FORMULASI KONSENTRAT INSTAN DARI CAMPURAN
SARI LIDAH BUAYA, WORTEL DAN MARKISA
NINA PRONlKA
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2006
FORMULASI KONSENTRAT INSTAN DARI CAMPURAN
SARI LIDAH DUAYA, WORTEL DAN MARKISA
SKRIPSI
Oleh
NINA PRONIKA
02030S024ffEKNOLOGI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTASPERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2006
FORMULASI KONSENTRAT INSTAN DAR! CAMPURAN
SARI LIDAH BUAYA, WORTEL DAN MARKISA
SKRIPSI
Oleh
NINA PRONIKA
020305024ffEKNOLOGI PERTANIAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2006
Judul Skripsi
Nama
Nim
Departemen
Program Studi
Formulasi Konsentrat Instan dari Campuran Sari
Lidah Buaya, Wortel dan Markisa
Nina Pronika
020305024
: Teknologi Pertanian
Teknologi Hasil Pertanian
Disetujui Oleh,
Komisi Pembimbing
Ir. Sentosa Ginting, MP.
Ketua
Mengetahui,
Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si.
Anggota
.. ·1.... SaIDul Bahri Daulay, M.Si.
/ Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
ABSTRACT
FORMULATION OF INSTANT CONCENTRATE FROM MIXTURE
COMPOSITION OF ALOE, CARROT AND MARQUISA JUICE
A research had been done to fmd the effect of different mixture composition of
aloe, carrot and marquisa and the kinds of stabilizer on the quality of instant concentrate
thus produced. The research had been performed using factorial completely randomized
design (CRD) with two factors, i.e. mixture composition of aloe, carrot and marquisa (S) :
50 : 25 : 25; 50 : 20 : 30; 50 : 15 : 35; 50 : 10 : 40 and the kinds of stabilizer (P): pectin,
arabic gum, xanthan
gum and CMC. Parameters analysed were vitamin C content, total
acid, total soluble solid (TSS), moisture content, fiber content and organoleptic value
(colour, aroma and taste). The result showed that the mixture composition of
aloe, carrot
and marquisa had highly significant effect on the vitamin C content, total acid, TSS,
moisture content and fiber content, had significant effect on the taste value but no
significant effect on colour and aroma value.
The kinds of
stabilizer had highly
significant effect on the vitamin C content, total acid, TSS, moisture content and fiber
content but no significant effect on all organoleptic value (colour, aroma and taste). The
interaction of mixture composition of aloe, carrot and marquisa with the kinds of
stabilizer had significant effect on the vitamin C content, total acid and moisture content
but no significant effect on TSS and all organoleptic value (colour, aroma and taste). The
result showed that mixture compotition of aloe, carrot and marquisa of 50 : 25 : 25 with
pectin stabilizer gave the best quality of the concentrate instant.
Nina Pronika
Januari
2007
Date
Key Words:
Instant Concentrate, Mixture Composition of Aloe, Carrot and
Marquisa, The Kinds of Stabilizer, Vitamin C Content, Total Acid,
Total
Soluble
Solid, Moisture
Content,
Fiber
Content
and
Organoleptic
v 。ャ オオi
ABSTRAK
FORMULASI KONSENTRAT INSTAN DARI CAMPURAN SARI LIDAH
BUAYA, WORTEL DAN MARKlSA
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan
sari
lidah
buaya, wortel
dan
markisa serta jenis penstabil terhadap mutu konsentrat instan yang
dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan
dua faktor, yaitu perbandingan sari Iidah buaya, wortel dan markisa (50: 25: 25; 50 : 20 :
30; 50 : 15 : 35; 50 : 10 : 40)
dan
jenis penstabil (pektin, gum arab,
gum
xantan
dan
CMC). Parameter yang dianalisa yaitu kadar vitamin C, total asam,
total soluble
solid(TSS), kadar
air,
kadar serat kasar dan uji organoleptik (warna, aroma dan rasa).
Hasil penelitian menunjukkan perbandingan sari memberikan pengaruh berbeda sangat
nyata terhadap kadar vitamin C, total asam, TSS, kadar air,
dan
kadar serat kasar, berbeda
nyata terhadap nilai organoleptik rasa dan berbeda tidak nyata terhadap nilai organoleptik
warna dan nilai organoleptik aroma. Jenis penstabil memberikan
pengaruh
berbeda sangat
nyata terhadap kadar vitamin C, total asam, TSS, kadar air
dan
kadar serat kasar,
dan
berbeda tidak nyata terhadap nilai organoleptik warna, aroma dan rasa. Interaksi dari
perbandingan
sari
lidah buaya, wortel dan markisa serta jenis penstabil memberikan
pengaruh berbeda nyata terhadap kadar vitamin C, total asam, dan kadar air, dan berbeda
tidak nyata terhadap TSS dan nilai organoleptik wama, aroma
dan
rasa. Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa perbandingan
sari
50 : 25 : 25 dengan penstabil pektin
menghasilkan konsentrat instan dengan mutu terbaik.
Nina Pronika
JanDa" 2007
Tanggal
Kata Kund:
Konsentrat Iastan, Perbandingan Sari, Jenis Penstabil, Kadar
Vitamin C, Total Asam,
Total Soluble Solid, Kadar Air, Kadar
Serat Kasar dan Uji Organoleptik.
ii
RINGKASAN
Nina Pronika,
"Formulasi Konsentrat Instant dan
Campuran
Sari
Lidah Buaya, Wortel dan Markisa ", dibimbing oleh
Ir.
Sentosa Ginting, MP.
dan Dr.Ir. Elisa Julianti, M.8i.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan sari
lidah buaya, wortel dan markisa
dan jenis penstabil terhadap mutu konsentrat
instant yang dihasilkan. Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan dua ulangan, dimana faktor I
adalah perbandingan sari (8) dengan 4 tarafyaitu : 81
=
50: 25 : 25; 82
=
50: 20 :
30; 83
=
50 : 15 : 35; 84
=
50 : 10 : 40 dan faktor II yaitu jenis penstabil (P)
dengan
4
taraf yaitu: PI
=
pektin, P2
=
gum arab, P3
=
xanthan gum,
P4
=
CMC.
Pengamatan dan pengumpulan data meliputi : kadar vitamin C, total asam,
T88
(Total Soluble Solid) ,
kadar air, kadar serat kasar dan uji organoleptik
(warna, aroma, rasa).
Dari hasil analisis data secara statistik dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Kadar Vitamin C (mg/IOO
gr
bahan)
Perbandingan sari memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap
kadar vitamin C. Kadar vitamin C tertinggi diperoleh pada perlakuan 84 (50 : 10 :
40) sebesar 19,14 mg
dan terendah pada perlakuan 81 (50 : 25 : 25) sebesar 16,06
mg.
Jenis penstabil memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar
vitamin C. Kadar vitamin C tertinggi diperoleh pada perlakuan PI (pektin) sebesar
19,36 mg dan terendah pada perlakuan P3
(xanthan gum)
sebesar 16,06 mg.
iii
"
lV
Interaksi antara perbandingan sari dengan jenis penstabil memberikan
pengaruh berbeda nyata terhadap kadar vitamin C. Kadar vitamin C tertinggi
diperoleh pada perlakuan S4Pt (50 : 10 : 40; Pektin) sebesar 21,56 mg dan
terendah pada perlakuan SlP3 (50 : 25 : 25; xanthan gum) sebesar 13,64 mg.
2. Total Asam
(°/0)
Perbandingan sari memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap
total asam. Total asam tertinggi diperoleh pada perlakuan 84 (50: 10 : 40) sebesar
1,89 %
dan
terendah pada perlakuan 81 (50 : 25 : 25) sebesar 1,54 %.
Jenis penstabil memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap total
asam. Total asam tertinggi diperoleh pada perlakuan Pt (pektin) sebesar 1,84%
dan terendah pada perlakuan P3(xanthan gum) sebesar 1,60%.
Interaksi antara perbandingan sari dengan jenis penstabil memberikan
pengaruh berbeda nyata terhadap total asam. Total asam tertinggi diperoleh pada
perlakuan S4Pt (50 : 10 : 40; pektin) sebesar 1,97 % dan terendah pada perlakuan
StP3 (50 : 25 : 25; xanthan gum) sebesar 1,39 %.
3. TSS
('Brix)
Perbandingan sari memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap
TSS. T88 tertinggi diperoleh pada perlakuan 84 (50: 10: 40) sebesar 88,43 "Brix
dan terendah pada perlakuan 8t (50 : 25 : 25) sebesar 85,83 "Brix.
Jenis penstabil memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap TSS.
TSS tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 (xanthan gum) sebesar 87,75 "Brix dan
terendah pada perlakuan Pi (pektin) sebesar 86,65 "Brix.
,:
v
Interaksi antara perbandingan sari dengan jenis penstabil memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata terhadap TSS.
4. Kadar Air
(%)
Perbandingan sari memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap
kadar air. Kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan SI
(50 : 25 : 25)
sebesar
6,23
% dan terendah pada perlakuan S4
(50: 10: 40)
sebesar
5,87
%.
Jenis penstabil memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar
air. Kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan PI (pektin) sebesar
6,12
%
dan
terendah pada perlakuan P3
(xanthan gum) sebesar
5,96
%.
Interaksi antara perbandingan sari dengan jenis penstabil memberikan
pengaruh berbeda nyata terhadap kadar air. Kadar air tertinggi diperoleh pada
perlakuan SIP I
(50: 25 : 25;
pektin) sebesar
6,43
% dan terendah pada perlakuan
84
P3
(50 : 10: 40;
xanthan gum) sebesar
5,84
%.
5. Kadar Serat Kasar
(%)
Perbandingan sari memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap
kadar serat kasar. Kadar serat kasar tertinggi diperoleh pada perlakuan 8
1(50 : 25
: 25)
sebesar
7,50
% dan
terendah pada perlakuan
84
(50:
10 :
40)
sebesar
7,13
%.
Jenis penstabil memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar
serat kasar. Kadar serat kasar tertinggi diperoleh pada perlakuan P3
(xanthan gum)
sebesar
7,41% dan
terendah pada perlakuan PI (pektin) sebesar
1,24 %.
Interaksi antara perbandingan sari dengan jenis penstabil memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar serat kasar.
,.