BAB 6
ARUS LISTRIK
Tiga hal tentang arus listrik
Arus listrik didefinisikan
sebagai aliran partikel-partikel bermuatan positif (walaupun sesungguhnya yang bergerak adalah
elektron-elektron bermuatan negatif ).
Arah arus listrik (arah arus
konvensional) berlawanan dengan arah arus elektron.
Arus listrik mengalir dari titik
berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah
(elektron mengalir dalam arah berlawanan, dari potensial rendah ke potensial tinggi).
Kuat arus
E
le
kt
ro
n
BESAR KUAT ARUS
LISTRIK
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besar
muatan listrik q yang mengalir setiap
satuan waktu t.
Titik A berpotensial tinggi dan titik B
berpotensial rendah
I = arus listrik (A)
Rumus : I = q/t
q = muatan (C)
t = waktu (s)
q
q
q
HUKUM OHM
Hukum ohm berbunyi :
Tegangan V
pada
ujung-ujung sebuah
komponen listrik adalah
sebanding dengan
kuat
arus listrik I
yang
melalui komponen itu,
asalkan suhu
komponen dijaga tetap.
George Simon Ohm (1887 –1954)
RUMUS OHM
Besarnya tegangan listrik pada
ujung-ujung penghantar listrik :
V = beda potensial (volt)
V = I.R
I = arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik
( ohm ,
R
)
I
HAMBATAN LISTRIK
Dengan menggunakan hukum Ohm, jika
tegangan V tetap, hambatan diperkecil
maka kuat arus listrik bertambah besar.
jika I mengecil dengan
cara menambah R,maka
lampu RL menjadi redup
artinya R nilainya dapat
diubah-ubah.
R
I
V
HAMBATAN PENGHANTAR
Hambatan kawat penghantar besarnya
ditentukan oleh :
1. Hambat jenis kawat (
.m)
2. Panjang kawat (m)
3. Luas penampang kawat (m²)
Rumus :
L
R =
.
A
= hambat
jenis
A = luas penampang
L = Panjang penghantar
PENGARUH SUHU
TERHADAP HAMBATAN
PENGHANTAR
Hambatan kawat
penghantar bila suhunya berubah nilainya berubah dan dipengaruhi oleh :
Hambatan pada suhu awal adalah Ro ()
Koefisien suhu hambatan jenis (per ºC)
Hambatan pada suhu t adalah Rt ()
Maka besar hambatan Rt adalah :
∆R = Ro..∆t
HUKUM I KIRCHOFF
Pada rangkain yang
bercabang, apabila
ujung-ujung rangkaian
diberi kuat arus listrik
maka jumlah kuat arus
yang menuju titik
cabang sama dengan
jumlah kuat arus listrik
yang meninggalkan titik
cabang yang sama.
∑ I masuk = ∑ I keluar
CONTOH HUKUM I
KIRCHOFF
Dengan memperhatikan rangkaian di bawah ini,
berdasarkan hukum I kirchhoff, maka :
A
B
C
Di titik cabang A
I
1= I
2+ I
3
Di titik cabang B
I
2+ I
3= I
4+ I
5+ I
6I
1E
I
2I
3I
4I
5I
6RANGKAIAN HAMBATAN
Rangkaian hambatan listrik yang dapat
dipecahkan berdasarkan hukum Ohm dan
hukum I Kirchhoff.
1. Rangkaian seri
2. Rangkaian paralel
Rangkaian Seri
Ciri-ciri rangkaian hambatan seri, apabila ujung-ujungnya diberi tegangan listrik.
a. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan sama
besar, sama dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti.
I = I1 = I2 = I3 = …
b. Tegangan pada ujung-ujung hambatan rangkaian
sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan.
V = V1 + V2 + V3 + …
I
1I
2I
3I
V3 V2
V1
Manfaat Rangkaian Seri
Manfaat rangkaian hambatan seri adalah :
a. Untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian
Rs = R
1+ R
2+ R
3+ …
b. Sebagai pembagi tegangan dimana tegangan
pada ujung-ujung tiap hambatan sebanding
dengan nilai hambatannya.
V
1: V
2: V
3: …= R
1: R
2: R
3…
I
1I
2I
3I
V3 V2
V1
Penggunaan hk.Ohm & hk. I
Kirchhoff pada rangkaian seri
I
=
I
1= I
2=
I
3
V = I.Rs
V
1= I
1.R
1
V
2= I
2.R
2
V
3= I
3.R
3I
1I
2I
3I
V3
V2
V1
V
R
1R
2R
3Rangkaian Paralel
Ciri-ciri rangkaian hambatan paralel, apabila ujung-ujungnya
diberi tegangan listrik.
a. Tegangan ujung-ujung tiap hambatan sama besar,
sama dengan tegangan ujung-ujung hambatan pengganti. V = V1 = V2 = V3 = …
b. Kuat arus yang melalui hambatan rangkaian paralel
sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan. I = I1 + I2 + I3 + …
I
1I
2I
3I
Manfaat Rangkaian Paralel
Manfaat rangkaian hambatan paralel adalah :
a. Untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian
1/Rp = 1/R
1+ 1/R
2+ 1/R
3+ …
b. Sebagai pembagi arus dimana kuat arus yang
melalui tiap-tiap hambatan sebanding dengan
kebalikan nilai hambatannya.
I
1: I
2: I
3: …= 1/R
1: 1/R
2: 1/R
3…
I
1I
2I
3I
V
R
1R
2Penggunaan hk.Ohm & hk. I
Kirchhoff pada rangkaian
paralel
V
=
V
1= V
2=
V
3
V = I.Rp
V
1= I
1.R
1
V
2= I
2.R
2
V
3= I
3.R
3
V=I.Rp
=
I
1.R
1= I
2.R
2=
I
3.R
31/Rp = 1/R
1+ 1/R
2+
1/R
I
1I
2I
3I
R
1R
2R
3Rangkaian hambatan
kombinasi
Untuk menyelesaikan persoalan rangkaian
kombinasi dapat menggunakan rumus
rangkaian seri dan paralel. Dengan
memper-hatikan rangkaian dari unit yang terkecil.
I
3I
4I
5R
4R
5R
3R
1R
2I
1I
2I3
I4
I5 R4
R5 R3 R1 R2
I I
E
1/R
p= 1/R
3+ 1/R
4+ 1/R
5R
s= R
1+ R
2+ R
pA B C D
V
AB= I.R
1V
BC= I.R
2I = I
3+ I
4+ I
5I3
I4
I5 R4
R5 R3 R1 R2
I I
1/R
p= 1/R
3+ 1/R
4+ 1/R
5R
s= R
1+ R
2+ R
pA B C D
V
AB= I.R
1V
BC= I.R
2I = I
3+ I
4+ I
5V
CD= I.R
p= I
3.R
3= I
4.R
4=
I
5.R
5R
1I
E
E r
R
1Hambatan luar
Elemen baterai Hambatan dalam
Hambatan penggantin
ya seri Rs = R + r Persamaan
yang bisa dibentuk
E = I.Rs Atau
E = I.(R + r)
Persamaan yang bisa
dibentuk E = I.Rs
Atau
E = I.(R + r)
R
1I
E
r
Hambatan luar
Elemen baterai Hambatan dalam
Hambatan penggantin
ya seri Rs = R + r
Gaya gerak listrik(GGL)
elemen
adalah tegangan
pada ujung-ujung baterai
saat tidak dihubungkan ke
komponen listrik; sedang
tegangan jepit Vj adalah
tegangan pada ujung-ujung
baterai saat dihubungkan
dengan komponen listrik
E = I.( R + r )
R
1I
E
r
I
A
B
Tegangan jepit adalah beda
potensial antara dua titik di
kutub-kutub elemen baterai.
Dalam rangkaian ini
ditunjukkan oleh titik A dan B.
Besarnya tegangan jepit dari
rangkaian ini adalah :
0 1
-1
G
2
-2
Galvanometer adalah alat untuk
mendeteksi ada tidaknya kuat arus listrik
di dalam suatu kawat penghantar.
Alat ini akan digunakan untuk menyelidiki
rangkaian hambatan pada Jembatan
Wheatstone
+
-Jika pada penghantar
terdapat arus listrik maka jarum
Jika galvanometer menunjuk angka
nol Maka…
R
4R
3R
1R
2E
I
Saklar
Saklar ditutup Arus listrik mengalirI
1I
2 Arus listrik bercabangR
5G
Rs1 = R1 + R2
Rs2 = R3 + R4 1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2
R1.R3 = R2.R4 Dan
Rangkaiannya menjadi seperti
berikut …
Jadi besarnya I
dapat dihitung
dengan rumus
sebagai berikut :
R1.R3 ≠ R2.R4
Dan untuk menentukan hambatan
penggantinya digunakan hambatan
penolong …
Jika jarum galvanometer
menyimpang Maka…
R
4R
3R
1R
2I
Saklarditutup Arus listrik
mengalir
I
1I
2Arus listrik bercabang
R
5RA, RB dan RC adalah hambatan
penolong
R
4R
3R
1R
2E
I
R
5RA
RC
RB
R1.R4 RA =
R1+R4+R5
R1.R5 RB =
R1+R4+R5
R4.R5 RC =
Rs
1=
R
B+ R
2I
E
Rs
2=
R
C+ R
31/Rp = 1/Rs
1+ 1/Rs
2R
BR
2Rs
3= R
A+
R
3R
CR
AJadi besarnya I
dapat dihitung
dengan rumus
sebagai berikut
I
1Rs
3= R
A+
Rp
R
BR
21/Rp = 1/Rs
1+ 1/Rs
2Rs
2=
R
C+ R
3Rs
1=
R
B+ R
2R
3R
CR
AHambatan ini adalah hambatan yang
diketahui
Mengukur Hambatan dengan
Metode Jembatan Wheatstone
R
R
XE
I
0 1 -1G
2 -2+
-Saklar ditutup Arus mengalir Arus bercaban g Penghantar dari kutub negatif galvanometer digeser ke kiri-kananhingga jarum galvanometer
menunjuk nol
Hambatan ini adalah hambatan yang akan
diukur
Kawat yang panjangnya L dan
memiliki hambat jenis besar, misalnya
nikrom
Setelah jarum menunjukkan nol, maka untuk menentukan Rx…?
dapat menggunakan rumus :
R
x.L
1= R.L
2Ukurlah panjang
L
Ukurlah panjang1= …?
L
2= …?
Rangkaian Seri Elemen
N buah sumber tegangan yang disusun seri dapat
diganti dengan sebuah sumber tegangan pengganti seri dimana :
GGL pengganti (Es) sama dengan jumlah ggl tiap-tiap
sumber tegangan.
Es = ∑E = E1 + E2 + E3 + …
Untuk elemen identik : Es = n.E
Hambatan dalam pengganti rs sama dengan jumlah
hambatan dalam tiaptiap sumber tegangan.
rs = ∑r = r1 + r2 + r3 + …
Rangkaian Paralel Elemen
N buah sumber tegangan yang disusun paralel
dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan
pengganti paralel dimana :
GGL pengganti (E
p) Untuk elemen identik :
E
p= E
Hambatan dalam pengganti (r
s) Untuk elemen
identik r
p= r/n
HUKUM II KIRCHOFF
Hukum Kirchhoff tentang
tegangan menyatakan
bah-wa jumlah aljabar
perubahan tegangan yang
mengelilingi suatu
rangkaian tertutup (loop)
sama dengan nol.
HUKUM II KIRCHHOFF
Hasil penjumlahan dari jumlah ggl dalam
sumber tegangan dan penurunan
tegangan sepanjang rangkaian tertutup
(loop) sama dengan nol.
∑ E = ∑ I.R
Perjanjian tanda :
Arah arus I searah dengan arah loop
tanda +
Persamaan loop II :
-
E
2=
-
I
2.R
2+I
3.R
3Persamaan loop I :
E
1= I
1.R
1+I
3.R
3Contoh Penerapan hk. II
Kirchhoff Untuk membentuk
persamaan.
R
1E
E
2E
1R
2R
3I
2I
1I
3R
1E
3E
1R
2R
3I
2Loop
I
Loop II
E
2R
4R
5I
3
Tentukan arah loop di setiap
loop
Tentukan arah arus dan variabelnya di setiap cabang
Berdasar hukum II tentukan
persamaan (2) loop II :
E
3– E2
=
–I
2. (R
2+ R
5)
–I
3.R
3Berdasar hukum II tentukan
persamaan (1) loop I :
E
– E2
= I
.(R
+R
)
–I
.R
Berdasar hukum I kirchhoff tentukan persamaan (3)
I
1+ I
3= I
2Latihan soal no.6, hal. 69
6.Sebuah teko listrik memiliki hambatan 30
. Berapa muatan listrik mengalir melalui
suatu penampang kabel teko itu selama 1
menit ketika teko dihubungkan ke catu
Penyelesaian soal no.6, hal.
69
6.
Dik: R = 30
, t = 60 s, V = 240 volt.
Ditanya : q …?
Dijawab :
V = I.R
240 = I.30
I = 8 ampere
q = I.t
q = 8.60
Latihan soal no.16, hal. 70
16.Gambar berikut ini menunjukkan arus
yang mengalir pada suatu cabang dari
sebuah rangkaian listrik. Berapakah
bacaan pada ampere meter A ?
(a)
(b)
A
8 A 10 A
15 A
A
10 A 15 A
Penyelesaian soal no.16,
hal. 70
16.
Dik:a) b)
Ditanya : I
1…? Dan I
2…?
Dijawab :
a.) I
1= 15 + 8 – 10
I
1= 13 A
b.) I
2= 15 + 8 + 10
I
2= 33 A
A
8 A 10 A
15 A
A
10 A 15 A
Latihan soal no.18, hal. 70
18.Pada rangkaian berikut kelima buah
lampu adalah identik. Jika kuat arus yang
ditunjukkan amperemeter B adalah 0,4 A,
berapakah kuat arus yang ditunjukkan
oleh emperemeter-amperemeter lainnya ?
F D
A B C
E A
A
A A
A
F D
A B C
E A
A
A A
A
A
Penyelesaian soal no.18, hal.
70
18.
Dik:
Ditanya : I
A..?
I
C..?, I
D..?
I
E..?, I
F..?
Dijawab :
I
B: I
E: I
A= 1/2R :1/2R : 1/R
I
B= I
E=
0,4 A
, I
F=
0,8 A
I
D= I
E+ I
F= 0,8 + 0,4 =
1,2 A
Latihan soal no.20, hal. 71
20.Tentukan hambatan pengganti antara a
dan b !
R
4=24
R
1=4
R
2=12
R
3=5
b
Penyelesaian soal no.20, hal.
71
20.
Ditanya hambatan pengganti antara a dan b ?
Rangkaian seri :Rs = R3 + Rp1 Rs = 5 + 4R = 9
R
4=24
R
1=4
R
2=12
R
3=5
b
a
Rangakaian paralel :
1/Rp1 = 1/R1 + 1/R2 1/Rp1 = ¼ + 1/12
1/Rp1 = 3/12 + 1/12
Rp1 = 12/4 Rp1 = 4
Rangakaian paralel :
1/Rp2 = 1/R4 + 1/Rs 1/Rp2 = 1/24 + 1/9
1/Rp2 = 3/72 + 7/72
Latihan soal no.22, hal. 71
22.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !
R
b
a
R
R
R
Penyelesaian soal no.22, hal.
71
22.
Ditanya hambatan pengganti antara a dan b ?
R
b
a
R
R
R
R
Tidak termasuk, karena salah satu
kutubnya bebas
Rangakaian
paralel :
1/R
p= 1/R +
1/R
1/R
p= 2/2R
Rangkaian seri : Rs = R + Rs
Latihan soal no.24, hal. 71
24.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !
b
a
R2=5,6
R4=2,2
R3=5,6
R6=10
R8=10
R7=10
R9=10
R1=6,8
R5=1,8
Penyelesaian soal no.24, hal.
71
24.
Ditanya hambatan pengganti antara a dan b ?
b
a
R2=5,6
R4=2,2
R3=5,6
R6=10
R8=10
R7=10
R9=10
R1=6,8
R5=1,8
Rangakaian paralel ke-1 :
1/Rp1 = 1/R2 + 1/R3 1/Rp1 = 10/56 +
10/56
1/Rp1 = 20/56 Rp1 = 28/10
Rp1 = 2,8
Rangkaian seri ke-1 : Rs1 = R1 + Rp + R4 Rs1 = 6,8 + 2,8 + 2,2
Rs1 = 11,8
Rangkaian seri ke-2 : Rs2 = R6 + R7
Rs2 = 10 + 10 Rs2 = 20
Rangkaian seri ke-3 : Rs3 = R8 + R9
Rs3 = 10 + 10
Rs3 = 20
Rangakaian paralel ke-2 :
1/Rp2 = 1/Rs2 + 1/Rs3
1/Rp2 = 1/20 + 1/20
1/Rp2 = 2/20 Rp2 = 10
Rangkaian seri ke-4 : Rs4 = R5 + Rp2
Rs4 = 1,8 + 10
Rs4 = 11,8
Rangakaian paralel ke-3 ( terakhir ) : 1/Rp3 = 1/Rs1 + 1/Rs4
1/Rp3 = 10/118 + 10/118
Latihan soal no.28, hal. 71
28.Pada rangkaian berikut, tentukan I
1, I
2dan I
3R2= 3
E= 5 V r =1
R1= 2
R3= 6
I1
Penyelesaian soal no.28, hal.
71
28.
Ditanya kuat arus I
1, I
2dan I
3…?
R2= 3
E= 5 V r =1
R1= 2
R3= 6
I1
I2 I3
Rangakaian
paralel :
1/R
p= 1/R
2+
1/R
31/R
p= 1/3 +
1/6
Rangkaian seri : Rs = Rp + R1 + r Rs = 2 + 2 + 1
Rs = 5
I1 = E/Rs I1 = 5/5
I1 = 1 A
VAB = I1.Rs VAB = 1.2
VAB = 2V
A B I
2 = VAB/R2
I2 = 2/3 A I3 = VI AB/R3
3 = 2/6
Latihan soal no.40, hal. 73
40.Dalam rangkaian di bawah ini, baterai dengan
ggl 2 V memiliki hambatan dalam yang dapat
diabaikan. Jarum galvanometer G menunjuk nol.
a. Hitung X.
b. Tentukan kuat arus melalui X.
c. Tentukan beda potensial pada ujung-ujung
resistor
R15
.
1= 6 X
E= 2 V
R3=15
I1
I2
I3 R2=10
Penyelesaian soal no.40, hal.
73
40.
Ditanya : X, I
2, V …?
Karena jarum
galvanometer menunjuk nol, maka
X.R
2= R
1.R
3Sehingga X.10 = 6.15
X = 9
R1= 6 X
E= 2 V
R3=15
I1
I2
I3 R2=10
G
Rs1 = 6 + 9 = 15
Rs2 = 10 + 15 = 25
I2 = E/Rs1 = 2/15 A
I3 = E/Rs2 = 2/25 A
Latihan soal no.46, hal. 73-74
46.Berdasarkan rangkaian berikut, tentukan :
a. kuat arus dalam rangkaian.
b. Tegangan jepit tiap sel (ggl).
4 V, 2
R3=15
I
6 V, 3
Penyelesaian soal no.46, hal.
73-74
46.
Ditanya kuat arus I dan V
jtiap elemen …?
Elemen seri : Es = E1 + E2 Es = 4 + 6 = 10 V
Hambatan dalam seri : Rs = R + r1 + r2
Rs = 15 + 2 + 3 = 20
Kuat arus yang melalui hambatan :
I = Es/Rs = 10/20 = 0,5 A
Tegangan jepit tiap elemen : Vj1 = E1 – I.r1 = 4 – 0,5.2 = 3 V
4 V, 2
R3=15
I
6 V, 3