• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JRM 0977368 Chapter4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JRM 0977368 Chapter4"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu permainan im Dreierpack yang merupakan variabel X (variable bebas) dan penguasaan kosakata sebagai variabel Y (variable terikat). Data dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil pretest (O1)

dan posttest (O2). Pretest dan posttest dilakukan dengan menggunakan perangkat tes yang sama.

1. Pretest

Setelah melakukan pretest maka diperoleh data bahwa dari skor maksimal 100, skor tertinggi yang didapat oleh sampel sebesar 67 dan terendah 27, dengan sekor rata-rata 50. Berdasarkan kategori penilaian dari Arikunto (2008: 245), skor 50 termasuk ke dalam kategori kurang. (perhitungan rinci lihat lampiran 9)

2. Posttest

Posttest dilakukan setelah perlakuan diberikan kepada siswa. Data yang diperoleh dari posttest yaitu dari skor maksimal 100, skor tertinggi didapat sebesar 98 dan skor terendah sebesar 67, dengan skor rata-rata 87,2. Berdasarkan kategori penilaian dari Arikunto (2008: 245), skor tersebut termasuk ke dalam kategori baik sekali. (Perhitungan rinci llihat lampiran 9)

3. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilaksanakan penghitungan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians data X dan Y.

a. Uji Normalitas

(2)

1) Uji Normalitas Data Pretest (X)

Dari penghitungan dengan menggunakan table distribusi F pada pretest (X) diperoleh Lhitung sebesar 0,1224, sedangkan Ltabel dengan taraf nyata (�)= 0,05 dan n= 20 diperoleh nilai 0,190. Berdasarkan penghitungan tersebut tampak bahwa Lhitung<Ltabel. Hal ini menunjukkan bahwa data pretest berdistribusi normal. (Penghitungan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 10, tabel 5)

2) Uji Normalitas Data Posttest (Y)

Untuk data posttest (Y) diperoleh Lhitung sebesar 0,0869 dengan jumlah sampel (n)= 20 pada taraf nyata (�) = 0,05 diperoleh harga Ltabel sebesar 0,190. Berdasarkan penghitungan tersebut tampak bahwa Lhitung(0,0869)<Ltabel(0,190). Hal ini menunjukan data Y juga berdistribusi normal. (Penghitungan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 10, tabel 6)

b. Uji Homogenitas Variansi Data Pretest (X) dan Posttest (Y)

Uji homogenitas variansi dilakukan untuk menguji apakah data yang dijadikan sampel homogen atau tidak. Dengan kata lain, uji homogenitas digunakan untuk menguji homogen atau tidaknya sampel yang diambil dari populasi yang sama. Salah satu syarat agar pengujian homogenitas dapat dilakukan adalah apabila datanya telah terbukti berdistribusi normal.

Dari hasil penghitungan uji homogenitas variansi data X dan data Y diperoleh Fhitung= 2,25, sedangkan dari tabel data distibusi F dengan dk pembilang= 1 dan dk penyebut = n – 1 = 20 – 1 = 19 diperoleh Ftabel=4,38 berdasarkan penghitungan tersebut tampak bahwa Fhitung<Ftabel. Hal ini menunjukkan bahwa variansi data X dan Y bersifat homogen (lihat lampiran 11).

4. Uji Signifikansi Data Pretest (X) danPosttest (Y)

Setelah uji persyaratan analisis terpenuhi, kemudian dilakukan pengujian signifikansi perbedaan rata-rata hasil pretest dan posttest. Dari penghitungan yang telah dilakukan diperoleh harga ℎ� �� = 18,4, sedangkan dari daftar distrbusi

(3)

Tampak ℎ� �� > �� yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. (Data selengkapnya dapat dilihat lebih rinci pada lampiran 7)

5. Pengujian Hipotesis

Kriteria pengujian hipotesis adalah jika ℎ� �� > �� maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil penghitungan uji t sebagaimana dipaparkan di

atas, diperoleh hasil ℎ� �� = 18,4 > �� = 1,1729. Hal ini berarti, H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan kata lain, penggunaan teknik permainan im Dreierpack efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman. Dengan demikian, hipotesis yang dikemukakan dapat diterima.

B. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran dengan teknik permainan im Dreierpack dilaksanakan di SMA Negeri 16 Bandung sebanyak empat kali pertemuan terhitung dari tanggal 30 April sampai 21 Mei 2014 dan dilakukan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X. Sedangkan sampel yang dipilih adalah siswa kelas X-Jerman 8. Adapun rincian pelaksanaannya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pretest

Pretest dilakukan pada tanggal 30 April 2014 pada pukul 10.00-11.30 WIB

yang sekaligus merupakan uji coba soal. Kegiatan diawali dengan penjelasan peneliti mengenai tujuan dilakukannya penelitian ini dan yang akan berperan juga sebagai orang yang akan memberikan perlakuan kepada siswa atau sebagai guru. Siswa diberi soal yang berupa pretest untuk mengetahui kemampuan awal penguasaan kosakata bahasa Jerman. Kemudian peneliti mengumpulkan hasil pretest yang telah dikerjakan oleh siswa.

2. Perlakuan Pertama

(4)

a. Pendahuluan

Pada awal pembelajaran, untuk memusatkan perhatian pembelajar terhadap tema yang akan dibahas (die Welt der Schule) guru melakukan kegiatan tanya

jawab singkat bersama siswa dengan pertanyaan “Was findet man im

Klassenzimmer?”. Kemudian siswa menjawab sesuai yang ia ketahui dalam bahasa Indonesia, guru menuliskan jawaban siswa beserta bahasa Jermannya.

b. Kegiatan Inti

Siswa diperlihatkan gambar suatu ruang kelas di Jerman.Siswa mengamati dan membandingkan benda-benda yang terdapat pada gambar dan benda yang terdapat di kelasnya sendiri. Kemudian siswa diminta mendengarkan CD dan mengidentifikasi nomina yang didengar dengan cara mencantumkan nomor sesuai nominanya pada lembar latihan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru dan siswa membahasnya bersama. Tahap selanjutnya guru bertanya kepada salah satu

siswa “Wie heiβt das auf Deutsch?” sambil menunjuk salah satu benda yang ada

di gambar. Kemudian siswa diminta untuk melakukan dialog mengenai benda yang ada dalam gambar seperti yang dicontohkan. Untuk memastikan siswa dapat melakukan dialog dengan baik, beberapa pasang siswa diminta untuk memperagakan di depan kelas. Guru dan siswa mengkoreksi jika terdapat kesalahan atas dialog yang dilakukan siswa.

Untuk memantapkan penguasaan kosakata siswa, guru memberikan latihan melalui permainan im Dreierpack degan media kartu. Kartu berisikan nomina, artikel dan gambar yang sesuai dengan nominanya. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang tediri dari 4-6 anggota. Siswa bermain dan mulai memasangkan kartu hingga seluruh kartu yang tersedia telah dipasangkan seluruhnya. Setelah seluruh siswa menyelesaikan permainan, salah satu anggota setiap kelompok diminta untuk membacakan dan membahas apa yang telah kelompoknya kerjakan.

c. Penutup

(5)

3. Perlakuan Kedua

Perlakuan kedua dilakukan pada tanggal 14 Mei 2014 pukul 10.00-11.30 WIB. Guru melakukan perlakuan kedua dalam pembelajaran di kelas untuk memantapkan penguasaan kosakata siswa melalui permainan im Dreierpack. Berikut uraian kegiatan perlakuan kedua:

a. Pendahuluan

Pada perlakuan kedua sebagai pendahuluan, guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan “Wie heiβt das auf Deutsch?” sambil menunjukan gambar yang berupa materi yang dipelajari sebelumnya.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, siswa terlebih dahulu diperdengarkan dialog sederhana. Kemudian siswa diminta mengerjakan latihan soal tertulis yaitu memberi tanda silang pada kata atau gambar yang mereka dengar, selanjutnya pada latihan 2a siswa dimnta untuk menjodohkan penggalan kata menjadi kata utuh yang benar, dan pada latihaan 2b siswa diminta untuk melengkapi kata dengan artikelnya. Setelah siswa mengerjakan latihan soal, siswa dan guru bersama-sama membahas hasil pekerjaan siswa.

Untuk memantapkan penguasaan tentang kosakata, siswa kembali membentuk kelompok untuk latihan dengan permainan im Dreierpack.Siswa memulai permainan memasangkan kartu. Setelah permainan selesai dan hasil kerja telah ditempel serta dibahas bersama, guru mengkondisikan agar siswa kondusif kembali.

c. Penutup

Peneliti menyimpulkan pembelajaran dan menegaskan kembali mengenai materi yang telah dipelajari. Siswa diminta untuk mempelajari ulang materi mengenai Schulsachen in der Tasche.

4. Perlakuan Ketiga

(6)

unbestimmter Artikel (ein, eine), und Verneinung (kein, keine). Berikut uraian

kegiatan perlakuan ketiga di kelas: a. Pendahuluan

Kegiatan pembelajaran di awali dengan guru mengajukan pertannyaan“Wie heiβt das auf Deutsch?”, setelah siswa menjawabnya kemudian guru memberikan pertanyaan “Was ist das?”.

b. Kegiatan Inti

Siswa diberikan lembaran materi dan diminta untuk mengamati dan membaca terlebih dahulu materi yang diberikan sebelum diberikan penjelasan oleh guru. Guru menjelaskan materi tentang penggunaan bestimmter (der, die, das) und unbestimmter Artikel (ein, eine), und Verneinung (kein, keine). Setelah

siswa memahaminya, kemudian siswa diberi latihan soal tertulis dan setelah latihan soal selesai dikerjakan siswa, guru dan siswa bersama-sama membahasnya.

Untuk memantapkan penguasaan kosakata nomina, siswa diberikan latihan permainan im Dreierpack.Siswa membuat kelompok kembali dan mulai untuk melakukan permainan. Saat permainan berakhir dan telah dibahas, siswa dikondisikan kembali.

c. Penutup

Peneliti menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan siswa diminta untuk mempelajari kembali materi yang telah disampaikan.

5. Posttest

Setelah siswa diberikan tiga kali perlakuan, siswa diberikan posttest untuk mengetahui tingkat penguasaan kosakata nomina siswa.Posttest diberikan pada tanggal 9 November 2013 pada jam pelajaran terakhir.Setelah siswa selesai mengerjakan, lembaran soal dikumpulkan kepada guru.

(7)

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa melalui pengunaan teknik permaian im Dreierpack dalam proses pebelajaran penguasaan kosakata siswa meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 37,2 dari nilai rata-rata 50 pada saaat pretest menjadi 87,2 ketika posttest, hal tersebut diperkuat dengan analisis pengujian hipotesis dengan teknik uji signifikansi dengan perolehan nilai thitung yang lebih besar dibandingkan ttabel (18,4> 1,729).

Melalui teknik pembelajaran ini, kemandirian dan kemapaman siswa dalam belajar meningkat, siswa dibantu untuk belajar lebih banyak dan lebih cepat. Penggunaan teknik ini juga mendorong individualisasi dalam proses belajar dan meminimalisir kekurangan siswa. Selain itu teknik permainan juga berperan sebagai alat pemulihan, pengukuhan dan pengayaan serta merangsang interaksi verbal setiap pembelajar sehingga pembelajaran terasa menyenangkan bagi siswa dan terbebas dari rasa takut, tekanan waktu, dan tekanan prestasi atau nilai. Dalam proses belajar dengan teknik permainan ini pula seluruh siswa berpartisipasi aktif, kreatif dan efektif serta spontanitas siswa terlatih karena siswa mencoba situasi nyata dengan pengalaman mereka sendiri sehingga konsentrasi siswa berada pada tingkat yang tinggi dan semakin fokus dengan apa yang dilakukan, dengan demikian ilmu yang didapatkan siswa akan semakin banyak yang tertanam dalam ingatan.

(8)

bagian pasangan kartu yang sesuai. Permainan im Dreierpack ini dalam pembelajaran bahasa juga menambah kefasihan dan keyakinan diri setiap siswa bahwa ia dapat atau mampu untuk melakukan dan menyelesaikan tugas yang diberikan seperti teman yang lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

motivasi siswa terhadap bahasa Jerman akan meningkat.. Melalui media yang menarik, siswa akan berperan aktif di dalam. proses pembelajaran. Permainan Connect Four adalah

terhadap bestimmter Artikel sebelum penerapan teknik permainan Kuckucksei, (2) tingkat penguasaan siswa terhadap bestimmter Artikel setelah penerapan teknik

Media Permainan Erster und letzter Buchstabe merupakan salah satu permainan kata yang dapat melatih siswa agar mampu bekerja sama dengan kelompoknya, mengingat

 Siswa dapar penggalan kata menjadi kata utuh yang benar sesuai dengan wacana lisan.?. Silfi Eka

 Siswa dapat membuat kalimat interogatif dengan menggunakan unbestimmte Artikel dengan nomina dan gambar..

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN SPRACHBAUKASTEN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGKONJUGASIKAN VERBA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN SPRACHBAUKASTEN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGKONJUGASIKAN VERBA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

verba dan hasil penelitian ini akan disusun dalam bentuk skripsi dengan judul “Efektivitas Teknik Permainan Sprachbaukasten dalam Meningkatkan Kemampuan