BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori hierarki
kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar
yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri.
Pada hakikatnya setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar yang sama,
kebutuhan dasar tersebut bersifat manusiawi dan menjadi syarat untuk
keberlangsungan hidup manusia, siapapun orangnya pasti memerlukan
pemenuhan kebutuhan dasar bahkan dalam keadaan sakitpun kebutuhan dasar
harus terpenuhi, pasien dengan kondisi gangguan jiwa terutama perawatan diri
umumnya terjadi gangguan dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya terutama
kebutuhan fisiologis karena kebutuhan fisiologis mempengaruhi kebutuhan
dasar lainnya (Asmadi, 2008).
Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan
perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor diantaranya: budaya, nilai sosial
pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap diri sendiri, serta persepsi
terhadap perawatan diri (Hidayat, 2009). Perawatan diri adalah suatu keadaan
seseorang yang mengalami gangguan kemampuan untuk melakukaan aktivitas
perawatan diri seperti mandi, berganti pakaian, makan, dan
toileting.Perawatan diri mandi adalah suatu hambatan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/hygiene, perawatan diri berpakaian/berhias adalah
suatu hambatan kemampuan untuk memenuhi aktivitas berpakaian lengkap
dan berhias diri (Herdman, 2012).
Salah satu bentuk gangguan jiwa yang memiliki tingkat keparahan
yang tinggi adalah skizofrenia, hingga saat ini penanganannya belum
memuaskan.Skizofrenia merupakan suatu penyakit otak persisten dan serius
yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan
dalam memproses informasi, hubungan interpersonal, serta memecahkan
masalah (Stuart, 2006).Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi
otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan
perilaku yang aneh dan terganggu (Videbeck, 2008).
Menurut World Health Organisation WHO (2010), tanda dan gejala skizofrenia yaitu: berkhayal, halusinasi, gangguan pikiran, sulit mengekspresikan emosi, menarik diri dari lingkungan sosial, kehilangan
motivasi, tidak minat melakukan kegiatan sehari-hari, dan mengabaikan
kebersihan pribadi.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan
bahwa prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan
gejala-gejala depresi dan kecemasan adalah sebesar 6% untuk usia 15 tahun
ke atas atau sekitar 14 juta orang. Sedangkan, prevalensi gangguan jiwa berat
seperti skizofrenia adalah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 orang.
Berdasarkan jumlah tersebut, ternyata 14,3% diantaranya atau sekitar 57.000
orang pernah atau sedang dipasung.
Berdasarkan data rekam medik Rumah Sakit Jiwa Prof. Muhammad
Ildrem didapat data mulai bulan Januari sampai Desember tahun 2015, pasien
dengan perilaku kekerasan 286 orang (5,82%) pasien dengan harga diri rendah
213 orang (4,33%) pasien dengan masalah halusinasi 3432 orang 69,9%,
pasien dengan masalah isolasi sosial 327 orang (6,65%) pasien dengan waham
95 orang (1,94%) pasien dengan masalah defisit perawatan diri 528 orang
(10,75%) pasien dengan masalah fisik 30 orang (0,61%).
Pengambilan kasus Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dilaksanakan di
ruangan Bukit Barisan selama 6 hari, dimulai dari tanggal 23-28 Mei 2016.
Berdasarkan laporan periode Rumah Sakit Jiwa Prof. Muhammad Ildrem
Provinsi Sumatera Utara didapatkan data dari bulan Mei 2016 tercatat jumlah
pasien rawat di ruang Bukit Barisan didapatkan dengan gangguan defisit
perawatan diri dengan jumlah 29 dari 38 pasien yang masuk di ruang Bukit
Barisan (Dokumentasi RSJ Provinsi Sumatera Utara, 2016).
B. Tujuan 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan
Asuhan Keperawatan pada klien dengan Masalah Perawatan Diri di Rumah
Sakit prof. Muhammad Ildrem Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Tn. J dengan masalah kebutuhan
dasar perawat diri.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. J dengan masalah
kebutuhan dasar perawatan diri.
c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn. J dengan
masalah kebutuhan dasar perawatan diri.
d. Mampu melakukan implementasi pada Tn. J dengan masalah kebutuhan
dasar perawatan diri.
e. Mampu melakukan evaluasi pada Tn. J dengan masalah kebutuhan dasar
perawatan diri.
C. Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan
manfaat:
a. Bagi Klien
Meningkatkan pengetahuan klien tentang perawatan diri untuk
melampiaskan bagaimana cara merawat diri dengan baik seperti mandi,
berpakaian, dan toileting.
b. Bagi Rumah Sakit
Masukan dan informasi bagi pelayanan keperawatan Rumah Sakit Jiwa
dalam mengambil kebijakan asuhan keperawatan, khususnya pada klien
yang mengalami gangguan perawatan diri.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Meningkatkan kemampuan dan kualitas pendidikan mahasiswa dalam
melakukan penulisan karya tulis ilmiah, dan mampu memenuhi standar
kompetensi khususnya mahasiswa DIII Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
d. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan tentang intervensi terhadap kebutuhan
perawatan diri serta meningkatkan keterampilan dan wawasan bagi
penulis.