PRESENTASI RENCANA AKSI
PENCEGAHAN KORUPSI OLEH MAHASISWA
KELOMPOK 12
LATAR BELAKANG
Keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada
upaya penindakan yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum. Peran
aktif mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi
dengan ikut membangun budaya anti korupsi di masyarakat. Mahasiswa
diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan motor penggerak
gerakan anti korupsi di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif mahasiswa perlu
dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan
pemberantasannya. Yang tidak kalah penting, untuk dapat berperan aktif
mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai anti korupsi
dalam kehidupan sehari-hari.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis ingin
mengetahui tindak pidana korupsi dalam peraturan perundang-undangan di
Indonesia dan aksi mahasiswa dalam pemberantasan korupsi.
TUJUAN
Mengetahui tindak pidana korupsi dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia dan peran atau aksi yang dapat dilakukan mahasiswa dalam pemberantasan korupsi di lingkungan keluarga, kampus, masyarakat lokal, nasional, maupun internasional.
PEMBAHASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
Sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia dibagi 2 yaitu:
Pra kemerdekaan yang dibagi lagi menjadi masa kerajaan dan masa kolonial Belanda dan pasca kemerdekaan.
Pasca kemerdekaan yaitu jaman orde lama, order baru, dan reformasi. Berikut
pembahasan sejarah pemberantasan korupsi pasca kemerdekaan Republik Indonesia.
PEMBAHASAN
AKSI MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI
Peran Mahasiwa dalam Memberantas Korupsi
Dimulai dari peristiwa-peristiwa pada jaman dulu seperti kebangkitan Nasional, tahun 1908, sumpah pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan NKRI tahun 1945, lahirnya orde baru tahun 1966, dan orde reformasi tahun 1998, semua peristiwa tersebut melibatkan peran mahasiswa sebagai motor penggerak. Peran penting tersebut sesuai dengan karakteristik yang dimiliki anak muda sebagai mahasiswa yaitu intelektualitas yang tinggi, idealisme yang tinggi serta jiwa muda yang penuh semangat. Dalam hal peran ini sangat erat sekali dengan Tri Darma PT yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Pentingnya Peran Pemuda dan Mahasiswa Terhadap Kemajuan Bangsa”, Dijelaskan bahwa, pada era Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928), mahasiswa memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia. Pada era perjuangan proklamasi kemerdekaan (17 Agustus 1945), mahasiswa ikut membantu dalam pembentukan kemerdekaan bangsa.
.
PEMBAHASAN
Peran Mahasiswa dalam Gerakan Antikorupsi
Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah dengan sadar melakukan suatu Gerakan Anti-korupsi di masyarakat. Gerakan ini adalah upaya bersama yang bertujuan untuk menumbuhkan Budaya Anti Korupsi di masyarakat. Dengan tumbuhnya budaya antikorupsi di masyarakat diharapkan dapat mencegah munculnya perilaku koruptif. Gerakan Anti Korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dalam konteks inilah peran mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari masyarakat sangat diharapkan.
.
PEMBAHASAN
Keterlibatan Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi
Sejarah mencatat, mahasiswa memiliki peran penting dalam menentukan perjalanan bangsa Indonesia. Dengan idealisme, semangat muda dan kemampuan intelektual tinggi yang dimilikinya, mahasiswa mampu berperan sebagai agen perubahan (agent of change). Peran mahasiswa tersebut terlihat menonjol dalam peristiwa-peristiwa besar seperti Kebangkitan Nasional tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1966, dan Reformasi tahun 1998. Maka tidaklah berlebihan jika mahasiswa diharapkan juga dapat menjadi penggerak utama gerakan anti korupsi di Indonesia.
.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Korupsi merupakan kejahatan yang dipandang sebagai kejahatan yang luar biasa dan memerlukan upaya pemberantasan tidak hanya dari pemerintah namun juga diperlukan peran masyarakat.
Upaya memberantas korupsi harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat.
Keterlibatan mahasiswa dalam pemberantasan korupsi tidak pada upaya yang bersifat penindakan tetapi mahasiswa berperan aktif dalam upaya pencegahan. Mahasiswa lebih difokuskan dalam hal ikut membangun budaya antikorupsi di masyarakat.
Upaya perbaikan perilaku dapat dimulai dengan menanamkan nilai-nilai yang mendukung terciptanya perilaku antikoruptif. Nilai-nilai yang dimaksud antara lain adalah kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan.
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi dapat dibedakan menjadi empat hal, yaitu di lingkungan keluarga, di lingkungan kampus, di masyarakat sekitar, dan di tingkat lokal/nasional.
.