• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Komunikasi Persuasif Pustakawan Dan Komunikasi Pemasaran Perpustakaan Unimed Terhadap Kepuasan Pengguna (Studi Korelasi Pada Civitas Akademika Unimed)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Komunikasi Persuasif Pustakawan Dan Komunikasi Pemasaran Perpustakaan Unimed Terhadap Kepuasan Pengguna (Studi Korelasi Pada Civitas Akademika Unimed)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini kompetisi disegala bidang sangat ketat, untuk menciptakan

generasi yang kompeten pendidikan merupakan hal yang utama. Dari pendidikan

dasar sampai perguruan tinggi harus mempunyai fasilitas dalam menunjang

pendidikan tersebut. Perpustakaan sebagai sarana belajar informal dan penunjang

tatap muka di kelas mempunyai peran sebagai penyedia informasi bagi

penggunanya. Perpustakaan merupakan gudang informasi dan sering disebut

sebagai jendela dunia. Perpustakaan tidak akan dimanfaatkan dengan maksimal

apabila tidak terjadi komunikasi antara petugas perpustakaan (pustakawan) dan

penggunanya. Perpustakaan harus mampu mengadopsi tuntutan penggunanya atas

peningkatan kualitas pelayanan. Komunikasi yang dilakukan oleh petugas

perpustakaan bukan sekedar dengan menjelaskan dan menginformasikan tentang

fasilitas perpustakaan yang bisa digunakan pengguna, tetapi pustakawan harus

bisa mengajak dan membujuk para penggunanya untuk datang dan memanfaatkan

fasilita tersebut dengan maksimal. Kebijakan perpustakaan mengenai hak-hak

pengguna, semakin kompleksnya jenis pelayanan serta terjadinya ledakan

informasi berdampak kepada keharusan dalam perbaikan mutu layanan dan

perbaikan kinerja pustakawan.

Keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi merupakan modal

penting bagi pencapaian tujuan organisasi yang berorientasi pada pengguna.

(2)

merupakan alat perekat antara pustakawan dan pengguna yang juga kan

mempengaruhi nama baik organisasi.

Semua organisasi hanya dapat melakukan fungsinya dengan baik melalui

komunikasi. Komunikasi merupakan saluran untuk menerima, pengaruh,

perubahan, dan motivasi yang memungkinan suatu organisasi dapat mencapai

tujuannya. Tanpa komunikasi, tujuan organisasi tidak akan tercapai. Komunikasi

merupakan bagian sentral dari suatu organisasi. Komunikasi yang baik akan

berdampak pada hubungan baik anatara pustakawan dengan pengguna, dan

dengan komunikasi yang baik pula pustakawan dapat membujuk para pengguna

perpustakaan selalu menggunakan perpustakaan sebagai sarana memperoleh

informasi dan memperoleh ilmu non formal selain tatap muka bersama dosen di

kelas. Perpustakaan sebagai organisasi yang bergerak dibidang jasa nonprofit

selama ini memberi kesan kurang berorientasi kepada pengguna dikarenakan

karakter moral, etos kerja yang kurang ditambah lagi kurangnya keterampilan

berkomunikasi dalam melayani pengguna.

Perpustakaan sebagai organisasi publik penyedia jasa non-profit yang

berkecimpung di perguruan tinggi menjadi tempat penelitian, memberikan

pelayanan informasi kepada penggunanya dengan komunikasi dua arah yaitu

antara petugas dan pengguna, baik dalam bentuk prilaku maupun kalimat verbal.

Komunikasi tersebut akan memperlihatkan suatu hubungan yang terjadi antara

pelayan dan yang dilayani apakah berhasil atau tidak. Hubungan dua arah ini akan

bermuara kepada harmonisasi yang kemudian bisa memuaskan penguna.

Sarana yang efektif dalam usaha pengenalan dan pendekatan perpustakaan

(3)

kepada mahasiswa ini diharapkan dapat membuat mahasiswa mengenal

perpustakaan secara dekat dan pada akhirnya mahasiswa akan menjadi pengguna

yang giat dalam memanfaatkan jasa perpustakaan.

Salah satu bentuk kegiatan komunikasi adalah komunikasi persuasif.

Komunikasi persuasif dalam prosesnya melibatkan pengirim (sumber) dan

penerima berinteraksi. Komunikasi persuasif banyak dimanfaatkan dalam

kegiatan pemasaran antara lain iklan. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi

persuasif yang merupakan bagian dari kegiatan pemasaran yang bermaksud

membujuk khalayak untuk memanfaatkan barang atau jasa. Banyak jenis-jenis

pesan yang dapat digunakan untuk membujuk pengguna perpustakaan guna

mengubah prilaku pengguna dalam memanfaatkan layanan perpustakaan.

komunikasi persuasive tidak hanya tergantung seberapa kuat pesan yang

disampaikan tetapi juga ada factor komunikator yang menyampaikan pesan,

Untuk itu diperlukan analisis yang terencana berdasarkan kaidah penelitian, guna

mengukur seberapa besar efektivitas komunikasi persuasif dapat mempengaruhi

keputusan pengguna perpustakaan. Kegiatan pemasaran dalam prakteknya tidak

hanya diperlukan produk yang baik, penetapan harga yang sesuai dan menata

(display) pada tempat yang menarik tetapi diperlukan komunikasi yang baik dan

efektif kepada pengguna.

Proses membujuk ini harus sesuai dengan prinsip-prinsip efektivitas agar

proses membujuk tidak hanya sebagai slogan tetapi usaha yang dilakukan pihak

perpustakaan untuk mengajak kepada hal yang positif. Proses membujuk ini

sendiri tidak terlepas dari orang yang dipilih untuk membujuk seseorang. Dalam

(4)

memiliki etos kerja yang sangat tinggi dalam melayani pengguna dan dalam

memperlakukan sumber-sumber informasi. Kredibilitas persuader juga sangat

diperlukan dalam proses membujuk pengguna untuk datang dan memanfaatkan

fasilitas perpustakaan, Jika frontline staff perpustakaan terlihat tidak rapi dan

malas-malasan dan tidak ramah maka aktivitas membujuk pengguna tersebut

untuk datang lagi dan lagi menjadi gagal.

Efektivitas dalam membujuk pengguna untuk datang dan memanfaatkan

fasilitas ini akan bermuara kepada peningkatan kunjungan dan pemanfaatan

fasilitas perpustakaan. Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah apakah terdapat

kepuasan dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Kepuasan pengguna merupakan

tujuan utama dalam suatu organsasi baik profit maupun non-profit yang bergerak

dibidang jasa. Tanpa pengguna suatu organisasi jasa tidak akan beroperasi. Aset

organisasi akan sangat kecil nilainya apabila tanpa keberadaan pengguna. Karena

itu tugas utama organisasi adalah menarik dan mempertahankan pengguna.

Pengguna dibujuk dengan tawaran yang lebih kompetitif dan dipertahankan

dengan memberikan kepuasan.

Konsep yang berorientasi pada pengguna dan pelayanan prima dalam

rangka kepuasan pengguna erat kaitannya dengan bagaimana membujuk

pengguna menggunakan perpustakaan sebagai sarana menambah ilmu dan

pengetahuan. Orientasi layanan lebih menekankan pada aspek praktik, kebijakan,

dan prosedur layanan sebuah organisasi. Sedangkan orientasi persuasi lebih

befokus pada bagaimana suatu organisasi jasa membujuk masyarakat agar mau

datang dan membaca di perpustakaan atau memakai fasilitas perpustakaan sebagai

(5)

Organisasi non-profit bertujuan bukan mencari laba atau keuntungan,

tujuan utamanya adalah bagaimana selalu melayani pengguna dengan baik

sehingga pengguna merasa puas akan layanan tersebut, tetapi tujuan ini tidak akan

terlaksana tanpa adanya kunjungan pengguna, untuk dapat meningkatkan

kujungan pengguna dapat dilakukan dengan bujukan-bujukan yang bervariasi.

Kebutuhan pengguna harus dipahami secara benar dan dipuaskan secara efisien.

Bujukan yang dilakukan terhadap pengguna adalah dimana semua fungsi bekerja

sama untuk memahami, melayani, dan memuaskan pengguna. Pemantauan dan

pengukuran terhadap efektivitas komunikasi persuasi dan kepuasan pengguna

telah menjadi hal yang sangat penting bagi setiap organisasi yang bergerak

dibidang jasa. Hal ini dikarenakan langkah tersebut dapat memberikan umpan

balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi strategi

peningkatan kepuasan pengguna.

Perhatian terhadap kepentingan pengguna dengan cara melihat kebutuhan

serta kepuasan atas pelayanan menjadi faktor kunci untuk keberhasilan organisasi

dalam mencapai tujuan di tengah iklim persaingan yang semakin ketat baik

persaingan organisasi sejenis maupun organisasi bergerak dalam bidang yang

sama tetapi mencari keuntungan. Seorang pustakawan harus memahami sudut

pandang pengguna, bahwa pengguna tak sekedar menggunakan jasa yang

diberikan akan tetapi juga memenuhi berbagai unsur emosi, dan afeksi seperti

gaya hidup, jati diri, petualangan, cinta dan persahabatan, kedamaian serta

kepercayaan. Tujuan dari pelayanan prima pada pengguna seyogyanya adalah

membangun kesetiaan pengguna. Berpalingnya pengguna dapat disebabkan

(6)

perusahaan dalam melayani pengguna. Dalam konteks layanan perpustakaan,

ketidakmampuan memahami pengguna dengan baik merupakan perwujudan

rendahnya moral pustakawan.

Perbaikan mutu layanan dan perbaikan kinerja pustakawan dirasa percuma

apabila institusi induk yang melayankan jasa tidak mempromosikan dan tidak

melakukan aktivitas persuasive serta motivatif pada sasaran penggunanya sebagai

bentuk “menjemput bola” terhadap penggunanya. Menurut Tjiptono (2007:221)

tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan

membujuk, serta meningkatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran

pemasarannya.

Promosi dalam komunikasi pemasaran jasa adalah usaha penjual untuk

membujuk calon pembeli untuk menerima produk, pelayanan atau ide yang

sedang dipromosikan (Darmono, 2001 : 176). Promosi harus dipandang sebagai

sebuah kegiatan penting untuk dilaksanakan oleh perpustakaan. Tanpa promosi

masyarakat tidak akan mengetahui apa yang dimiliki dan dilakukan oleh

perpustakaan. Perlu dipahami bahwa antara promosi dan kepuasan sesungguhnya

saling berkaitan, walaupun keterkaitannya tidak selalu beriringan.

Tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa institusi yang menyediakan

layanan jasa non-profit pun harus membujuk dan memotivasi calon pengguna

untuk datang dan memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia. Proses membujuk

dan memotivasi tersebut akan berdampak positif agar sasaran pengguna menerima

pesan yang hendak disampaikan oleh si pembujuk yang dalam hal ini adalah

(7)

Organisasi non-profit yang bergerak dibidang jasa, pelayanan dan

kepuasan pengguna adalah tujuan utama. Tjiptono (2005 : 123) menyatakan

bahwa “Mempertahankan pengguna akan lebih mudah daripada mencari

pengguna baru”. Manajemen harus bekerja ekstra keras untuk mencari pengguna

baru, manajeman membutuhkan pengorbanan dari segi finansial dan tenaga

pemasaran yang lebih banyak dan membutuhkan waktu yang lama. Selain itu

dibutuhkan pencitraan positif dan pengenalan layanan baru serta promosi

besar-besaran hingga dapat menarik hati pengguna, sedangakan dalam membina

hubungan dan mempertahankan pengguna yang sudah lama dilakukan dengan

memberikan pelayanan yang sangat baik dan konsisten. Manajemen akan sangat

diuntungkan jika konsumen puas karena konsumen yang puas akan memberikan

informasi kepada orang lain atau teman-temannya dan tingkat kepercayaan

melalui testimoni ini lebih tinggi dan efektif serta biaya yang dikeluakan lebih

rendah. Komunikasi persuasif, komunikasi pemasaran dan kepuasan pengguna

merupakan kajian utama dalam penelitian ini karena kajian ini melihat efektivitas

antara komunikasi persuasif pustakawan dan komunikasi pemasaran terhadap

kepuasan pengguna.

Organisasi yang berorientasi pada pengguna akan dapat melakukan

fungsinya dengan baik apabila berkomunikasi dengan baik. Komunikasi

merupakan saluran untuk menerima pengaruh perubahan, dan motivasi yang

memungkinkan suatu organisasi dapat mencapai tujuannya. Komunikasi

merupakan bagian sentral dari organisasi yang bergerak dibidang jasa seperti

(8)

kesalahpahaman antara penggna dan pustakawan dan ini akan berimbas pada

kepuasan pengguna.

Perpustakaan sebagai lembaga penunjang pemenuhan kebutuhan informasi

mahasiswa dan sebagai lembaga informal proses belajar perlu mempertanyakan

apakah layanan perpustakaan sudah dapat memuaskan kebutuhan pengguna dan

menjamin pengguna tersebut kembali ke perpustakaan untuk memenuhi

kebutuhan informasinya atau tidak puas dengan pelayanan perpustakaan tersebut.

Perlu diketahui bahwa mustahil untuk dapat memuaskan pelanggan seratus

persen, akan tetapi perpustakaan sebagai lembaga publik non-profit yang tujuan

utamannya adalah pelayanan jasa harus berusaha semaksial mungkin untuk dapat

memenuhi kebutuhan pelanggan dan memuaskan pelanggan.

Upaya untuk mencapai tujuan pelayanan yang berkualitas, perpustakaan

dituntut untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, Tidak saja terpenuhinya

sumber-sumber informasi tetapi perlu juga diperhatikan fasilitas-fasilitas fisik,

kualitas pelayanan, dan teknologi yang dapat membantu proses pelayanan

sehingga tercapainya kepuasan pelanggan.

Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan

(UNIMED). Hal ini di karenakan perpustakaan UNIMED mempuyai pengguna

potensial sebanyak 19.791 orang. Pengguna potensial ini harus terus dimotivasi

dan dibujuk agar selalu menggunakan fasilitas perpustakaan, dengan cara

mempromosikan perpustakaan dan memasarkan fasilitas yang dapat mereka

gunakan secara tak berbayar mahasiswa akan mengetahui apa saja hak dan

fasilitas yang mereka dapatkan ketika masuk ke Universitas Negeri Medan.

(9)

orang. Keseluruhan pustakawan dan pegawai setiap hari beraktifitas melayani

pengguna. Pengguna dikategorikan kedalam dua bagian yaitu anggota biasa dan

anggota tamu. Anggota biasa adalah civitas akademika Unimed yang meliputi

mahasiswa (sarjana dan pasca sarjana), Dosen dan pegawai Unimed. Anggota

tamu adalah diluar civitas akademika Unimed meliputi mahasiswa dan dosen dari

instansi luar Unimed.

Objek penelitian ini direncanakan anggota biasa perpustakaan Unimed.

Data dari bagian administrasi perpustakaan Unimed menyatakan bahwa jumlah

Mahasiswa Unimed tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 19.791 orang.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana efektivitas komunikasi persuasif yang dilakukan pustakawan

terhadap kepuasan pengguna perpustakaan Universitas Negeri Medan.

b. Bagaimana efektivitas komunikasi pemasaran yang dilaksanakan

perpustakaan terhadap kepuasan pengguna Universitas Negeri Medan.

c. Bagaimana efektivitas komunikasi persuasif dan komunikasi pemasaran

terhadap kepuasan pengguna perpustakaan Universitas Negeri Medan.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari peneltian ini adalah:

a. Untuk mengetahui efektivitas komunikasi persuasif yang dilakukan oleh

pustakawan Universitas Negeri Medan.

b. Untuk mengetahui efektivitas komunikasi pemasaran yang dilaksanakan

(10)

c. Untuk mengetahui efektivitas komunikasi persuasif dan komunikasi

pemasaran terhadap kepuasan pengguna perpustakaan Universitas Negeri

Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi;

a. Kepada pihak manajemen Perpustakaan UNIMED dalam menentukan

kebijakan dan perencanaan ke depan guna untuk meningkatkan kualitas

pelayanan

b. Dapat memberikan sumbangan empirik bagi para dalam pengembangan ilmu

pengetahuan tentang kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan

pengguna perpustakaan

c. Bagi peneliti, dapat melatih dan berpikir secara ilmiah serta menambah

wawasan pengetahuan di bidang Komunikasi pemasaran, khususnya yang

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pengadaan ini dilaksanakan secara elektronik,dengan mengakses aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website LPSE :

Penelitian ini menghasilkan identifikasi pemanfaatan lahan di sempadan Sungai Sumbergunung Kota Batu bahwa lahan yang dimanfaatkan sebesar 51.57% sebagai lahan

Hasil uji t antara variabel dewan komisaris terhadap nilai perusahaan (Tobins Q) menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,888 ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara individu

3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata

Umpamanya, dalam pengimbuhan sufiks i- pada dasar lompat, terjadi pergeseran dimana fonem /t/ yang semula berada pada suku kata pat menjadi berada pada suku kata ti,

Diagnosis penyakit pada pasien ini adalah Ulkus kornea dengan Prolaps Iris OS karena pada saat datang ke IGD RSAM dengan keluhan mata kiri tidak dapat melihat sejak 2

If additional information is required contact: Lynn Murray, Department Clearance Officer, United States Department of Justice, Justice Management Division, Policy and

Terkhusus kepada kekasih Angga Satri Hardiansyah S.T dan sahabat-sahabat penulis yaitu Pestaria, Juli, Anggun dan teman-teman stambuk 2013 Program Studi Sastra Indonesia yang