AKUNTANSI
PENYAJIAN
Agenda
Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan
Penyajian Instrumen
Keuangan
Penyajian Instrumen
Keuangan
Ilustrasi
Ilustrasi
Perkembangan Pengaturan Instrumen Keuangan
PSAK LAMA sd Th 1998
PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan
kewajiban lancar
PSAK 50 Sekuritas
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
PSAK 31 Akuntansi Perbankan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek
Tertentu
PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi PSAK 55 Akuntansi Instrumen
Deivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi
Hutang Piutang Bermasalah
PSAK Revisi 2006
PSAK 50 Instrumen Keuangan
Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 55 Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
PSAK Revisi 2010 IAS 1 Jan 2009
PSAK 50 Penyajian
PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 Pengungkapan
PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014
• IAS eff1 Jan 2015
ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan 50,55,60
• Definisi
• Pemisahan liabilitas dan ekuitas
• Instrumen keuangan majemuk.
• Saham treasuri, bunga, dividen,
kerugian/keunntungan • Saling hapus atas aset
dan liabilitas
• Definisi dan klasifikasi • Derivatif melekat
• Pengakuan dan penghentian pengakuan
• Pengukuran awal, pengukuran
PSAK 50
PSAK 55
PSAK 60
Tingkat
pengungkapan berdasarkan kelas
Signifikansi instumen
terhadap kinerja
Sifat dan cakupan
risiko – kualitatif & kuantitatif
Analisis sensitivitas
PSAK 71
PSAK 50 – Revisi 2014
•
Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi
•
Penyajian
–
Liabilitas dan Ekuitas
–
Instrumen Keuangan Majemuk
–
Saham yang Diperoleh Kembali
–
Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan
–
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
(revisi 2013)
•
Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari PSAK 50
•
Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian
Tujuan
•
Prinsip penyajian instrumen keuangan
sebagai
liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset
keuangan dan liabilitas keuangan.
Tujuan PSAK 50 menetapkan:
•
Prinsip pengakuan dan pengukuran aset
keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK 55
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran; dan
•
Pengungkapan informasi
PSAK 60: Instrumen
Keuangan: Pengungkapan
Ruang Lingkup
• Instrumen keuangan kontrak pembelian dan penjualan item non
keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau
instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan seolah-olah instrumen keuangan.
• Diterapkan semua entitas untuk semua jenis instrumen keuangan kecuali
– kepentingan di entitas anak, entitas asosiasi atau ventura Bersama PSAK
15.
– hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan program imbalan kerja (PSAK
24)
– kontrak asuransi, namun berlaku untuk derivative yang melekat pada kontrak
asuransi jika PSAK 55 mensyaratkan mencatat kontrak derivatif secara terpisah.
– instrumen keuangan dalam ruang lingkup kontrak asuransi PSAK 62
– instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban dalam transaksi pembayaran
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Kewajiban kontraktual
kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas
Ekuitas
Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai: ►aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
►liabilitas keuangan atau
►instrumen ekuitas entitas lain. ►Aset Keuangan
Kas
Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau
Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas
• nonderivatif • derivatif
►liabilitas Keuangan
Kewajiban kontraktual:
• untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau • untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas;
kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:
Definisi Nilai Wajar
•
nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
•
nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi
teratur
antara
pelaku pasar
pada
tanggal pengukuran
.
•
“...the price that would be received to sell an asset or
transfer a liability in an orderly transaction between
market participants at the measurement date.”
•
Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan
awal mengklasifikasikan instrumen tersebut atau
komponennya sebagai:
–
liabilitas keuangan,
–
aset keuangan, atau
–
instrumen ekuitas
sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan
definisi
liabilitas keuangan, aset keuangan, dan
instrumen ekuitas.
•
I
nstrumen instrumen ekuitas
jika, dan hanya jika, kedua berikut
terpenuhi:
a) Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk:
i. menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau
ii. mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit.
Penyajian Liabilitas dan Ekuitas–
par 16
b) jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan:
i. nonderivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas; atau
Instrumen yang Mempunyai Fitur Opsi Jual
• Instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable instrument) adalah
instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen kepada penerbit dan memperoleh kas atau aset keuangan lain atau secara otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang atau kematian atau purna karya dari pemegang instrumen.
• Instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable instrument) adalah
instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen kepada penerbit dan memperoleh kas atau aset keuangan lain atau secara otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang atau kematian atau purna karya dari pemegang instrumen.
• kewajiban kontraktual bagi penerbit untuk membeli kembali atau menebus instrumen tersebut dan menerima kas atau aset keuangan lain pada saat melakukan eksekusi opsi jual tersebut. (par 13)
• Diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki semua fitur berikut:
– Memberikan hak kepada pemegangnya bagian prorata atas aset neto entitas pada saat dilikuidasi
– Instrumen berada dalam kelas instrumen yang merupakan subordinat dari seluruh instrumen lain – Selain bentuk instrumen keuangan (lihat definisi)
•
Instrumen keuangan termasuk kewajiban kontraktual bagi entitas
penerbit untuk menyerahkan kepada entitas lain bagian prorata
aset neto hanya pada saat likuidasi. (par 16C)
•
Kewajiban timbul karena likuidasi pasti terjadi dan berada di luar
kendali atau tidak pasti terjadi namun berdasarkan opsi dan
pemegang instrumen.
•
Diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki seluruh
fitur:
– Memberikan hak bagian prorata aset neto enttitas
– Instrumen berada pada kelas instrumen yang merupakan subordinat
dari seluruh kelas instrumen lain.
– Seluruh instrumen berada pada kelas subordinat instrumen lain harus memiliki kewajiban kontraktual identik untuk menyerahkan bagian prorata aset neto pada saat likuidasi
Reklasifikasi Instrumen
•
Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai instrumen
ekuitas (sejak tanggal ketika instrumen memiliki seluruh fitur dan
memenuhi kondisi yang ditetapkan.
•
Entitas mereklasifikasi instrumen keuangan sejak tanggal ketika
instrumen tidak lagi memiliki seluruh fitur atau memenuhi kondisi di
paragraf tersebut.
Contoh: Jika entitas menebus seluruh instrumen tanpa opsi jual yang
diterbitkan dan setiap instrumen yang mempunyai fitur opsi jual yang
masih beredar memiliki seluruh fitur dan memenuhi semua kondisi di
paragraf 13 dan 14, maka entitas mereklasifikasi instrumen yang
Penyelesaian Kontijensi
•
Instrumen keuangan dapat mensyaratkan entitas untuk
menyerahkan kas atau aset keuangan lain tergantung pada
terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di
masa depan (kontiijensi).
•
Instrumen dengan penyelesaian kontijensi adalah liabilitas
keuangan,
kecuali
jika:
– Bagian dari ketentuan penyelesaian kontijensi adalah tidak sah
– Penerbit dapat disyaratakan untuk menyelesaikan kewajiban hanya dalam
kondisi penerbit dilikuidasi
Pilihan Penyelesaian
•
Jika instrumen keuangan
derivatif memberi kepada
salah satu pihak pilihan cara penyelesaian
(misalnya
penerbit atau pemegang instrumen dapat memilih
penyelesaian secara neto dengan kas atau
mempertukarkan saham dengan kas), maka instrumen
tersebut adalah
aset keuangan atau liabilitas
keuangan
, kecuali jika seluruh alternatif penyelesaian
yang ada menjadikannya sebagai instrumen ekuitas.
–
Contoh: opsi saham yang memberi pilihan kepada penerbit untuk
Penyelesaian Kontijensi
•
Instrumen keuangan adalah liabilitas keuangan bagi
penerbit, kecuali jika:
–
bagian dari ketentuan penyelesaian kontinjensi yang
mensyaratkan penyelesaian secara kas atau melalui penyerahan
aset keuangan lain (atau jika tidak, untuk menyelesaikannya
sebagaimana jika instrumen tersebut berupa liabilitas keuangan)
adalah tidak sah (
not genuine); atau
–
penerbit disyaratkan untuk menyelesaikan kewajibannya dengan
kas atau dengan penyerahan aset keuangan lain (atau jika tidak,
untuk menyelesaikannya sebagaimana jika instrumen tersebut
merupakan liabilitas keuangan) hanya dalam kondisi penerbit
dilikuidasi; atau
–
instrumen tersebut memiliki seluruh fitur dan memenuhi kondisi di
Instrumen Keuangan Majemuk
•
Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi
persyaratan instrumen keuangan untuk
menentukan
apakah
instrumen tersebut mengandung
komponen liabilitas dan
ekuitas
. Komponen tersebut
diklasifikasikan secara
terpisah
sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau
instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11.
•
Entitas
mengakui secara terpisah
komponen instrumen
keuangan yang:
–
menimbulkan
liabilitas keuangan bagi entitas
; dan
–
memberikan opsi
bagi pemegang instrumen untuk
mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi
instrumen ekuitas
dari entitas yang bersangkutan.
•
Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi
persyaratan instrumen keuangan untuk
menentukan
apakah
instrumen tersebut mengandung
komponen liabilitas dan
ekuitas
. Komponen tersebut
diklasifikasikan secara
terpisah
sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau
instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11.
•
Entitas
mengakui secara terpisah
komponen instrumen
keuangan yang:
–
menimbulkan
liabilitas keuangan bagi entitas
; dan
–
memberikan opsi
bagi pemegang instrumen untuk
Instrumen Keuangan Majemuk
Contoh:
•
Obligasi
atau instrumen serupa dapat dikonversi oleh
pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang
telah ditetapkan merupakan instrumen keuangan
majemuk. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri
dari dua komponen:
–
liabilitas keuangan
(perjanjian kontraktual untuk menyerahkan
kas atau aset keuangan lain); dan
–
instrumen ekuitas
(opsi beli yang memberikan hak pada
Saham Treasuri
• Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka
instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas.
• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian,
penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
• Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas
yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung di ekuitas.
• Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam Iaporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai
dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.
• Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh Pihak-pihak-Pihak-pihak berelasi. • Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam
Iaporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.
Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan
•
Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait
dengan instrumen keuangan atau komponen yang
merupakan liabilitas keuangan
diakui sebagai
pendapatan atau beban dalam laba rugi
.
•
Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas
didebit oleh entitas secara langsung ke ekuitas
,
setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait.
•
Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas,
Pajak Dividen
•
Pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada
pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai
dengan PSAK 46: Pajak Penghasilan.
•
Entitas umumnya menanggung berbagai biaya dalam penerbitan atau
perolehan kembali instrumen ekuitasnya.
•
Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai
pengurang ekuitas (setelah dikurangi dampak pajak penghasilan),
sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas, namun
diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung.
Saling Hapus
• Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya
disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas:
– saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan sating
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
– berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
• Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi
kualifikasi penghentian pengakuan, entitas tidak boleh melakukan saling hapus aset keuangan yang ditransfer dan liabilitas terkait (lihat PSAK 55
(revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 36).
• Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam PSAK 60:
Saling Hapus - PA
•
Untuk memenuhi kriteria saling hapus, entitas saat ini harus memiliki
hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling
hapus. Ini berarti bahwa hak saling hapus:
– harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan; dan
– harus dapat dipaksakan secara hukum terhadap seluruh keadaan, sebagai berikut: • situasi bisnis yang normal;
• peristiwa kegagalan; dan
Saling Hapus - PA
• Kriteria bahwa entitas 'memiliki intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan‘:
a. aset keuangan dan liabilitas keuangan yang memenuhi syarat untuk saling hapus disampaikan pada saat yang bersamaan untuk dilakukan pemrosesan;
b. setelah aset keuangan dan liabilitas keuangan disampaikan untuk diproses, para pihak berkomitmen untuk memenuhi kewajiban penyelesaian;
c. tidak ada potensi arus kas yang timbul dari aset dan liabilitas untuk berubah;
d. aset dan liabilitas yang diagunkan dengan efek akan diselesaikan dengan pengalihan efek atau sistem yang sejenis (sebagai contoh, pengiriman dibandingkan dengan pembayaran), sehingga jika pengalihan efek gagal, pemrosesan piutang atau hutang terkait yang sekuritasnya diagunkan juga akan gagal (dan sebaliknya);
e. setiap transaksi yang gagal, sebagaimana diuraikan dalam (d), akan disampaikan kembali untuk diproses sampai transaksi yang gagal tersebut diselesaikan;
f. penyelesaian dilakukan melalui institusi penyelesaian yang sama (sebagai contoh, bank
penyelesaian, bank sentral atau penyimpanan efek sentral), dan terdapat fasilitas kredit intraday
yang akan memberikan jumlah cerukan yang cukup untuk memungkinkan proses pembayaran g. pada tanggal penyelesaian untuk setiap pihak, dan dapat dipastikan bahwa fasilitas kredit
Pedoman Aplikasi
• Kas untuk kas (penyelesaian neto dengan kas)
• Saham untuk Saham (penyelesaian neto dengan saham) • Kas untuk saham (penyelesaian fisik bruto
• Pilihan penyelesaian
Kontrak forward membeli atau menjual saham
Pembelian atau Penerbitan opsi beli saham
Pembelian atau Penerbitan Opsi jual saham
Entitas tanpa ekuitas atau ekuitas tertentu
Pemisahan Instrumen keuangan majemuk saat pengakuan awal
Pemisahan instrumen keuangan majemuk yang memiliki fitur derivati melekat ganda
Asumsi-asumsi
Tanggal Kontrak 1 Feb 20X2 Tanggal Jatuh Tempo 31 Jan 20X3
Harga pasar per lembar saham pada 1 Feb 20X2 Rp100 Harga pasar per lembar saham pada 31 Des 20X2 Rp110 Harga pasar per lembar saham pada 31 Jan 20X3 Rp106
Fixed forward price yang harus dibayar 31 Jan 20X3 Rp104 Nilai kini dari forward price pada 1 Feb 20X2 Rp100
Jumlah saham berdasarkan kontrak berjangka 1.000 Nilai wajar kontrak berjangka pada 1 Feb 20X2 Rp0 Nilai wajar kontrak berjangka 31 Desember 20X2 Rp6.300 Nilai wajar kontrak berjangka pada 31 Januari 20X3 Rp2.000
Contoh 1 & 2
• Kontrak pembelian berjangka atas saham akan
diselesaikan neto secara tunai
tidak ada saham milik
entitas yang diserahterimakan dalam penyelesaian kontrak
ini.
• Pada 1 Februari 20X2, Entitas A menyepakati sebuah
kontrak dengan Entitas B untuk menerima pembayaran
sejumlah nilai wajar dari 1.000 saham biasa Entitas A yang
beredar sampai dengan 31 Januari 20X3 dengan
menyerahkan kas sejumlah Rp104.000 (atau Rp104 per
saham) pada 31 Januari 20X3.
• Kontrak tersebut akan diselesaikan netto secara tunai.
• Entitas A mencatat ayat-ayat jurnal sebagai berikut:
1 Februari 2002
• Harga per lembar saham ketika kontrak ditandatangani pada 1 Februari 2002 adalah Rp100
• Nilai wajar awal kontrak berjangka pada 1 Februari 2002 adalah nol Tidak ada ayat jurnal yang dibutuhkan karena nilai wajar derivatif sama
dengan nol dan tidak ada kas yang dibayarkan atau diterima.
31 Desember 2002
Pada 31 Desember 2002, harga pasar per lembar saham meningkat menjadi Rp110, akibatnya nilai wajar kontrak berjangka meningkat menjadi Rp6.300 Untuk mencatat kenaikan dalam nilai wajar kontrak berjangka
A. Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)
Pembelian Penjualan
Dr Aset forward
31 Januari 2003
Pada 31 Januari 2003, harga pasar per lembar saham turun menjadi Rp106. Nilai wajar dari kontrak berjangka adalah Rp2.000 atau (Rp106 x 1000 – Rp104.000).
Pada hari yang sama, kontrak tersebut diselesaikan neto secara tunai. Entitas A berkewajiban untuk menyerahkan Rp104.000 kepada Entitas B, dan Entitas B berkewajiban menyerahkan Rp106.000 (Rp106 x 1000) kepada Entitas A, jadi Entitas B harus membayar selisihnya sebesar Rp2.000 kepada Entitas A.
• Untuk mencatat penurunan dalam nilai wajar kontrak berjangka (Rp4.300=Rp6.300-Rp2.000)
• Untuk mencatat penyelesaian kontrak berjangka
A. Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)
Pembelian Penjualan
Dr Kerugian
Cr Aset forward Rp 4.300Rp 4.300 Dr Liabilitas forward Cr Keuntungan Rp 4.300Rp 4.300
Dr Kas
Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada (a) dengan pengecualian bahwa penyelesaiannya dilakukan secara neto dengan saham. Ayat-ayat
jurnal yang dibuat Entitas A sama dengan butir (a) di atas, kecuali untuk mencatat penyelesaian kontrak berjangka tersebut, yaitu:
B. Saham untuk Saham (Penyelesaian Neto dengan Saham)
31 Januari 2003
Kontrak diselesaikan neto dengan saham. Entitas A berkewajiban
menyerahkan sahamnya yang bernilai Rp104.000 (Rp104 x 1000) kepada Entitas B, dan Entitas B berkewajiban menyerahkan saham Entitas A senilai Rp106.000 (Rp106 x 1000) kepada Entitas A. Jadi Entitas B harus
menyerahkan saham senilai Rp2.000 (Rp106.000-Rp104.000) kepada Entitas A, atau sama dengan 18,9 lembar saham (Rp2000/Rp106)
Untuk mencatat penyelesaian kontrak berjangka.
Pembelian Penjualan
Dr Ekuitas
• Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada (a), dengan pengecualian bahwa penyelesaian akan dilakukan dengan penyerahan kas dan saham Entitas A yang nilai dan jumlahnya telah
ditetapkan. Sama seperti pada butir (a) dan (b) di atas, harga per lembar saham yang harus dibayar oleh Entitas A setelah satu tahun ditetapkan sebesar Rp104.
• Entitas A berkewajiban membayar Rp104.000 secara tunai kepada Entitas B dan Entitas B
berkewajiban menyerahkan 1.000 lembar saham beredar entitas A kepada entitas A setelah satu tahun. Entitas A mencatat ayat jurnal sebagai berikut:
• 1 Februari untuk mencatat kewajiban penyerahan Rp104.000 setelah satu tahun yang dibukukan sesuai nilai wajarnya Rp100.000 yang didiskonto menggunakan tingkat bunga yang sesuai (lihat PSAK 55 Paragraf PA79).
• 31 Desember 2002 Untuk membukukan bunga yang telah menjadi beban yang dihitung menggunakan metode bunga efektif atas liabilitas pada nilai pelunasan/ penebusan saham.
• Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada (a), dengan pengecualian bahwa penyelesaian akan dilakukan dengan penyerahan kas dan saham Entitas A yang nilai dan jumlahnya telah
ditetapkan. Sama seperti pada butir (a) dan (b) di atas, harga per lembar saham yang harus dibayar oleh Entitas A setelah satu tahun ditetapkan sebesar Rp104.
• Entitas A berkewajiban membayar Rp104.000 secara tunai kepada Entitas B dan Entitas B
berkewajiban menyerahkan 1.000 lembar saham beredar entitas A kepada entitas A setelah satu tahun. Entitas A mencatat ayat jurnal sebagai berikut:
• 1 Februari untuk mencatat kewajiban penyerahan Rp104.000 setelah satu tahun yang dibukukan sesuai nilai wajarnya Rp100.000 yang didiskonto menggunakan tingkat bunga yang sesuai (lihat PSAK 55 Paragraf PA79).
• 31 Desember 2002 Untuk membukukan bunga yang telah menjadi beban yang dihitung menggunakan metode bunga efektif atas liabilitas pada nilai pelunasan/ penebusan saham.
C. Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)
Pembelian Penjualan
Dr Ekuitas
Cr Liabilitas Rp 100.000Rp 100.000 Tidak ada jurnal
Dr Beban Bunga
•
Pada 31 Januari 2003 Untuk membukukan bunga yang telah menjadi
beban yang dihitung menggunakan metode bunga efektif atas liabilitas
pada nilai pelunasan/penebusan saham.
•
Untuk mencatat penyelesaian kewajiban penebusan saham Entitas A
secara kas.
•
Pada 31 Januari 2003 Untuk membukukan bunga yang telah menjadi
beban yang dihitung menggunakan metode bunga efektif atas liabilitas
pada nilai pelunasan/penebusan saham.
•
Untuk mencatat penyelesaian kewajiban penebusan saham Entitas A
secara kas.
C. Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)
Pembelian Penjualan
Dr Beban Bunga
Cr Liabilitas Rp 340 Rp 340 Tidak ada jurnal
Dr Liabilitas
• PT. ABC menerbitkan obligasi yang dapat dikonversi 2.000 lembar pada awal 20X1. Obligasi tersebut berjangka waktu 3 tahun dan dijual sebesar nilai nominalnya Rp1.000 per
lembar.
• Bunga 6% dibayarkan di muka setiap tahunnya.
• Tiap obligasi dapat dikonversikan setiap saat hingga saat jatuh temponya menjadi 250 lembar saham biasa.
• Ketika obligasi tersebut diterbitkan, tingkat bunga pasar untuk utang sejenis tanpa hak konversi sebesar 9%.
• PT. ABC menerbitkan obligasi yang dapat dikonversi 2.000 lembar pada awal 20X1. Obligasi tersebut berjangka waktu 3 tahun dan dijual sebesar nilai nominalnya Rp1.000 per
lembar.
• Bunga 6% dibayarkan di muka setiap tahunnya.
• Tiap obligasi dapat dikonversikan setiap saat hingga saat jatuh temponya menjadi 250 lembar saham biasa.
• Ketika obligasi tersebut diterbitkan, tingkat bunga pasar untuk utang sejenis tanpa hak konversi sebesar 9%.
Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)
• Komponen liabilitas harus diukur terlebih dahulu
• Selisih antara hasil yang diterima dengan nilai wajar
komponen liabilitas dialokasikan sebagai komponen ekuitas. • Nilai wajar komponen liabilitas dihitung menggunakan tingkat
bunga diskonto 9 %,
• Komponen liabilitas harus diukur terlebih dahulu
• Selisih antara hasil yang diterima dengan nilai wajar
komponen liabilitas dialokasikan sebagai komponen ekuitas. • Nilai wajar komponen liabilitas dihitung menggunakan tingkat
Kas 2.000.000
Utang Obligasi 1.848.122
Agio saham – Ekuitas konversi 151.878 Kas 2.000.000
Utang Obligasi 1.848.122
Agio saham – Ekuitas konversi 151.878
Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)
Nilai sekarang dari pokok obligasi Rp2.000.000 yang harus
dibayar dalam tiga tahun 1,544,367
Nilai wajar dari bunga sebesar Rp120.000 yang harus dibayar di muka setiap tahunnya selama tiga tahun
303.755
Total komponen liabilitas 1.848.122
Komponen Ekuitas 151.878
38
Dwi Martani - 081318227080 [email protected] atau d
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ Dwi Martani - 081318227080
[email protected] atau d
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/