• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOM 0608627 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOM 0608627 Chapter3"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ari Purwnto, 2014

Perbandingan Metode Steganografi Least Significant Bit Dengan Metode Steganografi Bit Plane Complecity Segmentation Pada Citra PNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian

3.1.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu dari segi perangkat

keras dan perangkat lunak, yaitu :

1. Perangkat Keras

1) Processor Intel Atom (tm) 1,86 Ghz

2) Ram 2 GB DDR2

3) Intel (R) Graphics Media Accelerator 3600 Series

4) Hardisk 300 GB

2. Perangkat Lunak

1) Java

2) IDE Java

(2)

Ari Purwnto, 2014

Perbandingan Metode Steganografi Least Significant Bit Dengan Metode Steganografi Bit Plane Complecity Segmentation Pada Citra PNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bahan penelitian merupakan objek dari penelitian ini yang akan

diolah oleh sistem,sistem yang dimaksud adalah aplikasi penyembunyian

pesan pada citra digital. Objek yang diteliti berupa citra penampung pesan.

Citra yang dipakai adalah citra PNG dengan beberapa format pewarnaan

yaitu format warna true color dengan transparansi maupun tanpa

transparansi, format warna Grayscale dengan transparansi maupun tanpa

transparansi, dan format warna Index color dengan transparansi maupun

(3)

Ari Purwnto, 2014

Perbandingan Metode Steganografi Least Significant Bit Dengan Metode Steganografi Bit Plane Complecity Segmentation Pada Citra PNG

(4)

Ari Purwnto, 2014

Perbandingan Metode Steganografi Least Significant Bit Dengan Metode Steganografi Bit Plane Complecity Segmentation Pada Citra PNG

(5)

Ari Purwnto, 2014

Perbandingan Metode Steganografi Least Significant Bit Dengan Metode Steganografi Bit Plane Complecity Segmentation Pada Citra PNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Proses Rekayasa Sistem

Proses rekayasa sistem yang diterapkan adalah sekuensial linier atau biasa

disebut model waterfall. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada

perkembangan software yang sistematik dan sekuensial (Roger S. Presman, 2002).

Analisis Desain Coding Test

Pemodelan Sistem Informasi

Gambar 3.2 Model Sekuensial Linear (waterfall)

1. Analisis

Menentukan perangkat lunak seperti apa yang akan dibuat. Hal ini

membutuhkan waktu yang tidak sebentar serta komunikasi antara

pengembang dan pengguna agar perangkat lunak yang dibuat dapat tepat

sasaran.

(6)

Ari Purwnto, 2014

Perbandingan Metode Steganografi Least Significant Bit Dengan Metode Steganografi Bit Plane Complecity Segmentation Pada Citra PNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perangkat lunak. Proses tersebut menghasilkan sebuah arsitektur sistem

keseluruhan.

3. Coding

Implementasi dari tahapan desain. Menerapkan modul-modul yang sudah

dirancang agar desain perangkat lunak dapat menjadi sistem utuh.

4. Testing

Unit program diintegrasikan dan diuji menjadi sistem yang lengkap untuk

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2 Model Sekuensial Linear (waterfall)

Referensi

Dokumen terkait

Non Aplicable Dari hasil verifikasi di ketahui bahwa selama setahun terakhir periode Januari s/d Desember 2016, CV Bukit Cemara Indah tidak melakukan kegiatan

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI). Universitas Pendidikan Indonesia |

S1 (Sarjana) Memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan cara kerja sistem komputer dan mampu merancang dan mengembangkan berbagai algoritma dasar untuk memecahkan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil usaha Teh Gaharu di Desa Lubuk Pabrik Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah, menganalisis kelayakan Teh

Telah dilaksanakan kegiatan Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Meubelair Kantor Pengadilan Agama Nunukan sejak tanggal 18 Juni 2015 sampai dengan tanggal 20 Juni 2015;

[r]

Tangga partisipasi Arnstein ini terdiri dari delapan anak tangga tersebut dibagi ke dalam 3 (tiga) kategori besar. Kategori pertama yakni non partisipasi, terdiri dari manipulasi

Menurut Moehji (2003), telah banyak penelitian yang membuktikan adanya hubu ngan antara terpenuhinya kebutuhan gizi terutama kebutuhan energi, baik terhadap