EDISI II/TAHUN 2014
20
bangun kemajuan pendidikan anak-anak kita di Nusa Tenggara Timur.” Gubernur Nusa Tengggar Timur mengaku bersyukur bahwa Sekolah Tinggi Agama Kristen Reformed Informatika Timor (STAKRI) hari ini memberikan nilai tambah bagi pendidikan di Nusa Tenggara Timur. Wisuda ini, sekaligus pem-buktian kepada masyarakat bahwa seluruh proses belajar mengajar di STAKRI-NTT saat ini telah berjalan normal dan legal. Karena itu, almamater ini terus mendapat dukungan masyarakat, dipercaya dan dipilih sebagai tempat kuliah anak-anak kita.
STAKRI adalah lembaga pendidikan yang baru karena baru didirikan tahun 2007 dan telah melaksanakan wisuda yang kedua hari ini. STAKRI telah mendapat ijin untuk membuka program Studi Stratum dua Pendidikan Agama Kristen berdasarkan Keputusan Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI No. DJ. III/Kep/HK.00.5/423/2012, tanggal 16 Juli 2012. Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama sangat peduli terhadap perkembangan STAKRI sebagai suatu Perguruan Tinggi Agama yang ada di bawah pembinaan Kementerian Agama. Hal ini membuktikan bahwa STAKRI semakin bertumbuh menjadi perguruan Tinggi Agama yang sehat di Nusa Tenggara Timur. Karena itu Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat mendukung keberadaan lembaga ini. STAKRI adalah suatu lembaga pendidikan tinggi yang bercirikan Teologi Reformed (Reformed Theology). Kata Reformed/Reformasi menunjuk ke pada arah awal dari Gereja Tuhan, yaitu Alkitab (Firman Allah) yang adalah dasar gereja yang sah dalam Yesus Kristus sebagai satu-satunya Kepala Gereja. Reformasi mengandung makna perbaikan, untuk terus mendidik anak-anak kita, membentuk karakter, sikap menjadi pribadi yang berkualitas dan beriman dalam pembangunan bangsa dan negara. Gubernur Nusa Tenggara Timur, menyampaikan terimakasih kasih bahwa STAKRI bukan saja mendidik
anak anak muda untuk menjadi guru-guru agama dan pendeta tetapi juga memperlengkapi mereka dengan skill informatika dan bahasa inggris, bahkan skill broadcasting (radio). Ini berarti bahwa calon-calon guru dan pendeta ini bukan saja ahli dalam mengajar tetapi juga pandai dalam menggunakan skill informasi dan teknologi masa kini.
Ketua STAKRI Kupang, Dominggus Umbu Dingu, mengatakan, wisuda kali ini merupakan wisuda STAKRI yang kedua. Meski jumlahnya lebih sedikit, namun bukan kuantitas yang menjadi perhatian, melainkan kualitas wisudawan yang menjadi prioritas. Wisuda kali ini menambah deretan panjang sarjana di NTT. Untuk itu, para wisudawan harus konsisten melayani agar ilmu yang diperoleh bisa terserap di masyarakat. Orasi ilmiah yang disampaikan salah seorang Dosen STAKRI Kupang, Chris Imanuel Nguru, mengatakan, Pendidikan Agama Kristen (PAK) diperlukan dalam kehidupan manusia karena tanpa pendidikan agama masyarakat tidak mengetahui arah hidupnya. Melalui
pendidikan agama, manusia dituntut untuk mengetahui dan membangun kerjasama dengan sesama, lingkungan dan terutama dengan Tuhan.
Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Oditha Hutabarat dalam sambutnnya, menyatakan dukungan kepada semua sekolah-sekolah tinggi teology agama Kristen negeri maupun swasta, untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan tidak berharap menjadi PNS tetapi bagaimana sekolah tinggi teologia memberdayakan kurikulum dan materi pembelajarannya sehingga lulusan yang dihasilkan mampu menciptakan lapangan-lapangan kerja baru yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi Provinsi Nusa Tenggara Timur, masih banyak wilayah-wilayah yang memerlukan pelayanan kita. Oditha Hutabarat meminta para wisudawan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru baik di lingkungan gereja maupun di tengah-tengah masyarakat.