Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ortodonsia
Tahun 2017
Hilda Hamidah Dewi
Perbedaan Skor Pengalaman Karies Antara Maloklusi Ringan Dan Maloklusi Berat Pada Siswa SMA Swasta Eria
x + 41 halaman
Oklusi adalah hubungan antara permukaan gigi geligi pada rahang atas dan rahang bawah. Maloklusi dapat didefenisikan sebagai suatu penyimpangan dari bentuk oklusi normal. Kesulitan dalam mempertahankan kebersihan mulut menyebabkan peningkatan kerentanan retensi plak di antara gigi maloklusi sehingga meningkatkan risiko karies. Karies dapat didefenisikan sebagai hasil interaksi dari
bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm, diet, khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya. Salah satu Indeks untuk mengukur maloklusi yaitu Handicapping Malocclusion Assessment Record (HMAR). Indeks HMAR ini digunakan untuk mengukur kelainan gigi pada suatu rahang, kelainan hubungan kedua rahang dalam keadaan oklusi dan kelainan dentofasial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor pengalaman karies antara maloklusi ringan dan berat pada siswa SMA Swasta Eria. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 100 orang siswa-siswi yang terdiri dari 50 orang dengan maloklusi ringan dan 50 orang dengan maloklusi berat yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian diperoleh persentase siswa-siswi SMA Swasta Eria yang mengalami maloklusi ringan (50%) dan yang mengalami maloklusi berat (50%). Rerata DMFT siswa-siswi mengalami maloklusi yang menjadi responden adalah 3,07 2,51.
Berdasarkan hasil uji T sampel bebas diperoleh tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua kategori maloklusi dengan indeks DMFT dengan nilai p=0,073.