• Tidak ada hasil yang ditemukan

microsoft powerpoint hk perdata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "microsoft powerpoint hk perdata"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Beberapa Definisi “Hukum PERDATA”

• Subekti: Hk

Hk perdataperdata dalamdalam artiarti luasluas meliputimeliputi semuasemua hkhk privatprivat

materiil

materiil, , yaituyaitu segalasegala hukumhukum pokokpokok ygyg mengaturmengatur kepentingan

kepentingan--kepentingankepentingan perseoranganperseorangan •• Sudikno Mertokusumo:Sudikno Mertokusumo:

•• Sudikno Mertokusumo:Sudikno Mertokusumo:

Hukum Perdata adalah hukum antar perorangan yg mengatur hak dan kewajiban perorangan yg satu terhadap yg lain di dalam hubungan keluarga dan di dalam pergaulan masyarakat. Pelaksanaannya

(3)

Sehingga

Hukum Perdata = Hukum yg mengatur

kepentingan perseorangan kepentingan perseorangan

( private interest )

(4)

Hukum Perdata di Indonesia bercorak PLURALISTIK

• Pasal 131 jo Pasal 163 I.S

• Pasal 49 UU 7/89 jo UU 3/06

• Sehingga sumber hukum perdata di Indonesia:

1. BW untuk org Eropa, Timur Asing Tiong Hoa

(kecuali ttg persoalan perkawinan & larangan

perkawinan), & Timur Asing non Tiong Hoa khusus utk persoalan hk harta kekayaan dan hk waris dg perkawinan), & Timur Asing non Tiong Hoa khusus utk persoalan hk harta kekayaan dan hk waris dg testamen

2. Hk Adat Penduduk pribumi dan Timur Asing non Tiong Hoa (utk persoalan perdata pd umumnya)

(5)

Pemberlakuan BW pd penduduk

Pribumi

• Pasal 131 I.S ayat 4 jo Stb.1917 no 12

• Penundukan diri secara suka rela kpd BW • Tdp 4 macam:

1. Penundukan diri sepenuhnya 1. Penundukan diri sepenuhnya 2. Penundukan diri sebagian

(6)

Sejarah BW

• Corpus Juris Civilis / Codex Justinianus

( Romawi abad 5 M)

Code Civil des Francais / Civil Code Napoleon

• Code Civil des Francais / Civil Code Napoleon

(Perancis 1804)

(7)

Sistematika BW

1. Buku I : Hk orang (van personen /

personen recht)

2. Buku II : Hk Benda (van zaken)

3. Buku III : Perikatan (van verbintenissen) 3. Buku III : Perikatan (van verbintenissen) 4. Buku IV : Pembuktian & Daluarsa

(8)

Obyek HK PERDATA

1. Hukum perorangan /

Bdn Pribadi (personen recht) BUKU I BW jo UU 1/74

2. Hk keluarga (Famillie recht) 2. Hk keluarga (Famillie recht) 3. Hk harta kekayaan

(9)

1. Hukum PERORANGAN

• Subyek Hukum:

- Siapa sajakah

?

- Sejak kapan

?

(10)

Subyek Hukum

• DEFINISI:

“Penyandang hak & kewajiban.”

(11)

ORANG

• Pasal 2 BW • SEHINGGA:

(12)

Subyek Hukum

“Penyandang hak & kewajiban”

Mununtut Hak Melaksanakan Kewajiban

PERBUATAN HUKUM

(13)

• SEHINGGA:

Setiap orang, kapanpun, dapat memiliki hak & kewajiban ( setiap orang dpt berwenang /

Bevoegd ).

TAPI

Tidak setiap orang mampu melakukan Tidak setiap orang mampu melakukan

(14)

• TIDAK CAKAP BERBUAT:

1. Belum Dewasa 1330 BW jo 330 BW jo psl 47 UU No.1 Th 74.

2. Orang yg berada di bawah PENGAMPUAN (Org yg tlh dewasa, namun dianggap tidak cakap krn keadaan tertentu spt: dungu, gila, cakap krn keadaan tertentu spt: dungu, gila, pemboros) Pasal 1330 BW jo Pasal 433 BW 3. Orang-orang yg dilarang UU utk melakukan

(15)

BADAN HUKUM

• SYARAT Badan Hukum:

1. Mempunyai pengurus (alat / organ) 2. Mempunyai tujuan tertentu

3. Mempunyai kekayaan sendiri yg terpisah dari 3. Mempunyai kekayaan sendiri yg terpisah dari

kekayaan anggotanya

4. Disahkan oleh badan yg berwenang.

• Cth:

(16)

2. Hukum KELUARGA

• Mengatur antara lain persoalan-persoalan:

- Perkawinan - Perceraian

- Kekuasaan orang tua - Kekuasaan orang tua - Kedudukan anak

- Perwalian (voogdij)

(17)

PERKAWINAN

• Syarat perkawinan Pasal 2 jo Pasal 6 UU

No.1 Th 74.

• Usia kawin pasal 7 UU No.1 Th 74

• Larangan perkawinan Pasal 8 UU No. 1 Th

74 74

KEKUASAAN ORANG TUA:

(18)

PERWALIAN

• Pasal 50 – 54 UU no. 1 Th 74 • 3 Macam perwalian:

1. Perwalian menurut UU 2. Perwalian dg wasiat

(19)

3. Hukum HARTA KEKAYAAN

Tdr dr:

(20)

1. Hk Kebendaan

• Adalah aturan-aturan yg mengatur hubungan

antara orang dg kebendaan

• Diatur dlm Buku II BW

• Bersifat tertutup, artinya orang tdk • Bersifat tertutup, artinya orang tdk

diperkenankan menciptakan hak kebendaan diluar yg diatur dlm Buku II BW

• Pasal 499:

(21)

• Hak kebendaan (zakelijke rechten) hak yg

diberikan kpd seseorang, yg memberikan

kekuasaan langsung atas suatu benda, yg dpt dipertahankan terhadap setiap orang.

• Hak kebendaan >< Hak perseorangan

Hak perseorangan (persoonlijke rechten)

• Hak perseorangan (persoonlijke rechten)

(22)

• SEHINGGA:

Benda berwujud “Benda” hak milik

menurut BW Benda tdk berwujud

• Pembagian “Benda” :

a. 1. Benda berwujud

2. Benda tdk berwujud

b. 1. Benda bergerak

(23)

• Benda bergerak:

a. Karena sifatnya benda yg dpt dipindah-pindahkan tanpa mengubah bentuknya.

b. Karena penetapan UU benda yg oleh UU ditetapkan sbg benda yg bergerak (Biasanya berupa hak yg penguasaannya bisa dipindahtangankan)

ex: Hak cipta.

Benda tdk bergerak:

• Benda tdk bergerak:

a. Karena sifatnya ex: tanah

b. Karena tujuan pemakaiannya ex: mesin pabrik c. Karena UU hak erfpacht.

• Aturan ttg Hk Benda berkait dg persoalan tanah menurut Buku

(24)

2. Hk Perikatan

• Diatur dlm Buku III BW • Subekti:

“Perikatan adalah aturan yg mengatur

hubungan hukum antara dua pihak, di mana hubungan hukum antara dua pihak, di mana pihak yg satu mempunyai hak menuntut suatu prestasi (kreditur) dari pihak lainnya yg wajib memenuhi tuntutan tersebut (debitur).”

(25)

• Obyek perikatan:

Prestasi (prestatie), yakni hak kreditur dan

kewajiban dr debitur. Dpt brp (Psl 1234 BW):

1. Memberikan sesuatu 2. Melakukan perbuatan

3. Tdk melakukan suatu perbuatan

• Subyek perikatan:

1. Kreditur pihak yg berhak atas prestasi

(26)

• Sumber-sumber / sebab-sebab timbulnya

perikatan (1233 BW): 1. Adanya UU

2. Adanya perjanjian

1. Adanya UU (Psl 1352 BW): a. UU saja

a. UU saja

b. Karena adanya perbuatan orang (1353 BW): - Sesuai hukum

- Bertentangan dg hukum /

(27)

2. Adanya Perjanjian

• Syarat sah-nya perjanjian (Psl 1320 BW) :

1. Adanya kesepakatan. Tdk krn (1321 BW):

- Kekhilafan (atas orang, barang, maupun tujuan perjanjian)

perjanjian) - Penipuan - Paksaan

2. Cakap Ps 1330 BW

(28)

4. Hukum WARIS

• Berlaku pluralisme hukum ( BW, Adat, Islam)

• Obyek waris hny terbatas pd hak & kewajiban dlm

lapangan kekayaan saja.

• Obyek hk waris:

1. Penentuan atas siap saja yg mjd ahli waris 1. Penentuan atas siap saja yg mjd ahli waris

2. Penggolongan ahli waris berdasarkan urutannya 3. Penentuan bagian masing-masing ahli waris

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Masalah lain timbul dalam perhitungan harga pokok penjualan adalah bagaimana mengalokasikan biaya departemen pendukung ke dalam biaya operasi. Terdapat dua metode

Sekalipun Indonesia mempunyai kedaulatan atas laut teritorial dan Perairan Kepulauan Indonesia tersebut, Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, sesuai

Penelitian ini berjudul “Hubungan Komunikasi Antara Warga Asing dan Warga Setempat (Studi Deskriptif Mengenai Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga

harzianum isolat kentang adalah isolat terbaik dalam meningkatkan jumlah anakan per rumpun dan bobot basah umbi, yaitu masing-masing 9,7503 dan 13,133 g, sedangkan ekstrak

Produk yang defektif atau di bawah standar adalah penyia-nyiaan bahan baku, waktu, uang dan usaha karena tidak dapat dijual, atau jika dijual maka akan

Akibat hukum bagi pelaku/terdakwa (yang salah identitas akibat salah dalam mengidentifikasi sidik jari pada saat penyelidikan dan penyidikan) dan (II) Faktor-faktor yang

Meskipun dalam latar belakang historis-soslologis dan kultural didapat kesimpulan bahwa Aceh memang sangat dekat dengan syariat Islam, namun semua itu bukanlah jamlnan bahwa

Keterlambatan penetapan karena pola hubungan elit lokal yaitu antara legislatif dan eksekutif masih berbeda persepsi yaitu: Menurut ketua DPRD Buru Selatan