• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Pembangunan pertanian menghendaki pertanian yang dinamis yaitu

pertanian yang dicirikan antara oleh penggunaan tekhnologi baru yang

berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan dan peran serta petani dan

keluarganya dalam melaksanakan kegiatan usahataninya (Ginting, 1999).

Hingga seperempat pertama abad 20, pengembangan irigasi berkelanjutan

merupakan bagian dari pengembangan kemanusiaan. Pengembangan aspek fisik

irigasi seperti bangunan dan jaringan irigasi berada dalam kedudukan yang sama

penting dengan aspek pengelolaan. Untuk dapat mengikuti pengembangan irigasi

yang berkelanjutan secara benar diperlukan penekanan kembali keseluruhan

makna dan arti irigasi sebagai ilmu tekhnologi dan juga dalam tekhnik pemakaian

sehari-hari (Pusposutarjo, 2001).

Sejarah irigasi yang panjang di Indonesia telah memberikan kesempatan

bagi petani untuk menumbuhkan kelembagaan-kelembagaan pengelola air irigasi

secara tradisional. Lembaga-lembaga yang telah dikembangkan oleh petani itu

adalah merupakan semacam sumber daya nasional yang sangat berharga, yang

patut dipelajari agar potensi air irigasi dan kemakmuran penghuni pedesaan dapat

terus ditingkatkan (Ambler, 1992).

Seperti halnya dalam aspek kelembagaan, para petani padi sawah juga

mengembangkan tekhnologi irigasi yang terkait erat dengan sistem budayanya.

Tekhnologi irigasi muncul dari dan dikembangkan didalam lingkup budaya lokal

(2)

ini menumbuhkan kerjasama antar petani pembangunan dan pemeliharaan

bangunan pengairan dan saluran. Pembagian air antar hamparan sawah dan antar

petak sawah dalam hamparan yang sama membutuhkan kerjasama yang

terorganisasi secara baik diantara petani di jaringan irigasi yang bersangkutan

(Siskel dan Hutapea, 1995).

Adapun maksud dan tujuan P3A yaitu :

1. Agar pengelolaan air pengairan bagi kepentingan bersama dapat dilakukan

secara mantab, tertib dan teratur melalui perkumpulan dalam mengeluarkan

ketentuan-ketentuan yang mengikat dan memuaskan para anggotanya

2. Dengan adanya ketentuan-ketentuan tersebut yang pada dasarnya disepakati

oleh para anggotanya, perkumpulan dengan didukung kewajiban-kewajiban

para anggotanya akan dapat melaksanakan dan meningkatkan pemeliharaan

jaringan pengairan dalam wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab secara

mantab dan teratur dan penuh dengan tanggung jawab

3. Agar dengan adanya perkumpulan, para petani anggotanya dapat dengan

tenang dan bergairah melaksanakan usaha taninya, karena selain kebutuhan air

pengairan tercukupi juga dalam pelaksanaan usaha taninya itu dapat

menyesuaikan dengan perkembangan tekhnologi pertanian dan pengairan

(Kartasapoetra, 1994).

Struktur organisasi adalah kerangka antara hubungan satuan-satuan

organisasi yang masing-masing mempunyai peranan tertentu dan kesatuan yang

utuh. Struktur organisasi ini akan tampak lebih tegas apabila dituangkan dalam

(3)

Gambar 1. Skema Struktur Organisasi

Keterangan:

: menyatakan hubungan

(Sutarto, 1998).

Tugas pokok P3A secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan jaringan-jaringan pengairan tersier

dan pedesaan

2. Membuat peraturan-peraturan dan ketentuan pembagian air pengairan serta

pengamatan jaringan-jaringan pengairan agar terhindar dari si perusahaan si

pembutuh air pengairan yang hanya memntingkan diri sendiri

3. Mengatasi dan menyelesaikan berbagai masalah yang timbul dan terjadi

diantara para anggota petani pemakai air pengairan didalam pengelolaan air

pengairan

4. Mengumpulkan dan mengurus iuran pembiayaan bagi kegiatan eksploitasi dan

pemeliharaan bangunan dan jaringan pengairan dari para anggota petani

pemakai air yang telah mereka sepakati bersama pada musyawarah diantara

mereka

KETUA

BENDAHARA SEKRETARIS

PELAKSANA TEKNIS (Ulu-ulu dan Pembantu Ulu-ulu)

(4)

5. Sebagai badan masyarakat mewujudkan peran sertanya kepada pemerintah

dalam rangka kegiatan yang menyangkut persoalan-persoalan pengairan dan

pertanian (Kartasapoetra dan Mul, 1994)

Pemerintah negara-negara yang sedang berkembang perlu memberikan

hak politik bagi organisasi itu untuk melindungi dan memperjuangkan hak petani

atas air. Organisasi ini perlu diberi hak sebagai otorita pengelola sumber air yang

ada dalam wilayah kerjanya. Dengan demikian siapa saja yang berasal dari luar

desa yang ingin memanfaatkan sumber air yang ada di wilayah kerja P3A dengan

tujuan komersial harus bermusyawarah dengan organisasi itu agar hak petani atas

air dapat terjamin (Soetrisno, 1999).

Usaha pengelolaan air untuk menunjang produksi pangan tidaklah

semata-mata suatu kegiatan teknis belaka, air yang diperlukan diatur oleh manusia supaya

pemberianya kepada lahan tepat jumlah dan tepat waktunya. Dengan tekhnologi

manapun, untuk mengelola jaringan irigasi dengan baik perlu dilaksanakan

serangkaian kegiatan yang menyangkut seluruh aspek pemeliharaan saluran atau

memperbaiki bendungan sampai dengan menyelesaikan konflik mengenai

pembagian air, semunaya itu menurut adanya suatu organisasi petani pemakai air

yang kuat (Ambler, 1992).

2.2 Landasan Teori

Salah satu faktor dari pada usaha peningkatan produksi pangan khususnya

padi adalah tersedianya air irigasi di sawah-sawah sesuai dengan kebutuhan. Jika

penyediaan air irigasi dilakukan dengan tepat dan benar maka dapat menunjang

peningkatan produksi padi sehingga kebutuhan pangan nasional dapat terpenuhi.

(5)

kenaikan penghasilan petani juga telah menjadi program pemerintah. Untuk itu,

jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier serta bangunan irigasinya harus dapat

beroperasi dengan baik (Mawardi, 2007).

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) merupakan organisasi sosial dari

para petani yang tidak berinduk atau bernaung pada golongan atau partai politik,

merupakan organisasi yang bergerak di bidang pertanian, khususnya dalam

kegiatan pengelolaan air pengairan sehubungan dengan kepentingan-kepentingan

melangsungkan usahatani bersama (Kartasapoetra, 1994).

Serangkaian kebijaksanaan dalam pemberdayaan Perkumpulan Petani

Pengguna Air (P3A) telah banyak diupayakan, salah satu yang terbaru yaitu

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012

tentang Pedoman Pengelolaan Aset Irigasi, yang menitik beratkan pada 5 kegiatan

pokok yaitu :

1. Inventarisasi Aset Irigasi

2. Perencanaan Pengelolaan Aset Irigasi

3. Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi

4. Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi

5. Pemutakhiran Hasil Inventarisasi Aset Irigasi

Berdasarkan hal tersebut diatas perlu suatu kelembagaan yang

keanggotaanya mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas dan

kewajibanya. Tercapainya tujuan dan target yang telah ditetapkan tergantung dari

kinerja keanggotaan dari organisasi atau lembaga tersebut.

Menurut Bastian (2006), kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

(6)

sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema

strategis (perencanaan strategis) suatu organisasi. Secara umum dapat juga

dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi

dalam periode tertentu.

Disamping itu, menurut Sedarmayanti (2004), kinerja (performance) diartikan sebagai hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau

organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat diukur

dengan dibandingkan dengan standar yang diperlukan.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu kinerja maka perlu dilakukan

pengukuran atau penilaian kinerja. Dalam penerapanya dibutuhkan suatu

artikulasi yang jelas mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran yang dapat diukur

dari satu dan keseluruhan program. Ukuran tersebut bisa dikaitkan dengan hasil

dari setiap program yang dilaksanakan. Dengan demikian, pengukuran kinerja

organisasi merupakan dasar yang beralasan untuk pengambilan keputusan

(Bastian, 2006).

Dalam sebuah organisasi petani, misalnya Perkumpulan Petani Pengguna

Air (P3A) sikap dan penilaian petani menjadi faktor yang sangat penting dalam

mngukur tingkat keberhasilan kinerja organisasi tersebut. Azwar (2002)

mendefenisikan sikap sebagai kecenderungan individu untuk bereaksi terhadap

suatu objek untuk mendekati atau menjauh. Sikap negatif memunculkan

kecenderungan untuk menjauh, membenci, menghindar atau tidak menyukai

keberadaan objek. Sikap positif memunculkan kecenderungan untuk menyenangi,

(7)

kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, bereaksi dan berperilaku

terhadap suatu objek.

Mengukur sikap seseorang adalah mencoba untuk menempatkan posisinya

pada suatu sikap yang berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu berkisar dari

sangat positif hingga ke sangat negatif terhadap suatu objek sikap. Dalam tekhnik

perskalaan Likert pengukuran ini dilakukan dengan mencatat penguatan respon

dan untuk penyataan kepercayaan positif dan negatif tentang objek sikap (Daniel,

1992).

Sikap terhadap suatu perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku

tersebut akan membawa kepada hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan.

Kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan perkiraan individu

mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang

bersangkutan. Dalam upaya menuju terciptanya manusia yang utuh, kita harus

memulai dengan melakukan bahasa dari sikap manusia itu sendiri karena sikap

merupakan titik awal penentu dari gerakan jalan pikiran dan kegiatan manusia

dalam kehidupan (Azwar, 1995).

Cepat tidaknya mengadopsi inovasi bagi petani sangat tergantung kepada

faktor ekstern dan intern. Faktor intern itu sendiri yaitu faktor sosial dan ekonomi

petani. Faktor sosial diantaranya : umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman

bertani sedangkan faktor ekonomi diantaranya adalah tingkat pendapatan, jumlah

tanggungan keluarga, luas lahan yang dimiliki dan ada tidaknya usahatani yang

dimiliki oleh petani. Faktor sosial ekonomi ini mempunyai peranan yang cukup

(8)

2.3 Kerangka Pemikiran

Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) adalah merupakan salah satu

organisasi yang beranggotakan petani, dibentuk oleh petani dan berperan untuk

petani, yang mana tujuan dari organisasi ini adalah untuk membantu petani

memperoleh air pengairan dalam mengelola usahataninya yaitu padi sawah.

Untuk memperdalam pengetahuan petani tentang P3A baik dalam teknis

dan operasionalnya, petani mendapatkan informasi dari penyuluhan P3A baik dari

penyuluh atau dari pemerintah yaitu dari dinas-dinas yang terkait. Informasi ini

dijadikan sebagai bahan bagaimana organisasi tersebut dijalankan dengan baik

dan tepat sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh petani anggota P3A.

Organisasi P3A dikatakan berhasil adalah apabila telah mencapai target

dan tujuan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Berhasil tidaknya P3A ditentukan oleh tingkat kerjasama dan kinerja dari anggota

organisasi dalam melaksanakan tugas masing-masing secara tepat dan benar.

Sikap petani terhadap kinerja organisasi P3A baik dalam perencanaan

program, pelaksanaan program dan hasil program kerja kemungkinan besar

dipengaruhi oleh karakteristik sosial ekonomi dari petani itu sendiri. Karakteristik

sosial ekonomi yang dimaksud terdiri dari umur petani anggota, tingkat

pendidikan, jumlah tanggungan, luas sawah dan lama menjadi anggota P3A.

Sikap yang timbul dari petani anggota dapat berupa sikap positif atau bahkan

sikap negatif sekalipun. Secara sistematis kerangka pemikiran dapat digambarkan

(9)

Lingkungan

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: Menyatakan Hubungan

PROGRAM P3A a. Perencanaan Program Kerja b. Pelaksanaan Program Kerja c. Hasil Program Kerja

PETANI ANGGOTA P3A KINERJA P3A

(10)

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di daerah penelitian maka hipotesis yang

dapat disimpulkan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Terdapat perkembangan P3A selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian.

2. Adanya perbedaan karakteristik seperti umur, pendidikan, luas lahan, jumlah

tanggungan dan lama keanggotaan dari setiap petani anggota P3A di daerah

penelitian.

3. Kinerja organisasi P3A di lokasi penelitian adalah tinggi dengan mencapai

target dan tujuan yang telah ditetapkan.

4. Sikap petani terhadap organisasi P3A di daerah penelitian adalah positif.

5. Adanya hubungan nyata (signifikan) antara karakteristik petani anggota

(umur, luas lahan, pendidikan, jumlah tanggungan dan lama keanggotaan)

dengan sikap petani terhadap organisasi P3A di daerah penelitian.

6. Adanya pengaruh nyata (signifikan) antara karakteristik petani anggota (umur,

luas lahan, pendidikan, jumlah tanggungan dan lama keanggotaan) terhadap

Gambar

Gambar 1. Skema Struktur Organisasi
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Pada penulisan ilmiah ini penulis menjelaskan tentang pembuatan website pakaian dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 dan PHP Triad yang dimana dalam pemesanan produknya,

Untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat dalam mengakses informasi maka dikembangkan dengan Website yang berisi tentang informasi kegiatan kegiatan cinta lingkungan, Agar

[r]

PT Sarana Jatim Ventura telah melakukan analisis kelayakan kepada calon PPU (Perusahaan Pasangan Usaha) yang mengajukan permohonan pembiayaan sebelum menyetujui pembiayaan

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu adanya penelitian tentang efektifitas perendaman gigi tiruan resin akrilik heat cured dalam larutan tea tree oil

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN & BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS5.

Pada tahun pertama penelitian ini akan menghasilkan model pendidikan karakter yang dilengkapi dengan 5 karya sastra anak berupa Buku Cerita Bergambar (BCB) sebagai media

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini