Cathlin Charista E. 372014031 KESADARAN KAWASAN ASIA TENGAH
Kawasan Asia Tengah yang terdiri dari Uzbekistan, Turkmenistan, Kirgistan, Kazakhstan, dan Tajikistan. Sebelum tahun 1990, kawasan Asia Tengah dikenal dengan sisi barat yang berada di bawah Uni Soviet dan sisi timur yang berada di Tiongkok sebagai daerah otonom Xinjiang. Luas kawasan Asia Tengah meliputi 4 juta kilometer persegi, mulai dari wilayah Gunung Tiansan di timur sampai ke Laut Kaspia di Barat, dan dikelilingi oleh Siberia di utara, Kashmir dan Afganistan di Selatan. Populasinya sekitar 50 juta penduduk yang terdiri dari 35 juta muslim dan 10 juta orang Rusia. Kawasan ini telah terkenal dengan dominasi islam yang cukup kuat. Islam mulai berkembang di Asia Tengah sejak abad ke tujuh, ketika terjadinya penaklukan Arab terhadap Iran. Islam dibawa dan diperkenalkan oleh para pedagang Arab yang pergi ke kawasan Asia Tengah. Sejarah memberikan jejak keberadaan islam yang tidak dapat dihapus hingga saat ini pun kawasan Asia Tengah masih di dominasi oleh kaum Islam. Pada tahun 1949, kawasan Asia Tengah bergabung bersama Uni Soviet yang merupakan gabungan negara lain yang memiliki ideologi sosialis. Saat bergabung dengan Uni Soviet, jumlah muslim menjadi lebih sedikit di banding dengan agama lain seperti Ateisme dan Kristen Ortodoks. Setelah tahun 1991, ketika Uni Soviet mencapai puncak keruntuhannya maka negara-negara tersebut menjadi negara pecahan Uni Soviet. Dan pada 20 Desember 1991, ke lima negara tersebut resmi merdeka. Lepas dari Uni Soviet mambuat mereka berpikir untuk tidak lagi bergantung pada Moskow, maka ke lima pemimpin negara – negara tersebut mengadakan pertemuan yang dimaksudkan untuk menjalin kerjasama baik antara ke lima negara atau dengan negara-negara tetangga.
penanganan konflik Tajikistan dilakukan dengan pertemuan para pemimpin Asia Tengah pada tahun 1993 yang bertujuan untuk mendesak negara-negara berpartispasi dalam suatu upaya bersama guna mencapai perdamaian di Tajikistan, maka disetujuilah pembentukan pasukan pemelihara perdamaian di kawasan Asia Tengah. Hal yang ditakutkan oleh kawasan Asia Tengah kembali terulang pada tahun 1998, perang Afganistan yang semakin membesar menyebabkan kekhawatiran serius. Maka pada 21 September 1998, bertempat di New York dengan menghadirkan para menteri luar negeri Tiongkok, Pakistan, Tajikistan, Turmenistan, Uzbekistan, Iran, Amerika Serikat dan Rusia. Pembahasan konflik Afganistan berlanjut di tahun berikutnya, tahun 1999 bertempat di Dushanbe, diadakan kembali pertemuan menteri luar negeri Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan yang menyatakan dukungan terhadap upaya memerangi ancaman Taliban dari Afganistan dan Ekstrimisme Islam. Masih di tahun yang sama, tepat pada 23 – 25 Agustus 1999, terjadi pertemuan tingkat tinggi yang diikuti oleh presiden Rusia, Tiongkok, Kazakstan, Kirgistan, dan Tajikistan. Pertemuan ini menghasilkan sebuah organisasi yang bersifat regionalisme, The Shanghai Five.Penandatanganan deklarasi ini membahas tentang kerjasama dalam menghadapi ancaman keamanan termasuk memerangi terorisme internasional, perdagangan obat terlarang, jual beli persenjataan, migrasi illegal, separatisme dan ekstrimisme relijius. Organisasi internasional bersifat regionalism ini mengalami perubahan menjadi Shanghai Cooperation Organization (SCO) pada tahun 2001, hal ini dikarenakan masuknya Uzbekistan sebagai anggota baru.