• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ragam Bahasa Gaul pada Kaus Oleh–Oleh Kota Medan, Kajian Sosiolinguistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ragam Bahasa Gaul pada Kaus Oleh–Oleh Kota Medan, Kajian Sosiolinguistik"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

65

LAMPIRAN 1

JADWAL PENYELESAIAN SKRIPSI

Tahapan

Penyelesaian

Skripsi

April

2017

Mei

2017

Juni

2017

Juli

2017

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Seminar Proposal

Perbaikan Proposal

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bimbingan dan PengolahanData

Sidang Skripsi

(2)

66

LAMPIRAN 2

DATA PENELITIAN

(BAHASA GAUL PADA KAUS OLEH – OLEH KOTA MEDAN)

DATA 1 DATA 2

DATA 3 DATA 4

DATA 5 DATA 6

(3)

67

DATA 7 DATA 8

DATA 9 DATA 10

DATA 11 DATA 12

(4)

68

DATA 13 DATA 14

DATA 15 DATA 16

DATA 17 DATA 19

DATA 18

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena penggunaan bahasa dalam slogan yang terdapat pada papan reklame di kota Medan dan menggambarkan ragam bahasa

Berdasarkan ciri ragam (variasi) pemakaian kata sapaan (tutur sapa) dalam BMB terdapat dua ciri, yakni (1) ciri keformalan (formal) yang mengarah pada

Prokem atau bahasa okem merupakan variasi bahasa slang yang dalam pembentukan katanya biasa menambah satu kata dasar dengan sebuah awalan atau akhiran, membalikkan susunan kata

Data primer dalam penelitian ini yaitu tuturan ragam bahasa gaul yang digunakan oleh beberapa siswa kelas XI SMA Negeri 66 Jakarta.Sumber sekunder adalah data yang

Faktor penyebab terjadinya penggunaan bahasa gaul, yaitu (1) waktu, tempat, dan situasi yang santai/tidak formal menjadi unsur terjadinya penggunaan bahasa gaul, (2) partisipan

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya ragam bahasa yang hidup di masyarakat Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk

Tuturan permintaan anak kepada teman sebayanya selalu ditandai dengan bentuk ragam bahasa biasa yang dipakai untuk meminta kepada teman seusianya dan diucapkan dalam

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui ragam bahasa yang dipakai oleh masyarakat Pakisjaya yang memakai dua bahasa yaitu bahasa Betawi dan bahasa Sunda, alih