• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budaya asing terhadap budaya in (14)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Budaya asing terhadap budaya in (14)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Budaya, Nilai-nilai Budaya dan Karakteristik

Budaya

diposting oleh fransiska-aprilia-fib13 pada 01 June 2014 di Psikologi Pelayanan Kelas A - 0 komentar

Pengertian Budaya

Menurut Wikipedia, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Definisi Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di China.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

(2)

Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.

Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.

Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :

1. Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)

2. Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut

3. Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).

Karakteristik Budaya

a.Komunikasi dan Bahasa

Sistem komunikasi, verbal dan nonverbal, membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Meskipun bahasa tubuh mungkin universal, perwujudannya berbeda secara lokal.

Contoh :

- Dalam bahasa Jawa kata Jangan berarti sayur, sedangkan dalam bahasa Indonesia berarti

tidak boleh.

- Contoh lain, di Indonesia menggelengkan kepala berarti menolak. Sedangkan di India berarti setuju.

b.Pakaian dan Penampilan

Pakaian, dandanan (aksesoris/perhiasan), penampilan luar, cenderung berbeda secara kultural. Misalnya kebaya dan batik Jawa(Indonesia), kimono Jepang, payung Inggris, sarung Polynesia.

c.Makanan dan Kebiasaan Makan

Cara memilih, menyiapkan, menyaikan, dan memakan makanan sering berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Misalnya :

- Orang cina makan menggunakan sumpit, sedangkan negara lain pada umumnya

menggunakan sendok.

- Pada umumnya orang-orang menggemari daging sapi, tetapi orang-orang hindu dilarang memakan daging sapi.

(3)

Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu dengan budaya lainnya. Sebagian orang tepat waktu dan sebagian orang lainnya merelatifkan waktu.

Contoh :

- Di sebuah perusahaan jika mengadakan rapat maka para staf (bawahan) diharapkan hadir tepat waktu, tetapi atasan datang terakhir. Hal tersebut terjadi terus menerus secara kontinu sehingga menjadi sebuah kebiasaan (budaya).

e.Penghargaan dan Pengakuan

Suatu area tertentu mempunyai cara tersendiri dalam memberi penghargaan dan pengakuan. Contoh :

- Salah satu suku di Tibet, cara mereka memberi penghargaan terhadap orang lain dengan menjulurkan lidahnya yang artinya mereka memberikan rasa hormat terhadap orang tersebut.

- Dalam sebuah organisasi(perusahaan), seseorang yang menduduki jabatan tertentu diberikan penghargaan berupa mobil atau rumah dinas.

f. Hubungan

Budaya juga mengatur hubungan manusia dan hubungan-hubungan organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan, dan kebijaksanaan.

Contoh :

- Dalam budaya indonesia, hubungan orang tua dengan anak terdapat batasan. Dimana orang tua sangat dihormati oleh anaknya. Sedangkan dalam budaya amerika, hubungan orang tua dengan anak seperti interaksi hubungan antara teman.

- Contoh lain, di Indonesia. Khusunya kota Padang menganut sistem Matrilineal. Dimana perempuan (ibu) lebih dominan perannya dalam meneruskan garis keturunan hubungan keluarga.

g. Nilai dan Norma

Nilai dan Norma manusia juga dipengaruhi oleh kebutuhan hidup masing-masing. Seseorang yang menginginkan kelangsungan hidup, menghargai usaha-usaha pengumpulan makanan, penyediaan pakaian dan rumah yang memadai. Sedangkan mereka yang mempunyai kebutuhan lebih tinggi menghargai materi, uang, gelar-gelar pekerjaan, hukum, dan keteraturan.

Contoh :

- Pada umumnya di negara-negara barat (misalnya : amerika, eropa), orang-orang mendambakan nilai-nilai yang lebih tinggi, seperti kualitas kehidupan, prestasi diri, dan makna dalam pengalaman.

(4)

Kenyamanan seseorang dengan dirinya dapat terlihat secara berbeda oleh budaya. Contoh :

- Orang-orang yang hidup dan tinggal di pedesaan umumnya, identitas diri dan penghargaan dapat diwujudkan dengan sikap yang sederhana. Sedangkan orang-orang yang hidup dan tinggal di perkotaan biasanya ditunjukkan dengan perilaku lebih agresif. - Orang-orang barat (misalnya, amerika) mempunyai sifat individualisme yang tinggi, artinya memiliki rasa ruang yang membutuhkan jarak (gap) lebih besar antara individu dengan individu lainnya.

i. Proses Mental dan Belajar

Setiap budaya mempunyai suatu proses berpikir, namun setiap budaya mewujudkan proses tersebut dengan cara yang berbeda. Kehidupan dalam suatu tempat tertentu menetapkan hukum-hukum untuk mempelajari atau tidak informasi tertentu, dan ini ditegaskan dan diperkuat oleh budaya di sana.

Contoh :

- Sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia yakni membaca, mendengar, dan mencatat. Hal ini membuat siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan, Di negara-negara barat (misalnya eropa, amerika) guru hanya memberi pengarahan saja dan siswa diharapkan lebih aktif.

j. Kepercayaan dan Sikap

Dalam semua budaya tampaknya orang-orang mempunyai perhatian terhadap hal-hal supernatural yang jelas dalam agama-agama dan praktik-praktik agama mereka. Agama dipengaruhi oleh budaya dan budaya pun dipengaruhi oleh agama. Sistem kepercayaan agama sekelompok orang agak bergantung pada tingkat perkembangan kemanusiaan mereka.

Contoh :

- Budaya primitif mempunyai kepercayaan pada makhluk-makhluk spiritual yang kita sebut “animisme”.

- Contoh lain, sebagian masyarakat Indonesia jika ingin membangun sebuah gedung tetapi ada yang masih mempunyai kepercayaan tanah keramat. Maka, biasanya mereka mengadakan ritual upacara terlebih dahulu atau mereka tidak jadi membangun di tanah tersebut.

Tanggapan terhadap topik :

Budaya merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat setiap harinya. Budaya ada karena suatu hasil karya dari olah pikiran dan ide-ide manusia. Budaya dapat berupa adat, kebiasaan, pakaian, makanan, bahasa dan sebagainya. Setiap wilayah ataupun daerah memiliki budaya yang berbeda-beda. Budaya memiliki berbagai karakteristik dan juga nilai-nilai.

(5)

Masyarakat memiliki berbagai macam budaya. Salah satunya yaitu adat. Indonesia memiliki adat dan kebiasaan yaitu sopan santun terhadap orang yang lebih tua. Di Indonesia, jika iingin memberi sesuatu kepada orang lain harus menggunakan tangan kanan. Tetapi di Amerika malah sebaliknya. Adat di Amerika, jika ingin memberi sesuatu kepada orang lain, sebagian besar mereka cenderung menggunakan tangan kiri. Disinilah kita temukan bahwa begitu beragamnya budaya antar Negara.

Implementasi dalam diri sendiri :

Setiap pagi jika saya ingin pergi kuliah, saya selalu berpamitan dengan orang tua saya. Mencium tangan mereka dan mengucapkan salam. Begitu juga halnya saat saya pulang dari kuliah dan saat saya pergi dan pulang dari main, saya juga melakukan hal yang sama. Ini merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk menghormati orang yang lebih tua.

SUMBER :

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai-nilai_budaya

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan penelitian

1. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana keterampilan berbicara mahasiswa yang menggunakan metode Braindis-Buzz Group untuk meningkatkan keterampilan berbicara

Komunikasi adalah proses penyampaian kebijakan pencegahan malaria, kejelasan isi kebijakan antara pelaksana kebijakan dan sasaran kebijakan pencegahan

Dalam definisi ini ada tiga ide pikiran penting yaitu proses transformasi nilai-nilai, ditumbuh-kembangkan dalam kepribadian dan menjadi satu dalam perilaku.7 Sementara itu,

Computer playfulness merupakan motivasi instrinsik dalam diri seseorang, adanya sikap spontanitas tertarik untuk menggunakan suatu teknologi komputer yang baru tentu akan

Anas Ibnu Malik radhiallahu ‘anhu, sebagaimana dalam Shahih Al Bukhari pada hadits ke 14 (empat belas)?. Dan dalam shahih Muslim pada hadits ke 44 (empat

evaluasi untuk percobaan M1.3H dan percobaan M2.1H menunjukkan tidak signifikannya perubahan garis pantai. Akan tetapi, dari hasil evaluasi ploting profil memanjang dan