PENDAHULUAN
Latar Belakang
PT. Toba Pulp Lestari Tbk. merupakan salah satu perusahaan HTI di
Indonesia yang memproduksi pulp yang menggunakan kayu Eucalyptus sp.
sebagai bahan bakunya. Sebagai produsen pulp terbesar, PT. Toba Pulp Lestari
Tbk. harus mempunyai ketersediaan bahan baku kayu yang cukup untuk
kelancaran produksinya. Untuk itu penanganan pembibitan sebagai kunci dasar
yang baik pada saat di areal pembibitan sangat perlu diperhatikan.
Jenis eucalyptus temasuk jenis yang sepanjang tahun tetap hijau dan
sangat membutuhkan cahaya. Tanaman dapat bertunas kembali setelah dipangkas
dan agak tahan terhadap serangan rayap. Pertumbuhan tanaman ini tergolong
cepat terutama pada waktu muda. Sistem perakarannya yang masih muda cepat
sekali menembus kedalam tanah. Intensitas penyebaran akarnya ke arah bawah
hampir sama banyaknya dengan ke arah samping (Departemen Kehutanan, 1994).
Teknik pemuliaan tanaman dengan bibit kloning dilakukan oleh
perusahaan ini untuk menghasilkan klon hibrid yang mempunyai keunggulan
lebih daripada indukannya. Teknik kloning yang ada di PT. Toba Pulp Lestari,
Tbk Porsea saat ini adalah klon hibrid turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus
pellita dan Eucalyptus grandis x Eucalyptus urophylla. Pada klon hibrid turunan
ini masih terdapat banyak gejala penyakit yang terlihat. Pada saat ini tingkat
survival bibit sudah mencapai 65 persen. Infeksi penyakit pada saat pembibitan
dapat mengurangi kelangsungan hidup tanaman dan menyediakan sarana untuk
menyebarluaskan patogen ke tanaman lain sehingga penyakit berkembang.
Untuk menaikkan persentase tingkat hidup bibit dan mengurangi cost
untuk mengatasi masalah di daerah pembibitan, maka harus dilakukan pencegahan
berupa pengamatan karakterisasi penyakit yang menyerang daun. Pengamatan ini
bermanfaaat untuk memberikan informasi tentang bagaimana kualitas tanaman
dalam melawan wabah serangan yang terjadi, dan pencegahan awal dalam
memerangi penyakit.
Salah satu penyakit yang menyerang tanaman Eucalyptus baik pada saat
pembibitan dan saat tanaman sudah ditanam dilahan adalah karat daun yang
disebabkan oleh Puccinia psidii. Karat daun berpotensi menyerang tanaman yang
masih muda atau juvenil pada umur 2 tahun. P. psidii,Guava atau Eucalyptus rust
pertama kali ditemukan pada tahun 1884 di Brazil terdapat pada tanaman Jambu
biji (Psidium guajava), kemudian ditemukan kembali pada tanaman yang berbeda
yaitu Eucalyptus yang bukan merupan tanaman inangnya. Hal ini merupakan
suatu penemuan yang baru, dimana penyakit ini mampu menyebar pada tanaman
yang berbeda. Diketahui bahwa penyakit ini telah menyerang beberapa jenis
tanaman pada family Myrtaceae.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui variasi gejala yang muncul pada tiga klon hibrid E.
grandis x E. urophylla IND 47, 61 dan 65.
2. Untuk mengukur tingkat ketahanan jenis E. grandis x E. urophylla IND
47, 61 dan 65 terhadap patogen P. psidii
3. Untuk mengukur virulensi dari infeksi P. psidiipada E.
grandis x E. Urophylla IND 47, 61 dan 65.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi atau masukan bagi PT. Toba Pulp Lestari tentang
penyakit P. psidii. pada daun bibit tanaman E. grandis x E. urophylla
sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk metode
pengendalian yang tepat untuk penyakit tersebut.
2. Sebagai informasi bagi perusahaan-perusahaan HTI yang akan
mengusahakan Eucalyptus sp.
3. Sebagai informasi dasar untuk menentukan teknik pengendalian patogen
yang menyerang daun Eucalyptus sp.
Hipotesis Penelitian
1. Terdapat variasi gejala yang disebabkan oleh P. psidii pada ketiga klon
jenis E. grandis x E. Urophylla IND 47,62 dan 65
2. Terdapat perbedaan ketahanan ketiga klon jenis E. grandis x E. Urophylla
IND 47,62 dan 65 terhadap P. psidii.
3. Terdapat perbedaan virulensi dari P. psidii pada ketiga klon E. grandis x
E. urophylla.