LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Pendidikan Tingkat Sarjana Strata I (S1) pada Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Ir. Dwiyanto J.S., M.S. Ir. Indrastono D.A., M.Ing. NIP. 110 025 886 NIP. 131 773 820
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah
terselesaikannya Laporan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Rencana
Penyangga Terowongan Pengelak Bendungan Jatibarang Semarang.
Program Rheo Staub dikhususkan pada aplikasi permasalahan
geoteknik, seperti pada lereng, pondasi, terowongan, tunnel (saluran air)
dan lain sebagainya yang dimodelkan dalam dua dimensi. Penyusun
berharap melalui laporan tugas akhir ini, Rheo Staub akan lebih banyak
dikenal dan digunakan secara luas pada bidang teknik sipil.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih
kepada :
1. Ir. Bambang Pudjianto, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Dionegoro.
2. Ir. Sri Sangkawati, M.S. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
3. Ir. Arif Hidayat, CES selaku Ketua Bidang Akademik di Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
4. Ir. H. Dwiyanto J.S., M.S. selaku dosen pembimbing I Tugas Akhir
yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang banyak,
arahan, bantuan serta dorongan dalam menyelesaikan Tugas
Akhir.
5. Ir. Indrastono D.A., M.Ing selaku dosen pembimbing II Tugas Akhir
yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang banyak,
arahan, bantuan serta dorongan dalam menyelesaikan Tugas
Akhir.
6. Ir. Wahyu Krisna Hidajat, M.T. selaku dosen wali penulis.
8. Pimpinan dan staf Proyek PKSA (Proyek Konservasi Sumber Air)
Wilayah Sungai Jratun Seluna.
9. Bp. Sigit (Jratun Seluna)
Semarang, Pebruari 2006
2.2 Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Batuan 7
2.2.1 Pembuatan Percontoh atau
Sampel Batuan 8
2.3.3 Kriteria Tegangan Tarik Maksimum 18
2.3.4 Kriteria Tegangan Geser Maksimum 19
2.4 Klasifikasi Teknis Massa Batuan 19
2.5 Desain penyangga 20
2.5.1 Stabilitas Blok dengan Angkur 20
2.5.2 Shotcrete 22
3.3 Analisis dan Pengolahan Data 25
3.4 Pemecahan Masalah 26
3.4.2 Aplikasi Rheo Staub untuk Komputasi
Kestabilan Terowongan 28
BAB IV KAJIAN STABILITAS TEROWONGAN 33
4.1 Data-data Geoteknik 33
4.2 Perhitungan Penyangga Sementara 35
4.3 Aplikasi Paket Program Rheo Staub 36
4.4 Tinjauan Stabilitas Elemen 38
4.5 Simulasi 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47
5.1 Kesimpulan 47
5.2 Saran 48
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
1.1 Denah Bangunan Bendungan Jatibarang 3
1.2 Lokasi Waduk Serbaguna Jatibarang 4
2.1 Kurva Tegangan-Regangan dan Kurva
Regangan-Waktu untuk Perilaku Elastik Linier
dan Elastik Non Linier 6
2.2 Kurva Tegangan-Regangan dan Kurva
Regangan-Waktu untuk Perilaku Batuan
Elasto Plastik 7
2.3 Penyebaran Tegangan didalam Percontoh
Batuan 10
2.4 Kondisi Tegangan didalam Percontoh
untuk I/D yang Berbeda 11
2.5 Regangan yang Dihasilkan dari Pengujian
Kuat Tekan Batuan 11
2.6 Kurva Tegangan-Regangan Hasil Pengujian
Kuat Tekan batuan 12
2.7 Batuan Kondisi Tegangan Pada Pengujian
Triaksial 13
2.8 Lingkaran Mohr dan Kurva Instrinsik Hasil
Pengujian Triaksial 14
2.9 Pengujian Kuat Tarik 14
2.10 Kriteria Mohr 15
2.12 Penentuan Faktor Keamanan 18
2.13 Kapasitas Angkur 21
3.1 Kondisi Batas Model Statik 30
3.2 Diagram Alir Perhitungan Stabilitas
Terowongan Menggunakan Rheo Staub 31
4.1 Elemen pada Terowongan Tanpa Agker
dan Shotcrete 39
4.2 Elemen Runtuh pada Terowongan dengan
Agker dan Shotcrete 40
4.3 Elemen Runtuh pada Terowongan dengan
Shotcrete 41
4.4 Elemen Runtuh pada Terowongan Tanpa
Agker dan Shotcrete setelah Simulasi 43
4.5 Elemen pada Terowongan dengan Agker
dan Shotcrete setelah Simulasi 44
4.6 Elemen Runtuh pada Terowongan dengan
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
4.1 Nilai Perkiraan Modulus Elastisitas Tanah 34
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A • Input Rheo-Staub (Shotcrete dan 7 Angker) • Output
• Gambar
• Perhitungan Faktor Keamanan
LAMPIRAN B • Input Rheo-Staub (Shotcrete) • Output
• Gambar
• Perhitungan Faktor Keamanan
LAMPIRAN C • Input Rheo-Staub (Tanpa Shotcrete dan Angker) • Output
• Gambar
• Perhitungan Faktor Keamanan
LAMPIRAN D • Input Rheo-Staub (SC dan 7 Angker_Simulasi) • Output
• Gambar
• Perhitungan Faktor Keamanan
LAMPIRAN E • Input Rheo-Staub (Shotcrete_Simulasi) • Output
• Gambar
LAMPIRAN F • Input Rheo-Staub (Tanpa Shotcrete dan Angker_Simulasi)
• Output
• Gambar
• Perhitungan Faktor Keamanan