• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Lengan Robot Tanpa Kabel Berbasis Mikrokontroller At 89s52

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Lengan Robot Tanpa Kabel Berbasis Mikrokontroller At 89s52"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lengan robot

Lengan Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas –

tugas fisik yang berat, sehingga sangat menbantu pekerjaan manusia dalam

melakukan hal – hal yang sangat berat untuk dikerjakan, dan sangat menghemat

waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang berat. Bukan hanya itu Robot juga

dapat bekerja pada daerah – daerah yang berbahaya yang tidak diperbolehkan

manusia untuk memasuki daerah tersebut.

2.2 Klasifikasi Umum Robot

Klasifikasi robot belum ada yang baku, tetapi berdasarkan beberapa

sumber refrensi, robot dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaan aktuator,

berdasarkan kebutuhan akan operator robot, dan berdasarkan kegunaannya.

Penjelasan lebih detailnya sebagai berikut:

2.2.1 Klasifikasi Robot Berdasarkan Penggunaan Aktuator

Klasifikasi robot berdasarkan penggunaan aktuatornya yaitu manipulator dan

mobile robot. Penjelasan lebih detail tentang manipulator dan mobile robot sebagai berikut:

2.2.1.1 Manipulator

Pada robot industri, manipulator merupakan sebuah rangkaian benda kaku

(rigid bodies) terbuka yang terdiri atas sendi (joint) dan terhubung dengan lengan

(link) dimana setiap posisi sendi ditentukan dengan variabel tunggal sehingga

jumlah sendi sama dengan nilai derajat kebebasan (degree of freedom).

Manipulator yang sering dipakai sebagai robot industri pada dasarnya terdiri atas

struktur mekanik, penggerak (aktuator), sensor dan sistem kontrol. Dasar (base)

manipulator sering disebut kerangka dasar (base frame) dan ujung dari

manipulator biasanya dilengkapi dengan end efector yang salah satu jenisnya

(2)

Gambar 2.1.

Pada manipulator terdapat sendi (joint) yang merupakan tempat

sambungan lengan untuk melakukan putaran atau gerakan. Secara umum jenis

sendi yang digunakan pada manipulator adalah sendi putar (revolute joint). Sendi

putar sering digunakan sebagai pinggang (waist), bahu (shoulder) dan siku

(elbow), dan pergerakan sendi putar akan menghasilkan satu derajat kebebasan.

Gambar 2.1 Manipulator robot

Bagian dasar manipulator bisa kaku terpasang pada lantai area kerja

ataupun terpasang pada rel. Rel berfungsi sebagai path atau alur sehingga

memungkinkan robot untuk bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya dalam satu

area kerja. Bagian tambahan merupakan perluasan dari bagian dasar, bisa disebut

juga lengan atau arm. Bagian ujungnya terpasang pada end efektor yang berfungsi

untuk mengambil atau mencekam material. Manipulator digerakkan oleh aktuator

atau disebut sistem drive yang menyebabkan gerakan yang bervariasi dari

(3)

2.2.1.2 Mobile robot

Mobile robot merupakan sebuah robot yang dapat bergerak dengan leluasa karena memiliki alat gerak untuk berpindah posisi. Secara umum dan mendasar

sebuah mobile robot dibedakan oleh locomotion system atau sistem penggerak.

Locomotion merupakan gerakan melintasi permukaan datar. Semua ini disesuaikan dengan medan yang akan dilalui dan juga oleh tugas yang diberikan

kepada robot. Berikut adalah klasifikasi robot menurut jenis locomotion.

a. Robot Beroda (wheeled car)

Robot yang seringkali dijumpai adalah robot yang bergerak dengan

menggunakan roda. Roda merupakan teknik tertua, paling mudah, dan paling

efisien untuk menggerakkan robot melintasi permukaan datar. Roda seringkali

dipilih, karena memberikan traction yang bagus, mudah diperoleh dan dipakai,

dan juga mudah untuk memasangnya pada robot. Traction merupakan variabel

dari material roda dan permukaan yang dilintasi oleh roda. Material roda yang

lebih lembut memiliki koefisien traction yang besar, dan koefisien traction yang

besar ini member gesekan (friction) yang besar pula, dan memperbesar daya yang

dibutuhkan untuk menggerakkan motor. Jumlah roda yang digunakan pada robot

beragam, dan dipilih sesuai selera si pembuat robot. Robot dapat dibangun dengan

menggunakan berbagai macam roda, misalnya beroda dua, beroda empat, beroda

enam, atau beroda caterpillar (tank-treaded) yang dapat dilihat pada Gambar 2.2

(a) (b)

(4)

2.3. Klasifikasi Robot Berdasarkan Kebutuhan Akan Operator Robot

Klasifikasi robot berdasaarkan kebutuhan akan operator robot ada tiga

jenis yaitu Autonomous robot, teleoperetad robot dan semi autonomous.

Penjelasan tentang masing-masing jenis robot tersebut sebagai berikut.

2.3.1 Autonomous Robot

Robot Autonomous adalah robot yang dapat melakukan tugas-tugas yang

diinginkan dalam lingkungan yang tidak terstruktur tanpa bimbingan manusia

terus menerus berdasarkan logika-logika yang diberikan manusia kepada robot.

Banyak jenis robot memiliki beberapa tingkat otonomi. Tingkatan otonomi sangat

diinginkan dalam bidang-bidang seperti eksplorasi ruang angkasa, membersihkan

lantai, memotong rumput, dan pengolahan air limbah. Salah satu contoh

autonomous robot dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Autonomous robot

2.3.2 Teleoperetad Robot

Robot ini dalam pengoperasian mesinnya dikendalikan dari kejauhan. Hal

ini mirip dalam arti untuk frase "remote control", dikendalikan oleh operator

(manusia) dengan menggunakan remote control. Pada Gambar 2.4 terlihat

(5)

Gambar 2.4 caterpillar robot dan remote control

2.4 Klasifikasi Robot Berdasarkan Kegunaan

Klasifikasi robot berdasarkan kegunaan yaitu robot industry (industrial

robot) Penjelasan jenis robot industry.

2.4.1 Robot Industri (Industrial Robot)

Robot industri merupakan robot yang digunakan di dunia industri. Robot

industri ini digunakan untuk otomatisasi proses produksi, misalnya untuk proses

pengelasan (welding), perakitan dan pengepakan sesuatu barang. Pada Gambar 2.5

adalah robot industri yang digunakan dalam proses pengelasan.

(6)

2.5 Struktur Umum Robot

Secara umum struktur robot memiliki badan (body), lengan (arm),

pergelangan (wrist), ujung (end effector), penggerak (actuator), sensor,

pengendali (controller) dan catu daya (power supply). Penjelasan lebih detail

tentang struktur umum robot sebagai berikut.

2.5.1 Lengan (arm)

Lengan robot merupakan komponen robot yang memiliki fungsi untuk

melakukan pergerakan robot. Gambar 2.6 adalah lengan robot (arm robot) dan

lengan pada humanoid robot.

Gambar 2.6 Lengan robot

2.5.2 Pergelangan (wrist)

Pergelangan pada robot berfungsi untuk menghubungkan lengan robot

dengan end effector. Gambar 2.7 menunjukan pergelangan (wirst) pada arm robot.

(7)

2.5.3 Ujung (end effector)

End effector berfungsi sebagai bagian terakhir yang menghubungkan antara manipulator dengan objek yang akan dijadikan kerja dari robot. End

effector jika disamakan dengan manusia seperti jari-jari tangan yang dapat digerakkan untuk memindah atau mengangkat material ataupun peralatan yang

dapat digunakan untuk mengelas, mengecat, menempa, mengisi botol dan

lain-lain sesuai dengan kebutuhan. Bentuk efektor banyak memiliki banyak jenis, salah

satunya adalah gripper. Gambar 2.8 menunjukan end effector pada arm robot dan

humanoid robot.

Gambar 2.8 End effector arm robot

2.6 Motor Penggerak 2.6.1 Pengertian Motor

Motor adalah sebuah motor elektris bertenaga AC (Alternating Current) atau DC

(Direct Current), yang berperan sebagai bagian pelaksana dari perintah-perintah

yang diberikan oleh otak robot. Adapun motor untuk penggerak pada robot

digunakan motor Servo dan motor DC (Direct Current), dengan penjelasan

sebagai berikut; motor DC untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi

dan motor servo untuk gerakan-gerakan berupa gerakan sudut. Pada Gambar 2.9

(8)

(a) (b)

Gambar 2.9 (a) motor DC, (b) motor servo

Dalam mengendalikan motor-motor tersebut, otak robot tidak dapat

langsung mengakses motor, kecuali motor servo yang sudah memiliki antarmuka.

Namun demikian, dengan menggunakan antarmuka servo controller, maka proses

pengendalian motor servo akan lebih mudah dilakukan.

2.6.1.1Motor DC

Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus

searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Motor

arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung. Dalam

perancangan ini motor DC berfungsi sebagai penggerak roda dengan arah putaran

sesuai dengan arah jarum jam dan juga berlawanan arah jarum jam sesuai dari

masukan driver motor DC yang telah di kendalikan oleh mikrokontroler. Pada

Gambar 2.10 menunjukkan bentuk dari motor DC yang di gunakan dalam

perancangan ini.

(9)

2.6.1.2 Motor Servo (Servomotor)

Servomotor adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di

dalam servomotor. Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear,

potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan

batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur

berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor.

Tampak pada gambar dengan pulsa 1,5 ms pada periode selebar 2 ms maka sudut

dari sumbu motor akan berada pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa OFF maka

akan semakin besar gerakan sumbu ke arah jarum jam dan semakin kecil pulsa

OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah yang berlawanan dengan

jarum jam.

Servomotor biasanya hanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan tidak kontinyu seperti motor DC maupun motor stepper. Walau demikian, untuk

beberapa keperluan tertentu, Servomotor dapat dimodifikasi agar bergerak

kontinyu. Pada robot, motor ini sering digunakan untuk bagian kaki, lengan atau

bagian-bagian lain yang mempunyai gerakan terbatas. Servomotor adalah motor

yang mampu bekerja dua arah, yaitu searah jarum jam cloackwise (CW) dan

berlawanan arah jarum jam countercloackwise (CCW) dimana arah dan sudut

pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan

duty cycle sinyal PWM (Pulse Width Modulation) pada bagian pin kontrolnya. Servomotor merupakan sebuah motor DC yang memiliki rangkaian kontrol elektronik dan internal gear untuk mengendalikan pergerakan dan sudut

angularnya. Sistem mekanik pada servomotor, seperti yang ditunjukan pada

Gambar 2.11 memiliki :

a. 3 jalur kabel : power, ground, dan control

b. Sinyal kontrol mengendalikan posisi

c. Operasional dari servomotor dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ±

20 ms, dimana lebar pulsa antara 0,5 ms dan 2 ms menyatakan akhir

dari range sudut maksimum.

d. Konstruksi didalamnya meliputi internal gear, potensiometer, dan

(10)

Gambar 2.11 Sistem mekanik servomotor

Jenis-jenis servomotor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Servo motor Standar 180°

Servomotor jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut

dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.

b. Servo motor Continuous

Servomotor jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu). Adapun Prinsip

kerja Motor Servo ialah sebagai berikut:

Servo motor dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa

(Pulse Wide Modulation /PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol

yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros servo motor.

Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros

servo motor ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros servo

(11)

Gambar 2.12 Timing Diagram Pengendalian Servo Motor

Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros servo motor akan

bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada

posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan

eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka servo

motor akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang

dimilikinya (rating torsi servo). Namun servo motor tidak akan mempertahankan

posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms

untuk menginstruksikan agar posisi poros servo motor tetap bertahan pada

posisinya.

2.7 Encoder HT12E

HT12E adalah hardware yang memiliki fungsi sebagai encoder. IC HT12E

disini digunakan sebagai encoder yang terhubung dengan transmitter TLP433

yang berfungsi untuk mengubah addres dan data paralel ke data serial. IC HT12E

memiliki 8-address dan 4-address/data input. Data input yang berupa 4 buah data

biner yang akan dikodekan menjadi data serial sehingga data dapat ditransmisikan oleh transmitter TLP433. Pada Gambar 2.13 menunjukan kofigurasi pin pada

(12)

Gambar 2.13 Konfigurasi Pin Pada HT12E

2.8 Decoder HT12D

HT12D adalah hardware yang memiliki fungsi sebagai decoder. IC

HT12D disini digunakan sebagai decoder yang terhubung dengan reccieverd RLP

433 yang berfungsi untuk mengubah addres dan data serial ke data paralel. Data

yang di terima oleh RLP433 yang secara serial akan dikodekan menjadi bentuk

biner 4-bit output. Pada Gambar 2.14 adalah menunjukan kofigurasi pin pada

IC HT12D.

(13)

2.9 Modul Driver Motor DC

Rangkaian modul driver motor DC adalah rangkaian yang berfungsi untuk

mengendali motor DC yang menghasilkan keluaran putaran motor yang dapat

berputar searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam. Dalam modul ini

digunakan IC L298 yang berisi dua rangkaian H-Bridge. Gambar 2.15

menunjukkan bentuk dari modul driver motor DC.

Gambar 2.15 Modul Driver Motor DC

2.10 Driver /Receiver RS-232 MAX-232

Agar dapat komputer PC berkomunikasi dengan peralatan digital eksternal

berlevel TTL/CMOS melalui saluran RS-232 maka diperlukan rangkaian pengubah level

RS-232 ke level TTL/CMOS dan sebaliknya. Salah satu komponen yang berfungsi untuk

mengubah Level TTL ke RS-232 atau sebaliknya adalah IC MAX-232. IC MAX232

adalah sebuah chip dual Driver/Receiver standrad EIA-232 bersama kapasitor

charge/pump yang mengubah level TTL/CMOS ke level RS-232 dan sebaliknya.

Susunan pin chip MAX 232 ditunjukkan pada gambar 2.16.a dan diagram blok serta

(14)

Gambar 2.16 Susunan penyemat dan diagram blok chip MAX-232.

RS-232 adalah standard komunikasi serial antar periperal-periperal, biasa

juga disebut dengan jalur I/O ( input / output ),dalam sistem ini RS232 berfungsi

untuk mengirim data hasil pengukuran ke PC.

Karakteristik RS 232 adalah sebagai berikut:

1. Sebuah ‘spasi’ (logika 0) antara tegangan +3 s/d +25 volt.

2. Sebuah ‘tanda’ (logika 1) antara tegangan -3 s/d -25 volt.

3. Daerah tegangan antara +3 s/d -3 volt tidak didefenisikan.

4. Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt (dengan

acuan ground).

Daerah tegangan antara -3 volt sampai + 3 volt tidak memiliki level logika

yang pasati sehingga harus dihindari. Sama halnya dengan level lebih dari negatif

-25 dan + 25 juga tidak memiliki level logika. RS232 memiliki dua charge–pump

internal yang berfungsi untuk mengkonversi tegangan +5V menjadi ±10V (tanpa

(15)

2.11 Port Komunikasi Serial

Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data. Berikut tampil

port serial DB9 yang umum digunakan sebagai port serial.

Gambar 2.17 Port DB9 jantan

Gambar 2.18 Port DB9 betina

Gambar 2.19 susunan PIN konektor DB9

Tabel 2.1 Fungsi Susunan Konektor DB9

Pin Nama Signal Fungsi

1 DCD Data Carrier Detect, sinyal yang menyatakan bahwa modem telah menerima sinyal carrier valid dari

(16)

2 RXD Sinyal data dari modem ke PC (Penerimaan). yang menyatkan bahwa modem siap mengirim atau

menerima data.

7 RTS Request To Send, sinyal kendali dari PC yang menandakan bahwa PC siap menerima data

8 CTS Clear To Send, sinyal kendali dari modem yang menandakan bahwa modem siap menerima data.

9 RI Ring Indicator, sinyal kendali ke PC, tanda bahwa saluran telepon berdering.

2.12 Mikrocontroller AT89S52

Penggunaan IC AT89S52 memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan,

antara lain kemudahan dalam pemrograman dan hemat dari segi biaya. IC AT

89S52 memiliki program internal yang mudah untuk dihapus dan diprogram

kembali secara berulang – ulang. Pada suatu alat yang menggunakan IC AT

89S52 berfungsi sebagai sentral control dari segala aktivitas alat tersebut. Mulai

dari timer untuk mengontrol lamanya bekerja.

(17)

Tabel 2.2 Kapasitas Memori Mikrokontroler seri AT89XX

Type RAM Flash Memory EEPROM AT89C51/AT89S51 8 X 128 byte 4 Kbyte Tidak

AT89C52/AT89S52 8 X 256 byte 8 Kbyte Tidak

AT89C55 8 X 256 byte 20 Kbyte Tidak

AT89S53 8 X 256 byte 12 Kbyte Tidak

AT89S8252 8 X 256byte 8 Kbyte 2Kbyte

Mikrokontroler AT89S52 memiliki fasilitas-fasilitas pendukung yang

membuatnya menjadi mikrokontroler yang sangat banyak digunakan dalam

berbagai aplikasi. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh mikrokontroler AT89S52

adalah:

1. Sesuai dengan produk-produk MCS-51.

2. Terdapat memori flash yang terintegrasi dalam sistem. Dapat ditulis ulang

hingga 1000 kali

3. Beroperasi pada frekuensi 0 sampai 24MHz.

4. Tiga tingkat kunci memori program.

5. Memiliki 256 x 8 bit RAM internal.

6. Terdapat 32 jalur masukan/keluaran terprogram.

7. Tiga pewaktu atau pencacah 6-bit

Gambar

Gambar 2.1 Manipulator robot
Gambar 2.3 Autonomous robot
Gambar 2.4 caterpillar robot dan remote control
Gambar 2.6 Lengan robot
+7

Referensi

Dokumen terkait

surat keterangan bahwa pernyataan berhenti dari jabatan telah diterima dan pemberhentianya sedang dalam proses yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang paling lambat 1

Jika Tertanggung menderita kerugian finansial karena kehilangan fisik Kartu Kredit Mandiri yang disebabkan oleh pencurian dan Kartu Kredit Mandiri Tertanggung

Writeln(‘Menu Pilihan : ‘);.. Tampil semua bil ganjil dan genap sekaligus dari 10 kali input data’); Writeln(‘2. Tampil bil yang terbesar dan terkecil sekaligus dari 10 kali

Seseorang yang berbuat baik kepada orangtuanya maka dia akan mendapatkan balasan yang sangat besar dari Allah Subhanahu wa Ta‟ala bukan hanya di akhirat kelak, namun juga

Dengan menggunakan bahasa pemrograman ini, dapat dibuat sebuah aplikasi pemrograman penyelesaian perhitungan matriks yang meliputi penjumlahan matriks, pengurangan matriks,

terbanyak yang sama lebih dari 1 (satu) calon pada desa dengan TPS lebih dari 1 (satu), calon terpilih ditetapkan berdasarkan suara terbanyak pada TPS dengan jumlah pemilih

Pada penelitian ini, didapatkan bahwa ada pengaruh antara penerapan metode mind mapping dan gaya belajar terhadap pemahaman konsep matematika siswa materi

Sejak zaman Meiji, koinobori berwarna merah yang disebut higoi mulai dikibarkan untuk menemani koinobori berwarna hitam.Tradisi pengibaran koinobori berwarna biru dimulai sejak