44
DAFTAR PUSTAKA
A.Gumelar. 2003. Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum. Departemen Perhubungan Republik Indonesia.
Ani, Dewi Yusra. 2011. Analisis Algoritma A* dan Implementasinya dalam Pencarian Jalur Terpendek Pada Jalur Terpendek Pada Jalur Lintas Sumatera di Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. STIE.
Andriariza, y. 2006. Pembuatan Aplikasi Untuk Perencanaan Trayek Angkutan Kota di Kota Mojokerto. Fakultas Teknik Sipil. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.
Bangun,F.A& Napitupulu,R. 2005. Prospek Sistem Angkutan Umum di Kota Medan. Barus B., dan Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi, Laboratorium
Penginderaan Jauh dan Kartografi. Institut Pertanian Bogor.
Bhawuyuga, Adhitya. 2011. Sistem Pelaporan dan Informasi Posisi Kereta Api Berbasis Global Postioning System (GPS) Pada Device Berbasis Android. ITS. Coppin, Ben.2004. Artificial Intelligent Illuminated. Jones and Bartlett Publishers. Dulbahri.1993. Sistem Informasi Geografis. Jakarta: Gramedia.
Elian, Algod., Mazharuddin, Ary., Studiawan, Hudan. 2012. Layanan Informasi Kereta Api Menggunakan GPS, Google Maps dan Android. ITS.
Fahmi, Arif., Nurwasito, Heru., Regasari, Rekyan. Skripsi. Universitas Brawijaya. GoogleDevelopers.2012.http://developers.google.com/maps/documentation/javascript
(6 agustus 2014)
Ilham, R., Soetedjo, A. & Faisol, A. 2011.Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Metode Algoritma A* Berbasis Web. Jurnal Elektro ELTEK Vol. 2, No. 2.
Irawati, esther., Gunawan, Maryati., Indra, Joan Suntoso., Rossy P.C. 2012. Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat di Lengkapi Rute Kendaraan Umum Lyn. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan (Semantik 2012).
Jong jek Siang. 2004. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer, Yogyakarta: Andi.
Liena & Setiawan, D. 2013.Sistem Pencarian Trayek Bis Antar Kota dengan Memanfaatkan Algoritma A*. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2013).
Policyalmanac. 2010. A Star Pathfinding for Beginners. (Online) http://www.policyalmanac.org/games (20 April 2014).
Putra,R.G., Aswin, M. & Djurianto, W. 2012. Pencarian Rute Terdekat Pada Labirin Menggunakan Metode A*.Jurnal EECCIS vol. 6,No.2.
Pratama, Rian Putra. 2011. Perbandingan Algoritma A* & Dijkstra Berbasis Web GIS. STIE.
Pratama, Denny. Penentuan Rute Terpendek Untuk Order Picking Pada Hypermart Menggunakan Algoritma A*. Skripsi. USU.
Purwanto, Yudhi., Purwitasari, Diana., Wibowo, Agung Wahyu. 2005. Implementasi dan Analisis Algoritma Pencarian Rute Terpendek di Kota Surabaya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan TELEKOMUNIKASI. Vol.10, No.2 (desember 2005)
Riyanto, Agus. 2009. Implementasi Geographic Information System Berbasis Web untuk Menentukan Rute Jalan Terdekat di Kota Malang,Laporan Skripsi, Malang: Institut Teknologi Nasional.
Rudy, Adi Pranata, et al. 2007. Aplikasi Pencari Rute Optimum Pada Peta Guna Meningkatkan Efesiensi Waktu Tempuh Pengguna Jalan Dengan Metode A* dan Best First Search.
Satyananda, Darmawan. 2012. Struktur Data. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang.
S.Russell, N. Peter. 2003. Artificial Inteligence AA Modern Approach. Prentice hall. Suman, Agus. 2007. Pemberdayaan Pengguna Transport Publik Analisis Kepuasan
Penggunaan Angkutan Kota (Angkot) di Kotamadya Malang. Malang: Universitas Brawijaya.
Wulandari, Siti Rachmi., Purwanto, Yudha., Irawan, Budi. Evaluasi Algoritma Pencarian Jalur Pada Aplikasi e-itrip Guna Menentukan Rute Pariwisata Kota Bandung Berbasis Perangkat Mobile Android. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2012). Yogyakarta, 15-16 Juni 2012.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi sistem yang akan diteliti. Proses analisis ini diperlukan sebagai dasar perancangan sistem. Pada penelitian ini, proses utama dilakukan oleh user. User dapat menggunakan aplikasi melalui android dan mendapat hasil rekomendasi jenis angkutan kota yang diinginkan sesuai asal dan tujuan yang sudah dipilih. User juga dimudahkan melihat rekomendasi dengan tampilan dari Google Map.
3.1.1 Proses utama sistem
Tahapan proses yang dilakukan sistem adalah sebagai berikut:
1. User dapat membuka aplikasi rekomendasi angkutan kota berbasis android. 2. Lalu user dapat memilih asal dan tujuan jalan yang tersedia.
3. User akan mendapat rekomendasi angkutan kota yang akan digunakan, waktu tunggu angkutan kota, tarif dan jarak terdekat dengan algoritma A*.
4. Untuk mendapatkan tampilan dalam bentuk peta dan rute yang akan dilewati, user dapat menekan pilihan rekomendasi yang dikeluarkan oleh sistem.
5. Setelah itu, sistem akan menampilkan peta beserta rute yang akan dilewati. 6. Tampilan dengan 2 angkutan kota akan menunjukkan dimana titik tengah dari
titik asal ke titik tujuan.
Adapun bentuk flowchart dari tahapan yang akan dilakukan user dapat dilihat pada Gambar 3.2.
3.1.2 Flowchart pencarian rekomendasi angkutan kota
Gambar 3.3 merupakan Flowchart untuk mencari rute angkutan kota. Proses dimulai dari proses input tempat asal dan tempat tujuan oleh pengguna. Lalu dilakukan pengecekan terhadap tempat yang sudah di input. Dan hasilnya apakah termasuk rute langsung atau harus menggunakan 2 angkutan kota atau tidak keduanya. Kemudian akan dilakukan proses untuk menentukan rute-rute yang dilalui. Apabila rute langsung, maka akan menampilkan hasil menggunakan 1 angkutan kota, apabila rute yang dilalui tidak dapat langsung, maka hasilnya menggunakan 2 angkutan kota. Tetapi apabila jalan yang di-input-kan tidak termasuk dari pencarian rute atau membutuhkan lebih dari 2 angkutan kota, maka hasillnya tidak menampilkan apa-apa. Setelah mendapatkan rekomendasi angkutan kota dan rute yang dilalui,maka akan dilakukan pencarian jarak terpendek. Hasil dari sistem akan menampilkan rekomendasi dengan urutan jarak terpendek dari titik asal menuju titik tujuan yang sudah diinput sebelumnya.
19
Gambar 3.3 Flowchart Mencari Rute Angkutan Kota
3.2 Perancangan Database
Data angkutan kota dari penelitian ini diperoleh dari dinas perhubungan di kota Medan untuk mendapatkan jenis, rute yang di lalui dan jumlah angkutan kota yang akan dimasukkan ke dalam database. Dalam penelitian ini digunakan 10 jenis angkutan kota yang berbeda-beda dan masing-masing jenisnya berjumlah lebih kecil 100 angkutan kota yang beroperasi.
Pada aplikasi ini database yang digunakan adalah MySQL, berikut spesifikasi tabel-tabel yang dibuat:
Tabel angkutan kota : Menyimpan nama angkutan kota, rute dan waktu lewat dapat di lihat pada Tabel 3.1. Nama angkutan kota yang diambil berdasarkan angkutan kota yang beroperasi di Medan, contohnya: KPUM 10, MARS 61, RMC 104, MEKAR JAYA dan lain sebagainya. Rute yang dimasukkan berdasarkan tipe id yang sudah dimasukkan sebelumnya ke dalam database, misalnya: a,b,c,d,e dan sebagainya. Rute angkutan kota berdasarkan data yang diambil dari dinas perubahan dan memiliki trayek yang tetap dan tidak berubah (kecuali terjadi perubahan rute yang
sudah disepakati). Waktu lewat angkutan kota berdasarkan kecepatan yang sudah diasumsikan dan jumlah dari jenis angkutan kota yang beroperasi.
Tabel 3.1 Rancangan Tabel Angkutan Kota Nama_Field Tipe_Data Ukuran_Field
Id Int 11
nama_angkot varchar 50
Rute varchar 255
waktu_lewat Int 11
Tabel titik : Menyimpan nama titik simpang jalan, lang dan long dapat di lihat pada Tabel 3.2. Lang adalah titik X dan Long adalah titik Y. Titik ini berdasarkan koordinat yang sudah dimasukkan kedalam database.
Tabel 3.2 Rancangan Tabel Titik
Nama_Field Tipe_Data Ukuran_Field
Id Int 11
nama_titik Varchar 50
Nama_titik_lengkap Varchar 255
Lang Double
Long Double
Tabel relasi titik : menyimpan hubungan relasi dari satu titik ke titik yang lain dan menyimpan nilai g(n) dapat dilihat pada Tabel 3.3. Nilai g(n) diperoleh berdasarkan jumlah jarak yang didapat dari titik koordinat (Lang dan Long).
Tabel 3.3 Rancangan Tabel Titik Relasi
Nama_Field Tipe_Data Ukuran_Field
21
Tabel satu angkot : Tabel 3.4 ini menyimpan nama angkutan kota, rute, jarak dan waktu lewat. Jarak yang dihitung berdasarkan garis lurus antara titik awal menuju titik yang dituju dalam satuan Km (kilometer).
Tabel 3.4 Tabel Satu Angkutan Kota
Nama_Field Tipe_Data Ukuran_Field
Id id,nama angkot1, waktu lewat1, nama angkot2, waktu lewat2, rute, titik sambung dan jarak. Tabel dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Tabel Dua Angkutan Kota
Nama_Field Tipe_Data Ukuran_Field
Id Int 11
3.3.1Arsitektur umum (general architecture)
Pada desain aplikasi ini digambarkan bagaimana setiap proses berlangsung dan membentuk sebuah sistem yang terbentuk dengan sistematis. Rancangan arsitektur dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Proses pencarian jarak terpendek
3.4.1 Rancangan tampilan menu pada admin
Untuk masuk ke dalam halaman Home admin, akan menampilkan menu titik, relasi titik dan angkot. Di halaman menu titik, admin dapat menambah, edit dan menghapus titik jalan, dapat dilihat pada Gambar 3.4.
23
waktu tunggu angkutan kota. Dapat dilihat pada rancangan Gambar 3.5 dan Gambar 3.6.
Gambar 3.4 Rancangan Tampilan Menu Titik
Gambar 3.5 Rancangan Tampilan Menu Relasi Titik
Gambar 3.6 Rancangan Tampilan Menu Angkot
3.4.2 Rancangan halaman utama sistem
25
Gambar 3.8 Rancangan Halaman Utama User pada android
Gambar 3.9 Rancangan Pilihan Jalan
Pada Gambar 3.8 terdapat menu pilihan tombol daftar angkot dan titik simpang, memudahkan user untuk melihat angkutan kota dan jalan apa saja yang sudah
disediakan admin. Rancangan daftar angkot dan titik simpang dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Rancangan Hasil Tampilan Tombol Daftar Angkutan Kota dan Titik Simpang
3.4.3 Rancangan halaman hasil pencarian
Pada halaman hasil pencarian akan ditampilkan seperti dalam bentuk tabel dan terdapat rekomendasi angkutan kota serta rute, jarak, waktu tunggu angkot dan tarif. Urutan berdasarkan jarak terpendek atau waktu tempuh yang lebih singkat.
Pada tabel pertama menampilkan 1 angkutan kota dan tabel kedua akan menampilkan angkot sebanyak dua (nyambung). Hasil rekomendasi berdasarkan rute yang akan dilalui angkutan kota. Sehingga user mendapat rekomendasi dari beberapa angkutan kota yang akan digunakan untuk mencapai lokasi yang diinginkan.
Pada rekomendasi dapat dipilih salah satu rekomendasi angkitan kota dan akan menampilkan peta beserta rute yang akan dilalui. Rancangan dapat dilihat pada Gambar 3.11. Pilihan angkutan kota akan menampilkan hasil rekomendasi berupa tabel, dan pada tabel dapat di tekan dan akan muncul berupa peta (google map) hasil rute asal dan tujuan serta jalan yang akan dilewati. Rancangan peta dapat dilihat pada Gambar 3.12.
27
Apabila angkutan kota digunakan lebih dari dua, maka garis menunjukkan 2 warna. Apabila hanya satu angkutan kota maka hanya satu warna. Dan simbol lingkaran dapat ditekan sehingga dapat menampilkan nama titik.
Gambar 3.11 Rancangan Halaman Hasil Pencarian
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi Sistem
Setelah penganalisisan dan perancangan sistem, maka dilakukan pengimplementasian dan pengujian terhadap sistem rekomendasi angkutan kota.
4.1.1Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan
Sistem dibangun dengan perangkat keras yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1. ProcessorIntel® Core™ i3CPU M 350Hz(4 CPUs), @ 2.3GHz
2. RAM yang digunakan 2048MB 3. Kapasitas Hardisk 320 GB
Sistem juga dibangun dengan perangkat lunak yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Windows 7 Ultimate 32-bit 2. XAMPP 1.8.3
3. Netbeans IDE 7.0 4. Eclipse Juno 5. Connectify 6. Android v 2.3
4.1.2 Implementasi perancangan antarmuka
Implementasi perancangan antarmuka sistem adalah sebagai berikut: a. Tampilan Halaman Admin
Pada halaman menu ini terdapat 4 menu utama yang terletak di sebelah kiri, menu home, titik, relasi titik dan angkot. Pada Gambar 4.1 menampilkan halaman admin dan
menampilkan menu titik yang terdapat pada kiri halaman. Pada setiap menu memiiki kegunaan yang sama yaitu untuk menambah,edit dan hapus data titik, relasi titik dan angkutan kota. Pada Gambar 4.2 menunjukkan tampilan menu relasi titik.
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Menu Titik
31
b. Tampilan Halaman Utama Jalur Angutan Kota
Halaman utama ini menampilkan “Asal” dan “Tujuan” yang berisi nama simpang jalan dan user hanya memilih salah satu jalan lalu memilih tombol “cari” untuk mendapatkan hasil rekomendasi angkutan kota. Tampilan dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Tampilan Halaman Utama
Menu asal dan tujuan akan menampilkan beberapa nama jalan di kota Medan berdasarkan titik simpang dan yang sudah ada dalam database. User dapat memilih nama jalan dengan menekan nama jalan yang akan dipilih. Pilihan jalan dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Tampilan Pilihan Lokasi Asal dan Tujuan
Pada Gambar 4.5 menampilkan tampilan hasil user pada halaman utama pada daftar angkot dan titik. Ini berfungsi untuk memudahkan user melihat jenis angkutan kota yang beroperasi dan titik mana saja yang dilewati.
33
c. Tampilan Hasil Pencarian Rekomendasi Angkutan Kota
Pada tampilan ini terdapat hasil pencarian rekomendasi angkutan kota dengan jarak terpendek. Angkutan kota yang tersedia sebanyak 10 dan masing-masing angkutan kota direkomendasikan berdasarkan rute yang akan dilewatinya. Pada tampilan hasil, akan menampilkan satu angkutan kota, dua angkutan kota, satu/dua angkutan kota dan tidak menampilkan rekomendasi berdasarkan titik asal dan titik tujuan yang dipilih. Tampilan hasil pencarian rekomendasi berdasarkan 1 dan 2 angkutan kota dapat dilihat pada Gambar 4.6. Rekomendasi menggunakan 2 angkutan kota menghasilkan titik sambung atau titik tengah antar rute angkutan 1 dan angkutan 2, dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.6 Tampilan Hasil Rekomendasi Angkutan Kota
Gambar 4.7 Tampilan Hasil Rekomendasi Dua Angkutan Kota
Pada tampilan hasil rekomendasi, selain menampilkan nama angkutan kota, jalur dan jarak, aplikasi ini juga akan menampilkan tarif dan waktu lewat angkot. Tarif yang ditampilkan berdasarkan jumlah jarak dari titik asal ke titik tujuan dan tarif dapat berubah sewaktu-waktu. Tarif yang dimasukkan diantaranya:
1. 1km - 4km = Rp.3.000 2. 5km - 9km = Rp.4.000 3. 10km - 14km = Rp.5.000 4. 15km – 19km = Rp.6.000 5. 20km – Seterusnya = Rp.7.000
Pada tampilan hasil rekomendasi juga menampilkan waktu tunggu angkutan kota. Waktu tunggu adalah waktu tiap lewatnya angkutan kota yang ditunggu oleh pengguna angkutan kota berdasarkan jumlah angkutan kota, jumlah jarak rute angkutan kota (titik awal sampai titik akhir) dan kecepatan rata-rata angkutan kota. Diasumsikan kecepatan rata-rata angkutan kota adalah 30km/jam.
Hasil rekomendasi angkutan kota akan muncul apabila angkutan kota memiliki titik awal yang dipilih atau titik akhir yang dipilih.
Misalnya:
a) User memilih titik asal dan tujuan terlebih dahulu: Titik Asal: A
35
b) Contoh angkutan kota dan rute-rute yang berbeda: Angkot 1: A-B-C-D-E-F-E-D-C-B-A
Angkot 2: H-I-J-F-E-D-C-J-I-H Angkot 3: J-K-L-M-N-M-L-K-J Angkot 4: A-B-C-D-E-H-E-D-C-B-A Dimana:
Angkot 1, Angkot 2, Angkot 3 dan Angkot 4 = Jenis angkutan kota A-B-C- dan sebagainya = Nama titik atau rute yang dilalui angkutan kota
c) Analisis rekomendasi angkutan kota:
- Melihat angkot yang memiliki titik asal dan titik tujuan Titik Asal : Angkot 1 dan Angkot 4
Titik Tujuan : Angkot 2 dan Angkot 4
- Pada Angkot 4, terdapat titik asal dan akhir (A-B-C-D-E-H-E-D-C-B-A). Jadi, didapatkan hasil yang menggunakan satu angkot dari titik asal menuju titik tujuan.
Angkot 4: A-B-C-D-E-H
- Pada Angkot 3 tidak terdapat titik asal dan tujuan. Jadi, hasil dari rekomendasi tidak menampilkan Angkot 3.
- Apabila angkot yang digunakan lebih dari satu, maka analisisnya: Pilih salah satu Angkot dari titik asal,
Angkot 1 : A-B-C-D-E-F-E-D-C-B-A Pilih salah satu Angkot dari titik tujuan: Angkot 2 : H-I-J-F-E-D-C-J-I-H
- Kemudian lihat dari titik yang sama dari Angkot 1 dan Angkot 2 (Berdasarkan titik asal yang terlebih dahulu)
Angkot 1 : A-B-C-D-E-F-E-D-C-B-A Angkot 2 : H-I-J-F-E-D-C-J-I-H jadi, titik yang sama C, D, E, F
- Titik yang sama: C (ada terdapat 2 titik C,tetapi memiliki rute yang berbeda)
Angkot 1: A-B-C dilanjutkan Angkot 2 dari titik C menuju titik tujuan (H) Angkot 2: C-J-I-H
Jadi rute yang didapat, A-B-C-J-I-H - Pada titik C yang ke 2
Angkot 1: A-B-C-D-E-F-E-D-C dilanjutkan Angkot 2 dari titik C yang ke 2.
Angkot 2: C-J-I-H
jadi rute yang didapat, A-B-C-D-E-F-E-D-C-J-I-H
- Titik yang sama: D (ada terdapat 2 titik D, tetapi memiliki rute yang berbeda)
Angkot 1: A-B-C-D dilanjutkan Angkot 2 dari titik D menuju titik tujuan (H)
Angkot 2: D-C-J-I-H
Jadi rute yang didapat, A-B-C-D-C-J-I-H - Pada titik D yang ke 2
Angkot 1: A-B-C-D-E-F-D dilanjutkan Angkot 2 dari titik D Angkot 2: D-I-J-I-H
Jadi rute yang didapat, A-B-C-D-E-F-D-I-J-I-H
- Titik yang sama E (ada terdapat 2 titik E, tetapi memiliki rute yang berbeda)
Angkot 1: A-B-C-D-E dilanjutkan Angkot 2 dari titik E Angkot 2: E-D-C-J-I-H
Jadi rute yang didapat, A-B-C-D-E-D-C-J-I-H - Pada titik E yang ke 2
Angkot 1 : A-B-C-D-E-F-E dilanjutkan Angkot 2 dari titik E Angkot 2: E-D-C-J-I-H
Jadi rute yang didapat, A-B-C-D-E-F-E-D-C-J-I-H - Titik yang sama F
Angkot 1: A-B-C-D-E-F dilanjutkan Angkot 2 dari titik F Angkot 2: F-E-D-C-J-I-H
Jadi rute yang didapat, A-B-C-D-E-F-E-D-C-J-I-H
37
angkutan kota dan total jarak yang akan dilalui dari masing-masing angkutan kota.Pada contoh analisis angkutan kota terdapat 7 rute yang dilalui dari titik asal menuju titik tujuan berdasarkan jenis angkutan kota yang berbeda. Berikut ini hasil perhitungan jarak terpendek dengan algoritma A* dengan mengasumsi titik koordinat dan jaraknya.
- Rute yang akan dihitung adalah: A-B-C-J-I-H - Titik koordinat
A (0,0), B (0,6), C (2,11), J (21,20), I (21,0), H (36,0)
- Lalu menghitung nilai heuristik. Fungsi heuristik yang digunakan adalah “Euclidean Distance”. Fungsi ini memberikan hasil yang lebih baik (mendekati jarak sebenarnya) dibandingkan dengan fungsi heuristik yang lain (Wangi, 2012).
Rumus: d(x,y) =
…(2)
- Menghitung nilai dari titik yang berelasi: A-B, B-C, C-J, J-I, I-H
= 21
I (21,0 ) ke H (36,0)
d(x,y) =
= 41,68
- Setelah nilai heuristik dari masing-masing node (titik) didapat, selanjutnya mencari f(n) menggunakan algoritma A* dengan rumus dari persamaan 1 : f(n) = h(n) + g(n)
h(n) : nilai heuristik antar koordinat g(n) : jarak koordinat ke titik tujuan
A-B: f(n) = h(n) + g(n)
- Maka f(n) total yang didapat adalah 96,6. Satu titik koordinat mewakili 100 meter maka jarak sebenarnya adalah:
96,6 x 100 = 9660 meter dalam kilometer menjadi 9,66 km
- Kesimpulannya adalah kompleksitas algoritma A* tergantung pada nilai heuristiknya.
d. Tampilan dalam bentuk Peta dengan menggunakan Google Map
39
lewati sampai tujuan. Apabila hasil yang diinginkan 1 angkutan kota maka garis yang ditunjukkan hanya memiliki satu warna dari titik asal ke titik tujuan. Dan untuk mendapatkan nama jalan, simbol lingkaran dapat ditekan sehingga akan keluar nama titik tersebut. Titik asal dan tujuan memiliki simbol warna yang berbeda dari simbol rute jalan yang dilalui. Tampilan ini dapat dilihat pada Gambar 4.8. Sedangkan hasil yang diinginkan 2 angkutan kota, maka tampilan warna garis menjadi dua (merah dan hijau) karena adanya titik sambung dari 1 angkutan kota ke angkutan lainnya. Tampilan ini dapat dilihat ada Gambar 4.9.
Gambar 4.8 Tampilan Hasil (GoogleMap) dengan 1 Angkutan Kota
Gambar 4.9 Tampilan Hasil (GoogleMap) dengan 2 Angkutan kota
4.2 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem berjalan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu pengujian terhadap proses yang dilakukan user.
4.2.1 Pengujian pada proses yang dilakukan user
Proses pengujian user dapat dilihat pada hasil pencarian yang dilakukan sistem rekomendasi pada angkutan kota yang titik asal dan tujuan dimasukkan oleh user. Seperti tampilan pada Gambar 4.3.
4.2.2 Pengujian kinerja sistem dan hasil pengujian sistem
Dilakukan pengujian dari beberapa android, dan sistem berhasil beroperasi. User mendapat informasi rekomendasi angkutan kota yang akan digunakan dari titik asal ke
Titik tengah
antara angkot 1 dan 2
Garis Hijau (Angkutan Kota 2)
41
titik tujuan dan mendapat angkutan kota yang menempuh jarak terpendek. Berdasarkan titik asal dan tujuan hasil yang didapat bermacam-macam. Berdasarkan jalan yang akan dituju, hasil angkutan kota yang ditampilkan, yaitu:
1 angkutan kota dari titik asal ke tujuan 2 angkutan kota dari titik asal ke tujuan 1 dan 2 angkutan kota dari titik asal ke tujuan
1 angkutan kota terdapat lebih dari 1 jenis angkutan kota yang berbeda 2 angkutan kota terdapat lebih dari 1 jenis angkutan kota yang berbeda
2 angkutan kota yang memiliki rekomendasi 2 jenis angkutan kota dengan berbeda titik sambung
1 dan 2 angkutan kota ditampilkan sesuai urutan yang memiliki jarak terpendek
Rekomendasi 1 dan 2 angkutan kota dapat menghasilkan angkutan kota dengan menggunakan 2 angkutan kota memiliki jarak lebih pendek dibandingkan 1 angkutan kota.
Tabel 4.1 Data Pengujian dan Hasil Pengujian No. Titik Asal dan Tujuan Jumlah Keterangan
1 Tujuan Jl.AR.Hakim / Jl.HM.Joni
3 Asal Jl.Jamin Ginting /
Jl.Dr,Mansyur 1 dan 2 Menghasilkan rekomendasi 1 dan 2 angkutan kota sekali jalan
Tujuan Jl.P.Kemerdekaan / Jl.Gaharu
Tabel 4.1 Data Pengujian dan Hasil Pengujian (lanjutan) No. Titik Asal dan Tujuan Jumlah Keterangan 4 Asal Jl.Kapt.Muctar / Jl.Bambu
II 2 Menghasilkan titik sambung yang berbeda Tujuan Jl.Willem iskandar /
Pancing
5 Asal Jl.Jamin Ginting / Jl.P.Simalingkar
1 dan 2
Menghasilkan perbandingan jarak yang lebih pendek dengan 2 angkutan kota Tujuan Jl.Martubung / Jl.Yos
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Algoritma A* dapat menangani proses pencarian rekomendasi dengan jenis angkutan kota yang berbeda (jarak atau tarif termurah).
2. Sistem dapat menghasilkan rekomendasi satu dan dua angkutan kota berdasarkan rute asal dan tujuan yang dipilih.
3. Sistem juga menghasilkan perbandingan jarak dari rute-rute yang dilalui angkutan kota berdasarkan titik asal dan tujuan yang diinputkan.
4. Dengan memanfaatkan API Google Map dapat memvisualisasikan rute yang ditempuh dari kota asal hingga kota tujuan dengan memberikan simbol atau penandaan pada titik-titik yang dilalui dan menghasilkan penandaan pada saat pergantian angkutan kota (2 angkutan kota).
5.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan:
1. Sistem pencarian dilakukan dengan menggunakan aplikasi GPS.
2. Jarak yang digunakan dapat dilakukan berdasarkan jarak yang sesuai dengan jarak jalan yang sebenarnya.
3. Penelitian selanjutnya tidak membatasi jumlah angkutan kota dan dapat menggunakan pilihan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum lainnya untuk membandingkan jarak terpendek.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Angkutan Kota dan Trayek
Angkutan kota merupakan salah satu bentuk dari angkutan umum yang mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari suatu tempat ketempat lain, yang juga merupakan sarana transportasi alternatif di dalam kota, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi (Andriariza, 2006). Di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Bab I Ketentuan Umum mendefinisikan Kendaraan Bermotor Umum, dimana setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Paul Addenbrooke dalam (Zakky, 2005), masyarakat mempunyai tuntutan untuk mobilitas dan memfungsikan angkutan umum pada dua hal, yaitu:
1. Memberikan kesempatan orang yang tidak menggunakan kendaraan pribadi untuk kepuasan ekonomi dan keinginan sosial yang tidak terpenuhi dalam melakukan pekerjaannya.
2. Memberikan alternatif kepada kendaraan pribadi, karena secara fisik ataupun ekonomi tidak terbatas penggunaannya tidak tercukupi dan tidak layak secara sosial atau alasan-alasan lingkungan.
7
a. Kota sebagai daerah otonom.
b. Bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan.
c. Kawasan yang berada dalam bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan langsung dan memiliki ciri perkotaan.
Angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek, terdiri dari: angkutan Lintas Batas Negara, angkutan Antar Kota Antar Provinsi, angkutan Kota, angkutan Pedesaan, angkutan Perbatasan, dan angkutan Khusus. Menurut PP No.41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan pada Bab I Ketentuan Umum mendefinisikan angkutan perkotaan adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam wilayah kota dengan mempergunakan mobil bus umum dan mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek tetap dan teratur yang mempunyai sifat perjalanan ulang-alik (komuter). Berikut ini adalah penjelasan dari istilah-istilah dasar tentang angkutan perkotaaan:
1. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.
2. Wilayah pengoperasian adalah wilayah atau daerah untuk pelayanan angkutan kota yang dilaksanakan dalam jaringan trayek.
3. Wilayah pelayanan angkutan kota adalah yang di dalamnya bekerja satu sistem pelayanan angkutan penumpang umum karena adanya kebutuhan pergerakan penduduk dalam kota.
4. Armada adalah aset berupa kendaraan mobil bus yang dipertanggung jawabkan perusahaan baik yang dalam keadaan siap guna maupun dalam konservasi. 5. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan
menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.
6. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak terjadwal.
2.2 Algoritma A* (A-star)
Algoritma A* adalah algoritma best-first Search yang paling banyak dikenal. Menurut (Russel & Norvig, 2003) algoritma A* memiliki lima komponen utama, yaitu: node
awal, node goal, open list, closed list dan cost. Node awal merupakan titik awal dari posisi saat ini, sedangkan node goal merupakan titik akhir atau dapat juga disebut titik tempat tujuan. Cost merupakan nilai dari jarak yang telah ditempuh untuk sampai ke tempat tujuan. Open list ini berupa sebuah priority queen, dimana setiap node yang masuk pertama akan dikeluarkan pertama dengan syarat tertentu. Closed list ini berupa sebuah stack, dimana node yang terakhir dimasukkan akan dikeluarkan pertama kali. Selain sebagai penampung node yang telah dilewati, closed list ini juga digunakan untuk mendapatkan rute terdekat saat node goal sudah dicapai.
Algoritma memeriksa node dengan menggabungkan g(n) yaitu cost yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah node dan h(n), yaitu cost yang di dapat dari node ke tujuan. Sehingga didapatkan rumus dasar dari algoritma A* adalah:
f(n)= g(n) + h(n) … …(1)
dimana:
h(n) = Nilai heuristik antar Koordinat g(n) = Jarak Koordinat ke titik tujuan
Dalam notasi standar yang dipakai untuk algoritma A* pada rumus persamaan (1), digunakan g(n) untuk mewakili cost rute dari node awal ke node n. Lalu h(n) mewakili perkiraan cost dari node n ke node goal, yang dihitung dengan fungsi heuristik. A*
‘menyeimbangkan’ kedua nilai ini dalam mencari jalan dari node awal ke node goal (Ilham, Soetedjo & Faisol, 2011).
Pencarian mengunakan algoritma A* mempunyai prinsip yang sama dengan algoritma BFS (Breath-First Search), hanya saja dengan 2 faktor tambahan.
a. Setiap sisi mempunyai “cost” yang berbeda-beda, seberapa besar cost untuk pergi dari satu simpul ke simpul yang lain.
b. Cost dari setiap simpul ke simpul tujuan bisa kita ingin mencari jalan dengan waktu tercepat untuk dilalui.
Berikut terminologi dasar yang terdapat pada algoritma A* (Andysah, 2012): 1. Starting point sebagai posisi awal sebuah benda.
9
3. Simpul adalah petak kecil atau pixel sebagai representasi dari arah path finding. Bentuknya dapat berupa persegi, lingkaran, maupun segitiga.
4. Open list adalah tempat menyimpan data simpul yang mungkin diakses dari
starting point maupun simpul yang sedang dijalankan.
5. Closed list adalah tempat penyimpanan data simpul sebelum Current yang juga merupakan bagian dari jalur terpendek yang telah berhasil diciptakan. 6. “f” adalah nilai yang diperoleh dari penjumlahan. ”g” merupakan jumlah nilai
tiap simpul dalam jalur terpendek dari titik awal ke Current dan “h”
merupakan jumlah nilai perkiraan dari sebuah simpul ke simpul tujuan. Sehingga dapat diformulasikan dengan f(x) = g(x) + h(x).
7. Simpul tujuan adalah simpul yang dituju.
8. Halangan adalah sebuah atribut yang menyatakan bahwa sebuah simpul tidak dapat dilalui oleh Current.
A* dapat juga dapat diimplementasikan, jika kebutuhan akan pencarian yang membutuhkan perulangan. Prinsip algoritma A* yaitu, akan melintasi semua graf yang berhubungan dengan starting point, mengurutkan cost terkecil dengan memperhatikan
cost (f) kedalam antrian graf yang dilalui (Pratama,2014). Jika, pada titik tertentu segmen jalan yang dilalui memiliki biaya yang lebih tinggi dari segmen jalan yang lain yang sedang dihadapi, maka A* akan meninggalkan jalan dengan cost yang lebih tinggi.
Algoritma ini menggunakan dua antrian, yaitu Open dan Close. Dimulai dengan titik awal dijadikan antrian prioritas titik untuk dilalui, dikenal sebagai Open set. Semakin rendah cost untuk suatu simpul x, semakin tinggi prioritas. Pada setiap langkah dari algoritma A* simpul dengan cost tertinggi maka akan dihapus dari antrian, f dan h nilai-nilai tetangganya diperbarui sesuai dengan relasi pada graf dan tetangga ini ditambahkan ke antrian . Algoritma A* akan terus mencari sampai titik tujuan yang memiliki nilai f lebih rendah dengan menggunakan nilai heuristik untuk mempersempit ruang pencarian yaitu dengan membatasi vertex yang akan diuji pada setiap percabangan. Jika sudah sampai ke titik tujuan maka A* akan menjumlahkan panjang path yang sebenarnya (Coppin, 2004).
Inisialisasi list OPEN = nil, CLOSED = nil
Masukkan node awal ke list OPEN
For I; =1 to jumlah neighbor Current_Node do
OPEN, Set parent node (i)= Current_Node,
Set parent node (i) = Current_Node Kalkulasi ulang nilai
11
2.3 Google MapsAPI (Application Programming Interface)
Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang disediakan oleh
Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap banyak layanan pemetaan berbasis web. Google Maps juga memiliki sifat server side, yaitu peta yang tersimpan pada server Google dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Google Maps API
adalah suatu library yang berbentuk javascript yang berguna untuk memodifikasi peta yang ada di Google Maps sesuai kebutuhan. Untuk membangun aplikasi yang memanfaatkan Google Maps di desktop dan mobile device maka akan digunakan
Google Maps Javascript API v3 yang memiliki keunggulan lebih cepat dari versi sebelumnya (Google Developers, 2012).
2.4 GIS (Geographic Information System)
GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi (Ilham.R,Soetedjo.A& Faisol.A, 2011). Sistem ini mampu untuk mengolah data dan melakukan operasi tertentu dengan menampilan dan menganalisa data. Aplikasi GIS ini menjadi beragam jenis aplikasinya. Selain jumlah aplikasinya yang juga bertambah, kedepannya pengembangan aplikasi ini merambah ke aplikasi berbasis jaringan yang dikenal dengan web GIS. Ini dikarenakan lingkungan jaringan merupakan tempat subur berkembangnya geoinformasi. Contohnya adalah peta sebuah kota secara online yang tidak mengenal batas geografi penggunaannya.
Tujuan pokok dari pemanfaatan GIS adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam GIS adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993). Data-data yang diolah dalam GIS pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sampel dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000). Bentuk produk suatu GIS dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik).
Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa GIS adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam GIS data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
13
2.5 Android
Android sudah tidak asing lagi dalam dunia teknologi. (Nazrudin dan Safaat H ,2011)
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri. Pada awalnya dikembangkan oleh Android Inc, sebuah perusahaan pendatang baru yang membuat perangkat lunak untuk ponsel yang kemudian dibeli oleh Google Inc. Untuk pengembangannya, dibentuklah Open Handset Alliance (OHA), konsorsium dari 34 perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Tidak hanya itu saja, Google juga merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Android merupakan sistem operasi ponsel yang tumbuh di tengan sistem operasi lainnya yang berkembang dewasa ini. Sistem operasi lainnya seperti Windows Mobile, IOS, Symbian, dan masih banyak lagi juga menawarkan kekayaan isi dan keoptimalan berjalan di atas perangkat keras (hardware) yang ada. Akan tetapi, sistem operasi yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga.
Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka. Android menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk pengembang. Setiap aplikasi memiliki tingkatan yang sama. Android tidak membedakan antara aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga (Safaat H, 2011). API yang disediakan menawarkan akses ke hardware, maupun data-data ponsel sekalipun, atau data-data sistem itu sendiri. Bahkan pengguna dapat menghapus aplikasi inti dan menggantikannya dengan aplikasi pihak ketiga. Sedangkan Android
SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Untuk pengembang hal yang perlu diperhatikan bahwa tidak membutuhkan sertifikasi untuk menjadi pengembang Android. Android juga telah menyediakan Android Market bagi para pengembang untuk menempatkan dan
menjual aplikasi yang telah dibuatnya. Hal menarik lainnya yang menjadi pembeda
Android dengan yang lain adalah:
1. Pertukaran data dan komunikasi antar proses 2. Aplikasi servis yang berjalan di background 3. Dukungan Google Map
Untuk membangun atau membuat aplikasi berbasis Android, terdapat dua cara. Pertama, memiliki perangkat telepon seluler yang berbasis Android langsung. Kedua, menggunakan emulator yang sudah disediakan oleh Google. Sebelum memulai membangun aplikasi berbasis Android, diperlukan beberapa perangkat, antara lain :
1) The Eclipse IDE.
2) Sun’s Java Development Kit (JDK).
3) The Android Software Developer’s Kit (SDK). 4) The Android Developer Tool (ADT).
5) Plug-in Eclipse.
Windows (XP, Vista dan 7), Linux dan Mac OS X merupakan sistem operasi yang dapat digunakan untuk pengembangan pembuatan aplikasi berbasis Android
dengan memanfaatkan Android SDK (Elian & Mazharuddin, 2012).
2.6 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP adalah bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.
Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Membaca permintaan dari client/browser
15
3) Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman (page).
4) Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.
2.7 Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian terdahulu tentang pencarian jarak terpendek menggunakan algoritma A* dan algoritma pencarian jarak terpendek lainnya.Selain itu penelitian terdahulu juga membahas tentang angkutan umum dan aplikasi berbasis android. Adapun penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (lanjutan) untuk mencapai lokasi. Jalan yang dilalui tidak di tampilkan sehingga user
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angkutan umum juga disebut dengan mobil penumpang umum. Angkutan umum juga memiliki berbagai jenis angkutan, salah satunya angkutan kota. Angkutan kota adalah angkutan umum yang beroperasi pada trayek yang tetap. Untuk angkutan umum yang tidak memiliki trayek dilayani oleh taksi, becak dan becak motor. Angkutan kota merupakan salah satu jenis kendaraan umum yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya (Bangun & Napitupulu, 2005). Angkutan ini juga memiliki rute-rute yang berbeda berdasarkan nama perusahaan dan nomornya. Di wilayah Medan sendiri terdapat banyak jenis angkutan kota yang beroperasi. Selain membantu memenuhi mobilitas untuk masyarakat, angkutan kota juga sangat membantu masyarakat kota Medan untuk menuju lokasi yang diinginkannya. Meskipun angkutan kota ini banyak digunakan, sering sekali pengguna tidak mengetahui rute yang ditempuh dari masing-masing angkutan tersebut. Sebagian besar pengguna hanya mengetahui rute angkutan kota yang biasa mereka gunakan saja. Pengguna angkutan kota juga membutuhkan efesiensi waktu untuk mencapai lokasi yang dituju. Banyaknya angkutan kota sangat berpengaruh untuk pemilihan angkutan kota yang tepat dan mengetahui pemilihan angkutan kota yang memiliki waktu dan rute terpendek.
Pesatnya perkembangan teknologi saat ini khususnya dalam pencarian lokasi melalui Google Map telah memudahkan pengguna untuk mengetahui lokasi yang dicari. Namun Google Map tidak menghasilkan rute angkutan kota terpendek dari lokasi asal menuju lokasi yang dituju.
Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah penyediaan suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi rute-rute angkutan kota dan juga membantu pengguna untuk mencapai lokasi yang dituju. Oleh karena itu penulis akan membuat aplikasi berbasis Android yang dapat memberikan informasi mengenai rute-rute angkutan kota yang diperlukan pengguna untuk sampai ke tempat tujuan. Selain itu, aplikasi ini akan memberi informasi untuk mendapat rute terpendek dengan menggunakan Algoritma A*. Pada penelitian ini, Algoritma A* juga akan menghasilkan rute terpendek dari lokasi awal menuju lokasi akhir berdasarkan rute yang dilewati angkutan kota dan aplikasi ini juga akan menampilkan waktu tunggu angkutan kota dan tarif ongkos berdasarkan jarak dan banyaknya jumlah angkutan kota. Algoritma A* menyelesaikan masalah yang menggunakan graf untuk perluasan statusnya, dengan menerapkan suatu heuristik. Heuristik adalah nilai yang memberi nilai pada tiap simpul yang memandu A* mendapatkan solusi yang diinginkan. Dengan kata lain, heuristik adalah fungsi optimasi yang menjadikan algoritma A* lebih baik dari pada algoritma lainnya (Putra,R.D, Aswin,Djuriatno, 2012).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis memberi judul penelitian ini dengan “Aplikasi Rekomendasi Angkutan Kota di Medan dan Pencarian Rute Terpendek dengan Algoritma A* (A-Star)”.
1.2 Rumusan Masalah
Banyaknya pengguna angkutan kota atau calon penumpang tidak mengetahui jenis angkutan kota yang tepat dan tidak mengetahui rute-rute yang dilalui serta tidak mendapat rute terpendek untuk menuju lokasi tujuan.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Jarak dihitung berdasarkan garis lurus dari titik koordinat satu ke titik koordinat yang dituju.
2. Angkutan kota yang digunakan adalah angkutan kota yang berada di wilayah Medan,yaitu: PT. Mars, CV. Mitra Transport, PT. Rahayu Medan Ceria, CV. Medan Bus, CV. Wampu Mini, KPUM dan Mekar Jaya.
3
4. Lokasi berdasarkan titik yang telah ditentukan.
5. Waktu tunggu angkutan kota tidak berdasarkan dengan trafic light dan kemacetan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah membantu pengguna mendapat rekomendasi angkutan kota yang tepat berdasarkan rute terpendek untuk menuju lokasi yang dituju.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Sebagai media informasi bagi pengguna angkutan kota untuk memudahkan mendapat rekomendasi rute-rute yang di lalui angkutan kota
2. Mendapat rute terpendek dengan menggunakan algoritma A* yang akan digunakan untuk menuju ke lokasi tujuan.
3. Diperoleh informasi apakah algoritma A* dapat digunakan untuk perbandingan jarak yang ditempuh dari masing-masing angkutan kota.
4. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah referensi bagi penelitian selanjutnya.
1.6Metodologi Penelitian
Adapun metodologi yang digunakan yaitu: 1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan bahan-bahan dan referensi baik itu dari makalah, buku, artikel, jurnal dan situs internet yang mendukung dalam penyelesaian masalah.
2. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pegumpulan data dan informasi pendukung berupa data dari dinas perhubungan untuk mengetahui data tentang angkutan kota di Medan dan informasi pedukung lainnya.
3. Analisis dan Peracangan Sistem
Tahapan ini dilakukan analisis terhadap materi dan data yang mendukung merancang sistem dalam penyelesaian suatu masalah dengan:
a. Meneliti rute-rute yang dilewati angkutan kota dan membuat titik di persimpangan.
b. Memasukkan data jenis angkutan kota,jumlah dan relasi titik ke dalam database.
c. Mempelajari proses perancangan sistem bebasis android.
d. Mempelajari algoritma A* dalam melakukan proses rute terpendek, sehingga dapat merancang sebuah sistem yang akan diimplementasikan nantinya.
4. Implementasi Sistem
Pada tahapan ini penulis mengimplementasikan sistem yang berdasarkan pada analisis dan rancangan sebelumnya.Implementasi meliputi pembuatan program sistem dalam menyelesaikan masalah yang diteliti.
5. Pengujian Sistem
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengujian dari sistem yang telah dibuat.Dan pengujian dilakukan terhadap beberapa android yang digunakan user.
6. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilakukan pendokumntasian hasil analisis dan implementasi.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab yaitu:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
5
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini dibahas mengenai permasalahan dalam pembuatan aplikasi, penjelasan tentang rancangan struktur aplikasi dan perancangan interface dari aplikasi yang dibuat.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI
Pada bab ini dibahas implementasi dari aplikasi yang akan dibuat. Berisikan gambaran interface dari perangkat lunak yang akan dibuat. setelahnya dilakukan pengujian untuk melihat aplikasi yang dibuat berhasil dijalankan atau tidak.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
ABSTRAK
Angkutan kota adalah salah satu jenis transportasi umum yang paling banyak beroperasi di kota Medan. Kesulitan dalam memilih angkutan kota yang tepat untuk menuju lokasi yang dituju adalah permasalahan yang dihadapi oleh calon penumpang.
Algoritma A* diimplementasikan kedalam sistem rekomendasi untuk memilih
angkutan kota dengan rute terpendek. Platform yang digunakan dalam aplikasi ini
adalah Android. Dengan dikembangkan sebuah aplikasi yang memanfaatkan GIS
(Geographic Information System) pada smartphone maka aplikasi ini dapat
memudahkan pengguna smartphone dalam mencari rekomendasi angkutan kota di
Medan yang tepat serta rute terpendek yang dilalui dengan menggunakan algoritma
A*.
vi
APPLICATION BASED ON ANDROID SEARCH SHORTEST DISTANCE
AND RECOMMENDATION OF CITY TRANSPORT ROUTES IN MEDAN USING A* ALGORITHM
ABSTRACT
Public transport is one of the most common transport which operates in Medan. The difficulty in selecting the appropriate public transportation to get to the intended location is the problem faced by the passengers. A * algorithm to be implemented into the system recommendation to choose city transport by the shortest route. Android
smartphone technology such as that developed at this time, not only offers the standard functions of a mobile phone as a communication tool, but also offers help daily activities. With developed an application that utilizes GIS (Geographic Information System) application on the smartphone is expected to facilitate the users in finding the recommendation of public transportation in Medan as well as the shortest route transverse by usung A* Algorithm.
Keywords: Public transport, the A* (Star) algorithm, android, GIS
APLIKASI BERBASIS
ANDROID
PENCARIAN JARAK
TERPENDEK DAN REKOMENDASI RUTE ANGKUTAN KOTA
DI MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA
A*
SKRIPSI
ANGGREINY WIDYA A.F. BR.GINTING
091402123
PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
APLIKASI BERBASIS
ANDROID
PENCARIAN JARAK
TERPENDEK DAN REKOMENDASI RUTE ANGKUTAN KOTA DI
MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA
A*
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Teknologi Informasi
ANGGREINY WIDYA A.F. BR.GINTING
091402123
PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGIINFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
PERSETUJUAN
Judul : APLIKASI BERBASIS ANDROID PENCARIAN
JARAK TERPENDEK DAN REKOMENDASI RUTE ANGKUTAN KOTA DI MEDAN
MENGGUNAKAN ALGORITMA A*
Kategori : SKRIPSI
Nama : ANGGREINY WIDYA A.F BR.GINTING
Nomor Induk Mahasiswa : 091402123
Program Studi : SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI
Departemen : TEKNOLOGI INFORMASI
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI (FASILKOM-TI) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, 23 Oktober 2014
Komisi Pembimbing:
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Dani Gunawan, S.T., M.IT Maya Silvi Lydia, B.Sc., M.Sc.
NIP 19820915 2012121002 NIP 19740127 2002122001
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Teknologi Informasi Ketua,
iii
PERNYATAAN
APLIKASI BERBASIS ANDROID PENCARIAN JARAK TERPENDEK
DAN REKOMENDASI RUTE ANGKUTAN KOTA DI MEDAN
MENGGUNAKAN ALGORITMA A*
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
Medan, 23 Oktober 2014
Anggreiny Widya A.F Br.Ginting 091402123
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Informasi, Program Studi S1 Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
Dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah penulis, CH.Lokarya Ginting, ibu penulis, Y.Raminah, mamak penulis
Ratna br.Purba, abang tua penulis Leonard R. S.TI., dan adik kembar penulis, Dananda dan Ananda beserta abang terkasih Andri Allan Surbakti, S.E., yang telah memberikan doa dan dukungan moral kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini beserta keluarga besar yang telah turut mendoakan penulis.
2. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc., M.Sc. dan Bapak Dani Gunawan, S.T., M.T.,
selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, pikiran, saran, dan kritiknya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs.Sawaluddin M.IT. dan bapak Sajadin Sembiring, S.Si,.
M.Comp.Sc. yang telah bersedia menjadi dosen penguji dan memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Teknologi Informasi, Bapak M.
Anggia Muchtar, S.T., MM.IT. dan Bapak Mohammad Fadly Syahputra, B.Sc., M.Sc.IT.
5. Seluruh dosen yang mengajar serta Ibu Delima dan Bang Faisal, sebagai staf
Tata Usaha Program Studi Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
6. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada
penulis, Sonia Dorina, S.E., Meirisa Sembiring, S.E., Yola Ganetta, S.E.. Teman satu organisasi JHO INTEGRITY, keluarga besar GPdI Immanuel Berastagi dan yang membantu dalam menyelesaikan skripsi penulis, Stella Maris Harefa, S.TI., Cynthia S.TI., Sion Sagala, S.TI. dan semua teman angkatan 2009.
7. Seluruh rekan kuliah sejawat yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
v
ABSTRAK
Angkutan kota adalah salah satu jenis transportasi umum yang paling banyak beroperasi di kota Medan. Kesulitan dalam memilih angkutan kota yang tepat untuk menuju lokasi yang dituju adalah permasalahan yang dihadapi oleh calon penumpang.
Algoritma A* diimplementasikan kedalam sistem rekomendasi untuk memilih
angkutan kota dengan rute terpendek. Platform yang digunakan dalam aplikasi ini
adalah Android. Dengan dikembangkan sebuah aplikasi yang memanfaatkan GIS
(Geographic Information System) pada smartphone maka aplikasi ini dapat
memudahkan pengguna smartphone dalam mencari rekomendasi angkutan kota di
Medan yang tepat serta rute terpendek yang dilalui dengan menggunakan algoritma A*.
Kata kunci: angkutan kota, algoritma A*, android, GIS
APPLICATION BASED ON ANDROID SEARCH SHORTEST DISTANCE AND RECOMMENDATION OF CITY TRANSPORT ROUTES
IN MEDAN USING A* ALGORITHM
ABSTRACT
Public transport is one of the most common transport which operates in Medan. The difficulty in selecting the appropriate public transportation to get to the intended location is the problem faced by the passengers. A * algorithm to be implemented into
the system recommendation to choose city transport by the shortest route. Android
smartphone technology such as that developed at this time, not only offers the standard functions of a mobile phone as a communication tool, but also offers help daily activities. With developed an application that utilizes GIS (Geographic Information System) application on the smartphone is expected to facilitate the users in finding the recommendation of public transportation in Medan as well as the shortest route transverse by usung A* Algorithm.
vii
1.6. Metodologi Penelitian 3
1.7. Sistematika Penulisan 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Pengertian Angkutan Kota dan Trayek 6
2.2. Algoritma A* (A-Star) 7
2.3. Google Maps API (Aplication Proramming Interface) 11
2.4. GIS (Geographic Information System) 11
2.5. Android 13
2.6. PHP (Hypertext Preprocessor) 14
2.7. Penelitian Terdahulu 15
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 17
3.1. Analisis Sistem 17
3.2. Perancangan Sistem 19
3.2.1. Arsitektur Umum (General Architecture) 19
3.3. Analisis Sistem 21
3.3.1. Proses User 21
3.3.2. Flowchart Pencarian Rekomendasi Angkutan Kota 21
3.4. Perancangan Sistem 23
3.4.1. Rancangan Tampilan Menu Pada Admin 23
3.4.2. Rancangan Halaman Utama User 26
3.4.3. Rancangan Halaman Hasil Pencarian 28
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 31
4.1. Implementasi Sistem 31
4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 31
yang Digunakan
4.1.2. Implementasi Perancangan Antarmuka 31
a. Tampilan Halaman Admin 32
b. Tampilan Utama User 33
c. Tampilan Hasil Pencarian Rekomendasi 35
Angkutan Kota
d. Tampilan Dalam Bentuk Peta dengan Menggunakan 40
Google Maps
4.2. Pengujian Sistem 42
4.2.1. Pengujian pada Proses yang Dilakukan User 42
4.2.2. Pengujian Kinerja Sistem dan Hasil Pengujian Sistem 42
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 45
5.1. Kesimpulan 45
5.2. Saran 45
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu 15
Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu (lanjutan) 16
Tabel 3.1. Rancangan Tabel Angkutan Kota 18
Tabel 3.2. Rancangan Tabel Titik 18
Tabel 3.3. Rancangan Tabel Titik Relasi 18
Tabel 3.4. Tabel Satu Angkutan Kota 19
Tabel 3.5. Tabel Dua Angkutan Kota 19
Tabel 4.1. Data Pengujian dan Hasil Pengujian 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Flowchart Algoritma A* 10
Gambar 3.1. General Architecture 20
Gambar 3.2. Flowchart Proses User 23
Gambar 3.3. Flowchart Mencari Rute Angkutan Kota 23
Gambar 3.4. Rancangan Tampilan Menu Titik 24
Gambar 3.5. Rancangan Tampilan Menu Relasi Titik 25
Gambar 3.6. Rancangan Tampilan Menu Angkot 25
Gambar 3.7. Database Tabel Angkutan Kota 26
Gambar 3.8. Rancangan Halaman Utama User Pada Android 27
Gambar 3.9. Rancangan Pilihan Jalan 27
Gambar 3.10. Rancangan Hasil Tampilan Tombol Daftar Angkutan 28
Kota dan Titik Simpang
Gambar 3.11. Rancangan Halaman Hasil Pencarian 29
Gambar 3.12. Rancangan Hasil dalam Bentuk Peta (Google Maps) 30
Gambar 4.1.Tampilan Halaman Utama Admin 32
Gambar 4.2.Tampilan Halaman Menu Titik 33
Gambar 4.3.Tampilan Halaman Menu Relasi Titik 33
Gambar 4.4. Tampilan Pilihan Lokasi Asal dan Tujuan 34
Gambar 4.5.Tampilan Hasil Rekomendasi Angkutan Kota 34
Gambar 4.6.Tampilan Hasil Rekomendasi Angkutan Kota 35
Gambar 4.7.Tampilan Hasil Rekomendasi Dua Angkutan Kota 36
Gambar 4.8.Tampilan Hasil (Google Map) dengan 1 Angkutan Kota 41