• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RENCANA PENYANGGA TEROWONGAN PENGELAK BENDUNGAN JATIBARANG SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS RENCANA PENYANGGA TEROWONGAN PENGELAK BENDUNGAN JATIBARANG SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Uraian Umum

Semarang sebagai Ibukota dari Propinsi Jawa Tengah memiliki jumlah populasi penduduk yang sangat besar. Kota tersebut dan daerah sekitarnya hampir setiap tahun mengalami banjir pada musim penghujan dan kekurangan air pada musim kemarau.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah melakukan penyelidikan yang diberi nama ‘Master Plan Dari Pengembangan Sumber Air, Penelitian Kemungkinan Pengendalian Banjir, dan Drainase Kota Semarang dan Sekitarnya’.

Hasil penelitian tersebut diatas, proyek yang akan diprioritaskan antara lain : 1. Pengembangan sungai Banjir Kanal Barat/ Kaligarang.

2. Pembangunan Waduk Serbaguna Jatibarang di Sungai Kreo. 3. Pengembangan sistem drainase perkotaan.

Maka dari itu pembangunan Waduk Serbaguna Jatibarang direkomendasikan untuk menjadi proyek utama sebagai bendungan serbaguna dalam pengendalian banjir dan pengembangan sumber air.

Salah satu bangunan pelengkap utama dalam pembangunan Waduk Serbaguna Jatibarang adalah terowongan pengelak yang berfungsi untuk pengendalian banjir yang memiliki total panjang sekitar 441 m.

1.2 Latar Belakang

(2)

sifat-sifat massa batuan. Sifat-sifat batuan seperti : kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, kohesi dan sudut geser dalam berperan dalam menentukan kekuatan batuan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Analisa dalam Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk mengetahui kemantapan rencana terowongan. Sedangkan tujuannya adalah untuk menentukan banyaknya angker yang digunakan serta penggunaan shotcrete untuk memperkuat permukaan terowongan dan untuk mengetahui kekuatan massa batuan di lokasi terowongan (Faktor Keamanan dari elemen-elemen massa batuan hasil pemodelan pada aplikasi Rheo Staub). FK yang diharapkan adalah lebih dari satu (FK>1) yaitu menyatakan bahwa elemen stabil, sedangkan elemen yang tidak stabil dan siap runtuh berturut-turut dinyatakan dengan FK kurang dari satu (FK<1) dan FK sama dengan satu (FK = 1).

1.4 Lokasi

(3)
(4)
(5)

1.5 Ruang Lingkup Kajian

Pengkajian pada tugas akhir ini kami batasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Analisa kemantapan terowongan dengan metode analitis dengan

menggunakan program komputer Rheo-Staub. Dalam hal ini dihitung FK (Faktor Keamanan) dari masing-masing elemen dari permodelan geometri terowongan.

2. Data tanah dan informasi dari Dinas Konservasi Sumber Air Wilayah Sungai Jratun Seluna.

3. Membuat kesimpulan berdasar hasil analisa.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini terbagi dalam lima bab, yaitu :

BAB I Merupakan bab pendahuluan, berisi tentang latar belakang,

maksud dan tujuan, ruang lingkup kajian dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran umum dari bab-bab selanjutnya.

BAB II Bab ini berisi tentang dasar teori dan perhitungan yang akan

digunakan dalam menganalisis stabilitas perencanaan terowongan.

BAB III Bab ini berisi tentang metode pengkajian stabilitas terowongan .

BAB IV Memuat hasil perhitungan dan pembahasan kestabilan terowongan

tanpa angker dan menggunakan angker dan shotcrete dengan paket Program Komputer Rheo Staub

Referensi

Dokumen terkait

Tipe terowongan angin yang dibuat adalah jalur terbuka dengan seksi uji terbuka, dengan beberapa pertimbangan antara lain karena salah satu tujuan pembuatan

merupakan suatu kegiatan yang didasarkan pada analisis dari.. berbagai aspek untuk mencapai sasaran dan

maka kami dapat menyimpulkan bahwa studi tentang kelayakan.. ekonomi penting untuk dilaksanakan pada

Perhitungan untuk menentukan tebal perkerasan jalur khusus busway tidak. tepat bila menggunakan pedoman yang telah ada

Mengacu pada fungsi dan tujuannya, Youth Center di Semarang memprioritaskan pengguna utamanya adalah remaja-remaja yang ingin meningkatkan minat dan bakat seni,

Jarak antara terminal penumpang dan landasan parkir dari garis landasan pacu untuk berbagai variasi tinggi bangunan, 1 : 7 = permukaan imajinatif yang sebaiknya tidak tertutup

Ketiga, bagi kelompok publik yang tidak memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan kekuatan massa, peluang untuk memperoleh akses ke media guna menyuarakan isu kepentingan

File ini sudah berisi dengan nilai constraint untuk stasiun global yang dapat digunakan sebagai titik kontrol.. Nilai setiap titik berbeda besarannya, tergantung fungsi