• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Kebisingan, Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Nadi Pada Pekerja Pertenunan di Kecamatan Balige Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tingkat Kebisingan, Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Nadi Pada Pekerja Pertenunan di Kecamatan Balige Tahun 2016"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang optimal adalah upaya kesehatan lingkungan yang

bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat serta bebas dari unsur-unsur

yang menimbulkan gangguan kesehatan, salah satunya kebisingan yang melebihi

nilai ambang batas. Sasaran upaya kesehatan lingkungan tidak hanya pada

lingkungan masyarakat seperti pemukiman penduduk dan tempat-tempat umum

tetapi juga mencakup pada lingkungan kerja.

Lingkungan kerja dapat memberi beban tambahan bagi pekerja. Beban

tambahan tersebut berupa ketidaknyamanan dan keluhan kesehatan yang

dirasakan oleh pekerja seperti sakit kepala, stres, gangguan pendengaran, jantung

berdebar-debar, dll.

Suma’mur (2009) dalam bukunya menyatakan faktor-faktor yang

memengaruhi kesehatan pekerja di tempat kerja adalah faktor fisik, faktor

kimiawi, faktor biologi, faktor fisiologis/ergonomis dan faktor psikologis. Salah

satu faktor fisik yang mengakibatkan gangguan kesehatan pada pekerja adalah

suara yang bising.

Kebisingan adalah semua bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang

dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan (Anizar, 2009). Kebisingan dapat

(2)

Bising juga dapat berasal dari alat atau benda buatan manusia seperti bunyi mesin

kendaraan dan mesin-mesin yang ada di pabrik.

Kebisingan dengan intensitas yang tinggi tidak hanya menyebabkan

gangguan pada indera pendengaran, tetapi dapat juga menimbulkan masalah

kesehatan lainnya. Kebisingan dapat mempengaruhi kesehatan manusia berupa

peningkatan sensitifitas tubuh seperti peningkatan sistem kardiovaskuler dalam

bentuk kenaikan tekanan darah dan denyut jantung dan bila kondisi tersebut terus

berlangsung dalam waktu yang lama, akan muncul reaksi psikologis berupa

penurunan konsentrasi dan kelelahan (Chandra, 2007).

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan di Indonesia bahwa

tempat kerja yang mempunyai kebisingan dengan intensitas di atas 85 dB(A)

menyebabkan terjadinya gangguan-gangguan kesehatan pada tenaga kerja. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Suardy (2012) menunjukkan bahwa ada hubungan

antara intensitas kebisingan di tempat kerja dengan peningkatan tekanan darah

sistolik dan diastolik pada karyawan PT. Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar

dengan intensitas kebisingan 105 dB (A).

Penelitian Dinar (2011) terhadap karyawan unit compressor PT. Indo

Acidatama. Tbk. Kemiri Kebakkramat, Karanganyar yang menunjukkan adanya

hubungan yang sangat kuat antara kebisingan dengan tekanan darah pada

karyawan, hal ini mempunyai arti bahwa semakin tinggi intensitas kebisingan,

maka semakin tinggi pula tekanan darah pada karyawan.

Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Tomas (2007)

(3)

tenaga kerja sebelum dan sesudah bekerja pada proses kerja fabrikasi dibengkel

utama PT.Tambang Batu Bara Bukit Asam dengan intensitas kebisingan 110,3

dB(A).

Pertenunan yang berada di Kecamatan Balige merupakan industri tekstil

yang memproduksi kain ulos dan sarung. Berdasarkan survei awal, pertenunan ini

menggunakan alat tenun mesin (ATM) bertenaga listrik dalam proses produksi.

Pada saat proses produksi bagian dari alat tenun mesin tersebut bergerak dan

gerakan tersebut menghasilkan bunyi yang sangat bising. Jenis kebisingannya

termasuk kebisingan menetap berkelanjutan. Kondisi lingkungan kerja yang

sangat bising itu terlihat pada saat pekerja melakukan komunikasi harus dengan

berteriak agar bisa terdengar.

Jam kerja di pertenunan ini lebih dari 8 jam per harinya dengan masuk

pukul 07.00 dan selesai kerja pukul 18.00 WIB (istirahat 12.30-13.30WIB).

Pekerja selama bekerja tidak menggunakan alat pelindung diri yaitu alat

pelindung telinga.

Dari uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk

menganalisis tingkat kebisingan, tekanan darah dan frekuensi denyut nadi pada

pekerja pertenunan di Kecamatan Balige tahun 2016.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas diketahui bahwa lokasi pertenunan

tersebut merupakan tempat yang berisiko terhadap terjadinya kebisingan. Kondisi

lingkungan kerja yang bising ini berasal dari mesin tenun. Keterpaparan terhadap

(4)

dapat memicu gangguan tekanan darah pada pekerja di pertenunan tersebut. Untuk

itu perlu diketahui tingkat kebisingan, frekuensi denyut nadi dan tekanan darah

pada pekerja pertenunan di Kecamatan Balige tahun 2016.

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan dengan tekanan

darah dan untuk mengetahui perbedaan frekuensi denyut nadi pada pekerja

sebelum dan sesudah bekerja dan pada pekerja pertenunan di Kecamatan Balige.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tingkat kebisingan di lingkungan kerja pertenunan

Kecamatan Balige.

2. Untuk mengetahui tekanan darah pada pekerja pertenunan di

Kecamatan Balige.

3. Untuk mengetahui perbedaan frekuensi denyut nadi sebelum dan

sesudah bekerja pada pekerja di pertenunan di Kecamatan Balige.

4. Untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah

bekerja pada pekerja pertenunan di Kecamatan Balige.

5. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan dengan tekanan

darah pada pekerja pertenunan di Kecamatan Balige.

1.4Hipotesis Penelitian

Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kebisingan dengan tekanan

(5)

Ada perbedaan frekuensi denyut nadi pada pekerja sebelum dan sesudah

bekerja di pertenunan di Kecamatan Balige.

1.5Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan kepada pemilik pertenunan dan para pekerja

tentang risiko kebisingan terhadap tekanan darah dan frekuensi denyut

nadi sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan

penanggulangan risiko kebisingan.

2. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan

kegiatan penelitian.

3. Sebagai informasi dan bahan referensi bagi peneliti lain untuk

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam meramalkan banyaknya produksi padi di Kabupaten Tapanuli Utara pada. Tahun 2016- 2020, penulis melakukan analisis data dengan

In the fishing community of Makasar Island, the owners of capital will always provide help to the laborer fishermen to obtain various facilities in the field of

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2016-2020 DENGAN.. MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemandirian anak kelompok A TKIT Al Hikam Banyudono dengan TK Aisyiyah Bendan Boyolali. Dengan demikian dapat

Respon seleksi atau kenaikan mutu genetik ternak ( Δ G) berupa keunggulan genetik dari ternak yang terpilih sebagai tetua pada generasi berikutnya dibandingkan

• To outline the marketing function and its role within a corporation’s business strategies , also hopefully generating a passion for the Marketing discipline and empowering you