PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
baik bagi organisasi maupun bagi pimpinan,
baik bagi organisasi maupun bagi pimpinan,
oleh sebab itu mengatur dan memelihara
oleh sebab itu mengatur dan memelihara
arsip sebaik mungkin agar memudahkan
arsip sebaik mungkin agar memudahkan
penemuan kembali warkat yang
penemuan kembali warkat yang
sewaktu-waktu diperlukan, merupakan suatu hal
waktu diperlukan, merupakan suatu hal
yang sangat penting, baik terhadap
yang sangat penting, baik terhadap
kehidupan organisasi, maupun untuk
kehidupan organisasi, maupun untuk
membantu tugas pimpinan.
membantu tugas pimpinan.
Arsip merupakan alat pengingat,
Pada dasarnya pimpinan sangat
Pada dasarnya pimpinan sangat
menginginkan akan adanya
menginginkan akan adanya
arsip yang rapi dan tertib guna
arsip yang rapi dan tertib guna
memudahkan penyimpanan
memudahkan penyimpanan
dan penemuan kembali warkat
dan penemuan kembali warkat
yang dibutuhkan
yang dibutuhkan
sewaktu-waktu dengan cepat dan tepat.
Oleh karena pimpinan tidak mungkin
Oleh karena pimpinan tidak mungkin
mengurus sendiri arsipnya, maka dengan
mengurus sendiri arsipnya, maka dengan
demikian pimpinan mengharap agar stafnya
demikian pimpinan mengharap agar stafnya
dapat benar-benar mampu mengurus dan
dapat benar-benar mampu mengurus dan
memelihara arsip untuk pimpinan maupun
memelihara arsip untuk pimpinan maupun
untuk kepentingan organisasi secara
untuk kepentingan organisasi secara
keseluruhan.
keseluruhan.
Berdasarkan hal tersebut,
Berdasarkan hal tersebut,
seseorang harus mempunyai
seseorang harus mempunyai
keterampilan dan ketelitian, agar
keterampilan dan ketelitian, agar
apabila sewaktu-waktu pimpinan
apabila sewaktu-waktu pimpinan
memerlukan arsipnya, maka arsip
memerlukan arsipnya, maka arsip
termaksud dapat disajikan denga
termaksud dapat disajikan denga
cepat dan tepat.
Bagi kehidupan suatu
Bagi kehidupan suatu
organisasi, informasi
organisasi, informasi
memegang peranan
memegang peranan
penting karena
penting karena
informasi merupakan
informasi merupakan
dasar bagi pimpinan
dasar bagi pimpinan
untuk pengambilan
untuk pengambilan
keputusan di dalam
keputusan di dalam
menentukan
menentukan
kebijaksanaan.
Informasi dapat berupa bahan tertulis,
Informasi dapat berupa bahan tertulis,
dan dapat juga berbentuk lisan, yang
dan dapat juga berbentuk lisan, yang
akhirnya perlu dituangkan dalam bentuk
akhirnya perlu dituangkan dalam bentuk
tulisan, karena informasi lisan mempunyai
tulisan, karena informasi lisan mempunyai
kelemahan, yaitu mudah terlupakan, tidak
kelemahan, yaitu mudah terlupakan, tidak
ada bukti yang kuat walaupun ada juga
ada bukti yang kuat walaupun ada juga
kebaikannya.
kebaikannya.
Oleh sebab itu, maka
Oleh sebab itu, maka
semua berkas yang memuat
semua berkas yang memuat
informasi yang bernilai
informasi yang bernilai
guna, harus mendapat
guna, harus mendapat
perhatian dan perlu
perhatian dan perlu
dikelola/ditata dengan baik.
Kesimpulannya;
Kesimpulannya;
Penataan arsip perlu
Penataan arsip perlu
dilakukan untuk
dilakukan untuk
memudahkan
memudahkan
penyimpanan dan
penyimpanan dan
penemuan kembali arsip
penemuan kembali arsip
setiap saat diperlukan
setiap saat diperlukan
dengan cepat dan tepat,
dengan cepat dan tepat,
sehingga perlu dilakukan
sehingga perlu dilakukan
penentuan metode
penentuan metode
penyimpanan atau sistem
penyimpanan atau sistem
penataan arsip.
Dikenal 5 macam sistem penataan
Dikenal 5 macam sistem penataan
arsip yaitu:
arsip yaitu:
1.
1.
Sistem Abjad/Alphabetical Filing System.
Sistem Abjad/Alphabetical Filing System.
2.
2.
Sistem Masalah/Perihal/Subject Filing
Sistem Masalah/Perihal/Subject Filing
System.
System.
3.
3.
Sistem Nomor/Numerical Filing System.
Sistem Nomor/Numerical Filing System.
4.
4.
Sistem Tanggal/Urutan Waktu/Chronological
Sistem Tanggal/Urutan Waktu/Chronological
Filing System.
Filing System.
5.
5.
Sistem
Sistem
Wilayah/Daerah/Regional/Geographical Filing
Wilayah/Daerah/Regional/Geographical Filing
System.
Beragam pengertian Sistem
Beragam pengertian Sistem
Abjad/
Abjad/
Alphabetical Filing System
Alphabetical Filing System
1.
1.
Salah satu sistem penataan berkas yang
Salah satu sistem penataan berkas yang
umumnya dipergunakan untuk menata
umumnya dipergunakan untuk menata
berkas yang berurutan dari A sampai Z
berkas yang berurutan dari A sampai Z
dengan berpedoman pada peraturaan
dengan berpedoman pada peraturaan
mengindeks.
mengindeks.
2.
2.
Penyelenggaraan sistem kearsipan
Penyelenggaraan sistem kearsipan
berdasarkan abjad/alfabet, disusun mulai
berdasarkan abjad/alfabet, disusun mulai
dari A sampai Z, Aa sampaiZz, dan
dari A sampai Z, Aa sampaiZz, dan
seterusnya.
3.
3. Sistem penyimpanan dan Sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip penemuan kembali arsip
berdasarkan abjad. Dalam berdasarkan abjad. Dalam
penyusunannya setiap penyusunannya setiap
map (folder) menunjukkan map (folder) menunjukkan
nama korespondennya nama korespondennya
serta disusun berdasarkan serta disusun berdasarkan
abjad sesuai dengan abjad sesuai dengan
4.
4.
Penyimpanan atau penempatan
Penyimpanan atau penempatan
dokumen diurutkan berdasarkan
dokumen diurutkan berdasarkan
alphabet atau abjad. Yang diurutkan
alphabet atau abjad. Yang diurutkan
disini adalah nama orang atau nama
disini adalah nama orang atau nama
perusahaan.
perusahaan.
Jadi nama-nama tersebut diurutkan
Jadi nama-nama tersebut diurutkan
secara abjad berdasarkan huruf pertama.
secara abjad berdasarkan huruf pertama.
Penempatan dan pengurutannya sama
Penempatan dan pengurutannya sama
persis dengan pengurutan kata-kata
persis dengan pengurutan kata-kata
pada kamus.
Contoh: Kearsipan Sistem Abjad
Contoh: Kearsipan Sistem Abjad
Karton penyekat abjad Map ordner sistem abjad Karton penyekat abjad Map ordner sistem abjad
Dalam penyusunannya setiap map (folder) menunjukkan nama Dalam penyusunannya setiap map (folder) menunjukkan nama korespondennya serta disusun berdasarkan abjad sesuai dengan warkat korespondennya serta disusun berdasarkan abjad sesuai dengan warkat
Sistem abjad ini merupakan sistem
Sistem abjad ini merupakan sistem
penyimpanan yang sederhana dan mudah
penyimpanan yang sederhana dan mudah
dalam menentukan dokumen, dimana
dalam menentukan dokumen, dimana
petugas bisa langsung ke file
petugas bisa langsung ke file
penyimpanan dan melihat huruf abjad,
penyimpanan dan melihat huruf abjad,
tanpa melalui alat bantu seperti indeks
tanpa melalui alat bantu seperti indeks
yang disebut juga dengan
yang disebut juga dengan
sistem arsip
sistem arsip
langsung
Sistem abjad umumnya dipilih sebagai
Sistem abjad umumnya dipilih sebagai
sistem penyimpanan arsip karena:
sistem penyimpanan arsip karena:
1.
1.
Dokumen sering dicari dan diminta melalui
Dokumen sering dicari dan diminta melalui
nama.
nama.
2.
2.
Petugas menginginkan agar dokumen dari
Petugas menginginkan agar dokumen dari
nama yang sama.
nama yang sama.
3.
3.
Jumlah langganan yang berkomunikasi
Jumlah langganan yang berkomunikasi
banyak.
banyak.
4.
Memahami warkat dengan menggunakan
Memahami warkat dengan menggunakan
sistem abjad, terdapat beberapa istilah
sistem abjad, terdapat beberapa istilah
atau terminology yang perlu diketahui:
atau terminology yang perlu diketahui:
1.
1.
Kode Kodeadalah tanda/simbol yang tertulis atau
adalah tanda/simbol yang tertulis atau
ditulis di atas kertas (arsip) yang menunjukkan
ditulis di atas kertas (arsip) yang menunjukkan
isi yang terkandung di dalam arsip tersebut.
isi yang terkandung di dalam arsip tersebut.
Kode yang digunakan dapat berupa abjad dari
Kode yang digunakan dapat berupa abjad dari
nama (nama orang, nama organisasi, nama
nama (nama orang, nama organisasi, nama
tempat/ wilayah, nama benda atau nama
tempat/ wilayah, nama benda atau nama
pokok masalah) yang terkandung di dalam
pokok masalah) yang terkandung di dalam
arsip. Kode dapat juga berupa angka, atau
arsip. Kode dapat juga berupa angka, atau
kombinasi dari abjad dan angka tergantung
kombinasi dari abjad dan angka tergantung
pada sistem filing yang dipergunakan.
2.
2.
Koding/
Koding/
Mengkode (kodifikasi)
Mengkode (kodifikasi)
adalah aktivitas atau kegiatan
adalah aktivitas atau kegiatan
menentukan atau memberikan kode
menentukan atau memberikan kode
pada arsip yang dapat dipergunakan
pada arsip yang dapat dipergunakan
sebagai petunjuk dalam penyusunan dan
sebagai petunjuk dalam penyusunan dan
penyimpanan arsip.
penyimpanan arsip.
Perlu diketahui bahwa kode arsip dapat
Perlu diketahui bahwa kode arsip dapat
diberikan pada daftar indeks yang telah
diberikan pada daftar indeks yang telah
ditetapkan, sesuai dengan sistem
ditetapkan, sesuai dengan sistem
kearsipan yang digunakan.
kearsipan yang digunakan.
Kode diambil
Kode diambil
dari huruf pertama dari nama/judul yang
dari huruf pertama dari nama/judul yang
sudah diindeks.
3.
3.
Indeks
Indeks
Merupakan daftar/tabel berisi susunan
Merupakan daftar/tabel berisi susunan
pokok masalah (
pokok masalah (
heading
heading
) dan sub
) dan sub
pokok masalah (
pokok masalah (
sub heading
sub heading
) atau
) atau
sub-sub pokok masalah (
sub-sub pokok masalah (
sub-sub
sub-sub
heading
heading
) yang disusun menurut
) yang disusun menurut
susunan abjad/ nomor/gabungan dari
susunan abjad/ nomor/gabungan dari
abjad dan nomor.
abjad dan nomor.
Indeks berfungsi sebagai petunjuk
Indeks berfungsi sebagai petunjuk
atau keterangan penting dalam
atau keterangan penting dalam
pekerjaan filing karena dapat
pekerjaan filing karena dapat
menetapkan kode arsip, atau tempat
menetapkan kode arsip, atau tempat
arsip disimpan menurut persoalan
arsip disimpan menurut persoalan
yang terkandung dalam arsip tersebut
4
4.. MengindeksMengindeks
Mengindeks merupakan cara untuk menemukan
Mengindeks merupakan cara untuk menemukan
dan menentukan ciri atau tanda dari suatu
dan menentukan ciri atau tanda dari suatu
dokumen yang akan dijadikan petunjuk dan
dokumen yang akan dijadikan petunjuk dan
tanda pengenal (caption) untuk memudahkan
tanda pengenal (caption) untuk memudahkan
mengetahui dalam susunan mana dokumen
mengetahui dalam susunan mana dokumen
tersebut harus dimasukkan ke dalam file, selain
tersebut harus dimasukkan ke dalam file, selain
itu untuk memudahkan mengetahui di dalam file
itu untuk memudahkan mengetahui di dalam file
mana dokumen tersebut dapat ditemukan
mana dokumen tersebut dapat ditemukan
apabila diperlukan.
apabila diperlukan.
5.
5. MengabjadMengabjad
Mengabjad berarti menyusun nama atau caption
Mengabjad berarti menyusun nama atau caption
atau judul-judul arsip menurut susunan abjad.
atau judul-judul arsip menurut susunan abjad.
Susunan Abjad dapat berupa susunan abjad
Susunan Abjad dapat berupa susunan abjad
huruf demi huruf, atau susunan abjad kata demi
huruf demi huruf, atau susunan abjad kata demi
kata.
6.
6. Judul/Judul/captioncaption
Adalah nama yang sudah diindeks yang
Adalah nama yang sudah diindeks yang
kemudian dijadikan tanda pengenal.
kemudian dijadikan tanda pengenal.
Dalam Kearsipan judul disebut juga
Dalam Kearsipan judul disebut juga headingheading
atau
atau captioncaption, , titletitle atau nama. Judul/ atau nama. Judul/captioncaption
merupakan pokok soal yang akan digunakan
merupakan pokok soal yang akan digunakan
sebagai kode dalam penyusunan dan
sebagai kode dalam penyusunan dan
penyimpanan arsip.
penyimpanan arsip.
Judul,
Judul, captioncaption atau nama bisa diambil dari atau nama bisa diambil dari
nama orang, nama benda, nama tempat,
nama orang, nama benda, nama tempat,
nama organisasi, nama wilayah, nama pokok
nama organisasi, nama wilayah, nama pokok
masalah (perihal) dalam surat. Untuk
masalah (perihal) dalam surat. Untuk
menentukan kode arsip, nama-nama atau
menentukan kode arsip, nama-nama atau
judul tersebut harus diindeks terlebih dahulu.
Keuntungan pemakaian sistem abjad:
Keuntungan pemakaian sistem abjad:
1.
1.
Sangat mudah menggolongkan surat
Sangat mudah menggolongkan surat
menurut nama organisasi/instansi/
menurut nama organisasi/instansi/
lembaga/perusahaan.
lembaga/perusahaan.
2.
2.
Menyimpan dapat dilakukan dengan
Menyimpan dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat.
mudah dan cepat.
3.
3.
Sederhana dan mudah dimengerti, baik
Sederhana dan mudah dimengerti, baik
pekerjaan maupun pencariannya.
pekerjaan maupun pencariannya.
4.
4.
Perlengkapannya dapat dipergunakan
Perlengkapannya dapat dipergunakan
untuk bermacam-macam dokumen dan
untuk bermacam-macam dokumen dan
cocok untuk tiap-tiap dokumen.
Kerugian pemakaian sistem abjad:
Kerugian pemakaian sistem abjad:
1.
1.
Dalam sistem yang luas memerlukan waktu Dalam sistem yang luas memerlukan waktu yang lama untuk menemukan surat atauyang lama untuk menemukan surat atau
warkat yang diperlukan.
warkat yang diperlukan.
2.
2.
Sulit apabila terdapat nama-nama yang sama Sulit apabila terdapat nama-nama yang sama terutama nama orang.terutama nama orang.
3.
3.
Surat mungkin lebih tepat apabila disimpan Surat mungkin lebih tepat apabila disimpan menurut perihalnya.menurut perihalnya.
Contoh:
Contoh:
Penyimpanan surat-menyurat, kontrak-kontrak,
Penyimpanan surat-menyurat, kontrak-kontrak,
catatan-catatan pegawai, dan sebagainya.
Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode
Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode
Sistem abjad membedakan judul atas
Sistem abjad membedakan judul atas
empat golongan, adalah:
empat golongan, adalah:
1.
1.
Nama perorangan (Individual name).
Nama perorangan (Individual name).
2.
2.
Nama perusahan (Firm name/ Business
Nama perusahan (Firm name/ Business
name).
name).
3.
3.
Nama Instansi Pemerintah (Government
Nama Instansi Pemerintah (Government
name).
name).
4.
4.
Nama organisasi/perhimpunan (Civic
Nama organisasi/perhimpunan (Civic
mission).
Mengindeks Nama Orang Indonesia
Mengindeks Nama Orang Indonesia
1.
1.
Nama tunggal adalah nama yang terdiri dari Nama tunggal adalah nama yang terdiri dari satu suku kata, maka diindek sebagai berikut:satu suku kata, maka diindek sebagai berikut:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 KodeKode
1.
1.
Dearliana
Dearliana
Dearliana
Dearliana
D
D
2.
2.
Suharto
Suharto
Suharto
Suharto
S
S
3.
2.
2.
Nama ganda adalah nama yang terdiri dari Nama ganda adalah nama yang terdiri dari lebih dari satu suku kata, maka diindekslebih dari satu suku kata, maka diindeks
berdasarkan suku kata nama terakhir.
berdasarkan suku kata nama terakhir.
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 KodeKode
1.
1. Nazhira IdzniNazhira Idzni IdzniIdzni NazhiraNazhira II
2.
2. Muhammad Muhammad
Muslih
Muslih MuslihMuslih MuhammadMuhammad MM
3.
3.
3. Nama keluarga/suku/marga adalah nama Nama keluarga/suku/marga adalah nama orang diikuti nama keluarga/suku/ marga,
orang diikuti nama keluarga/suku/ marga,
maka diindeks berdasarkan nama
maka diindeks berdasarkan nama
keluarga/suku/marga misalnya:
keluarga/suku/marga misalnya:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 KodeKode
1.
1. Aspin SihombingAspin Sihombing SihombingSihombing AspinAspin SS
2.
2. Bob TutupolyBob Tutupoly TutupolyTutupoly BobBob TT
3.
4.
4.
Nama yang menggunakan singkatan di depan Nama yang menggunakan singkatan di depan maupun di belakang dan tidak diketahuimaupun di belakang dan tidak diketahui
kepanjangannya maka diindeks nama jelasnya,
kepanjangannya maka diindeks nama jelasnya,
misalnya:
misalnya:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. A.RachmanA.Rachman RachmanRachman AA RR
2.
2. M. Maulana S.M. Maulana S. MaulanaMaulana SS MM MM
3.
5.
5.
Nama yang menggunakan singkatan di depan Nama yang menggunakan singkatan di depan maupun di belakang dan diketahuimaupun di belakang dan diketahui
kepanjangannya, maka diindeks dengan cara
kepanjangannya, maka diindeks dengan cara
menulis lengkap singkatan tersebut, misalnya:
menulis lengkap singkatan tersebut, misalnya:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. S. RanuwijayaS. Ranuwijaya SuwandiSuwandi RanuwijayaRanuwijaya SS
2.
2. B.M. DiahB.M. Diah BahrudinBahrudin MuhammadMuhammad DiahDiah BB
3.
6.
6.
Nama yang memakai gelar, yang
Nama yang memakai gelar, yang
diutamakan adalah nama asli atau marga
diutamakan adalah nama asli atau marga
dan gelar tidak diindeks,
dan gelar tidak diindeks,
ditempatkan pada unit dalam tanda
ditempatkan pada unit dalam tanda
kurung. Namun apabila gelar tersebut
kurung. Namun apabila gelar tersebut
diikuti nama tunggal maka gelar tersebut
diikuti nama tunggal maka gelar tersebut
turut diindeks.
Ada beberapa gelar yang umum dipakai,
Ada beberapa gelar yang umum dipakai,
yaitu:
yaitu:
•
Gelar akademis
Gelar akademis
, seperti: S.Pd, Dra, Dr,
, seperti: S.Pd, Dra, Dr,
Ir, SH, SE, Prof, Ph.D, M.Sc, M.Pd, MBA,
Ir, SH, SE, Prof, Ph.D, M.Sc, M.Pd, MBA,
M.M, M.Si dan lain-lain.
M.M, M.Si dan lain-lain.
•
Gelar keagamaan
Gelar keagamaan
antara lain: Kyai, Haji,
antara lain: Kyai, Haji,
Hajjah, Ustadz, Bhiksu, Pendeta, Pastor,
Hajjah, Ustadz, Bhiksu, Pendeta, Pastor,
dan lain-lain.
•
Gelar Kebangsawanan
Gelar Kebangsawanan
, seperti: Raden,
, seperti: Raden,
Raden Ajeng, KRT, Sunan, Sultan, Andi,
Raden Ajeng, KRT, Sunan, Sultan, Andi,
Cut, Ida Bagus/Ida Ayu, Cokorda, Lalu dan
Cut, Ida Bagus/Ida Ayu, Cokorda, Lalu dan
sebagainya.
sebagainya.
•
Gelar Kepangkatan
Gelar Kepangkatan
, seperti: Marsekal,
, seperti: Marsekal,
Laksamana, Kapten, Sersan, Kolonel,
Laksamana, Kapten, Sersan, Kolonel,
Jenderal, Komisaris Besar, dan lain-lain.
Jenderal, Komisaris Besar, dan lain-lain.
•
Gelar Jabatan
Gelar Jabatan
, seperti: Presiden,
, seperti: Presiden,
Menteri, Gubernur, Direktur, Bupati,
Menteri, Gubernur, Direktur, Bupati,
Diindeks sebagai berikut:
Diindeks sebagai berikut:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Ir H. Iwan ZaiwansyahIr H. Iwan Zaiwansyah IwanIwan ZaiwansyahZaiwansyah (H.Ir)
(H.Ir) II
2.
2. Jendral M. PanggabeanJendral M. Panggabean PanggabeanPanggabean MM
(Jendral)
(Jendral) PP
3.
3. KRT. KRT. WidjojoprawiroWidjojoprawiro WidjojoprawiroWidjojoprawiro (KRT)(KRT) WW
4.
4. Kyai Achmad DahlanKyai Achmad Dahlan DahlanDahlan AchmadAchmad (Kyai)
(Kyai) DD
5.
5. Monsignor Leo SukotoMonsignor Leo Sukoto SukotoSukoto LeoLeo (Monsignor)
7.
7. Nama urutan kelahiran, biasanya terjadi di Nama urutan kelahiran, biasanya terjadi di Bali, diutamakan untuk diideks adalah nama
Bali, diutamakan untuk diideks adalah nama
diri diikuti oleh gelar urutan kelahiran.
diri diikuti oleh gelar urutan kelahiran.
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Ida Bagus Putu Ida Bagus Putu Arsana
Arsana ArsanaArsana PutuPutu Ida BagusIda Bagus AA
2.
2. I Gusti Made YonoI Gusti Made Yono YonoYono MadeMade I GustiI Gusti YY
3.
3. I Gusti Nyoman I Gusti Nyoman Panji Tisna
8.
8. Nama yang didahului dengan nama baptis, Nama yang didahului dengan nama baptis, diindeks mulai dari nama aslinya, kemudian
diindeks mulai dari nama aslinya, kemudian
diikuti oleh nama baptisnya.
diikuti oleh nama baptisnya.
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. FX SuharsoFX Suharso SuharsoSuharso FF XX SS
2.
2. Leo SukotoLeo Sukoto SukotoSukoto LeoLeo SS
3.
9.
9. Nama wanita yang diikuti nama suami atau Nama wanita yang diikuti nama suami atau
ayahnya, diindeks dengan menampilkan nama
ayahnya, diindeks dengan menampilkan nama
suami/ayahnya terlebih dahulu, misalnya:
suami/ayahnya terlebih dahulu, misalnya:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Ny. Ny. Sadiah Sadiah Zainuddin
Zainuddin Zainuddin
Zainuddin SadiahSadiah (Ny)
Suwiryo SuciatiSuciati (Ny)
10.
10.
Nama yang memakai kata bin, binti,
Nama yang memakai kata bin, binti,
diindeks dengan cara nama terakhir yang
diindeks dengan cara nama terakhir yang
mengikuti kata bin/binti sebagai main
mengikuti kata bin/binti sebagai main
captionnya, misalnya:
captionnya, misalnya:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Achmad bin SalimAchmad bin Salim Bin SalimBin Salim AchmadAchmad SS
2.
2. Aminah binti Aminah binti Samidin
Samidin Binti Binti SamidinSamidin AminahAminah SS
3.
Mengindeks Nama Orang Asing
Mengindeks Nama Orang Asing
1.
1.
Nama orang Barat, Jepang, Muangthai dll, Nama orang Barat, Jepang, Muangthai dll, diindeks berdasarkan nama keluarga yangdiindeks berdasarkan nama keluarga yang
biasanya ditempatkan di bagian belakang nama
biasanya ditempatkan di bagian belakang nama
(nick name), misalnya:
(nick name), misalnya:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Robert John Robert John Kennedy
Kennedy KennedyKennedy RobertRobert JohnJohn KK
2.
2. George R TerryGeorge R Terry TerryTerry GeorgeGeorge RobertRobert TT
3.
2.
2. Nama orang Eropa yang memakai tanda Nama orang Eropa yang memakai tanda penghubung, diindeks nama yang
penghubung, diindeks nama yang
menggunakan tanda penghubung tersebut
menggunakan tanda penghubung tersebut
diindeks sebagai satu kata, misalnya:
diindeks sebagai satu kata, misalnya:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Peter Smith-WhitePeter Smith-White Smith-WhiteSmith-White PeterPeter SS
2.
2. Marry Duff - FrasierMarry Duff - Frasier Duff - FrasierDuff - Frasier MarryMarry DD
3.
3.
3. Nama orang Eropa yang menggunakan awalan, Nama orang Eropa yang menggunakan awalan,
hendaknya tidak dianggap sebagai suatu unit
hendaknya tidak dianggap sebagai suatu unit
tersendiri, tetapi merupakan dari nama
tersendiri, tetapi merupakan dari nama
keluarga.
keluarga. Pengindekan dilakukan dengan cara Pengindekan dilakukan dengan cara menempatkan nama yang didepannya diberi
menempatkan nama yang didepannya diberi
awalan, misalnya Va, Vander, Von,De la, Mc, El,
awalan, misalnya Va, Vander, Von,De la, Mc, El,
Al, dll.
Al, dll.
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. John van den BoschJohn van den Bosch van den Boschvan den Bosch JohnJohn VV
2.
4.
4. Nama orang Cina, Korea, diindeks dengan cara Nama orang Cina, Korea, diindeks dengan cara menuliskan sebagaimana nama tersebut ditulis,
menuliskan sebagaimana nama tersebut ditulis,
karena baik orang Cina maupun Korea, nama
karena baik orang Cina maupun Korea, nama
keluarga selalu dicantumkan di depan, contoh:
keluarga selalu dicantumkan di depan, contoh:
No
No.. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Liem Swie KingLiem Swie King LiemLiem SwieSwie KingKing LL
2.
Mengindeks Nama Perusahaan
Mengindeks Nama Perusahaan
1.
1. Mengindeks nama Perusahaan pada umumnya Mengindeks nama Perusahaan pada umumnya (Toko, Pabrik, PT, Firma, CV, Kantor, Instansi)
(Toko, Pabrik, PT, Firma, CV, Kantor, Instansi)
diutamakan nama yang dipentingkan baru
diutamakan nama yang dipentingkan baru
diikuti jenis badan hukumnya atau kegiatannya:
diikuti jenis badan hukumnya atau kegiatannya:
No
No.. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. PT MekasariPT Mekasari MekasariMekasari PerseroanPerseroan TerbatasTerbatas MM
2.
2. Pabrik Sepatu BataPabrik Sepatu Bata BataBata PabrikPabrik SepatuSepatu BB
3.
2.
2. Nama Bank atau nama perusahaan yang Nama Bank atau nama perusahaan yang
disingkat, cara pengindekannya adalah dengan
disingkat, cara pengindekannya adalah dengan
menampilkan kepanjangan dari singkatan itu,
menampilkan kepanjangan dari singkatan itu,
terlebih dulu kemudian diindek sebagaimana
terlebih dulu kemudian diindek sebagaimana
nama kepanjangannya.
nama kepanjangannya.
No
No
.
. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 Unit 4Unit 4 KodeKode
1.
1. GIAGIA GarudaGaruda IndonesiaIndonesia AirwaysAirways GG
2.
2. PermigasPermigas MinyakMinyak GasGas PerusahaanPerusahaan MM
3.
3. PT KAIPT KAI KeretaKereta ApiApi IndonesiaIndonesia Perseroan Perseroan Terbatas
3.
3. Nama perusahaan yang menggunakan orang Nama perusahaan yang menggunakan orang sebagaimana nama tersebut ditulis, kemudian
sebagaimana nama tersebut ditulis, kemudian
diikuti oleh jenis badan hukum atau
diikuti oleh jenis badan hukum atau
kegiatannya, contoh:
kegiatannya, contoh:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. RS Cipto RS Cipto
Mangunkusumo
Mangunkusumo CiptoCipto MangunkusumoMangunkusumo Rumah Rumah SakitSakit CC
2.
2. John Lee CompanyJohn Lee Company LeeLee JohnJohn CompanyCompany LL
3.
3. Universitas Gajah Universitas Gajah Mada
4.
4. Nama Perusahaan yang terdiri dari angka Nama Perusahaan yang terdiri dari angka
sebagai bagian dari nama perusahaan tersebut,
sebagai bagian dari nama perusahaan tersebut,
diindeks dengan cara menulis angka tersebut
diindeks dengan cara menulis angka tersebut
sebagai suatu unit dengan yang lainnya,
sebagai suatu unit dengan yang lainnya,
sebagai contoh:
sebagai contoh:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Toko 99Toko 99 Sembilan- Sembilan-sembilan
sembilan TokoToko SS
2.
2. Hotel 234Hotel 234 Dua tiga Dua tiga Empat
Empat HotelHotel DD
3.
5.
5. Nama perusahaan yang mengunakan huruf dan Nama perusahaan yang mengunakan huruf dan bukan merupakan singkatan diideks dengan
bukan merupakan singkatan diideks dengan
cara:
cara:
No
No.. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 Unit 4Unit 4 KodeKode
1.
1. Toko ABCToko ABC AA BB CC TokoToko AA
2.
6.
6.
Nama perusahaan yang menggunakan kata
Nama perusahaan yang menggunakan kata
penghubung dari, dan, &, atau kata depan
penghubung dari, dan, &, atau kata depan
of maka kata penghubung, kata depan
of maka kata penghubung, kata depan
tersebut harus diletakkan dalam kurung dan
tersebut harus diletakkan dalam kurung dan
diindeks mengikuti unit tersendiri,
diindeks mengikuti unit tersendiri,
pengindekannya dilakukan:
pengindekannya dilakukan:
No
No
.
. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Suryono & CoSuryono & Co Suryono Suryono (and)
(and) CompanyCompany SS
2.
2. Sawitri Salon & Sawitri Salon & Make Up
Mengindeks Nama Instansi
Mengindeks Nama Instansi
Pemerintah
Pemerintah
Badan pemerintah meliputi Departemen,
Badan pemerintah meliputi Departemen,
Lembaga non Departemen.
Lembaga non Departemen.
Demikian juga
Demikian juga
instansi resmi maupun militer. Seperti
instansi resmi maupun militer. Seperti
Direktorat, Sekretariat Jendral, Jawatan,
Direktorat, Sekretariat Jendral, Jawatan,
dll. Untuk kepentingan file, untuk nama
dll. Untuk kepentingan file, untuk nama
instansi pemerintah ini perlu ada
instansi pemerintah ini perlu ada
peraturan dan cara mengindeksnya.
1.
1.
Badan pemeritah di dalam negeri diindeks Badan pemeritah di dalam negeri diindeks dengan kata pengenalnya/kata tangkapnya,dengan kata pengenalnya/kata tangkapnya,
misalnya:
misalnya:
No
No.. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Departemen Departemen
Dalam Negeri
Dalam Negeri DalamDalam NegeriNegeri DepartemenDepartemen DD
2.
2. Direktorat Bea Direktorat Bea
dan Cukai
dan Cukai Bea (dan)Bea (dan) CukaiCukai DirektoratDirektorat BB
3.
3. Kantor POS Kantor POS
Besar
2.
2. Lembaga Negara dan Lembaga non Lembaga Negara dan Lembaga non
Departemen diindek kata pengenal/kata
Departemen diindek kata pengenal/kata
tangkapnya yang diutamakan dan diikuti bentuk
tangkapnya yang diutamakan dan diikuti bentuk
badan tersebut, misanya:
badan tersebut, misanya:
No.
No. NamaNama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 Unit 4Unit 4 KodeKode
1.
1. LANLAN AdministrasiAdministrasi NegaraNegara LembagaLembaga AA
2.
2. LIPILIPI IlmuIlmu PengetahuanPengetahuan IndonesiaIndonesia LembagaLembaga II
3.
3.
3. Badan Pemerintah Daerah diindek kata Badan Pemerintah Daerah diindek kata pengenal utamanya diikuti bentuk badan
pengenal utamanya diikuti bentuk badan
tersebut, misalnya:
tersebut, misalnya:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Provinsi Jawa Provinsi Jawa Tengah
Tengah Jawa Jawa TengahTengah ProvinsiProvinsi JJ
2.
2. Kabupaten Kabupaten Asahan
Asahan AsahanAsahan KabupatenKabupaten AA
3.
3. Kecamatan Kecamatan Grogol
4.
4. Nama yayasan/perkumpulan, diindeks adalah Nama yayasan/perkumpulan, diindeks adalah kata pengenal terpenting dari nama
kata pengenal terpenting dari nama
yayasan/perkumpulan tersebut, baru kemudian
yayasan/perkumpulan tersebut, baru kemudian
sifatnya.
sifatnya.
No.
No. NamaNama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 Unit 4Unit 4 KodeKode
1.
1. HMIHMI MahasiwaMahasiwa HimpunanHimpunan MM
2.
2. PGRIPGRI GuruGuru RepublikRepublik IndonesiaIndonesia PersatuanPersatuan GG
3.
5.
5. Nama Pemerintah negara asing, diindek yang Nama Pemerintah negara asing, diindek yang diutamakan adalah unit politik dari negara
diutamakan adalah unit politik dari negara
tersebut, misalnya:
tersebut, misalnya:
No.
No. Judul/NamaJudul/Nama Unit 1Unit 1 Unit 2Unit 2 Unit 3Unit 3 KodeKode
1.
1. Republik Republik Indonesia
Indonesia IndonesiaIndonesia RepublikRepublik II
2.
2. CIA AmericanCIA American AmericanAmerican CentralCentral Intelegence Intelegence (of)
Merancang Daftar Klasifikasi
Merancang Daftar Klasifikasi
Dalam merancang klasifikasi abjad
Dalam merancang klasifikasi abjad
nama-nama dikelompokkan atas 4 kelompok,
nama dikelompokkan atas 4 kelompok,
yaitu:
yaitu:
•
Nama Perorangan
Nama Perorangan
•
Nama Perusahaan
Nama Perusahaan
•
Instansi Pemerintah
Instansi Pemerintah
Setelah nama diindeks kemudian
Setelah nama diindeks kemudian
surat-surat diklasifikasikan berdasarkan abjad
surat diklasifikasikan berdasarkan abjad
mulai dari
mulai dari
A
A
sampai
sampai
Z,
Z,
tapi bila terdapat
tapi bila terdapat
sejumlah nama yang sama maka
sejumlah nama yang sama maka
penyusunan dilakukan berdasarkan huruf
penyusunan dilakukan berdasarkan huruf
kedua, ketiga dan seterusnya.
kedua, ketiga dan seterusnya.
Contoh
Contoh
:
:
•
A, B, C,………Z
A, B, C,………Z
•
Aa, Ab, Ac, ………Az
Aa, Ab, Ac, ………Az
•
Aba, Abb, Abc, ………Abz
Aba, Abb, Abc, ………Abz
Bila nama-nama telah diindeks itu disusun dan
Bila nama-nama telah diindeks itu disusun dan
dikelompokkan berdasarkan abjad, maka
dikelompokkan berdasarkan abjad, maka
nama-nama tersebut dapat diurut sebagai berikut:
nama tersebut dapat diurut sebagai berikut:
Aan,Jamaan Baenulhaq Carli Dahrul
Abas,Abdul Bainulhakim Carlianis Darman,Iskandar
Abbas,Yasir Badrianus Channe Dasman,Yusar
Jenis Perlengkapan Sistem Abjad
Jenis Perlengkapan Sistem Abjad
•
Filing Kabinet,Filing Kabinet,dipersiapkan untuk menyimpan arsip jumlahnya
dipersiapkan untuk menyimpan arsip jumlahnya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan, laci filing
dapat disesuaikan dengan kebutuhan, laci filing
kabinet diberi kode pada bagian depannya.
kabinet diberi kode pada bagian depannya.
Misalnya filing kabinet mempunyai empat laci,
Misalnya filing kabinet mempunyai empat laci,
maka
maka kodenya adalah:kodenya adalah: Laci I berkode A- F, Laci Laci I berkode A- F, Laci II
II berkode G – L, Laciberkode G – L, Laci III berkode M – S, III berkode M – S, Laci IV berkode T – Z.
2.
2.
GuideGuide, ,banyaknya guide yang dibutuhkan bila
banyaknya guide yang dibutuhkan bila
menggunakan sistem abjad sederhana 26
menggunakan sistem abjad sederhana 26
buah. Ditempatkan pada folder/map gantung.
buah. Ditempatkan pada folder/map gantung.
Tetapi bila suatu organisasi telah berkembang
Tetapi bila suatu organisasi telah berkembang
dimana tiap-tiap laci mempunyai satu petunjuk
dimana tiap-tiap laci mempunyai satu petunjuk
abjad. Maka pada masing-masing laci akan
abjad. Maka pada masing-masing laci akan
terdapat 26 guide.
terdapat 26 guide.
Sehingga guide yang dibutuhkan dapat
Sehingga guide yang dibutuhkan dapat
sebanyak 26x26 buah = 676 buah. Dalam
sebanyak 26x26 buah = 676 buah. Dalam
praktik untuk membatasi jumlah guide dapat
praktik untuk membatasi jumlah guide dapat
pula digunakan kode gabungan.
Misalnya: kode laci ABC, DEF, GHI dan
Misalnya: kode laci ABC, DEF, GHI dan
seterusnya. Pada tiap guide diberi tab.
seterusnya. Pada tiap guide diberi tab.
Tiap-tiap tab ditulis abjad A sampai Z
Tiap-tiap tab ditulis abjad A sampai Z
kemudian disusun berdasarkan abjad
kemudian disusun berdasarkan abjad
pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya.
3.
3.
Folder
Folder
,
,
banyaknya folder yang dibutuhkan bagi
banyaknya folder yang dibutuhkan bagi
organisasi yang masih sederhana
organisasi yang masih sederhana
sebanyak 26 buah. Folder tersebut
sebanyak 26 buah. Folder tersebut
berkode A sampai Z. Tetapi bagi
berkode A sampai Z. Tetapi bagi
organisasi yang telah berkembang,
organisasi yang telah berkembang,
maka tiap laci akan memuat 26 folder.
Dengan perincian sebagai berikut:
Dengan perincian sebagai berikut:
Di belakang guide A disusun folder Aa, Ab,
Di belakang guide A disusun folder Aa, Ab,
Ac…………..Az
Ac…………..Az
Dibelakang guide B disusun folder Ba, Bb,
Dibelakang guide B disusun folder Ba, Bb,
Bc…………..Bz
Bc…………..Bz
Dibelakang guide C, disusun folder Ca, Cb,
Dibelakang guide C, disusun folder Ca, Cb,
Cc………Cz
4.
4.
Rak Sortir,
Rak Sortir,
yang
yang
dibutuhkan
dibutuhkan
sebanyak 26 Rak.
sebanyak 26 Rak.
Diberi kode abjad
Diberi kode abjad
dari A sampai z
dari A sampai z
sehingga
sehingga
memudahkan
memudahkan
pemisahan surat.
5.
5.
Kartu Indeks
Kartu Indeks
disesuaikan
disesuaikan
dengan
dengan
kebutuhan. Kartu
kebutuhan. Kartu
Indeks disimpan
Indeks disimpan
dalam laci kartu
dalam laci kartu
indeks.
6.
6.
Rak kartu
Rak kartu
atau laci
atau laci
kartu, untuk
kartu, untuk
menyimpan kartu
menyimpan kartu
indeks.
Prosedur Penyimpanan Arsip
Langkah-langkah/prosedur
Langkah-langkah/prosedur
penyimpanan arsip:
penyimpanan arsip:
1.
1.
Pengumpulan Surat
Pengumpulan Surat
Surat-surat yang berasal dari berbagai unit
Surat-surat yang berasal dari berbagai unit
organisasi dikumpulkan pada bagian
organisasi dikumpulkan pada bagian
kearsipan.
kearsipan.
2.
2.
Memeriksa
Memeriksa
Petugas memeriksa apakah surat memang
Petugas memeriksa apakah surat memang
sudah benar-benar akan disimpan, dengan
sudah benar-benar akan disimpan, dengan
melihat adanya tanda “perintah simpan”
melihat adanya tanda “perintah simpan”
(
(
release mark
release mark
) yang diterapkan oleh atasan
) yang diterapkan oleh atasan
di atas surat bersangkutan. Atau petugas
di atas surat bersangkutan. Atau petugas
memang yakin bahwa surat sudah selesai
memang yakin bahwa surat sudah selesai
diproses dan boleh disimpan.
3.
3.
Mengindeks
Mengindeks
Memilih nama yang akan dipakai
Memilih nama yang akan dipakai
sebagai identitas penyimpanan dan
sebagai identitas penyimpanan dan
kemudian menguraikannya menjadi
kemudian menguraikannya menjadi
unit-unit untuk keperluan mengabjad.
unit-unit untuk keperluan mengabjad.
Untuk surat masuk, yang dapat
Untuk surat masuk, yang dapat
diindeks
diindeks
adalah
adalah
nama pengiriman
nama pengiriman
atau nama
atau nama
penanda tangan surat.
Contoh: Contoh:
Nama Badan Pengirim adalah PT Waringin, dan Nama Badan Pengirim adalah PT Waringin, dan
penandatangannya adalah Sukoco Katim, SH. penandatangannya adalah Sukoco Katim, SH.
Biasanya yang dipilih sebagai indeksnya adalah Nama Biasanya yang dipilih sebagai indeksnya adalah Nama
Badan, karena cendrung tidak berubah dibanding Badan, karena cendrung tidak berubah dibanding dengan nama penandatangan surat, kecuali surat dengan nama penandatangan surat, kecuali surat
perorangan. perorangan.
Cara Mengindeks: Cara Mengindeks:
PT. Waringin
PT. Waringin Indeks Indeks Waringin PTWaringin PT
Surat ini akan disimpan pada abjad
Surat ini akan disimpan pada abjad WW dan label dan label mapnya adalah
4.
4. Memberi KodeMemberi Kode
Pada langkah ini nama atau kata tangkap yang
Pada langkah ini nama atau kata tangkap yang
sudah diindeks sebagai unit-unit diberi tanda.
sudah diindeks sebagai unit-unit diberi tanda.
Misalnya, lingkaran dengan warna merah dan
Misalnya, lingkaran dengan warna merah dan
angka 1 untuk unit 1,angka 2 untuk unit 2 dan
angka 1 untuk unit 1,angka 2 untuk unit 2 dan
angka 3 unit 3 dan seterusnya.
angka 3 unit 3 dan seterusnya.
Dengan adanya tanda ini petugas dapat
Dengan adanya tanda ini petugas dapat
menempatkan surat di dalam map yang sudah
menempatkan surat di dalam map yang sudah
ada, atau membuatkan map individu baru bila
ada, atau membuatkan map individu baru bila
surat-suratnya baru dipindahkan dari map
surat-suratnya baru dipindahkan dari map
campuran karena jumlah suratnya sudah lebih
campuran karena jumlah suratnya sudah lebih
dari 5 pucuk.
dari 5 pucuk.
Dengan adanya tanda/kode juga memudahkan
Dengan adanya tanda/kode juga memudahkan
petugas mengembalikan surat ke dalam laci, bila
petugas mengembalikan surat ke dalam laci, bila
surat keluar karena dipinjam.