• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bank Dan Lembaga Keuangan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bank Dan Lembaga Keuangan (1)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Bank Dan Lembaga Keuangan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan

kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes

atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa italia banca berarti tempat

penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposaN

II. PEMBAHASAN A. Fungsi Bank

Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agen of development, agen of servies.

a. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun dalam penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi dengan kepercayaan.

b. Agent of development

(2)

kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian.

c. Agent of servies

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, dan penyelesaian tagihan.

Ketiga fungsi bank diatas dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan

sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary intituton).

B. Jenis dan Tugas Bank

Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut.

1. Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengarahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan percetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

Tugas Bank Sentral :

 Melaksanakan dan menetapkan kebijakan moneter.

 Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran.

 Mengatur dan mengawasi kerja bank-bank.

2. Bank Umum

Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, member kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga,dan lain sebagainya.

(3)

 Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.

 Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang efisien dalam kegiatan ekonomi.

 Menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.

 Menyediakan jasa dan pengelolaan dana dan trust atau wali amanatan kepada individu dan

perusahaan.

 Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional.

 Memberikan pelayanan penyimpanan barang berharga.

 Menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan,ATM, transfer

dana dan lainnya.

3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR

Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah opoerasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dalam sertifikat bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat, tabungan, dan lain sebagainya.

Tugas bank perkreditan rakyat

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,

tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

 Memberikan kredit.

 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

 Menenmpatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,

sertifikat deposito, atau tabungan pada bank lain.

C. Sumber Pendanaan Bank

(4)

1. Dana Bank Itu Sendiri

Sumber dana bank yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana modal sendiri .maksudnya adalah modal setoran dan para pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habiz terjual,sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi maka perusahaan deapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut ke pasar modal.

Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari : setoran modal dari pemegang saham, cadangan-cadangan bank, dan laba yang belum di bagi.

2. Dana Dari Masyarakat

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan suatu ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pentingnya sumber dana dari masyarakat disebabkan sumber dana dari masyarakat merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank.

Pada dasarnya sumber dari masyarakat dapat berupa giro (demand deposit),tabungan (saving

deposit),dan deposito berjangka (time deposite) yang berasal dari nasabah perorangan atau suatu badan.

3. Dana Pinjaman

a. call money

Merupakan sumber dana yang dapat diperoleh bank berupa pinjaman jangka pendek dari

bank lain melalui interbank call money market. Sumber dana bank ini sering digunakan oleh

bank untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak dalam jangka waktu pendek, seperti bila terjadi adanya penarikan dana besar-besaran oleh para deposan.

b. pinjaman antar bank

Kebutuhan pendanaan kegiatan usaha suatu bank dapat juga diperoleh dari pinjaman jangka pendek dan menengah dari bank lain. Pinjaman ini dilakukan untuk memenuhi suatu kebutuhan dana yang lebih terencana dalam rangka pengembangan usaha atau meningkatkan penerimaan bank.

c. kredit likuiditas bank Indonesi

Sesuai dengan namanya ,kredit likuiditas bank Indonesia adalah kredit yang diberikan oleh bank Indonesia terutama pada bank yang sedang mengalami kesulitan likuiditas.

(5)

Sumber dana lain ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam kesulitan dalam pencarian sumber dana yang telah disebut sebelumya. Pencarian dari sumber dana ini relative lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Sumber dana yang lain ini selalu berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perbankan dan perekonomian secara umum. Sumber-sumber tersebut antara lain:

Setoran jaminan, sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh nasabah yang menerima

jasa-jasa tertentu dari bank .

Dana transfer, salah satu jasa yang diberikan bank adalah pemindahan dana .bisa berupa

pemindah bukuan antar rekening,dari uang tunai kesuatu rekening ,atau suatu rekening untuk kemudian ditarik tunai.

 Surat berharga pasar uang, surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjual belikan dengan cara didiskonto oleh bank Indonesia.

D. Alokasi Dana Bank

Definisi pengalokasian / penyaluiran dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian dana adalah memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Dalam pengalokasian dana pihak perbankan membaginya kedalam prosentyase-propsentase tertentu sesuai dengan kondisi yang terjadi didalam perekonomian pada saat sekarang ini, misalnya untuk bidang pertanian di berikan 20% sedangkan untuk bidang industry diberikan 40%.

Dalam hal pengalokasian dananya ke masyarakat pihak perbankan membebankan bunga dengan prosentasi tertentu sesuai dengan penetapan harga bunga oleh BI. Untuk saat tahun 2007 BI menetapkan suku bunga untuk pengalokasian dana ke masyarakat berkisar 1% per bulan. Adapun jenis-jenis alokasi dana bank antara lain :

1. Primary Reserve (cadangan primer)

Prioritas utama dalam alokasi dana adalah menempatkan dana untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia(sebagai Pembina dan pengawas bank). Dana-dana akan dialokasikan untuk memenuhi ketentuan liquiditas wajib minimum atau juga disebut giro wajib minimum karena penempatannya berupa giro bank umum pada BI.

(6)

sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara pihak bank dan debitor kredit dalam perjanjian kredit yang dibuat di hadapan notaris public.

2. Secondary reserve (cadangan sekunder)

Prioritas kedua di dalam alokasi dana bank adalah penempatan dana-dana kedalam noncash liquid asset ( asset likuid yang bbukan kas) yang dapat memberikan pendapatan kepada setiap saat dapat dijadikan uang tunai tanpa mengakibatkan kerugian pada bank.

Tujuan utama dari Secondary reserve adalah untuk dijadikan sebagai supplement (pelengkap) atau cadangan pengganti bagi primary reserve. Karena sifatnya yang dapat menghasilkan pendapatan bagi bank selain berfungsi sebagai cadangan, secondry reserve dapat memberikan dua manfaat bagi bank yaitu untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan profitabilitas bank.

3. Loan Portofolio (kredit)

Prioritas ketiga dalam alokasi dana bank adalah penyaluran kredit (loan). Dasar pemikirannya adalah setelah banh mencukupi primary reserve serta kebutuhan secondary reserve-nya (yang merupakan supllement bagi primary reserve), bank baru dapat menentukan besarnya volume kredit yang akan diberikan.

Dalam praktek perbankan di Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan bank sentral (Bank Indonesia) sebagai pembina dan pengawas bank umum, penentuan besarnya volume kredit dipengaruhi oleh ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Reserve requirement (RR)

Reserve requirement adalah ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia.

2. Loan to deposit ratio (LDR)

Loan to deposit ratio adalah antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993, dana yang dihimpun bank dalam penerapan rasio tersebut adalah dana masyarakat/dana pihak ketiga, kredit likuiditas Bank Indonesia atau KLBI (jika ada), dan modal inti bank. Dalam Bab 13 buku ini, diuraikan bahwa rasio LDR dianggap sebagai tolok ukur untuk menilai kesehatan suatu bank dilihat dari segi likuiditasnya.

(7)

BatasMaksimum Pemberian Kredit adalah ketentuan tentang tidak diperbolehkannya suatu bank untuk memberikan kredit (baik kepada nasabah tunggal maupun kepada nasabah grup) yang besarnya melebihi 20% dari besarnya modal bank yang bersangkutan.

Ketiga ketentuan perbankan tersebut sangat berpengaruh terhadap keberanian para eksekutif perbankan untuk memperbesar volume kreditnya dalam rangka mengejar profitabilitas yang tinggi. Atas dasar itulah, ketiga (ketentuan) di atas dapat dianggap sebagai patokan likuiditas bagi bank dalam melakukan prinsip prudential banking (prinsip kehati-hatian bank) dan sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan bank.

Suatu hal yang patutu diingat adalah bahwa pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari pemberian kredit.

4. Portofolio investement

Prioritas terakhir di dalam alokasi dana bank adalah dengan mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada investasi portfolio (portfolio investment). Alokasi dana bank ke dalam kategori ini adalah dana sisa (residual fund) setelah penanaman dalam bentuk pinjaman (kredit) telah memenuhi kriteria atau target tertentu. Investasi ini berupa penanaman dalam bentuk surat-surat berharga jangka panjang atau surat-surat berharga ini bertujuan untuk memberikan tambahan pendapatan dan likuiditas bank. Karena pengalokasian dana untuk jenis ini dalah mengharapkan pendapatan yang memadai bagi bank, maka sifat aktiva ini biasanya lebih permanen atau berjangka panjang. Instrumen untuk portfolio investment yang agak aman adalah dalam bentuk obligasi dengan berbagai jenisnya.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman dana dalam bentuk portfolio investment adalah :

 tingkat bunga (untuk jenis obligasi),

 capital gain yang mungkin bisa diraih (untuk jenis saham),

 kualitas atau keamanan (terutama untuk jenis saham),

 mudah diperjualbelikan,

 jangka waktu jatuh temponya (untuk obligasi, sertifikat deposito),

 pajak yang harus dibayar,

 diversifikasi (jangan ditanam pada satu jenis portofolio),

(8)

Penanaman dana pada kategori ini tercantum dengan nama other securities (efek-efek) yang berbentuk saham, obligasi, dan surat-surat berharga derivatif (right, warrant, option).

5. Fixed Assets (aktiva tetap)

Alokasi atau penanaman dana bank yang terakhir (meskipun tidak dikaitkan dengan strategi menjaga likuiditas bank) adalah penanaman modal dalam bentuk aktiva tetap (fixed assets), seperti pembelian tanah, pembangunan gedung kantor bank (baik untuk kantor pusat, kantor cabang, cabang pembantu maupun kantor kas), peralatan operasional bank, seperti komputer, facsimilie, sistem komunikasi antarcabang (on line system), kendaraan bermotor, dan aktiva tetap lainnya. Investasi tersebut di atas termasuk aktiva tetap berbentuk hardware, software, konsultan, bantuan teknis, dan lain-lainnya yang ditujukan untuk memperlancar kegiatan operasional bank.

E. Jenis Produk Bank

1. Kredit / Pinjaman

a. Kredit rekening koran, yaitu pinjaman dengan jumlah tertentu dari bank yang dapat ditarik

sesuai keinginan peminjam dengan menjaminkan barang atau surat berharga.

b. Letter of Credit (L/C), yaitu instrumen yang memberi hak kepada seseorang atau perusahaan

penerima L/C untuk meminta pembayaran kepada bank penerbit melalui bank korespondensinya berdasarkan persyaratan yang tercantum dalam L/C tersebut.

c. Kredit aksep, yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah dalam bentuk wesel yang dapat

diperjualbelikan.

d. Kredit dengan jaminan surat-surat berharga, yaitu pinjaman yang diberikan bank kepada

nasabah untuk keperluan pembelian surat berharga yang nantinya juga akan menjadi jaminan pinjaman tersebut.

e. Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang berdasarkan suatu perjanjian hanya dapat

dilunasi apabila bank telah memenuhi kewajiban tertentu dan dalam hal terjadinya likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua simpanan dan pinjaman diterima.

2. Simpanan

a. Tabungan, yaitu simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan

(9)

b. Giro, yaitu simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat

dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

c. Deposito, simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada

waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.

d. Sertifikat deposito, simpanan pihak lain pada bank dalam bentuk deposito yang sertifi kat

penyimpanannya dapat dipindahtangankan.

e. Bentuk lain yang dipersamakan dengan bentuk simpanan di atas.

MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN (Pengertian, Bentuk dan Perannya)

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN

Menurut SK Menkeu RI No.792 Tahun 1990, lembaga keuangan adalah semua badan yang

kegiatannya di bidang keuangan, melakukan perhimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Meski dalam peraturan tersebut lembaga keuangan diutamakan untuk membiayai investasi perusahaan namun tidak berarti membatasi kegiatan pembiayaan lembaga keuangan. Dalam kenyataannya, kegiatan usaha lembaga keuangan bisa diperuntukkan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi barang dan jasa.

Menurut Dahlan Siamat, lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya

terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan dibandingkan dengan aset nonfinansial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan pembiayaan/kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis tabungan, proteksi, asuransi, program pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

Kasmir mendefinisikan lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di

(10)

kegiatannya hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau bahkan kedua-duanya yakni menghimpun dan menyalurkan dana.

Dari berbagai pendapat di atas dapat dipahami bahwa lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan bidang keuangan. Kegiatan usaha lembaga keuangan dapat berupa menghimpun dana dengan berbagai skema atau melakukan kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana sekaligus, dimana kegiatan usaha lembaga keuangan diperuntukkan investasi perusahaan, kegiatan konsumsi dan kegiatan distribusi barang dan jasa. Sesuai dengan sistem keuangan yang ada maka dalam operasionalnya lembaga keuangan dapat berbentuk lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah.

Lembaga keuangan syariah secara esensial berbeda dengan lembaga keuangan konvensional baik dalam tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup serta tanggung jawabnya. Setiap institusi dalam lembaga keuangan syariah menjadi bagian integral dari sistem syariah Lembaga Keuangan Syariah bertujuan membantu mencapai tujuan sosio ekonomi masyarakat islam.

2. BENTUK-BENTUK LEMBAGA KEUANGAN a. Lembaga Keuangan Bank

Dalam pembicaraan kita sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya, dan juga sebagai tempat tukar menukar uang, memindahkan uang atau memerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.

Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

(11)

Disamping itu perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung lainnya. Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan penghimpunan dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kreditmaupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain meliputi:

 jasa pemindahan uang (Transfer)

Maka semakin banyak ragam produk yanhg ditawarkan dilihat dari kemampuan bank dari segi pemodalan, manajemen, serta fasilitas yang dimilikinya.

b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 1. Pasar Modal

Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya pembeli dan penjual langsung bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu lokasi tertentu. Lokasi atau tempat pertemuan tersebut adalah pasar . namun dalam arti luas pengertian pasar merupakan tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, dimana pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau bertemu langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui srana informasi yang ada seperti sarana elektronika.

Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek dipasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan nama bursa efek.

2. Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

Pasar uang (money market) di indonesia masih relatif baru jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Namun dalam perkembangan dunia sekarang ini maka pasar uang di indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak semarak perkembangan pasar modal (capital market). Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa antara pasar uang dan pasar modal terdapat perbedaan yang cukup jelas seperti dari jangka waktunya intrumen yang diperjualbelikan, tempat penjualannya serta tujuan daripada para penjual dan pembeli dari kedua pasar tersbut.

3. Pegadaian

(12)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri sebagai

Perusahaan sewa guna usaha di indonesia lebih dikenal dengan nama laesing. Kegiatan utama perusahaan sewa guna adalah bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan disini maksudnya jika seorang nasabah membutuhkan barang-barang modal pihak leassing dapat membiayai keinginan nasaba sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak. Keterbatasan leasing adalah tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakkan oleh bank seperti memberi simpanan dan kredit dalam bentuk uang.

Pengertian sewa guna usaha secara umum adalah perjanjian antara lessor (perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) dimana pihak lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu.

5. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di indonesia. Pelopor pengembangan perkooperasian di indonesia adalah Bung Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak Koperasi Indonesia.

Koperasi merupakam suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi keoperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Secara umum sumber dana kooperasiaan adalah iuran wajib, iuran pokok, dan iuran sukarela.

6. Perusahaan Asuransi

Di indonesia pengertian Asuaransi menurut undang-undang Nomor 1Tahun 1992 Tentang Usaha Asuransi adalah sebagai berikut :

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang ddiharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

7. Anjak Piutang (Factoring)

Perusahaan anjak piutang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak dibidang penagihan piutang. Perusahaan anjak piutang dapat mengambil alih pengelolaan piutang baik dengan cara dikelolah atau dengan cara dibeli serta dapat pula melakukan pengelolaan administrasi piutang suatu perusahaan.

Pengertian perusahaan anjak piutang atau yangh lebih dikenal dengan nama factoring adalah

perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan dan pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan.

(13)

Perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi dimana investasi tersebut mengandung suatu resiko tinggi. Keputusan ini dibuat dengan berbagai pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula dengan maksud dan tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu melakukan penanaman modal dalam suatu usaha yang mengandung resiko tinggi.

Meskipun resiko yang dihadapi tinggi, pihak modal ventura mengharapkan suatu keuntungan

yang tinggi pula dari penyertaan modalnya berupa capital gain atau deviden. Perusahaan

yang pembiayaan dari modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau

investee company.

9. Dana Pensiun

Pengertian perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai dengan perjanjian.

Sedangkan menurut Undang-Undang nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dengan demikian jelas bahwa yang mengelolah dana pensiun adalah perusahaan yang memiliki adan hukum seperti bank umum atau asuransi jiwa.

Pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

10. Kartu Plastik (Kartu Kredit)

Kartu plastik atau yang lebih dikenal dengan nama kartu kredit atau uang plastik yang mampu menggantikan fungsi uang sebagai alat pembayaran. Disamping itu kartu plastik ini dapat pula digunakan untuk berbagai keperluan sehingga kegunaannya menjadi multi fungsi. Kartu plastik merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga non bank. Kartu plastik ini diberikan kepada nasabah untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat yang memakai ATM (automated teller Machine) seperti dipusat perbelanjaaan, hiburan dan perkantoran.

(14)

3. PERANAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM PEREKONOMIAN DAN FUNGSINYA

Secara umum lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dana dari unit surplus ekonomi, baik sektor usaha lembaga pemerintah maupun individu (rumah tangga) untuk penyediaan dana bagi unit ekonomi lain. Intermediasi keuangan merupakan kegiatan pengalihan dan dari unit ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit.

Fungsi lembaga keuangan bisa ditinjau dari empat aspek yaitu :

 Fungsi lembaga keuangan dari sisi jasa-jasa penyedia finansial. Jasa-jasa finansial yang

disediakan oleh lembaga keuangan syariah harus didasarkan pada prinsip-prinsip syariah . Di antara fungsi lembaga keuangan sebagai penyedia jasa-jasa finansial antara lain:

o Fungsi Tabungan

Sistem pasar keuangan dan lembaga keuangan menyediakan instrumen untuk tabungan bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana setelah pemenuhan kebutuhan dasar (konsumsi). Di samping itu, bagi masyarakat penabung yang masih memiliki idle money (uang yang tidak digunakan) dapat mengalirkan dananya melalui pasar keuangan yang kemudian digunakan untuk investasi sehingga barang-barang dan jasa-jasa dapat diproduksi.

o Fungsi Penyimpanan Kekayaan

Instrumen keuangan yang diperjualbelikan dalam pasar uang dan pasar modal menyediakan suatu cara untuk menyimpan kekayaan yaitu dengan cara menahan nilai aset yang dimiliki di samping menerima pendapatan dalam jumlah tertentu. Saham, obligasi dan instrumen keuangan lain yang diperjualbelikan di pasar modal di pasar uang dan pasar modal menjanjikan suatu pendapatan dengan resiko tertentu.

o Fungsi Transmutasi Kekayaaan

Dimana lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk janji-janji memberikan imbalan kepada pemilik dana. Bentuk janji-janji tersebut pada dasarnya adalah pembiyaan/ kredit yang diberikan kepada unit defisit dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan. Lembaga keuangan dalam membiayai aset tersebut daperoleh dengan menerima simpanan dari para penabung (surplus unit) yang jangka waktunya diatur kebutuhan penabung. Lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan kewajiban menjadi aset dengan jangka waktu jatuh tempo sesuai dengan keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban oleh lembaga keuangan menjadi aset disebut transmutasi kekayaan. Dalam sistem syariah proses transmutasi kekayaan tersebut haruslah didasari oleh akad/kontrak yang jelas, transparan dan sah secara syariah.

(15)

Likuiditas berkaitan dengan kemampuan memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan. Kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen keuangan dapat dengan mudah dicairkan melalui mekanisme pasar keuangan. Obligasi atau saham dan instrumen keuangan lainnya menjanjikan keuntungan dengan resiko yang relatif kecil. Pasar uang dan pasar modal menyediakan suatu cara untuk mengkonversi instrumen-instrumen tersebut menjadi uang tunai. Lembaga keuangan depositori menyediakan berbagai alternatif instrumen simpanan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

o Fungsi pembiyaan atau kredit

Di samping untuk menyediakan likuiditas dan mempermudah arus tabungan menjadi investasi dalam rangka menyimpan kekayaan, pasar keuangan menyediakan pembiayaan atau kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi ekonomi. Konsumen membutuhkan pembiayaan atau kredit untuk membeli barang-barang misalnya rumah, mobil, dan sebagainya. Sedangkan pengusaha menggunakan fasilitas pembiayaan atau kredit untuk membeli barang untuk tujuan produksi, membangun gedung, membeli mesin, membayar gaji atau deviden kepada pemegang saham, dan sebagainya.

o Fungsi Pembayaran

Sistem keuangan menyediakan mekanisme atas transaksi barang dan jasa-jasa. Instrumen pembayaran yang tersedia antara lain cek, giro, bilyet, kartu kredit, termasuk mekanisme kliring dalam perbankan. Dengan mekanisme pembayaran dan produk seperti itu tidak hanya kenyamanan yang diciptakan tetapi juga perputaran dana.

o Fungsi Diversivikasi Resiko

Pasar keuangan menawarkan kepada unit usaha dan konsumen proteksi terhadap jiwa, kesehatan dan resiko pendapatan dan kerugian. Hal tersebut dapat dilakukan pada industri asuransi.

o Fungsi Manajemen Portofolio

Yakni sebagai penyedia jasa keuangan yang dapa memberikan kenyamanan, proteksi terhadap kecurangan, kualitas pilihan investasi, biaya transakasi yang rendah, dan pajak pendapatan.

o Fungsi Kebijakan

Pasar keuangan telah menjadi instrumen pokok yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan kebijakan guna menstabilkan ekonomi dan memengaruhi inflasi melalui kebijakan moneter.

 Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam sistem

(16)

deposit). Perbankan melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana di samping menyelenggarakan kegiatan-kegiatan jasa perbankan baik dalam negeri maupun luar negeri.

 Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangn dari sistem

moneter. Lembaga keuanagan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dari sistem moneter berfungsi menciptakan uang (money). Tujuan kebijakan moneter islam tidak berbeda dengan tujuan moneter konvensiona, yaitu menjaga stabilitas dari mata uang (baik secara internal maupun eksternal) sehingga pertumbuhan kebutuhan ekonomi dapat tercapai. Sistem moneter merupakan sistem moneter yang terdiri dari sistem perbankan dan keuangan lainnya yang memiliki karakteristik bank tetapi tidak menciptakan uang. Kewajiban moneter sistem perbankan adalah M1 dan M2, dimana M1 adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand deposits). M2 adalah M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum sedangkan M3 adalah M2+ tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan nonbank. Dalam ekonomi islam uang bank dalam bentuk giro dan cek bukanlah dianggap uang, melainkan dookumen perintah secara tertulis untuk melakukan transfer uang.

 Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari kedudukan lembaga keuangan dari sistem finansial.

(17)

BAB III

KESIMPULAN

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase tertentu dari besarnya dana yang disalurkan. Sekalipun perbankan kovensional telah menjadi bagian utama dalam menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan ulama menyatakan bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai dengan ajaran islam. Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga keuangan dalam konsep ekonomi islam yang dikenal dengan perbankan syari’ah, namun faktanya pemakai jasanya perbankan syari’ah juga banyak dari kalangan non-islam. Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Lembaga keuangan utama adalah Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan para pelaku usaha dapat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah besar yang tidak mungkin dilakukan secara tunai.

Secara umum lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dana dari unit surplus ekonomi, baik sektor usaha lembaga pemerintah maupun individu (rumah tangga) untuk penyediaan dana bagi unit ekonomi lain. Intermediasi keuangan merupakan kegiatan pengalihan dan dari unit ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit.

Fungsi lembaga keuangan bisa ditinjau dari empat aspek yaitu : 1. Fungsi lembaga keuangan dari sisi jasa-jasa penyedia finansial

2. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam sistem

perbankan

3. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangn dari sistem moneter

(18)

MAKALAH EKONOMI LEMBAGA KEUANGAN BANK

BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pada bab sebelumnya kami telah mempelajari bab tentang pasar , pasar

sendiri merupakan tempat berlangsungnya transaksi perdagangan. Dalam

transaksi perdagangan pasti terjadi pergerakan uang . Pergerakan uang dalam

jumlah banyak dan fluktuatif perlu diatur agar lancar dan aman . Untuk

memperlancar pergerakan uang diperlukan sebuah lembaga khusus , nah

lembaga khusus tersebut biasa dikenal dengan sebutan lembaga keuangan.

Lembaga ini khusus mengatur segala hal yang berkaitan dengan uang. Untuk

mengatur pergerakan uang tersebut, lembaga keuangan banyak mengeluarkan

produk produk khusus yang memiliki kegunaan dan keunggulan sendiri- sendiri.

Sehingga kita wajib mengerti dan memaanfaatkan produk – produk yang

ditawarkan oleh lembaga keuangan sebaik mungkin , agar tercipta stabilitas

keuangan yang baik . Salah satu lembaga keuangan yang kami bahas kali ini

adalah Bank beserta seluk-beluk nya.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah sejarah dari bank , beserta pengertian ?

2. Apakah Fungsi dari bank ?

3. Apa sajakah produk- produk bank ?

4. Apakah jasa dari bank

5. Apa saja jenis jenis bank ?

6. Apakah prinsip kegiatan bank?

3. TUJUAN

Dapat mendeskripsikan pengertian dari bank , fungsi , prinsip kegiatan , dan

jenis-jenis bank. Dapat menggunakan produk-produk lembaga keuangan yaitu

bank dengan baik dan sesuai ajaran agama

BAB 2

PEMBAHASAN

1.

Pengertian dan Sejarah Bank

(19)

Perbankan pada awalnya berkembang di Eropa tapi lama kelamaan

akhirnya berkembang di Asia.Perkembangan bank di Eropa masuk di wilayah

Inggris pada abad ke-16.

Contoh beberapa bank yang ada di Eropa: Bank Venesia dan Bank of Barcelona

Perbankan tidak dapat dipisahkan dari perdagangan sehingga jika

perdagangan semakin berkembang maka perbankan juga semakin berkembang.

Perkembangan perbankan di Indonesia dipengaruhi oleh Hindia Belanda.

Jadi, ketika bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda, maka Belanda

mengembangkan bank di Negara kita.

Beberapa bank Hindia Belanda yang berperan penting di Indonesia pada masa

penjajahan Hindia Belanda:

Bank De Javasche NV

De Post Paar Bank

De Algemenevolks Crediet Bank

Nederlands Handles Maatscapij

Nationale Handle Bank

De Escompto Bank NV

Beberapa bank yang dinasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia setelah masa

penjajahan:

Bank Surakarta MAI yang didirikan pada tahun 1945

Bank Rakyat Indonesia yang asalnya dari DE Algemene Volk Crediet Bank,

didirikan pada 22 Februari 1946

Bank Negara Indonesia didirikan pada 5 Juli 1946

Bank Indonesia didirikan pada tahun 1946 di Palembang

Bank dagang nasional Indonesia didirikan di Medan pada tahun 1946

NV bank Sulawesi didirikan di Manado pada tahun 1946

Indonesia Banking Corporation yang didirikan di Yogyakarta 1947

Adapun pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik

Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang

perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “

badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

(20)

Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa “ usaha perbankan meliputi

tiga kegiatan, yaitu

1.menghimpun dana

2.menyalurkan dana

3.memberikan jasa bank lainnya.

Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok

bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung.

Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan

balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi

masyarakat agar lebih senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa

pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan

lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.

2.

PRODUK – PRODUK BANK

Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik

Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan

bahwa usaha perbankan

meliputi tiga kegiatan

, yaitu

menghimpun dana, menyalurkan dana, dan

memberikan jasa bank lainnya.

Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana

merupakan kegiatan pokok bank ,sedangkan memberikan jasa bank lainnya

hanya kegiatan pendukung

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa produk bank merupakan

kegiatan pokok dari bank . Oleh karena itu secara umum produk perbankan

berkaitan dengan penyimpanan dan penyaluran dana masyarakat . Produk

perbankan dapat dibagi menjadi 2, yaitu

simpanan

dan

kredit

.

SIMPANAN

Simpanan dibedakan menjadi 3 jenis , yaitu simpanan giro, simpanan

tabungan , dan simpanan deposito .

1) Simpanan Giro

Menurut UU perbankan no 19 Tahun 1998 (10 November 1998)

(21)

2) Simpanan Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek

atau alat yang dipersamakan dengan itu. Teknologi yang semakin berkembang ,

menyebabkan banyak bank memfasilitasi tambahan pada produk tabungan

mereka. Seperti ATM (Automatic Teller Machine) dan debit card dan kartu

kredit . ATM berfungsi untuk pengambilan (penarikan) uang tabungan dan juga

untuk transfer atau pembayaran berbagai macam bentuk tagihan .

Debit card berfungsi sebagai pengganti uang untuk pembiayaan sehari- hari

.sedangkan kartu kredit merupakan bentuk utang terhadap bank .

3) Simpanan Deposito

UU Perbankan nomor 10 tahun 1998 menjelaskan bahwa , deposito adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasakran perjanjian nasabah dengan bank yang bersangkutan.

Ada 3 jenis Deposito ,

a) Deposito berjangka

deposito yang diterbitkan dalam jangka waktu tertentu , misal

1,2,3,6,12,18 hingga 24 bulan.

b) Sertifikat Deposito

Deposito yang diberikan dalam bentuk sertifikat dengan jangka waktu

2,3,6,dan 12 bulan. Sertifikat deposito dapat di pindah tangankan maupun

diperjual belikan kepada pihak lain.

c) Deposito on Call

deposito yang memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan maksimal

kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan memiliki jumlah besar

.pencarian bunga deposito dapat dilakukan pada saat pencairan dengan terlebih

dulu memberitahukan kepada pihak bank. Pemberitahuan dilakukan 3 hari

sebelum proses pencairan .

KREDIT

UU perbankan nomor 10 Tahun 1998 , kredit adalah penyediaan uang

atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu. Berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

bank peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga . Kredit dibedakan menjadi 5 jenis , Dilihat dari segi

1) Kegunaan

a) kredit investasi : digunakan untuk perluasan usaha atau mendirikan

uasaha baru

b)kredit modal kerja : digunakan untuk meningkatkan hasil produksi

2) Tujuan Krdit

(22)

b) kredit konsumtif : digunakan untuk keperluan konsumsi pribadi

c) kredit perdagangan : digunakan untuk membeli barang dagangan yang

kemudian di jual kembali

3) Jangka Waktu

a) Kredit jangka pendek : kredit yang memiliki jangka waktu 1 tahun

b) Kredit jangka menengah : kredit yang memiliki jangka waktu1-3 tahun

c) Kredit jangka panjang : kredit yang memiliki jangka waktu lebih dari 3

tahun atau 5 tahun

4) Jaminan

a) Kredit dengan jaminan : kredit yang hanya diberikan dengan suatu

jaminan (berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak)

b) Kredit tanpa jaminan : kredit yang diberikan tanpa jaminan tertentu

5) Sektor Usaha

a) Kredit Pertanian : untuk pembiayaan dalam bidang pertanian dan

perkebunan

b) Kredit Industri : untuk pembiayaan industri kecil, menengah atau besar

c) Kredit Peternakan : untuk pembiayaan dalam bidang peternakan

d) Kredit Pertambangan : untuk pembiayaan dalam bidang pertambangan

e) Kredit Pendidikan : untuk pembiayaan di bidang pendidikan

f) Kredit profesi : hanya diberikan kepada orang orang dengan profesi

tertentu ( dokter, dosen , pengacara)

g) Kredit Perumahan : Untuk pembiayaan pembangunan maupun

pembelian rumah

Sebelum kredit diberikan , bank harus merasa yakin bahwa kredit yang

diberikan akan kembali . Keyakinan tersebut dapat di peroleh dengan

melakukan analisis . Kriteria yang dianalisis biasa disebut dengan 5C. Yaitu :

Character (sifat) harus dapat dipercaya

Capacity , kemampuan nasabah untuk dapat membayar kredit yang telah

diberikan

Capital , kemampuan dalam mengolah modal dengan melihat laporan keuangan

nasabah

Collateral , jaminan yang harus diberikan nasabah kepada bank, nilai jaminan

harus lebih tinggi dari pinjaman yang diberikan

(23)

3.

Fungsi bank

Secara umum bank memiliki dua fungsi umum yaitu

menghimpun dana

dari masyarakat

dan

menyalurkan kembali kepada masyarakat

serta

memberikan

pelayanan lalu lintas

.

1)

Menghimpun dana dari masyarakat dalam hal ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan dana yang di miliki masyarakat melalui strategi-strategi

tertentu, seperti pemberian balas jasa berupa bunga agar masyarakat mau

menginvestasikan uangnya dalam bentuk simpanan.

2)

Menyalurkan dana dalam hal ini maksudnya bank memutarkan uang yang telah

diinvestasikan masyarakat kepada masyarakat lain yang membutuhkan dalam

bentuk pinjaman atau lebih di kenal dengan kredit.

3)

Pelayanan lalu lintas

-

Pengiriman uang / transfer

-

Inkaso

-

Cek wisata

-

Kartu kredit dan pelayanan lainnya

Sumber dana bank :

-

Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu

pendirian

-

Dana yang bersumber dari masyarakat yang di kumpulkan melalui usaha

perbankan seperti giro, tabanan, deposito, Dll

-

Dana yang bersumber dari lembaga keuangan.

4.

JASA – JASA BANK

Jasa-jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan oleh suatu

bank untuk memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana.

Semakin lengkap jasa bank yang diberikan maka akan semakin baik dalam

menarik nasabah. Hal tersebut karena nasabah merasa nyaman melakukan

kegiatan keuangan dari satu bank saja.

Bank melaksanakan jasa ini tidak hanya untuk menarik perhatian nasabah

semata-mata, namun juga untuk mencari keuntunagn yang disebut dengan

fee

based.

Jasa-jasa Bank Umum yang ditawarkan meliputi :

a) Transfer (jasa pengiriman uang lewat bank)

(24)

luar kota , maupun ke luar negri .

b) Kliring (Clearing), penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek,

bilyet giro) yang berasal dari dalam kota.

c) Inkaso (Collection),penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek,

bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri.

d) Safe Deposit Box

Memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat

menyimpan surat-surat berharga atau barang-¬barang berharga milik

nasabah.

e) Bank Card (Kartu kredit)

Bank card atau lebih populer dengan sebutan

kartu kredit.

Kartu ini

dapat dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan atau tempat-tempat

hiburan.

f) Bank Notes

Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes

bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).

g) Bank Garansi

Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka

membiayai suatu usaha.

h) Bank Draft

Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para

nasabahnya. Wesel ini dapat diperjual-belikan apabila nasabah

membutuhkannya.

i) Letter of Credit (L/C)

(25)

j) Cek Wisata (Travellers Cheque)

Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau

wisatawan

k) Menerima setoran-setoran,membantu nasabahnya menampung setoran

dari berbagai tempat.

l) Melayani pembayaran, diantaranya :

- Pembayaran pajak, telepon, air, listrik, serta uang kuliah

- Membayar Gaji/Pensiun/honorarium

- Pembayaran deviden, pembayaran kupon, serta pembayaran bonus

hadiah

m) Perdagangan Efek

bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar

modal.

5.

Jenis Jenis Bank

Jenis-jenis bank yang ada di Indonesia diatur dalam Undang-Undang

Perbankan. Jenis-jenis perbankan berdasarkan UU Perbankan No.10 tahun 1998

berbeda dengan ketentuan sebelumnya, yaitu UU No. 14 tahun 1967. Namun

kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun

dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda.

Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari fungsi bank, dan kepemilikan

bank. Dari segi fungsi, perbedaan terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah

produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya.

Sedangkan kepemilikan perusahaan dapat dilihat dari segi pemilikan

saham yang ada dan akte pendiriannya. Perbedaan lainnya adalah dilihat dari

segi siapakah nasabah yang mereka layani, apakah masyarakat luas atau

masyarakat di lokasi tertentu (kecamatan). Jenis perbankan juga diklasifikasikan

berdasarkan caranya menentukan harga jual dan harga beli.

A. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1 ) Bank Sentral

(26)

Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah

dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam

undang-undang ini. Menurut UU Pokok Perbankan nomor 14 Tahun 1967 jenis

perbankan menurut fungsinya terdiri atas: Bank Umum, Bank Pembangunan,

Bank Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, atau Bank Pegawai.

Namun setelah keluar

UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992

dan

ditegaskan lagi dengan keluarnya

UU RI nomor 10 tahun 1998

, jenis perbankan

menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsi menjadi Bank Umum,

sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbungan desa dan Bank Pegawai

menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Tugas pokok Bank Sentral adalah:

1) mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah

2) mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas

kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.

2 ) Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No.

9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank

umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang

ada. Bank umum sering disebut

bank komersial

(commercial bank).

3 ) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya, kegiatan BPR

jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan Bank Umum. Dengan

demikian, dewasa ini di Indonesia terdapat tiga macam bank yaitu Bank Sentral,

Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat.

B. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank

milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.

1 ) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun

(27)

oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri.

Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah

tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Ditinjau dari segi kepemilikan

adalah siapa pun yang turut andil dalam pendirian suatu bank. Kepemilikan

bank dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimilikinya.

· Bank Negara Indonesia (BNI)

· Bank Rakyat Indonesia (BRI)

· Bank Tabungan Negara (BTN)

· Bank DKI , Bank Jateng, dan sebagainya.

Sedangkan bank milik pemerintah daerah (Pemda) terdapat di daerah

tingkat I dan tingkat II. Contoh bank pemerintah daerah adalah BPD DKI

Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Sumatera

Utara, BPD Sumatra Selatan, BPD Sulawesi Selatan, dan BPD lainnya

2) Bank milik swasta nasional

Bank jenis ini, seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta

nasional. Akte pendiriannya menunjukkan kepemilikan swasta, begitu pula

pembagian keuntungannya untuk pihak swasta. Contoh bank milik swasta

nasional antara lain: Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra,

Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa Internasional, Bank Niaga, Bank

Universal, Bank Internasional Indonesia.

3) Bank milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh badan hukum koperasi,

contohnya adalah Bank Umum Koperasi Indonesia.

4) Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak

swasta nasional. Saham bank campuran secara mayoritas dimiliki oleh warga

negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain : Sumitono Niaga Bank,

Bank Merincop, Bank Sakura Swadarma, Bank Finconesia, Mitsubishi Buana

Bank, Inter Pacifik Bank, Paribas BBD Indonesia, Ing Bank, Sanwa Indonesia

Bank, dan Bank PDFCI.

5 ) Bank Milik Asing

(28)

C.

Dilihat dari segi status

Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, bank umum dapat

diklasifikasikan ke dalam dua macam.Pengklasifikasian ini berdasarkan

kedudukan atau status bank tersebut.Kedudukan atau status ini menunjukkan

ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari jumlah produk,

modal, maupun kualitas pelayanannya.Oleh karena itu, untuk memperoleh

status tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan kriteris tertentu.

Status bank yang dimaksud adalah:

1) Bank Devisa

Bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang

berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Misalnya transfer

keluar negeri, inkaso keluar negeri, traveller cheque, pembukaan dan

pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi

bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

2) Bank Non-Devisa

Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi

sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan kegiatan seperti halnya

bank devisa. Jadi bank non-devisa hanya dapat melakukan transaksi dalam

batas-batas negara.

D.

Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya

1 ) Bank Konvensional

Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan

umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman.

Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam

operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada

terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas

dibandingkan dengan metode bagi hasil.

(29)

dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja,

kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain

kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual

beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan

efek.

Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari

nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer,

saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling

besar.Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk

cadangan primer,

cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi

. Bank konvensional

contohnya bank umum dan BPR.

2 ) Bank Syariah

Sekarang ini banyak berkembang bank syariah.

Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa

pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia

(MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.

Bank syariah

adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah Islam

, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti

ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara

bermuamalah secara Islam.

Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh

hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi

mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh

keuntungan sebesar mungkin.

Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan

persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan

mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling

meningkatkan produktivitas.

Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda

dengan bank konvensional.

Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara

bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka

waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan

diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah.

a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).

c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank

oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

(30)

E.

Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust,

agent of develovment dan agen of services.

1. Agent Of Trust

Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan

perbankkan adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun

penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dananya di bank apabila

dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari

pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus

berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam

keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan baik dari segi penyimpanan

dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut.

2. Agent Of Development

Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi.

Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi

lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut

memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi,

serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi ,

distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang.

Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah

kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3. Agent Of Services

Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi.

Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga

memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang

ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat

secara umum.

F.

Jenis Bank menurut organisasinya

a.

Unit Banking

: bank yang hanya mempunyai satu organisasi dan tidak punya

cabang di daerah lain

b.

Branch Banking

: bank – bank yang mempunyai cabang di daerah lain

(31)

6.

Prinsip Kegiatan Bank

Dalam menjalankan kegiatan usahanya bank memiliki dua prinsip,yaitu

prinsip konvensional dan prinsip syariah.

1)

Prinsip Konvensional

Bank yang kegiatan usahanya berdasarkan prinsip konvensional menggunakan

dua metode berikut ini.

a)

Menetapkan bunga sebagai balas jasa atas simpanan dan kredit yang

diberikan.Besarnya prosentase bunga yang diberikan tergantung pada kebijakan

masing-masing bank. Penentuan bunga ini dikenal dengan istilah

spread

based.

Apabila suku bunga simpanan lebih besar daripada suku bunga

pinjaman,maka hal ini biasa disebut dengan

negative spreed

.

b)

Untuk jasa-jasa perbankan lainnya,bank akan menerapkan biaya-biaya dalam

nominal atau presentase tertentu.Sistem ini biasa disebut dengan

fee based

.

2)

Prinsip Syariah

Bank yang kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah memiliki perbedaan

yang sangat mendasar dengan bank konvensional.Dalam menjalankan

kegiatannya bank syariah memiliki 5 prinsip sebagai berikut:

a)

Mudharabah merupakan prinsip bagi hasil

b)

Musharakah merupakan prinsip penyertaan modal

c)

Murabahah merupakan prinsip jual beli

d)

Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,melalui

pembayaran upah sewa,tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan.

e)

Ijarah wa iqtina merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau

jasa,melalui pembayaran upah sewa yang diikuti dengan pemindahan

kepemilikan.

BAB 3

PENUTUP

1. KESIMPULAN

(32)

menjalankan kegiatan usahanya, bank memiliki 2 prinsip , yaitu

prinsip konvensional dan syariah .

2. REFRENSI

Buku EKONOMI (peminatan IPS) KLS X terbitan MEDIATAMA

Buku EKONOMI kls X terbitan PLATINUM

http://dianraditya.wordpress.com/2010/02/25/produk-produk-bank/

http://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/uang-dan-bank/

http://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/10/pengertian-bank-jenis-jenis-bank-fungsi-bank-dan-reformasi-bank/

http://dikung.blogspot.com/2011/03/jasa-jasa-bank-fee-base-income.html

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis regresi linear ganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi masing-masing variabel bebas bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel

Dengan adanya pengaruh suhu lingkungan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara kolektor surya, maka dari hasil analisis data pengkuran (Tabel

secara kualitatif (APHA, 2001) dilakukan pada sampel dangke sebagai variabel terikat, serta sampel usap tangan pekerja dan peralatan pengolahan dangke (tempurung kelapa dan

Perbedaan mendasar antara text chat dengan email adalah sifat text chat yang merupakan komunikasi sinkron, memastikan pesan yang dikirim akan dibaca saat itu juga jika

Rawa Pening merupakan kawasan yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya. Terutama untuk masyarakat Desa Asinan yang sebagian besar

Dari hasil pengujian suhu yang digunakan pemanas pada proses pengelasan dan pemotongan didapatkan bahwa suhu yang tepat digunakan adalah 160 °C, dikarenakan pada suhu

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampua pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematika, serta dapat memotivasi siswa untuk memiliki kepercayaan

Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks Ekonomi (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur,