PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA POKOK BAHASAN KUBUS
DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 41 MEDAN T.A 2012/2013
Oleh :
Dameria Inda Mayasari Butar Butar NIM 05311332
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Judul
Nama Maoasiswa
NIM
Program Studi Jurusan
Tanggal Lulus
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Inside-Outside Circle (IOC) Pada Pokok Bahasan Kobus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 41 Medan T.A 2012/2013
Dameria lnda Mayasari Butar Butar 05311332
Pendidikan Matematika Matematika
Menyetujui :
Mengetahui :
Jurusan Matematika
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kebaikan dan berkatNya yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN
BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 41 MEDAN T.A 2012/2013” dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Penyelesaian
skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Matematika di jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor
UNIMED, Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Prof.
Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika di FMIPA UNIMED, Drs.
Syafari, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika di FMIPA UNIMED,
dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Terimakasih kepada Drs. W.L. Sihombing, M.Pd selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang telah membantu penulis selama menyelesaikan
akademik di Jurusan Matematika FMIPA UNIMED.
Terimakasih kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd sebagai dosen
pembimbing skripsi yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi. Bapak
Drs. Yasifati Hia, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, dan Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd
selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran dan masukan mulai
dari penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Terimaksih kepada Bapak St. Drs. M. Hutagaol, M.Pd selaku Kepala
Sekolah SMP Negeri 41 Medan, Bapak Drs. Abdul Mahmud Tarigan sebagai guru
matematika di SMP Negeri 41 Medan, dan Staf Guru beserta Tata Usaha yang
Teristimewa penulis mengucapakan terimakasih kepada St. Kostan
Butar-Butar (Ayahanda) dan Purnama Sitorus (Ibunda) yang dengan sabar telah
membesarkan penulis dan tanpa pamrih mendukung penulis baik materi maupun
moril serta mendoakan penulis di dalam menyelesaikan pendidikan. Terimakasih
kepada adik-adik, Immas Juliana Butar-Butar, S.Si, Kiki Maria Butar-Butar,
Imanuel Butar-Butar, dan Anggiat Yafet Butar-Butar yang telah memberikan doa
dan motivasi kepada penulis di dalam menyelesikan studi.
Terimakasih kepada Ibu. Saida Butar-Butar yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi.
Terimakasih kepada teman-teman, Friska Gunawan Nainggolan,
Am.Keb, Asty Siahaan, S.Pd, kakak GSM JW.Mariot (kak Lasma, kak Rosi, kak
Tumiar, kak Vivian, kak Kristina, kak Citra, dan kak Sari), teman kost MP2
(Andra dan Natalius) dan teman-teman seperjuangan penulis yang namanya tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kesalahan di dalam
skripsi ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi menyempurnakan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
September 2012
Penulis,
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK INSIDE –
OUTSIDE CIRCLE PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK
DI KELAS VIII SMP NEGERI 41 MEDAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
DAMERIA IMB (NIM 05311332)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan aktivitas
belajar matematika siswa di kelas VIII SMP Negeri 41 Medan setelah diterapkan
pembelajaran Kooperatif Teknik Inside-Outside Circle dengan menggunakan
model diskusi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan one group
pretest-postest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP
Negeri 41 Medan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu
kelas, yang berjumlah 40 orang.
Prosedur penelitian yang pertama adalah memberikan pre-test pada kelas
sampel untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap materi yang diajarkan.
Kedua dengan memberikan pelajaran pada pokok bahasan kubus dan balok
dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif teknik Inside-Outside Circle. Ketiga
memberikan post-test untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi
yang diajarkan. Bentuk soal pre-test dan post-test yang diberikan adalah pilihan
berganda yang berjumlah 20 soal.
Hasil pengamatan observer terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh
persentase rata-rata aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran yaitu pada
pertemuan I sebesar 76,1% (baik), pada pertemuan II sebesar 80,75% (baik), pada
pertemuan III sebesar 77,7% (baik), dan pada pertemuan IV sebesar 82,1% (baik).
Sehingga rata-rata aktivitas belajar siswa dari pertemuan I s/d IV yakni 79,625%
(baik). Dengan demikian, penerapan pembelajaran Kooperatif teknik
Inside-Outside Circle dari awal hingga akhir aktivitas belajar siswa dikatakan baik.
Dalam hal ketuntasan belajar, secara klasikal dari 40 siswa diperoleh 38
siswa yang tuntas belajar (95%) dan 2 siswa (5%) yang tidak tuntas belajar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kelas tersebut telah tuntas belajar pada
pokok bahasan kubus dan balok.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
7
1.3 Pembatasan Masalah
7
1.4 Perumusan Masalah
7
1.5 Tujuan Penelitian
8
1.6 Manfaat Penelitian
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
10
2.1 Kerangka Teoritis
10
2.1.1 Pengertian Belajar
10
2.1.2 Pembelajaran Matematika
11
2.2 Hasil Belajar
13
2.3 Aktivitas Belajar
15
2.5 Teknik Pemeblajaran Inside-Outside Circle (IOC)
23
2.6 Penelitian yang Relevan
25
2.7 Kajian Materi
28
2.8 Kerangka Konseptual
38
2.9 Hipotesis Penelitian
39
BAB III METODE PENELITIAN
40
3.1 Lokasi Penelitian
40
3.2 Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian
40
3.2.1 Populasi Penelitian
40
3.2.2 Sampel Penelitian
40
3.3 Jenis Penelitian
40
3.4 Variabel Penelitian
40
3.4.1 Variabel Bebas
40
3.4.2 Variabel Terikat
41
3.5 Defenisi Operasional
41
3.6 Desain Penelitian
41
3.7 Alat dan Teknik Pengumpul Data
42
3.7.1 Tes Hasil Belajar
42
3.7.2 Lembar Observasi
43
3.7.3 Lembar Wawancara
44
3.8 Prosedur Penelitian
44
3.9 Teknik Analisis Data
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
56
4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian
56
4.1.2 Ketuntasan Belajar Siswa
58
4.2 Aktivitas Siswa
59
4.3 Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar Siswa
61
4.3.1 Deskripsi Skor Pre-Test
61
4.3.2 Deskripsi Skor Post-Test
62
4.4 Uji Normalitas
62
4.5 Uji Homogenitas
63
4.6 Uji Hipotesis
63
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
64
4.8 Temuan Penelitian
65
4.9 Diskusi Hasil Penelitian
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
68
5.1 Kesimpulan
68
5.2 Saran
68
DAFTAR GAMBAR
...
Halaman
Gambar 1. Teknik Inside-Outside Circle (IOC)
24
Gambar 1a. Kubus
28
Gambar 1b. Diagonal sisi Kubus
29
Gambar 1c. Cara membuat jaring-jaring Kubus
31
Gambar1d. Jaring Kubus ABCD
32
Gambar 1e. Macam-macam jaring-jaring Kubus
32
Gambar 1f. Luas sisi Kubus
33
Gambar 2a. Balok
34
Gambar
2b. Cara membuat jaring-jaring
Balok3
6Gambar
2c. Macam-macam jaring-jaring
Balok 37Gambar 2d. Luas selubung Balok
37
Gambar 2e. Volume Balok
38
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2. Langkah–Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
21
Tabel 3.4 Pedoman skala lima normal
47
Tabel 4.1a. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pre-Test
56
Tabel. 4.1b. Ringkasan Penguasaan Siswa (Pre-Test)
56
Tabel 4.1c. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Post-Test
57
Tabel. 4.1d. Ringkasan Penguasaan Siswa (Post-Test)
58
Tabel 4.1e. Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa (Pre-Test)
59
Tabel 4.1f. Deskripsi Ketuntasan belajar Siswa (Post-Test)
59
Tabel 4.2a. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan I S/D IV
61
Tabel 4.2b. Ringkasan Nilai Hasil pengamatan/ Observasi
61
Tabel 4.3a. Data Hasil Pre-Test
62
Tabel 4.3b. Data Hasil Post-Test
62
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test
63
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
38
Lampiran 2 Tes Kemampuan Awal (pre Test) Siswa
54
Lampiran 3 Lembar Aktivitas Siswa
58
Lampiran 4 Kisi-kisi Post Tes
62
Lampiran 5 Soal Post Tes
68
Lampiran 6 Lembar Jawaban Aktivitas Siswa
72
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lebih lanjut matamatika dapat memberi bekal kepada siswa untuk menerapkan matematika dalam berbagai keperluan. Akan tetapi persepsi negatif. siswa terhadp matematika tidak dapat diacuhkan begitu saja. Sifat abstrak dari objek matematika menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep- konsep matematika. Akibatnya prestasi matematika siswa secara umum belum menggembirakan. Seperti yang dikemukakan oleh Cookroft (2003:253) bahwa:
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan dalam segala kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran ruangan; (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”.
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa umumnya siswa mengerti dengan penjelasan serta contoh soal yang diberikan guru, namun ketika kembali ke rumah dan ingin menyelesaikan soal-soal yang sedikit berbeda dengan contoh sebelumnya, siswa kembali bingung bahkan lupa dengan dengan penjelasan gurunya. Siswa kurang tertarik mempelajari suatu materi jika pendekatan, strategi, teknik atau teori yang digunakan oleh guru kurang menarik. Apa yang dialami siswa ini menunjukkan bahwa siswa belum mempunyai pengetahuan konseptual. Selain itu pendekatan pembelajaran matematika yang digunakan oleh guru kurang variatif.
2
dapat menarik perhatian dan minat belajar siswa. Guru masih mengandalkan pendekatan pembelajaran konvensional dengan metode ceramah sebagai metode utama.Rendahnya nilai matematika siswa juga dipengaruhi oleh kurangnya minat belajar siswa. Sebagian siswa masih menganggap bahwa matematika itu pelajaran yang menakutkan. Apabila jika gurunya tidak mendukung mereka untuk belajar. Yang biasa mereka lakukan hanya menyelesaikaan soal dengan mengikuti contoh yang ada. (www.duniaguru.com).
Hal ini juga dikarenakan siswa kurang berminat dan kurang termotivasi dalam belajar matematika, mereka menganggap matematika itu sulit. Hal ini sesuai dengan pendapat abdurrahman (1999:52) yang menyatakan “ dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika merupakan bidang studi yang diajarkan disekolah oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih- lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar ”.hal senada juga diungkapkan oleh WL. Sihombing (1999:10) menyatakan bahwa “ Salah satu penyebab rendahnya matematika adalah kesulitan belajar siswa dalam mempelajari matematika”.
Rendahnya hasil belajar matematika bukan hanya disebabkan karena matematika itu sulit, melainkan disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi siswa itu sendiri, guru, metode pembelajaran, maupun lingkungan belajar yang berhubungan satu sama lain. Faktor dari siswa itu sendiri adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Selain itu faktor lain yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa itu adalah guru, seperti yang dikemukakan oleh Arcnawa (dalam
www.komunikasimatematika.com) :
3
sehingga kurang terjadi komunikasi antar siswa maupun siswa dengan guru ”
Seperti yang dikemukakan oleh Dian Armanto (2001:1) bahwa: “Praktek pembelajaran matematika disekolah telah terkontaminasi dengan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan dasar matematika dimana guru mengajarkan matematika secara mekanistik hafalan. Siswa yang dihasilkan tidak memahami konsep matematika dan tidak mampu menggunakanya dalam menyelesaikan soal”.
Oleh karena itu perlu dikembangkan dan diterapkan suatu pembelajaran matematika yang tidak hanya menstransfer pengetahuan guru kepada siswa. Pembelajaran ini hendaknya juga mengaitkan pengalaman kehidupan nyata siswa dengan materi dan konsep matematika.
Slameto (2003:65) menyatakan “ agar siswa dapat belajar dengan baik maka metode mengajar harus sesuai , tepat, efisien dan seefektif mungkin” namun pada kenyataannya, masih banyak guru yang menggunakan metode mengajar yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan guru. Guru sangat bergantung dengan metode yang biasa digunakan yang dianggap benar dan efektif serta enggan mengubah metode tersebut”.
Beberapa hal diatas merupakan sedikit masalah dari banyak masalah yang harus diperbaiki agar seorang guru dapat menciptakan siswa- siswi yang memiliki kecerdasan. Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses atau gagalnya peserta didik belajar disekolah. Peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan rendah atau dibawah normal sukar diharapkan berprestasi tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis akan sukses belajar disekolah.
4
Selain faktor-faktor tersebut dalam beberapa pendapat diatas, minat dan motivasi siswa juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Minat dan motivasi dalam pelajaran matematika sangat menunjang pencapaian keberhasilan belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Julia (2007:39) bahwa: “motivasi yang kuat dan pengajaran yang bagus bisa membantu untuk meningkatkan pengisian ranah-ranah kecerdasan kita yang lemah, walaupun tidak sekuat ranah-ranah yang sejak awal berlevel tinggi”.
Perangkat pembelajaran seperti strategi, metode, teori belajar, pendekatan belajar yang digunakan harus dapat membangkitkan minat dan motivasi dari dalam diri siswa. Dengan motivasi yang kuat pula kecerdasan siswa akan terlatih dalam pembelajaran. Sehingga perlu penegasan penjenjangan atau pengertian agar tidak terjadi kesalahfahaman. Hal ini juga dinyatakan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2004:3) bahwa: “Srategi merupakan siasat dalam pembelajaran seperti mengaktifkan peserta didik. Dalam strategi terdapat pendekatan. Sedangkan pendekatan suatu pedoman mengajar yang sifatnya masih teoritis dan konseptual. Metode merupakan cara pembelajaran yang sifatnya umum yang dapat digunakan pada semua mata pelajaran seperti ceramah dan ekspositori. Teknik merupakan cara belajar yang bersifat khusus sesuai dengan karakter materi pelajaran, peserta didik, atau keterampilan guru”.
Sebaiknya metode, model, strategi, pendekatan dan teknik mengajar matematika hendaknya disesuaikan dengan cara belajar siswa. Guru harus mampu mengupayakan suatu metode dan strategi sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan yang dimilikinya.
5
menyampaikan informasi kepada orang lain, selain itu juga melatih kedisiplinan dan ketertiban.
Salah satu materi dalam matematika yang sulit bagi siswa adalah materi kubus dan balok, seperti yang diungkapkan oleh Drs. Abdul Tarigan, selaku guru bidang studi matematika di SMP Negeri 41 Medan (dalam wawancara April 2012) mengatakan: “ siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari kubus dan balok. Sebagian besar siswa belum memahami lebih dalam langkah-langkah menyelesaikan operasi pada kubus dan balok. Apabila soal yang diberikan agak berbeda sedikit dari contoh soal yang diberikan maka siswa tersebut akan kewalahan dan tidak tahu lagi cara mengerjakannya. ”
Menurut guru dan siswa di SMP Negeri 41 Medan, penerapan pembelajaran Kooperatif teknik inside-outside circle belum pernah diterapkan. Khususnya pada materi kubus dan balok dikelas VIII. Guru biasanya hanya menjelaskan materi dan memberikan beberapa soal sebagai latihan dan memberikan tugas rumah untuk memperdalam materi yang telah diajarkan. Kebanyakan siswa hanya menghapal rumus tetapi mereka tidak memahami konsep apa saja yang harus diketahui terlebih dahulu dalam menyelesaikan soal kubus dan balok. Hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa, jika guru memberikan soal yang berbeda dari contoh maka siswa akan mendapat kesulitan dalam menyelesaikan soal bangun datar.
Grennes dan Schulman (Ansari,2003:17) mengatakan komunikasi dalam matematika merupakan: “(1)Kekuatan sentral bagi siswa dalam merumuskan konsep dan strategi matematik, (2)model keberhasilan bagi siswa terhadap pendekatan dan penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi matematik, (3)wadah bagi siswa berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi, membagi pikiran dan penemuan, curah pendapat, menilai dan mempertajam ide”.
6
kelompok, ketika siswa menjelaskan suatu algoritma untuk memecahkan suatu persamaan. Ketika siswa menyajikan cara unikuntuk memecahkan masalah, ketika siswa mengkonstruksi dan menjelaskan suatu representasi grafik terhadap fenomena dunia nyata, atau ketika siswa memberikan suatu kojektur tentang gambar-gambar geometri”.
Proses pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila terjadi transfer belajar, yaitu materi pelajaran yang disajikan guru dapat diserap dalam struktur kognitif siswa. Siswa dapat memahami materi dengan lebih mendalam, sehingga pengetahuan yang disampaikan guru dapat diserap dengan baik. Agar di dalam proses pembelajaran dapat terjadi transfer belajar yang efektif, maka kondisi fisik dan psikis dari setiap individu siswa harus sesuai dengan materi yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran, guru harus selalu melibatkan siswa secara aktif untuk mengembangkan kemampuannya dalam berpikir rasional, kritis dan kreatif.
Melalui metode pembelajaran kooperatif diharapkan dapat memberikan solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga memberikan dengan konsep baru. Pembelajaran kooperatif dapat dijadikan alternatif dalam penelitian ini adalah metode inside-outside circle. Pembelajaran inside-outside circle membawa konsep pemahaman inovatif, menekankan keaktifan siswa, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa . siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong- royong dan memiliki banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi (Susanti 2010:16).
7
tidak hanya mengharapkan bantuan dari guru serta siswa termotivasi untuk belajar cepat dan akurat seluruh materi.
Bertitik tolak dari hal di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Inside–
Outside Circle (IOC) Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIIII SMP Negeri 41 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal mengenai kubus dan balok.
2. Guru masih mengandalkan pendekatan pembelajaran konvensional. 3. Guru belum dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. 4. Persepsi siswa yang beranggapan bahwa matematika itu sulit. 5. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru kurang variatif.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk dapat memfokuskan permasalahan dan untuk mencegah penafsiran yang salah serta keterbatasan waktu, maka tidak semua masalah tersebut akan diteliti, oleh sebab itu diperlukan pembatasan masalah. Masalah penelitian dibatasi pada : “ Penerapan Pembelajaran Koperatif Teknik Inside-Outside Circle pada pokok bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 41 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”
1.4 Perumusan Masalah
8
1. Bagaimanakah Hasil Belajar Siswa dengan menerapkan Pembelajaran Kooperatif Teknik Inside-Outside Circle pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 41 Medan Tahun Ajaran 2011/2012?
2. Bagaimanakah Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Sesudah Diterapkan Pembelajaran Kooperatif Teknik Inside-Outside Circle dalam Pembelajaran?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran Koperatif teknik Inside-Outside Circle pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 41 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran koperatif teknik Inside-Outside Circle.
1.6 Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi Sekolah
Pihak sekolah sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.
2. Bagi Guru
Guru matematika khususnya untuk menambah variasi model pembelajaran. Penelitian ini diharapkan mampu memperluas wawasan dan pengetahuan guru mengenai model pembelajaran Koperatif teknik
Inside-Outside Circle sebagai pembelajaran alternatif dalam upaya meningkatkan
9
3. Bagi Siswa
Siswa dapat meningkatkan gaya belajar masing-masing untuk memahami pelajaran yang didapat dari guru dan menyelesaikan permasalahan matematika.
4. Bagi Penulis
Penulis sendiri dalam menambah dan membekali diri untuk menjadi seorang pengajar dan pendidik yang akan terjun ke masyarakat. 5. Bagi peneliti Berikutnya
68 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pemahaman diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara klasikal pencapaian hasil belajar siswa pada pos test dalam materi bilangan bulat adalah sebanyak 38 orang siswa atau 95% siswa dari 40 siswa yang berhasil menguasai materi tersebut dan rata-rata nilai pos-test siswa yaitu 80, 125.
2. Hasil uji–t pada taraf α = 0,01 dan db = 39 diperoleh t Hitung > t Tabel
yaitu 14,715 > 1,667, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan setelah menerapkan pembelajaran Kooperatif teknik Inside-Outside Circle dengan metode diskusi pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 41 Medan Tahun Ajaran 2012/ 2013.
3. Aktivitas siswa selama dalam proses pembelajaran pada materi bilangan bulat menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar yakni: pada pertemuan ke-I dengan rata-rata 76,10%, pada pertemuan ke-II dengan rata-rata 80,75%, pada pertemuan ke-III dengan rata- rata 77,7% dan pada pertemuan ke-IV dengan rata-rata 82,10%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa semakin aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
5.2 Saran
Setelah diperoleh kesimpulan-kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran antara lain:
69
2. Bagi mahasiswa calon guru khususnya Jurusan Pendiddikan Matematika diharapkan dapat membimbing siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Adinawan, M.cholik., (1994), Seribu Pena Matematika SLTP Matematika
Kelas VIII, Penerbit Erlangga. Jakarta
Martini, S.Pd, M.Pd. (2011), Pembelajaran Standar Proses berkarakter
Matematika SLTP kelas 7, 8, dan 9.Penerbit Prenada.
Juwakir, Am.Pd., (2004) Matematika. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Arikunto, S., (2002), Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, Syaiful, (2003), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta. Jakarta Djumanta, Wahyudin, (2001), Matematika Untuk Kelas VIII SMP, Grafindo.
Bandung
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), BUku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan
Hudojo, H, (2001), Mengajar Belajar Matematika, Depdiknas Direktur-Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembangunan Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan, Jakarta.
Lie,Anita., (2004), Pembelajaran Cooperatif Learning di Ruang-Ruang
Kelas, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Slameto. (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (1992), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Subroto, S., (1997), Proses Belajar Mengajar Untuk Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta
Trianto., (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
RIWAYAT HIDUP
Dameria Indah Mayasari Butar-Butar dilahirkan di Medan pada tanggal 27 April
1986. Ayah Bernama St. Kostan Butar-Butar dan Ibu Bernama Purnama Sitorus
dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pada tahun 1992, penulis
masuk TK SWASTA METHODIST 7 Medan dan lulus pada tahun 1993. Pada
tahun 1993, penulis masuk SD SWASTA METHODIST 7 MEDAN dan lulus
pada tahun 1999. Pada Tahun 1999, penulis melanjutkan sekolah SLTP NEGERI
12 Medan dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan
sekolah di SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI, dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan dan lulus ujian pada tanggal 29 Agustus 2012. Kegiatan
Intrakurikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti penulis yaitu