• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching (studi empiris pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bei 2010-2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching (studi empiris pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bei 2010-2014)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Audit merupakan fungsi pembuktian mengenai kewajaran laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak independen. Namun menurut “Report of the Committee

on Basic Auditing Concepts of the American Accounting Association”

(Accounting Review, vol. 47) menyatakan bahwa:

“A systematic process of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and established criteria and communicating the results interested users”.

Setiap perusahaan di era globalisasi mempunyai tugas untuk menyajikan laporan keuangan. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam jangka waktu tertentu serta menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Menurut PSAK No. 1 (revisi 1998):

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur untuk memenuhi kebutuhan bersama \ sebagian besar pengguna laporan. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaaan sumber-sumber yang dapat dipercayakan.

(2)

independensi. Independensi merupakan sikap yang dimiliki auditor yang bersifat tidak memihak. Sedangkan menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2001) menyebutkan bahwa sikap independen yang dimiliki oleh akuntan tidak mudah dipengaruhi oleh kepentingan umum. Secara umum, independensi terbagi atas dua bagian yaitu : independence in fact dan independence in appreance. Independence

in fact merupakan sikap yang dimiliki auditor dimana auditor harus jujur dalam

mempertimbangkan fakta yang ada dan dapat bersikap tidak memihak dalam memberikan pendapat. Sedangkan independence in appearance merupakan sikap yang dimiliki oleh auditor yang dilihat dari penampilan dan mendapatkan kesan bagi masyarakat bahwa akuntan publik dapat mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan independensinya karena dalam melaksanakan proses audit, auditor harus menjaga kepercayaan publik terhadap profesi akuntan dengan mempertahankan independensi, integritas, dan objektivitas.

(3)

berbeda, 2) kebutuhan mengenai jasa profesional yang lebih luas, 3) ketidakpuasan dengan kantor akuntan tertentu, 4) keinginan untuk mengurangi biaya audit, dan 5) merger antara kantor CPA.

Penelitian mengenai auditor switching dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pergantian auditor yang dapat terjadi secara mandatory (wajib) dan secara

voluntary (sukarela). Jika pergantian auditor dikatakan secara mandatory (wajib),

maka pergantian auditor terjadi karena adanya suatu peraturan yang mewajibkan khususnya di Indonesia. Pemerintah Indonesia sudah mengatur peraturan mengenai pergantian auditor dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Kemudian peraturan tersebut disempurnakan dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2015, tentang “Praktik Akuntan Publik” pasal 11, dimana pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap suatu entitas yang dilakukan oleh seorang Akuntan Publik untuk waktu 5 (lima) tahun buku berturut-turut.

Sedangkan pergantian auditor bila dikatakan secara voluntary (sukarela), maka pergantian auditor terjadi karena adanya faktor-faktor penyebab yang dapat berasal dari auditor mengundurkan diri dari penugasan yang diterima atau klien mengganti auditor untuk jasa yang diberikan dan tidak ada peraturan yang mewajibkan untuk melakukan pergantian auditor.

(4)

voluntary maka perlu dipertanyakan hal-hal apa saja yang menyebabkan

perusahaan melakukan pergantian auditor (Susan, 2011).

Ada beberapa peneliti yang telah menguji mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching antara lain Nasser, et al (2006), Chadegani, et al (2011), Susan (2011), Sudarno (2012), Aprillia (2013), Juliantari (2013), Pratini (2013), Wijaya (2013), Kistini (2014), dan Suarjana (2015) dengan memberikan hasil yang tidak konsisten, kemungkinan faktor yang dapat mempengaruhi pergantian auditor yaitu kualitas audit, pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan dan debt to total assets ratio.

Peneliti yang telah melakukan pengujian tentang auditor switching dengan berbagai faktor dan hasil yang berbeda. Pertama dalam penelitian Chadegani, et al (2011) menyatakan bahwa kualitas audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap auditor switching. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sudarno (2012), Aprillia (2013) dan Juliantari (2013) Kistini (2014) menyatakan bahwa variabel pergantian manajemen tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan

auditor switching, sedangkan Susan (2011), Nasser, et al (2006), Sudarno (2012)

dan Pratini (2013) berhasil membuktikan bahwa variabel pergantian manajemen berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Ketiga, peneliti yang mendukung pertumbuhan perusahaan dapat berpengaruh terhadap auditor

switching adalah Wijaya (2013). Namun berbeda dengan penelitian yang

(5)

solvabilitas dimana rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Hal yang mendasari ditambahkan variabel rasio solvabilitas ini adalah menurut (Pratini,2013). Dengan adanya variabel debt to

total assets ratio kemungkinan variabel tersebut bisa berpengaruh terhadap

pergantian auditor dengan mengindikasikan adanya masalah dari beberapa bagian aktiva yang dibiayai oleh hutang yang dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan.

(6)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya akan menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah kualitas audit mempengaruhi auditor switching pada perusahaan di Indonesia?

2. Apakah pergantian manajemen mempengaruhi auditor switching pada perusahaan di Indonesia?

3. Apakah pertumbuhan perusahaan mempengaruhi auditor switching pada perusahaan di Indonesia?

4. Apakah kondisi keuangan mempengaruhi auditor switching pada perusahaan di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk:

1. Memperoleh bukti empiris apakah kualitas audit berpengaruh terhadap

auditor switching pada perusahaan di Indonesia.

2. Memperoleh bukti empiris apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan di Indonesia.

3. Memperoleh bukti empiris apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan di Indonesia. 4. Memperoleh bukti empiris apakah debt total assets ratio berpengaruh

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian diharapkan sebagai berikut: 1. Bagi Profesi Akuntan Publik

Menjadi bahan informasi bagi profesi akuntan publik mengenai praktik pergantian auditor.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan wawasan di bidang auditing, khususnya mengenai auditor switching (pergantian auditor).

3. Bagi Akademisi

Memberikan pandangan dan wawasan pengembangan pengauditan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi auditor switching. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Dampaknya positif yaitu bagi anak sendiri, Salah satu dampak positif bila teknologi digunakan dengan tepat adalah teknologi sebagai stimulus yang

Dari gambaran diatas jelas terlihat bahwa sebagian besar aktivitas SPG dihabiskan dengan posisi berdiri yang lama saat bekerja serta faktor penggunaan sepatu hak tinggi menambah

pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan: stroke non hemoragik. Melakukan pembahasan pada pasien dengan gangguan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir berjudul Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Jenis Shorea parvifolia dan Shorea leprosula dalam Sistem

The objective of the study is to describe implementation of English children songs as media in teaching pronunciation, the problems faced by teacher in teaching

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimana suntingan teks naskah Sêrat Suluk Sangulara yang bersih dari kesalahan sesuai dengan cara

The research finding elaborates of describe the implementation of English children songs as media in teaching pronunciation, the effectiveness of teaching pronunciation

THE ENGLISH TEACHERS’ PERCEPTION AND IMPLEMENTATION ON COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING (CLT) METHOD:1. A CASE STUDY AT SMA