ABSTRAK
PELAKSANAAN KOMPETENSI BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPMD) DALAM MENINGKATKAN ARUS INVESTASI
DI PROVINSI LAMPUNG
Oleh
Ramal Raicia Alam
Penanamnan modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan adanya lembaga yang mempunyai kompetensi menyelenggarakan kegiatan penanaman modal agar semua kegiatan penanaman modal menjadi lebih teratur dan terkendali, pemerintah pusat telah membentuk Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai sentral atau pusat koordinasi bersekala nasional. Penanaman modal ditingkat provinsi maka dibentuk Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Lampung sebagai bentuk dari pendelegasian atau pelimpahan wewenang.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan kompetensi BPMD untuk meningkatkan arus investasi di Provinsi Lampung dengan pokok bahasan meliputi kompetensi BPMD dalam meningkatkan arus investasi, upaya yang dilakukan BPMD untuk meningkatkan investas, pengawasan terhadap usaha-usaha yang dilakukkan investor oleh BPMD Provinsi Lampung. Ruang lingkup dari penelitian adalah hal-hal yang diterapkan/dilakukan oleh BPMD untuk menarik investor dan meningkatkan arus investasi di provinsi Lampung.
Pendekatan masalah dalam penelitian ini adalah secara pendekatan yuridis empiris yaitu pendekatan dari sudut pandang hukum dan Implementasi atas penanaman modal, jenis penelitian adalah hukum normatif-terapan (applied law research) dengan tipe deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, studi dokumentasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara kualitatif.
internet, selain itu juga promosi dilakukan dengan rutin mengikuti pameran di dalam maupun luar negeri,
Upaya yang dilakukan BPMD untuk meningkatkan investasi yaitu dengan mekanisme/alur pelayanan perizinan dan pengaduan dibuat sesederhana mungkin sehingga masyarakat dan khususnya para calon investor dapat dengan mudah memahami proses pengaduan dan proses pengurusan perizinan yang dibutuhkan. Selain itu BMD menjamin kepastian hukum dalam melakukan investasi dengan cara membuat kontrak yang harus saling menguntungkan di keduabelah pihak. Dampak dari prosedur dan manajemen yang diterapakan BPMD Provinsi Lampung berdampak positif karena penanaman modal mengalami peningkatan.
Pengendalian dan pengawasan yang di lakukan BPMD Provinsi Lampung terhadap kegiatan penanaman modal yaitu dengan cara monitoting/pemantauanemmbinaan/bimbingan,pengawasan dan melaksanakan pengenaan sanksi terhadap pelanggaran/penyimpangan atas ketentuan yang telah ditetapkan dalam surat persetujuan penanaman modal dan izin-izin pelaksanaan pusat
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Upya yang dilakukan oleh BPMD Provinsi Lampung dalam meningkatakan arus investasi
yaitu dengan cara: Melakukan sistem promosi yang efektif dan penataan kerjasama
investasi, pengembangan sumber daya aparatur sesuai kebutuhan pelaku investasi, analisa
potensi sumber daya untuk menetapkan peluang dan prioritas investasi, merancang
Peraturan Daerah dan kebijakan yang mendorong pengembangan investasi, menfasilitasi
pengembangan kemitraan usaha antara PMA/PMDN dengan UMKMK, pembinaan dan
pengendalian terhadap PMA/PMDN.
Manfaat dari investasi bagi Indonesia yaitu memberikan kesempatan kerja bagi
penduduk, mempunyai kekuatan penggandaan dalam ekonomi lokal, memberikan residu
baik berupa peralatan maupun alih teknologi, bila produksi diekspor memberikan jalan
atau jalur pemasaran yang dapat dirunut oleh pengusaha lokal di samping seketika
memberikan tambahan devisa dan pajak bagi negara, lebih tahan terhadap fluktuasi bunga
dan valuta asing, memberikan perlindungan politik dan keamanan wilayah karena bila
investor berasal dari negara kuat niscaya bantuan keamanan diberikan.
Upaya menjanin kepastian hukum maka Pemerintah Indonesia melakukan perjanjian
bilateral dengan berbagai asal investor yang kemudian di daerah membuat kontrak agar
investor percaya dan menanamkan modalnya.
B. Saran
Kepada BPMD Provinsi Lampung dengan semakin majunya perkembangan teknologi
Elektronik (SPIPISE). Agar memudahkan calon ivestor mengetahui profil Provinsi Lampung
dan potensi-potensi yang ada sehingga dapat menarik investor dan meningkatkan investasi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber daya alam yang dapat di manfaatkan dalam pembangunan.
Negara kaya akan kepemilikan sumber daya alam belum tentu disisi lain memiliki dana yang
siap untuk mengolahnya, sehingga mengharuskan Negara tersebut melakukan transaksi
khusus untuk memperoleh pasokan modal baik dalam negeri maupun dari luar negeri.
Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan kehadiran investor dalam rangka
menyiapkan pembangunan jangka panjang, menengah maupun jangka pendek. Kesadaran
demikian menjadi salah satu pertimbangan perlunya pengaturan investasi dalam sebuah
aturan hukum yang diharapkan mampu memberikan perlindungan secara komprehensif
terhadap semua pelaku usaha dan infrastruktur yang melingkupinya, untuk mengembangkan
usaha-usaha yang memiliki potensi di Indonesia.
Salah satu usaha untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan perekonomian bangsa
Indonesia yaitu menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Adanya
investor yang tertarik menanamkan modal tidak saja membawa modal namun sekaligus juga
ilmu pengetahuan dan teknologi, keahlian dan keterampilan dalam berbagai bidang termasuk
manajemen berorganisasi. Apabila hal ini terjadi maka selain memajukan industri ke arah
modernisasi industri, sekaligus meningkatkan devisa pendapatan negara maupun pemerintah
daerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kegiatan ekonomi lainnya, menciptakan
lapangan kerja, terjadinya alih pengetahuan dan sebagainya. Investasi/Penanaman modal
Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Hal tersebut merupakan suatu
tantangan tersendiri bagi daerah dalam menggali potensi daerahnya dan menciptakan peluang
penanaman modal untuk menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) yang lebih besar.
Untuk meningkatkan peluang penanaman modal dalam negeri maupun luar negeri, harus
dilakukan promosi investor, baik dalam maupun luar negeri. Hal tersebut betujuan untuk
mempromosikan sumber daya daerah yang dapat di manfaatkan seoptimal mungkin dengan
tidak mengakibatkan kerusakan pada lingkungan hidup. Promosi atau publikasi potensi
daerah, pada era sekarang ini, menjadi sangat penting mengingat perannya sebagai sarana
pemasaran daerah dalam rangka "menjual" daerahnya kepada investor. Informasi yang cepat,
tepat dan terpercaya serta sesuai dengan kebutuhan sangat diperlukan oleh dunia usaha.
Badan Penanaman Modal Daerah(BPMD) dan kaitannya dengan penanaman modal adalah
dalam hal promosi tentang potensi-potensi yang ada di setiap daerah dan membantu proses
perizinan yang diperlukan dalam kegiatan penanaman modal.
Setiap BPMD bertugas untuk membantu calon investor untuk memperoleh izin-izin setempat,
seperti Izin lokasi, Izin mendirikan banguanan (IMB), Izin HIO/UUG, IKTA, serta Hak-Hak
Atas Tanah sperti HGU dan/atau HGB.
Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Lampung telah mengalami beberapa kali
perubahan pada tahun 2000 merupakan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah
Provinsi Lampung, kemudian pada tahun 2000 dilebur menjadi Dinas Promosi, Investasi,
Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Lampung. Dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, maka dibentuklah Badan Penanaman Modal Daerah
Propinsi Lampung berdasarkan Peraturan Daerah Nomor: 10 Tahun 2007 tentang
Perkembangan investasi/penanaman modal di Lampung selama 5 tahun yaitu periode
2004-2009, menunjukkan peningkatan yang berarti ini dapat di dari tabel rekapitulasi realisasi
investasi yang tiap tahun meningkat dari berbagai sektor, Investornya pun terdiri PMA
maupun PMDN.
Data investasi yang masuk ke Provinsi Lampung Tahun 2004 s/d 2009
TAHUN
JUMLAH
PROYEK NILAI INVESTASI
JUMLAH PMA + PMDN PMA PMDN PMA ($ US) PMDN (Rp.) (Rp.)
2004 8 2 280.406.939,- 618.000.000,- 2.524.280.451.000,- 2005 14 8 63.498.091,- 1.440.039.656.000,- 2.011.522.475.000,- 2006 18 13 178.282.657,- 3.763.050.000.000,- 5.367.593.103.000,- 2007 13 7 248.281.336,- 951.356.400.000,- 3.185.888.424.000,- 2008 2 7 19.557.747,- 622.635.916.800,- 622.655.474.547,- 2009 16 9 475.180.462,- 445.160.064.806,- 5.196.964.691.664,- Sumber : www.investasilampung.web.id/tentang-kami.html
Tabel di atas menunjukan bahwa tingkat kepercayaan dan prospek perekonomian lampung
menjanjikan bagi para investor baik dalam maupun luar negeri kedepannya, apalagi setelah
adanya koordinasi dan pelayanan satu pintu yang memudahkan proses melakukan investasi.
BPMD sendiri mempunyai kompetensi memberikan pelayanan terpadu satu pintu yang
mencakup promosi, memberikan izin dan pengurusan prosedur lainnya dalam satu pintu,
yang sangat dibutuhkan oleh para calon investor, BPMD juga melakukan pengendalian dan
pengawasan dalam rangka kegiatan penanaman modal.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan
menuangkannya dalam sebuah karya tulis yang berjudul “Pelaksanaan Kompetensi Badan
Penanaman Modal Daerah Dalam Meningkatkan Arus Investasi Di Provinsi Lampung”
[image:7.595.73.487.237.372.2]Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah bagaimana pelaksanaan kompetensi BPMD untuk meningkatkan arus investasi di
Provinsi Lampung?
Pokok bahasan meliputi kompetensi BPMD dalam meningkatkan arus investasi, upaya yang
dilakukan BPMD untuk meningkatkan investasi, pengawasan terhadap usaha-usaha yang
dilakukan investor oleh BPMD Provinsi Lampung
Ruang Lingkup substansi dari penelitian adalah hal-hal yang diterapkan yang dilakukkan oleh
BPMD untuk menarik investor dan meningkatkan arus investasi di Provinsi Lampung.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan di capai dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan secara rinci,
lengkap mengenai hal-hal yang dilakukan oleh BPMD untuk menarik investor dan
meningkatkan arus investasi di Provinsi Lampung.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu
pengetahuan hukum, hukum perdata khususnya dalam penanaman modal
2. Kegunaan praktis dalam penelitian yaitu :
a. Bahan bacaan atau sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan;
b. Syarat akademik untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Hukum Universitas
c. Peningkatan pengetahuan dan pengembangan wawasan ilmiah bagi penulis