• Tidak ada hasil yang ditemukan

S STR 1204886 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S STR 1204886 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Ria Ocktari, 2016

TARI SEPEN DI SANGGAR KEMBANG KUNDOR DESA BATU PENYU KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian dengan judul Tari Sepen di Sanggar Kembang Kundor Desa Batu

Penyu Kabupaten Belitung Timur dilatar belakangi oleh keadaan zaman yang tidak menentu yang berimbas kepada sendi-sendi kehidupan masyarakat,

termasuk pengaruh terhadap Tari Sepen sebagai ekspresi seni dan budaya

masyarakat di Kabupaten BelitungTimur. Selain itu, sebagai seni pertunjukan Tari

Sepen belum ada penjelasan yang komprehensif mengenai struktur koreografinya. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan yaitu teori sinkronis yaitu sejarah memanjang dalam waktu dan melebar dalam ruang. Teori etnokoreologi yang membagi 4 gerak tari yaitu,

gerak berpindah tempat (locomotion), gerak murni (pure movement), gerak

maknawi (gesture), dan gerak penguat ekspresi (baton signal). Berdasarkan teori

tersebut dapat disimpulkan bahwa, untuk menghadapi perubahan zaman dilakukan berbagai upaya diantaranya dengan pengembangan koreografi menjadi 3 bagian

yaitu awal: Tak-zim dan Sembah Awal, tengah: Kepala Sepen dan Pecah Tari,

penutup: Tahto/Tahtim dan Sembah Akhir. Kategori gerak locomotion terdapat

pada gerak Langkah 10 dan peralihan desain asimetris, Kategori gerak gesture

terdapat pada gerak Tak-zim, Sembah Awal, Kepala Sepen, Langkah 1, Langkah 2,

Langkah 4, Langkah 6, Langkah 9, Tahto-tahtim, Waina/Sembah Akhir desain

asimetris. Kategori gerak pure terdapat pada gerak, Langkah 5, Langkah 8,

Langkah 10, dan Langkah 11 desain asimetris. Berdasarkan hasil penelitian, Tari

Sepen adalah tarian yang diciptakan oleh Abdul Hamid. Perkembangan pada

koreografi Tari Sepen menyesuaikan dengan situasi saat ini. Pada gerak Tari

Sepen, gerak gesture merupakan gerak dominan dengan desain asimetris yang mempunyai kesan yang dinamis.

(2)

Ria Ocktari, 2016

TARI SEPEN DI SANGGAR KEMBANG KUNDOR DESA BATU PENYU KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This study entitled “Sepen Dance in Sanggar Kembang Kundor, Batu Penyu

Village, Belitung Timur” is motivated by the present situation that affected

people’s lives, which also affected Sepen dance as an artistic and culture expression of people in Belitung Timur. As a matter of fact, as a performing art,

Sepen dance has not yet owned a comprehensive explication regarding the structure of choreography. The method used in this study is descriptive method with qualitative approach. Theoretical approach used by this study is synchronic theory, which is a long period of history, and ethno-choreographic theory that divides 4 motions of gestures in dance, which are locomotion gesture, pure gesture, meaningful gesture, and baton signal gesture. Based on the theoretical approaches, it can be concluded that, for this dance to face changing time, choreographic development should be done into 3 parts, which are: the beginning

Tak-zim and Sembah Awal, main: Kepala Sepen and Pecah Tari, closing:

Tahto/Tahtim and Sembah Akhir. The category of locomotion gesture exists in the

gesture of Langkah 10 and switchover asymmetrical design. The category of

gesture exists in the gestures of Tak-zim, Sembah Awal, Kepala Sepen, Langkah 1,

Langkah 2, Langkah 4, Langkah 6, Langkah 9, Tahto-tahtim, Waina/Sembah Akhir andasymmetrical design. The category of pure gesture exists in the gestures of Langkah 5, Langkah 8, Langkah 10, and Langkah 11 and asymmetrical design.

Based on the research fimding, Sepen dance is a dance created by Abdul Hamid.

The development of Sepen dance is adjusted with current situation. In sepen dance, gesture is the dominant movement with its dynamic asymmetrical design.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

permasalahan pokok yang akan di teliti adalah “bagaimana p roses enkulturasi budaya masyarakat Bali di daerah transmigrasi di Desa Rejo Binangun, Lampung. Timur ?” Mengingat

Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang relevan dengan tuntutan piston pada mesin, dipilihnya piston asli buatan Jepang (Gambar 3.1), juga berfungsi untuk

Bagaimanapun, dialog adalah salah satu hal yang san- gat penting dalam demokrasi, sementara memaksakan pendapat kepada orang lain adalah sikap yang bertentangan dengan

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan kalimat efektif dalam poster pada majalah dinding Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako dapat

[r]

senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak n-heksan pecut kuda adalah. alkaloid

penelitian ini adalah : “ FLYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM, DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH