• Tidak ada hasil yang ditemukan

UANG HONORARIUM JURU SUMPAH perpu0271960

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UANG HONORARIUM JURU SUMPAH perpu0271960"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

NOMOR 27 TAHUN 1960

TENTANG

UANG HONORARIUM JURU SUMPAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa uang honorarium bagi Juru Sumpah sebagaimana termaksud

pada peraturan termuat dalam Staatsblad 1875 No. 39 dan Staatsblad

1884 No. 143 pasal 10, yakni Rp.1,-untuk tiap sumpah dan

sebanyak-banyaknya Rp. 3,-untuk tiap harinya, adalah sudah tidak

sesuai lagi dengan keadaan pada masa sekarang ini;

b. bahwa tugas kewajiban Juru Sumpah yang termasuk dan

bersangkut-paut dengan acara-acara pada sidang Pengadilan Negeri adalah berat;

c. bahwa oleh karena itu perlu mencabut semua peraturan lama tentang

hal ini dan menetapkan peraturan yang baru;

Mengingat : 1. pasal 22 ad (1) Undang-undang Dasar;

2. pasal 29 Undang-undang Dasar;

3. Staatsblad 1875 No. 39 dan Staatsblad 1884 No. 143; Mendengar :

Sidang Inti Kabinet Kerja yang ke-33;

Memutuskan :

Dengan mencabut semua ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan

yang ada sekedar dan sepanjang mengenai hal ini;

Menetapkan : Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang uang

honorarium Juru Sumpah.

(2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2

-Pasal 1.

Kepada para Juru Sumpah yang diminta/diperintahkan melakukan

pengambilan penyumpahan pada acara-acara sidang Pengadilan Negeri,

diberikan uang honorarium sumpah sebanyak Rp. 10,-(sepuluh rupiah)

untuk tiap kali pengambilan penyumpahan dan sebanyak-banyaknya Rp.

50,-(lima puluh rupiah) untuk tiap harinya.

Pasal 2.

Uang honorarium Juru Sumpah tersebut dalam pasal 1 diatas,

dibebankan kepada fihak-fihak yang meminta/memerintahkan

pengambilan penyumpahan itu atau kepada fihak-fihak yang mempunyai

kepentingan atas pengambilan penyumpahan itu.

Pasal 3.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini mulai berlaku pada

saat diundangkannya.

(3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

3

-Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini

dengan menempatkan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta.

pada tanggal 13 Juli 1960.

Presiden Republik Indonesia.

SOEKARNO.

Diundangkan di Jakarta,

pada tanggal 13 Juli 1960.

Menteri Kehakiman,

SAHARDJO.

(4)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

No. 27 TAHUN 1960

tentang

UANG HONORARIUM JURU SUMPAH.

Uang sumpah bagi Penghulu (Juru Sumpah) sebanyak Rp. 1,- (satu rupiah) untuk

tiap kali penyumpahan dan sebanyak-banyaknya Rp. 3,- (tiga rupiah) untuk setiap harinya

sebagaimana maksud pasal 1 Staastsblad 1975 No. 39 dan pasal 10 Staatsblad 1884 No.

143, pada masa sekarang memang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan/keadaan.

Faktor-faktor politis serta banyak lagi faktor-faktor lainnya yang diperuntukkan

sebagai landasan bagi ketentuan-ketentuan pada Staatsblad-staatsblad tersebut telah

berubah. Umpamanya saja taraf penghidupan pada waktu itu sudah jauh berbeda dengan

keadaan pada masa sekarang ini. Juga nilai rupiah Belanda (gulden flourin) pada waktu

itu tidak sama dengan nilai rupiah pada masa sekarang.

Lain dari pada itu pekerjaan Juru Sumpah yang termasuk dan mempunyai

sangkut-paut dengan hukum-hukum acara pada sidang-sidang Pengadilan Negeri baik dalam

sidang-sidang yang beracara pidana maupun yang beracara perdata adalah amat banyak.

Lebih-lebih pada masa akhir-akhir ini terasa adanya gejala- gejala bahwa perkara-perkara

sedemikian itu makin besar.

Oleh karena itu untuk menyesuaikan dengan keadaan sosial/ ekonomi dan juga

untuk memberi kehormatan bagi karya-karya Juru Sumpah yang bersifat keagamaan,

patutlah uang Juru Sumpah dinaikkan. Untuk masa sekarang kiranya layak jika jumlah

yang tersebut dalam Peraturan yang dahulu yakni Rp. 1,- sampai dengan Rp. 3.- dinaikan

meniadi Rp. 10,- (sepuluh rupiah) untuk tiap kali penyumpahan dan sebanyak-banyaknya

Rp. 50,- (lima puluh rupiah) untuk tiap harinya.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Kepada dokter/dokter gigi/apoteker yang memiliki surat keterangan ijazah terdaftar yang dimaksudkan dalam pasal 4 dan surat izin menjalankan pekerjaan dokter/dokter

Analisis tersebut pada umumnya terdiri atas empat macam rasio yaitu rasio likuiditas (CR dan QR), rasio solvabilitas (DER), rasio aktivitas (TATO dan FATO), dan rasio

Adanya formularium rumah sakit, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan juga efektivitas pengelolaan persediaan obat mulai dari perencanaan, pengadaan, dan distribusi

akan dapat hasil yang baik, tanpa ada gangguan yang dapat mengakibatkan gagal panen. Tradisi-tradisi yang ada dalam masyarakat selalu berlangsung dengan baik dan diharapkan tidak

Kesimpulandari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang instrumen asesmen HOTS dalam pembelajaran fisika pada materi hukum newton kelas X SMA/MA

Di Kabupaten Pacitan sendiri upaya pencegahan tindak pidana korupsi dilaksanakan secara terpadu tentang penegakkan hukum oleh Aparat Penegak Hukum dan Aparat Internal Pengawas

maka siswa akan termotivasi untuk belajar dengan baik. Namun kenyataan menunjukkan, seringkali sifat kepribadian guru dalam proses pembelajaran kurang membangun motivasi

Hasil analisis uji-t menunjukkan rata-rata hasil observasi aktivitas kegiatan belajar siswa pada model pembelajaran STAD (Student Team-Achievement Divisions)