya untuk menjaga hubungan dekat dengan kerabat, tugas lain pada tahap perkembangan keluarga dengan orang lanjut usia ialah menjaga kondisi kesehatan, menjaga kutuhan tempat tinggal, serta menerima kehilangan orang-orang yang dicintainya (Kaakinen, Duff, Cehlo, dan Hanson, 2010). Pada perkembangan keluarga dengan orang lanjut usia akan mengalami peralihan masa, seperti menghabiskan waktu bersama dengan cucu-cucu serta merawat pasangan yang kondisi kesehatannya mulai menurun (Williams, 2009). Peralihan masa ini, menyebabkan orang dengan usia lanjut mengalami masa transisi pada perannya, termasuk di dalamnya ialah peralihan di bidang ekonomi, tempat tinggal, sosial, pekerjaan, serta kesehatan.
semakin berkurang. Kondisi ini akan menyebabkan orang usia lanjut menyesuaikan diri dengan ketergantungan ekonomi pada keluarga atau subsisdi dari pemerintah. Peralihan masa di bidang tempat tinggal ialah berpindah tempat ke tempat yang dapat membantu memenuhi kebutuhannya sebagai seorang lanjut usia (Friedman, Bowden, dan Jones, 2003). Tempat yang dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan di usia lanjut ialah kelembagaan seperti panti untuk para usia lanjut. Peralihan masa di bidang sosial ialah kehilangan atau kematian dari kerabat, teman, dan pasangannya (Friedman, Bowden, dan Jones, 2003).
Peralihan di bidang pekerjaan ialah berhenti dari masa-masa sebagai seorang pekerja karena di usia lanjut akan mengalami masa pensiun dari pekerjaan (Friedman, Bowden, dan Jones, 2003). Kondisi ini yang menyebabkan orang lanjut usia merasa kehilangan masa produktivitasnya. Peralihan di bidang kesehatan diantaranya ialah mengalami penurunan fungsi fisik, mental, serta kognitif yang ada pada dirinya (Friedman, Bowden, dan Jones, 2003). Penurunan kesehatan akan membuat seorang lanjut usia membutuhkan pengasuh dirinya. Kelima masa peralihan ini akan dialami oleh orang-orang lanjut usia. Oleh sebab itu, seorang lanjut usia membutuhkan peran atau tugas dari anggota keluarga lain untuk membantu memenuhi kebutuhan di dalam keluarga. Terdapat beberapa tugas perkembangan keluarga dengan lansia menurut Friedman, Bowden, dan Jones (2003) ialah:
1. Mempertahankan sebuah peraturan dalam kehidupan yang memuaskan. Tujuan dari menerapkan peraturan yang sesuai untuk menjadikan kehidupan lebih bermanfaat bagi dirinya dan anggota keluarga lainnya. Pasalnya, pada teori perkembangan dari Erikson di usia lanjut, seseorang berada pada tahap integritas versus keputusasaan (Berman, Synder, dan Frandsen, 2012). Peraturan yang diterapkan menjadi sangat penting bagi lansia untuk meningkatkan rasa integritas bagi kehidupan yang memuaskannya.
2. Menyesuaikan diri dengan keadaan bahwa pendapatan untuk kehidupan menjadi berkurang. Seorang lanjut usia akan mengalami masa pensiun sehingga menyebabkan penurunan pendapatan bagi dirinya. Kondisi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan hidup yang bersifat penting bagi kehidupan seorang lansia. Seperti contoh, pendapatan atau tabungan yang dimiliki digunakan untuk menunjang kesehatan, memenuhi kebutuhan nutrisi yang sesuai, serta kebutuhan akan rohani.
kesejahteraan hidup agar dapat merasakan kebahagiaan serta kepuasan hidup (Berman, Synder, dan Frandsen, 2012)
4. Menyesuaikan diri akan kehilangan pasangannya. Berdasarkan teori tugas perkembangan dari Robert Peck dalam Berman, Synder, dan Frandsen (2012), yaitu transendensi ego. Transendensi ego merupakan penerimaan terhadap kehilangan dari orang yang dicintainya atau kematian pasangannya.
5. Mempertahankan silsilah keluarga atau ikatan keluarga dari setiap generasi. Tujuan dari mempertahankan ikatan di dalam keluarga untuk meningkatkan hubungan yang akrab di antara anggota keluarga. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan hidup bagi seorang lanjut usia ketika sedang berkumpul bersama keluarga.
6. Mempertahankan eksistensi di usia lanjut. Perubahan masa transisi yang terjadi pada seorang lansia membuatnya tetap mempertahankan keberadaannya di dalam keluarga. Tujuannya untuk meningkatkan integritas diri yang baik.
Tugas-tugas perkembangan keluarga dengan lanjut usia memiliki peran penting bagi seorang lanjut usia dalam membantu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dengan kemampuan yang dimiliki seorang lanjut usia, peran anggota keluarga lain untuk mempertahankan integrits diri yang baik bagi setiap individu lanjut usia.
Daftar pustaka
Berman, A., Synder, S. J., dan Frandsen, G. (2012). Kozier & erb’s fundamentals of nursing: Concept, process, and practice, 10 th edition. United of America: Pearson
Friedman, M. M., Bowden, V. R., dan Jones, E. G. (2003). Family nursing: Research, theory, and practice, 5th edition. New Jersey: Pearson Education
Kaakinen, J. R., Duff, V. G., Coehlo, D. P., dan Hanson, S. M. H. (2010). Family health care nursing: Theory, practice, and research, 4th edition. United States of America: F. A.
Davis Company