• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Ovarium dan Saluran Reproduksi Setelah Pemberian Cahaya Monokromatik pada Puyuh (Coturnix coturnix japonica). - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kondisi Ovarium dan Saluran Reproduksi Setelah Pemberian Cahaya Monokromatik pada Puyuh (Coturnix coturnix japonica). - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Desly. J2B 006 015. Kondisi Ovarium dan Saluran Reproduksi Setelah Pemberian

Cahaya Monokromatik pada Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Dibawah bimbingan

Tyas Rini S dan S.M. Mardiati.

Produk puyuh (Coturnix coturnix japonica) berupa daging dan telur merupakan variasi sumber protein hewani bagi konsumsi manusia. Seperti halnya budi daya unggas lain secara intensif, memelihara puyuh dalam skala budidaya memerlukan pemeliharaan dan tata laksana yang baik untuk memperoleh hasil yang maksimal dan menguntungkan. Salah satu hal penting dalam program pemeliharaan puyuh adalah tata pencahayaan kandang. Puyuh merupakan organisme yang peka terhadap rangsang cahaya, cahaya diperlukan untuk meregulasi berbagai proses biologis, termasuk sistem reproduksi. Energi cahaya dapat diperoleh dari alam maupun cahaya artifisial. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan cahaya artificial, yaitu cahaya monokromatik untuk memperoleh informasi mendasar mengenai aspek sistem reproduksi puyuh yang berkaitan dengan kondisi ovarium dan saluran reproduksi. Cahaya monokromatik merupakan jenis cahaya tampak dengan frekuensi panjang gelombang tunggal. Perlakuan pencahayaan terdiri dari atas 4 kelompok, yaitu cahaya monokromatik yang dipakai berupa lampu LED merah, hijau, dan biru dengan intensitas 15 lux dan cahaya kontrol menggunakan bohlam lampu pijar 15 watt. Semua perlakuan dimulai pada saat puyuh berumur 4 minggu sampai 9 minggu, dari pukul 17.00-07.00. Parameter dalam penelitian ini adalah bobot ovarium, jumlah hierarki folikel, panjang dan bobot saluran reproduksi. Penelitian ini menggunkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan tidak sama. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini dianalisis menggunakan Analysis Of Varian (ANOVA) apabila terdapat perbedaan nyata maka dilakukan uji lanjut duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan cahaya monokromatik merah, hijau, dan biru dapat mempengaruhi bobot ovarium dan bobot saluran reproduksi, namun belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap panjang saluran reproduksi dan jumlah folikel. Kesimpulan dari penelitian ini cahaya artifisial berupa cahaya monokromatik dapat digunakan sebagai alternatif dalam budidaya puyuh untuk menghasilkan produk yang optimal.

Referensi

Dokumen terkait

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika, tujuan pembelajaran matematika adalah agar siswa mampu: (1) Memahami konsep

ehhh also ehm das war die Zeit der kommunikativen Methode und irgendwie haben wir Diktate nicht als Lernziel gehabt, irgendwie haben wir mehr gesprochen oder

sebagai wujud karunia Ilahi. Untuk itulah layanan BK sebagai sebuah bentuk hubungan interpersonal seyogyanya berpegang pada nilai-nilai agama saat membantu, mengarahkan, dan

Peradaban modern atau keberhasilan dunia ilmiah ternyata tidak serta merta membawa perubahan positif dalam kehidupan manusia, melainkan sesuatu yang menakutkan terhadap

Upaya hukum yang dilakukan Polres Grobogan dalam meminimalisir kasus illegal logging dengan melibatkan semua pihak dalam pelaksanaan penyidikan, penyidik dapat

Meskipun perusahaan listing yang menjadi obyek penelitian ini tidak selalu menunjukkan kenaikan nilai Z nya bahkan ada yang menunjukkan penurunan, akan tetapi

Pendekatan yang dilakukan Geoffrey Bawa dalam rencangannya jika dikaitkan dengan konsep genius loci dari Norberg-Schulz memiliki kesamaan dalam mempertahankan nilai kontekstual dari

Dengan adanya dasar dari seni kita bisa mengembangkan kreatifitas dengan dasar acuan pada jurnal nirmana, beberapa dasar sei rupa di dalamnya tidak akan pernah lepas dari karya seni