• Tidak ada hasil yang ditemukan

S ING 1006322 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S ING 1006322 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Hanifa Muslima, 2014

The Realizations Of Self-Reference Among Young Adults In Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

REALISASI KATA ACUAN ORANG PERTAMA DI KALANGAN ANAK

MUDA INDONESIA

(StudiKasus di Bandung, Jawa Barat)

HanifaMuslima (1006322)

PembimbingSatu: IwaLukmana, M.A., Ph.D.

PembimbingDua: EriKurniawan, M.A., Ph.D.

Penelitianinibertujuanuntukmengetahuirealisasi kata acuan orang

pertamadalamkonteks yang berbedasertapengaruhataukecenderungan gender dalampenggunaannya. Data diambildari 12 mahasiswaBahasaInggris yang

berasaldariJawa Barat (Sunda), terdiridari 6 wanitadan 6

priadenganmenggunakankuesioner DCT

sertawawancarasertadianalisissecarakualitatifdenganmenggabungkanstatistikdes kriptif. Temuanmenunjukkanbahwaterdapat 9 kata acuan orang pertama yang

digunakanolehresponden. Kata acuantersebutterdiridarisaya, aku, gue, abdi

(ethnis), urang (ethnis), aing (ethnis),nama personal, istilahkekerabatan (aa,

teteh) dan zero anaphora (penghindaranataupenghilangan kata acuan orang

pertama). Penggunaandarimasing-masing kata

acuantersebutdirealisasikandalamkonteks yang berbeda yang

terdiridariformalitas, keintimansertahubungankekerabatan.Lebihlanjut, gender jugamempengaruhirealisasi kata acuan orang pertama.Wanitacenderunglebih informal, intim, dandomestikdibandingdenganpria,

(2)

Hanifa Muslima, 2014

The Realizations Of Self-Reference Among Young Adults In Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Realizations of Self-Reference among Young Adults in Indonesia

(A Case Study in Bandung, West Java)

HanifaMuslima (1006322)

Main Supervisor: IwaLukmana, M.A., Ph.D.

Co-Supervisor: EriKurniawan, M.A., Ph.D.

The present study seeks to investigate the realization of self-reference across contexts and whether or not gender influences the realizations of self-reference among young adults in Indonesia. Data were taken from 12 English students originated from West Java (Sundanese) including six males and six females by using DCT questionnaire and interview. Data were analyzed qualitatively supported by descriptive quantification. The findings show that there are 9 self-referring terms used by the respondents. These terms are saya, aku, gue, abdi (ethnic), urang (ethnic), aing (ethnic), proper name, kinship terms (e.g. aa, teteh), and zero anaphora. The use of each term is apparently affected by contextual factors including formality, intimacy, and kinship relations in which formality appears to be the most influential. Furthermore, gender also appears to influence the realization of self-referring terms. Females tend to be more informal, intimate, and domestic than males do.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi suatu bank modal yang besar akan menimbulkan kepercayaan yang besar bagi para nasabahnya untuk mendepositkan dananya pada bank tersebut hal ini disebabkan nasabah merasa

Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan secara garis besar mulai dari kebijakan kepegawaian, pencatatan waktu hadir, perhitungan gaji, pembayaran gaji, sampai

Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012).

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran secara komprehensif mengenai hubungan patron klien antara pemetik teh dengan pengelola Perkebunan, sehingga

Berbagai asumsi mengenai bencana dalam berbagai disiplin ilmu tentang bencana sepakat bahwa tidak semua peristiwa dan fenomena alam seperti bencana dapat dan harus menjadi

dari puisi Jawa Kuna yang disebut kakawin, aturan yang berlaku dalam tembang gedhe.. ini hampir sama dengan

i. Guru memberi latihan-latihan untuk menguji kemampuan siswa terhadap penguasaan teks qira’ah.. Guru memberi penilaian terhadap latihan yang dikerjakan siswa b. Guru memberi

The findings of the present study confirmed existing findings on how Millennials differ from Generation X and the Baby Boomers in terms of frequent feedback and priority on work-life