BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT KLASIFIKASI
Dalam pengelolaan keuangan negara setidaknya terdapat tiga pihak yang memiliki peran vital:
• Chief Financial Officer (CFO), Menteri Keuangan atau Bendahara Umum Negara (BUN) yang bertugas
mengelola fiskal dan penganggaran,
• Chief Planning Officer (CPO), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas selaku
yang bertugas merencanakan arah pembangunan dan mendesain kebijakannya, serta
• Chief Operational Officer (COO), Menteri/Pimpinan lembaga selaku yang bertugas membantu Presiden
Anggaran belanja pemerintah pusat sebagai bagian dari belanja
negara secara umum dikelompokkan dalam dua bagian:
•
anggaran yang dialokasikan melalui bagian anggaran (BA) K/L
dengan menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran;
dan
BAGIAN ANGGARAN
KEMENTERIAN
BAGIAN ANGGARAN
KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA
Dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain :
•
Kelompok Bidang Perekonomian
•
Kelompok Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
Kelompok Bidang Perekonomian
Dalam mewujudkan kemandirian ekonomi seperti tertuang dalam Trisakti, pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk mendorong perekonomian Indonesia ke arah yang lebih maju dan lebih baik untuk menciptakan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Tercapainya kesejahteraanrakyat ini harus didukung oleh berbagai kondisi penting yang meliputi:
a. terciptanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta berkelanjutan; b. terciptanya sektor ekonomi yang kokoh;
c. terlaksananya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Kelompok Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
Untuk mencapai tujuan pembangunan terkait dengan peningkatan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia, berbagai kebijakan Pemerintah dalam bidang pembangunan manusia dan kebudayaan diarahkan pada pelaksanaan program-program sebagai berikut, antara lain:
Pendidikan Dasar dan Menengah;
Pendidikan Anak Usia Dini dan PendidikanMasyarakat;
Pembelajaran dan Kemahasiswaan;
Peningkatan Kualitas KelembagaanIptek dan Pendidikan Tinggi;
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Iptek dan PendidikanTinggi;
Penguatan Riset dan Pengembangan;
Penguatan Inovasi;
PendidikanIslam;
Bimbingan Masyarakat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha;
PenguatanPelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional;
Pembinaan Upaya Kesehatan;
Bina Gizidan Kesehatan Ibu dan Anak;
Perlindungan dan Jaminan Sosial;
Pemberdayaan Sosialdan Penanggulangan Kemiskinan.
Kelompok Bidang Politik, Hukum dan
Keamanan
Terkait dengan bidang politik, hukum, dan keamanan, beberapa tujuan yang ingin dicapai meliputi:
mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum; mewujudkanIndonesia aman, damai, dan bersatu;
Kelompok Bidang Politik, Hukum
dan Keamanan
Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai kebijakan Pemerintah dibidang politik, hukum dan keamanan diarahkan untuk melaksanakan berbagai program, seperti:
Modernisasi Alutsista dan Non-Alutsista/Sarana dan Prasarana Matra Darat, Udara danLaut; Modernisasi Alutsista/Non-Alutsista/ Sarpras Integratif;
Pemeliharaan Keamanandan Ketertiban Masyarakat;
Penanggulangan Gangguan Keamanan Dalam Negeri BerkadarTinggi; Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana;
Pembinaan Pemerintahan Desa;
Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil; (8) Pendidikan Kepamongprajaan.
Kelompok Bidang Kemaritiman
Sampai saat ini sarana dan prasarana pelabuhan perintis masih belum memadai,
Kelompok Bidang Kemaritiman
Aset pembangunan yang demikian besar perlu didukung dengan upaya konservasi dan rehabilitasi sumber daya kelautan. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai program Pemerintah bidang kemaritiman diarahkan untuk:
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian;
Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi;
Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi;
Pengaturan dan PengawasanPenyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi
melaluiPipa;
Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap;
Pengelolaan Sumber DayaPerikanan Budidaya;
Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan Perikanan;
Pengembangan Kepariwisataan.
Program Pengelolaan Utang Negara
Uraian
2015
2016
APBNP
APBN
a. Pembayaran Bunga Utang Dalam negeri
141.203,8
168.510,9
b. Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri
14.526,9
16.429,5
PROGRAM PENGELOLAAN SUBSIDI
Anggaran Program Pengelolaan Subsidi dalam belanja negara dialokasikan dalam rangka meringankan beban masyarakat untuk memperoleh kebutuhan dasarnya, dan sekaligus untuk menjaga agar produsen mampu menghasilkan produk, khususnya yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, dengan harga yang terjangkau. Pemberian subsidi ditujukan untuk menjaga stabilitas harga barang dan jasa di dalam negeri, memberikan perlindungan pada
masyarakat berpendapatan rendah, meningkatkan produksi pertanian, serta memberikan insentif bagi dunia usaha dan masyarakat
Dibagi menjadi 2 , yaitu : • Subsidi Energi
Program Pengelolaan Hibah Negara
Program Pengelolaan Hibah Negara merupakan pengeluaran pemerintah
pusat dalam bentuk transfer uang, barang atau jasa kepada:
•
pemerintah daerah, baik yang bersumber dari pinjaman dan/atau hibah
luar negeri maupun yang bersumber dari penerimaan dalam negeri;
•
pemerintah/lembaga asing. Program tersebut memiliki karakteristik
Program Pengelolaan Belanja Lainnya
Program Pengelolaan Belanja Lainnya yang menampung antara lain:
• penyediaan dana cadangan untuk gaji bagi tambahan pegawai baru;
• penyediaan dana cadangan lainnya yang terkait dengan kebijakan kepegawaian; • penyediaan dana cadangan bencana alam;
• antisipasi perubahan asumsi ekonomi makromelalui penyediaan dana cadangan risiko fiskal;
• penyediaan biaya operasional lembaga yangbelum mempunyai kode bagian anggaran (BA) sendiri;
• mendukung ketahanan pangan,melalui penyediaan dana cadangan beras pemerintah (CBP) dan cadangan stabilisasi hargapangan dan ketahanan pangan;
• penyediaan alokasi anggaran untuk ongkos angkut beras PNSdi distrik pedalaman Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; dan