• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Berbasis Android Pencarian Jarak Terpendek Dan Rekomendasi Rute Angkutan Kota Di Medan Menggunakan Algoritma A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Berbasis Android Pencarian Jarak Terpendek Dan Rekomendasi Rute Angkutan Kota Di Medan Menggunakan Algoritma A"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Angkutan Kota dan Trayek

Angkutan kota merupakan salah satu bentuk dari angkutan umum yang mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari suatu tempat ketempat lain, yang juga merupakan sarana transportasi alternatif di dalam kota, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi (Andriariza, 2006). Di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Bab I Ketentuan Umum mendefinisikan Kendaraan Bermotor Umum, dimana setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Paul Addenbrooke dalam (Zakky, 2005), masyarakat mempunyai tuntutan untuk mobilitas dan memfungsikan angkutan umum pada dua hal, yaitu:

1. Memberikan kesempatan orang yang tidak menggunakan kendaraan pribadi

untuk kepuasan ekonomi dan keinginan sosial yang tidak terpenuhi dalam melakukan pekerjaannya.

2. Memberikan alternatif kepada kendaraan pribadi, karena secara fisik ataupun

ekonomi tidak terbatas penggunaannya tidak tercukupi dan tidak layak secara sosial atau alasan-alasan lingkungan.

(2)

a. Kota sebagai daerah otonom.

b. Bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan.

c. Kawasan yang berada dalam bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan

langsung dan memiliki ciri perkotaan.

Angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek, terdiri dari: angkutan Lintas Batas Negara, angkutan Antar Kota Antar Provinsi, angkutan Kota, angkutan Pedesaan, angkutan Perbatasan, dan angkutan Khusus. Menurut PP No.41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan pada Bab I Ketentuan Umum mendefinisikan angkutan perkotaan adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam wilayah kota dengan mempergunakan mobil bus umum dan mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek tetap dan teratur yang mempunyai sifat perjalanan ulang-alik (komuter). Berikut ini adalah penjelasan dari istilah-istilah dasar tentang angkutan perkotaaan:

1. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke

tempat lain dengan menggunakan kendaraan.

2. Wilayah pengoperasian adalah wilayah atau daerah untuk pelayanan angkutan

kota yang dilaksanakan dalam jaringan trayek.

3. Wilayah pelayanan angkutan kota adalah yang di dalamnya bekerja satu sistem

pelayanan angkutan penumpang umum karena adanya kebutuhan pergerakan penduduk dalam kota.

4. Armada adalah aset berupa kendaraan mobil bus yang dipertanggung jawabkan

perusahaan baik yang dalam keadaan siap guna maupun dalam konservasi.

5. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan

menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.

6. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang

dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak terjadwal.

2.2 Algoritma A* (A-star)

Algoritma A* adalah algoritma best-first Search yang paling banyak dikenal. Menurut

(3)

awal, node goal, open list, closed list dan cost. Node awal merupakan titik awal dari posisi saat ini, sedangkan node goal merupakan titik akhir atau dapat juga disebut titik

tempat tujuan. Cost merupakan nilai dari jarak yang telah ditempuh untuk sampai ke

tempat tujuan. Open list ini berupa sebuah priority queen, dimana setiap node yang

masuk pertama akan dikeluarkan pertama dengan syarat tertentu. Closed list ini

berupa sebuah stack, dimana node yang terakhir dimasukkan akan dikeluarkan

pertama kali. Selain sebagai penampung node yang telah dilewati, closed list ini juga

digunakan untuk mendapatkan rute terdekat saat node goal sudah dicapai.

Algoritma memeriksa node dengan menggabungkan g(n) yaitu cost yang

dibutuhkan untuk mencapai sebuah node dan h(n), yaitu cost yang di dapat dari node

ke tujuan. Sehingga didapatkan rumus dasar dari algoritma A* adalah:

f(n)= g(n) + h(n) … …(1)

dimana:

h(n) = Nilai heuristik antar Koordinat g(n) = Jarak Koordinat ke titik tujuan

Dalam notasi standar yang dipakai untuk algoritma A* pada rumus persamaan (1),

digunakan g(n) untuk mewakili cost rute dari node awal ke node n. Lalu h(n) mewakili

perkiraan cost dari node n ke node goal, yang dihitung dengan fungsi heuristik. A*

‘menyeimbangkan’ kedua nilai ini dalam mencari jalan dari node awal ke node goal (Ilham, Soetedjo & Faisol, 2011).

Pencarian mengunakan algoritma A* mempunyai prinsip yang sama dengan

algoritma BFS (Breath-First Search), hanya saja dengan 2 faktor tambahan.

a. Setiap sisi mempunyai “cost” yang berbeda-beda, seberapa besar cost untuk

pergi dari satu simpul ke simpul yang lain.

b. Cost dari setiap simpul ke simpul tujuan bisa kita ingin mencari jalan dengan

waktu tercepat untuk dilalui.

Berikut terminologi dasar yang terdapat pada algoritma A* (Andysah, 2012): 1. Starting point sebagai posisi awal sebuah benda.

(4)

3. Simpul adalah petak kecil atau pixel sebagai representasi dari arah path finding. Bentuknya dapat berupa persegi, lingkaran, maupun segitiga.

4. Open list adalah tempat menyimpan data simpul yang mungkin diakses dari

starting point maupun simpul yang sedang dijalankan.

5. Closed list adalah tempat penyimpanan data simpul sebelum Current yang juga merupakan bagian dari jalur terpendek yang telah berhasil diciptakan.

6. “f” adalah nilai yang diperoleh dari penjumlahan. ”g” merupakan jumlah nilai

tiap simpul dalam jalur terpendek dari titik awal ke Current dan “h”

merupakan jumlah nilai perkiraan dari sebuah simpul ke simpul tujuan. Sehingga dapat diformulasikan dengan f(x) = g(x) + h(x).

7. Simpul tujuan adalah simpul yang dituju.

8. Halangan adalah sebuah atribut yang menyatakan bahwa sebuah simpul tidak

dapat dilalui oleh Current.

A* dapat juga dapat diimplementasikan, jika kebutuhan akan pencarian yang

membutuhkan perulangan. Prinsip algoritma A* yaitu, akan melintasi semua graf yang

berhubungan dengan starting point, mengurutkan cost terkecil dengan memperhatikan

cost (f) kedalam antrian graf yang dilalui (Pratama,2014). Jika, pada titik tertentu segmen jalan yang dilalui memiliki biaya yang lebih tinggi dari segmen jalan yang

lain yang sedang dihadapi, maka A* akan meninggalkan jalan dengan cost yang lebih

tinggi.

Algoritma ini menggunakan dua antrian, yaitu Open dan Close. Dimulai dengan

titik awal dijadikan antrian prioritas titik untuk dilalui, dikenal sebagai Open set.

Semakin rendah cost untuk suatu simpul x, semakin tinggi prioritas. Pada setiap

langkah dari algoritma A* simpul dengan cost tertinggi maka akan dihapus dari

antrian, f dan h nilai-nilai tetangganya diperbarui sesuai dengan relasi pada graf dan

tetangga ini ditambahkan ke antrian . Algoritma A* akan terus mencari sampai titik

tujuan yang memiliki nilai f lebih rendah dengan menggunakan nilai heuristik untuk

mempersempit ruang pencarian yaitu dengan membatasi vertex yang akan diuji pada

setiap percabangan. Jika sudah sampai ke titik tujuan maka A* akan menjumlahkan

(5)

Inisialisasi list OPEN = nil, CLOSED = nil

Masukkan node awal ke list OPEN dari OPEN, masukkan ke

CLOSED

For I; =1 to jumlah neighbor Current_Node do

Masukkan node (i) dalam OPEN, Set parent node (i)=

Current_Node, Hitung dan simpan nilai f,g,h

Nilai g node (i) < g

Set parent node (i) = Current_Node Kalkulasi ulang nilai

(6)

2.3 Google MapsAPI (Application Programming Interface)

Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang disediakan oleh

Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap banyak layanan

pemetaan berbasis web. Google Maps juga memiliki sifat server side, yaitu peta yang

tersimpan pada server Google dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Google Maps API

adalah suatu library yang berbentuk javascript yang berguna untuk memodifikasi peta

yang ada di Google Maps sesuai kebutuhan. Untuk membangun aplikasi yang

memanfaatkan Google Maps di desktop dan mobile device maka akan digunakan

Google Maps Javascript API v3 yang memiliki keunggulan lebih cepat dari versi sebelumnya (Google Developers, 2012).

2.4 GIS (Geographic Information System)

GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi (Ilham.R,Soetedjo.A& Faisol.A, 2011). Sistem ini mampu untuk mengolah data dan melakukan operasi

tertentu dengan menampilan dan menganalisa data. Aplikasi GIS ini menjadi beragam

jenis aplikasinya. Selain jumlah aplikasinya yang juga bertambah, kedepannya pengembangan aplikasi ini merambah ke aplikasi berbasis jaringan yang dikenal

dengan web GIS. Ini dikarenakan lingkungan jaringan merupakan tempat subur

berkembangnya geoinformasi. Contohnya adalah peta sebuah kota secara online yang

tidak mengenal batas geografi penggunaannya.

Tujuan pokok dari pemanfaatan GIS adalah untuk mempermudah

mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi

atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam GIS adalah data yang telah

terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi

(Dulbahri, 1993). Data-data yang diolah dalam GIS pada dasarnya terdiri dari data

(7)

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik,

bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari

sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sampel dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus

dan Wiradisastra, 2000). Bentuk produk suatu GIS dapat bervariasi baik dalam hal

kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk

peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau

dalam cetak lunak (seperti file elektronik).

Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa GIS adalah alat

yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam GIS data dipelihara dalam

bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah GIS. GIS didesain untuk

menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan

dalam jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa GIS akan

(8)

2.5 Android

Android sudah tidak asing lagi dalam dunia teknologi. (Nazrudin dan Safaat H ,2011)

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang

mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android adalah sistem operasi

untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka

bagi para pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri. Pada awalnya

dikembangkan oleh Android Inc, sebuah perusahaan pendatang baru yang membuat

perangkat lunak untuk ponsel yang kemudian dibeli oleh Google Inc. Untuk

pengembangannya, dibentuklah Open Handset Alliance (OHA), konsorsium dari 34

perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Tidak hanya itu saja,

Google juga merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi

perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Android merupakan sistem

operasi ponsel yang tumbuh di tengan sistem operasi lainnya yang berkembang dewasa ini. Sistem operasi lainnya seperti Windows Mobile, IOS, Symbian, dan masih banyak lagi juga menawarkan kekayaan isi dan keoptimalan berjalan di atas perangkat keras (hardware) yang ada. Akan tetapi, sistem operasi yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga.

Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan

distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka. Android menawarkan sebuah

lingkungan yang berbeda untuk pengembang. Setiap aplikasi memiliki tingkatan yang

sama. Android tidak membedakan antara aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga

(Safaat H, 2011). API yang disediakan menawarkan akses ke hardware, maupun data-data ponsel sekalipun, atau data-data sistem itu sendiri. Bahkan pengguna dapat menghapus

aplikasi inti dan menggantikannya dengan aplikasi pihak ketiga. Sedangkan Android

SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools dan API yang diperlukan untuk

mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa

pemrograman Java. Untuk pengembang hal yang perlu diperhatikan bahwa tidak

membutuhkan sertifikasi untuk menjadi pengembang Android. Android juga telah

(9)

menjual aplikasi yang telah dibuatnya. Hal menarik lainnya yang menjadi pembeda

Android dengan yang lain adalah:

1. Pertukaran data dan komunikasi antar proses

2. Aplikasi servis yang berjalan di background

3. Dukungan Google Map

Untuk membangun atau membuat aplikasi berbasis Android, terdapat dua cara.

Pertama, memiliki perangkat telepon seluler yang berbasis Android langsung. Kedua,

menggunakan emulator yang sudah disediakan oleh Google. Sebelum memulai

membangun aplikasi berbasis Android, diperlukan beberapa perangkat, antara lain :

1) The Eclipse IDE.

2) Sun’s Java Development Kit (JDK).

3) The Android Software Developer’s Kit (SDK).

4) The Android Developer Tool (ADT).

5) Plug-in Eclipse.

Windows (XP, Vista dan 7), Linux dan Mac OS X merupakan sistem operasi

yang dapat digunakan untuk pengembangan pembuatan aplikasi berbasis Android

dengan memanfaatkan Android SDK (Elian & Mazharuddin, 2012).

2.6 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP adalah bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk

memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script

language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya

dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi

yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil web browser, tetapi

prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam

hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server.

Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server

akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Membaca permintaan dari client/browser

(10)

3) Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi

pada halaman (page).

4) Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau

intranet.

2.7 Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian terdahulu tentang pencarian jarak terpendek menggunakan algoritma A* dan algoritma pencarian jarak terpendek lainnya.Selain itu penelitian

terdahulu juga membahas tentang angkutan umum dan aplikasi berbasis android.

Adapun penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul Tahun Metode Keterangan

1. Aplikasi Mobile

Pencarian Rute Transportasi Umum Pada Platform

Android

2013 Best_Path

Planning Berhasil mengimplementasikan algoritma Best-Path Planning dalam pencarian rute transportasi umum di kota Surabaya. Pada hasil uji coba, load data membutuhkan waktu rata-rata 1 menit 15 detik. pencarian. membutuhkan waktu yang cukup lama.

2. Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan namun waktu eksekusi yang sedikit lama dalam

(11)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (lanjutan)

No Judul Tahun Metode Keterangan

4. Pencarian Lokasi

Fasilitas Umum Terdekat dilengkapi dengan Rute Kendaraan Umum Lyn

2012 Algoritma

A*

Menampilkan informasi

untuk mencapai lokasi. Jalan yang dilalui tidak di

tampilkan sehingga user

memiliki kesulitan untuk mencapai lokasi.

3. Sistem pencarian

Trayek Bis Antar kota

2013 Algoritma

A*

Gambar

Gambar 2.1 Flowchart Pencarian Rute dengan algoritma A*
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pada penelitian ini adalah berupa realisasi program simulasi pencarian rute terpendek dari posisi asal ke posisi yang dituju ( goal ) yang direpresentasikan dalam bentuk

Berdasarkan penelitian tersebut, penulis mengangkat judul Aplikasi Pencarian Rute Angkutan Umum Kota Malang Berbasis Android Berdasarkan Dua Titik Awal Terdekat

Akan tetapi, belum ada sarana untuk mengetahui jalur operasi tempat pemberhentian penumpang sesuai dengan tujuan.Untuk memberikan informasi pada penumpang mengenai jalur

Dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 10 responden, didapat kesimpulan bahwa aplikasi pencarian rute angkutan umum wisata berbasis android ini berjalan dengan baik

Dengan adanya sarana angkutan umum yang tergolong baru ini muncul permasalahan bahwa sebagian besar pengguna Trans Koetardja belum mengetahui jalur dan halte yang

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang aplikasi untuk mencari jarak terpendek menuju tempat wisata di Kota Medan dengan

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi Mobile GIS yang dapat memberikan informasi mengenai pencarian rute terdekat tempat bersejarah berupa path rute, jarak dan waktu

Dengan adanya sarana angkutan umum yang tergolong baru ini muncul permasalahan bahwa sebagian besar pengguna Trans Koetardja belum mengetahui jalur dan halte yang dilalui oleh bus Trans