• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM KESETAN KERJA BAGI TENAGA KERJA DI PT. SUCOFINDO SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM KESETAN KERJA BAGI TENAGA KERJA DI PT. SUCOFINDO SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN KERJA BAGI TENAGA KERJA DI PT. SUCOFINDO SEMARANG

Septian Mahar Maryudanto

ABSTRAKSI

Persaingan dunia industri yang ketat dalam rangka merebut dan

mempertahankan pasar. Kompetisi dan tuntutan akan standar internasional

menyebabkan masalah keselamatan kerja menjadi isu global yang sangat penting. Sehingga diharapkan dengan menerapkan sistem keselamatan kerja resiko bahaya dapat diminimalisasi melalui teknologi pengendalian terhadap lingkungan dan lokasi kerja serta upaya mencegah dan melindungi tenaga kerja agar terhindar dari dampak negatif dalam melaksanakan pekerjaan.Sehubungan dengan peningkatan kesejahteraan pekerja, peningkatan produksi dan produktifitas kerja dan mencegah

terjadinya kerja; maka perlu diimbangi dengan pelaksanaan peraturan perundangundangan

yang mengatur tentang keselamatan kerja. Peraturan tersebut diatur

dalam Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Bahaya atau resiko kecelakaan kerja di PT. Sucofindo diantaranya bahaya kebakaran,

peledakan yang menimbulkan kecacatan bahkan kematian karena kelalaian pekerja atau faktor lingkungan, Metode yang digunakan dalam Penulisan Hukum ini adalah Yuridis empiris dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis.

Penentuan sample yang digunakan adalah purposive sample dan menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder, Metode analisa datanya adalah metode analisis data kualitatif. Dalam pelaksanaan perlindungan keselamatan kerja yang diberikan oleh PT. Sucofindo terhadap pekerja, pengusaha dan orang lain yang berada ditempat kerja meliputi segala ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam undang-undang Keselamatan Kerja antara lain : mencegah dan mengurangi kecelakaan, mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, mencegah dan mengurangi bahaya peledakan, memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya, memberi pertolongan pada kecelakaan, memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja, mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran, mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan, memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai, menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik, menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup, memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban, memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya, mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang,

mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan, mengamankan dan

memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang, mencegah terkena aliran

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perlindungan kerja yang telah terpenuhi yaitu ketentuan pekerja anak, karena memang tenaga kerja pemeriksaan rutin NDT seluruhnya pekerja wanita dewasa dan

6) Mentaati segala ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja bersama, agar tidak terkena PHK oleh pengusaha tertuang pada Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang

Perlindungan hukum bagi pekerja anak belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pekerja anak, hal ini disebabkan karena sulitnya Disosnakertrans

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan tiga elemen program keselamatan dan kesehatan kerja yaitu komitmen manajemen puncak, penyediaan alat pelindung diri, dan

Adapun pengaturan hukum terkait keadaan memaksa dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan yakni dalam ketentuan pengaturan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam

Konsep hukum hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja dan ditinjau dari kajian teori hukum mengandung banyak kesalahan artinya bahwa ada penyimpangan dari ketentuan peraturan

Upaya apakah yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam Perlindungan Hukum Terhadap Waktu Kerja Bagi Pekerja Perempuan Di Kota Pekanbaru Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

Definisi pekerja/buruh tidak terdapat dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja namun defenisi pekerja/buruh sebagaimana tertuang dalam ketentuan Pasal 1 angka 3