• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa dan Aksi dan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mahasiswa dan Aksi dan (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Mahasiswa dan Aksi

“Duh.. ngapain sih ikut-ikutan aksi. Udah panas, capek, teriak-teriak gak jelas, belum tentu didengar pemerintah pula.Apalagi kalau sampai rusuh. Pokoknya aksi itu gak banget deh”.

Merasa tidak asing dengan pernyataan diatas? Ya mungkin kalimat ini pernah terlontar dari mulut beberapa teman kita yang bisa dibilang “anti aksi”. Hal tersebut mungkin akan mendapat 2 respon berbeda. Bagi yang setuju, mungkin akan merespon seperti ini, “Bener banget tuh, amanah kita disini kan buat belajar, bukan buat aksi, ngapain sih ikut-ikutan segala” (ayo jujur yang pro dengan pernyataan di atas pasti akan menjawab seperti itu kan? hehe). Tapi, on the other side(belajar bahasa inggris dikit ga apa-apa yaa..) bagi mahasiswa aktivis yang sering ikut turun ke jalan pasti kupingnya langsung panas (awas kebakar), mendengar pernyataan di atas. Dan responnya mungkin akan seperti ini “Mahasiswa itu kan agent of change, masa rakyatnya menderita pada gak peduli, gimana nasib bangsa ini ke depannya jika pemudanya saja egois! memikirkan perutnya sendiri!” (dengan nada orator yang berkobar-kobar).

Nah, jadi yang manakah yang benar? Sebelum masuk kesana , yuk kita pahami dulu apa sih aksi itu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aksi berarti gerakan, tindakan ,dan sikap. Yap! berarti setiap gerakan kita yang sudah direncanakan itu bisa disebut aksi loh teman-teman! Tapi sayangnya pengertian aksi mengalami penyempitan makna sebatas demo di jalan saja, padahal aksi mahasiswa bisa dilakukan di bidang apapun loh kawan. =)

Mau tau seperti apa aja aksi mahasiswa itu?? Bener nih mau tau?? Check this out!

Hmm, dari pernyataan di atas kita tahu bahwa pengertian aksi salah satunya adalah gerakan, maka aksi mahasiswa bisa disebut juga sebagai pergerakan mahasiswa (biar lebih keren gitu..)

Pergerakan mahasiswa dibagi atas dua gerakan yakni gerakan horizontal dan gerakan vertikal. Yang dimaksud gerakan horizontal ialah gerakan basis ke masyarakat. Gerakan ini dapat berupa pengembangan masyarakat (community development), bakti sosial, dan sebagainya. Sedangkan, yang dimaksud gerakan vertikal ialah bergerak langsung ke pemerintah, contohnya ialah aksi turun ke jalan.

Nah, sekarang udah tau kan apa pengertian pergerakan mahasiswa itu? Mungkin ya, banyak diantara kita yang sering berkata begini. “Gak usah demo-demo segala, masyarakat sekitar IPB masih banyak yang kesusahan, lebih baik bantu mereka dulu sebelum ngoceh ke pemerintah. Take Action, jangan cuma omong doang”. Ya, pernyataan ini memang benar teman-teman (sebagian). Pergerakan mahasiswa tidak boleh hanya memilih salah satunya, tapi juga harus seimbang antara vertikal dan horisontal.

Oke, masalah gerakan vertikal dan horisontal kita anggap sudah selesai. Dua-duanya harus seimbang.

Nah sekarang kita tanggapi yuk pernyataan lain mengenai aksi vertikal (saya tulis ini karena teman-teman sudah tahu bahwa aksi tidak hanya demo). “Kita kan disini diamanahin oleh orang tua buat belajar, kita juga masih dibiayain sama orang tua, gak perlu deh turun ke jalan segala. Inget tujuan kita kuliah adalah belajar!”.

Nah, nah. Bagaimana menanggapi pernyataan di atas? Sekali lagi pernyataan itu memang benar! (sebagian). Namun tahu gak sih teman-teman? Kita juga merupakan amanah bagi NEGARA INDONESIA yang kita cintai ini? Mengenai biaya, tahu gak sih teman-teman bahwa kita disubsudi oleh pemerintah?

(2)

Wow, Subhanallah ya sampai 1,2 T loh teman-teman. Jadi biaya kuliah kita gak sepenuhnya ditanggung orang tua loh, buktinya biaya PTN jauh lebih murah kan daripada swasta? Nah, jadi kita tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, harus ada pengabdian masyarakat yang kita lakukan sesuai poin ketiga dari Tridharma perguruan tinggi. Nah, sebagai info tambahan, Tridharma perguruan tinggi adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kalau kita bisa mengabdi ke masyarakat, saya yakin kok orang tua teman-teman pasti senang.

Teman-teman yang saya sayangi, potensi mahasiswa itu sangat besar loh. Saking besarnya, mahasiswa diberi 4 gelar sekaligus! . 4 gelar yang juga bisa dibilang fungsi mahasiswa adalah agent of change, direct of change, iron stock, dan moral force. Apalagi kita sebagai mahasiswa itu semuanya pemuda (gak ada yang merasa udah tua kan? Hehe). Potensi kita bertambah lagi, yaitu pemikiran yang kritis, intelektual kita yang tinggi. Potensi itu melengkapi potensi kita sebagai pemuda pada umumnya yaitu jasad yang kuat dan semangat yang bergelora. Namun eh namun, jangan sampai karena terlalu bangga disebut `intelektual` bisa dengan mudahnya merendahkan orang lain, menyalahkan orang lain. Jangan mau loh hanya disebut mahasiswa yang `intelektual` tapi tidak `bermoral`. Kenapa begitu teman-teman?, karena pemerintah yang korupsi itu pun banyak yang `intelektual` namun sayangnya moral mereka kurang.

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di beberapa grup, seringkali debat yang dilakukan mahasiswa cenderung `menyalahkan siapa` bukan berorientasi `solusinya apa`. Nah, buat yang seneng debat, coba buang jauh-jauh deh perasaan hebat apabila bisa mengalahkan orang lain. Apalagi (Nau`udzubillah) mempermalukan orang lain di depan umum. Tidak dipungkiri lagi kawan, melalui media seperti sekarang memang sangat ingin dihargai. Namun, tidak begitu caranya kawan. Hargailah pendapat orang lain yang memang berbeda denganmu, kalaupun ingin beropini hindarilah kata-kata kasar, berorientasilah pada solusi bukan pada siapa yang salah, gunakanlah data dan fakta jika ingin berdebat (pengalaman mencoba mendebat dosen tanpa bukti fisik sama saja tidak berguna =( huhu )

Cantumkan sumber jika memang data dan fakta itu bersumber dari buku atau web tertentu, kita ini udah mahasiswa kawan. Kaum intelektual dan juga bermoral! =)

Oh ya, ada sedikit tambahan nih buat yang bisa dibilang “senang aksi vertikal”. Jangan sampai kalian Cuma ikut-ikutan turun ke jalan, tapi gak tau isunya apa, siapa yang dibela, tuntutannya apa. Yah kalau begitu sih kalian Cuma menikmati euforia saja. BEM biasanya mengadakan kajian dulu sebelum turun ke jalan. Kalau emang gak sempet ikut kajiannya, kamu bisa sendiri cari infonya di koran & internet. Pokoknya jangan sampai kamu turun ke jalan tapi Cuma jadi tong kosong nyaring bunyinya. Dan yang paling penting, jangan rusuh yaa.. kaum intelektual kok rusuh? Apa kata dunia? =)

Wah, capek juga yah nulis opini sepanjang ini. Intinya teman-teman, kita harus saling menghargai, gak usahlah saling mencela satu sama lain. Kalau mahasiswa sekarang saja sudah maen cela-celaan, gimana nanti pas di pemerintah? Wah bisa tonjok-tonjokkan deh. Hehe. Pokok`e selama kegiatan itu positif (Akademik,bisnis,turun desa, turun ke jalan) kita harus saling mendukung kawan..

Referensi :

Pengertian aksi :

http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=AKSI&varbidang=all&vardialek=all&varragam=al l&varkelas=all&submit=kamus

Pergerakan Mahasiswa :

http://kampus.okezone.com/read/2011/05/24/367/460391/pergerakan-mahasiswa-tidak-boleh-mati

Subsidi pemerintah untuk PTN :

Referensi

Dokumen terkait

Produk Bolmut Ikan adalah kombinasi dari berbagai macam sumber daya alam yang merupakan produk diversifikasi dari hasil perikanan untuk di olah menjadi

Fungsi pengangkutan ialah memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai. Di sini

Model ini mempunyai tujuan untuk memaksimumkan pendapatan dari semua spesies hewan yang ada dalam ranch. Dalam model ini dapat diketahui banyaknya hewan optimal yang harus

Hal tersebut didasarkan pada karakteristik pendekatan kualitatif itu sendiri yaitu pendekatan yang digunakan untuk memahami fenomena tentang hal yang dialami oleh subjek

Pada halaman admin, terdapat halaman login, halaman aktivasi, halaman lupa password, halaman admin, halaman materi, halaman soal, halaman forum, halaman pengaturan kelas,

1). Surat Tugas yang ditanda-tangani oleh atasan langsung, sesuai contoh terlampir. Blangko SPPD, dengan pengisian sesuai contoh terlampir. o Untuk embarkasi Aceh, Medan,

Selain itu, untuk mengetahui kenaikan muka air laut di perairan PPP Sadeng berdasarkan data multi satelit altimetri maka menggunakan data satelit altimetri yang telah dikelompokan

Berdasarkan rencana pencegahan pandemi negara, para mahasiswa yang tiba di Taiwan hanya dapat melakukan karantina selama 14 hari (tidak termasuk tanggal ketibaan) di