REKOMENDASI RUTE SPBU TERDEKAT MENGGUNAKAN
ALGORITMA BELLMAN-FORD BERBASIS ANDROID
SKRIPSI NURUL FADHLIA
091402002
PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
REKOMENDASI RUTE SPBU TERDEKAT MENGGUNAKAN
ALGORITMA
BELLMAN-FORD
BERBASIS
ANDROID
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Teknologi Informasi
NURUL FADHLIA 091402002
PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGIINFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERSETUJUAN
Judul : REKOMENDASI RUTE SPBU TERDEKAT
MENGGUNAKAN ALGORITMA BELLMAN
FORD BERBASIS ANDROID
Kategori : SKRIPSI
Nama : NURUL FADHLIA
Nomor Induk Mahasiswa : 091402002
Program Studi : SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI
Departemen : TEKNOLOGI INFORMASI
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI (FASILKOM-TI) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, 5 Februari 2015
Komisi Pembimbing:
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Dani Gunawan, S.T., M.IT M. Andri Budiman, ST. B.Comp., Sc., M.E.M NIP 19820915 2012121002 NIP 19751008 200801 1 001
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Teknologi Informasi Ketua,
PERNYATAAN
REKOMENDASI RUTE SPBU TERDEKAT MENGGUNAKAN
ALGORITMA
BELLMAN-FORD
BERBASIS
ANDROID
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
Medan, 5 Februari 2015
PENGHARGAAN
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, karena atas berkah, rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Allah SWT yang selalu membimbing dan mengajarkan saya pentingnya kesabaran dan tanggung jawab selama penyusunan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan serta dorongan dari pihak lain. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis, yaitu Mama, Khusaimah, S.Pd beserta Ayah, Syahrul.,
Abang penulis Khairul Maulidin, Amd dan kakak penulis Ellyta Aizhar, S.kp.M.Biomed yang telah memberikan doa dan dukungan moril dan materil kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini beserta keluarga besar yang telah turut mendoakan penulis.
2. Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Sumatera Utara.
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Teknologi Informasi, Bapak M. Anggia
Muchtar, S.T., MM.IT. dan Bapak Mohammad Fadly Syahputra, B.Sc., M.Sc.IT.
4. Bapak M. Andri Budiman,ST.,M.Comp.Sc.,M.E.M dan Bapak Dani Gunawan,
S.T., M.T. selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, pikiran, saran, dan kritiknya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga ditujukan kepada Bapak Dr. Syahril Efendi, S.Si,M.I.T dan Bapak Sawaluddin, M.I.T. yang telah bersedia menjadi dosen penguji dan memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh dosen yang mengajar serta Ibu Delima dan Bang Faisal, sebagai staf Tata
Usaha Program Studi Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
6. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada penulis,
Annifa Iqramitha, S.TI., Umaya Ramadhani Putri Nst, S.TI, Geng Senina dan yang membantu dalam menyelesaikan skripsi penulis, teman satu organisasi JHO INTEGRITY, Amira Akhmad Nst, Tengku Fadhila Hasyim, S.TI., Jihan Meutia Fauzen, S.TI., Lydia Alissa., Anggreiny S.TI., Stella Maris Harefa S.TI., Rafiqa Ulfa, S.TI., Alvin Rizky, S.TI., Fadil Haryudi, Muhammad Fadhlullah, Salman Alfarizi, Ade Chania Sion Sagala, S.TI. dan semua teman angkatan 2009, senior dan junior.
ABSTRAK
Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) merupakan tempat pengisian bahan bakar
seperti solar, premium dan pertamax. SPBU merupakan sarana penting bagi para
kendaraan di saat kekurangan bahan bakar. Namun jika para kendaraan kehabisan
bensin dalam perjalanan menuju lokasi tujuan dan tidak mengetahui lokasi SPBU
dengan baik maka akan menimbulkan rute yag terlalu panjang untuk mencari SPBU.
Algoritma Bellman-Ford digunakan sebagai metode proses pencarian jarak terpendek
di dalam sistem rekomendasi SPBU. Platform yang digunakan adalah android.
Dengan dikembangkan sebuah aplikasi yang memanfaatkan fitur Google Maps dan
GPS (Global Positioning System) yang terdapat pada android maka aplikasi ini dapat
memudahkan pengguna yang tidak tahu lokasi awal dalam mencari rute SPBU
terdekat. Dari hasil pengujian menyimpulkan bahwa dengan menggunakan GPS dan
algoritma Bellman-Ford pada aplikasi android maka aplikasi ini dapat menampilkan
tiga rekomendasi SPBU yang terdekat dari posisi pengguna di kota Medan yang tepat
serta rute terpendek yang dilalui sehingga memudahkan pengguna memilih
rekomendasi sesuai yang diinginkan.
NEAREST ROUTING GAS STATION RECOMMENDATION USING BELLMAN FORD ALGORITHM ANDROID BASED
ABSTRACT
Gas station is a place for refilling gas such as solar, premium and pertamax. Gas
station is an important infrastructure when motor vehicles were short of gas. But if
motor vehicles were short of gas in their travel to a certain location and their drivers
don't know which gas station is the nearest then they will travel a far route to find the
gas station. Bellman-Ford Algorithm is a method that used for the process to find
shortest path in the gas station recommendation system. Android is used for the
platform. Developed by an application that use Google Maps and GPS (Global
Positioning System) which found in Android, this application can facilitate user who
doesn't know their location to find nearest route to gas station. From the testing result,
we found that using the GPS and Bellman-Ford Algorithm in Android this application
can show three nearest gas station recommendation from user's first location at Medan
and also shortest route to travel and facilitating to choose a recommendation that user
wished for.
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN ii
PERNYATAAN iii
PENGHARGAAN iv
ABSTRAK vi
1.6. Metodologi Penelitian 3
1.7. Sistematika Penulisan 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Sistem Informasi Geografis 6
2.2. Google Maps 7
2.7. Lintasan Terpendek 16
2.8. Algoritma Bellman Ford 16
2.9. Penelitian Terdahulu 22
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 25
3.1. Data Yang Digunakan 25
3.2. Analisis Sistem 25
3.2.1 Analisis Masalah 25
3.2.2. Analisis Kebutuhan 26
3.2.3. Analisis Perancangan Sistem 26
3.2.4. Deyploment Diagram 27
3.3. Perancangan Sistem 35
3.3.1. Antar Muka Sistem 35
3.3.2. Rancangan Halaman Hasil Pencarian SPBU Terdekat 37
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 39
4.1. Implementasi 39
4.1.1. Spesifikasi Perangkat Lunak 39
4.1.2. Spsesifikasi Perangkat Keras 39
4.2. Implementasi Perancangan Antar Muka Sistem 40
a. Tampilan Halaman Utama Sistem 40
b. Tampilan Pilihan Menu 41
4.3. Pengujian Sistem 41
4.3.1. Tampilan Memasukan Pilihan Tujuan 42
4.3.2. Tampilan Rekomendasi SPBU Terdekat 43
4.3.3. Tampilan Rute Rekomendasi SPBU Terdekat 43
4.3.4. Tampilan Daftar SPBU 45
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 46
5.1. Kesimpulan 46
5.2. Saran 46
DAFTAR PUSTAKA 47
LAMPIRAN A : Nama Jalan dan Koordinat 49
LAMPIRAN B : Nama SPBU dan Koordinat 55
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Script Kode Google Maps API 10
Tabel 2.2. Hasil Langkah 1 18
Tabel 2.3. Hasil Langkah 2 19
Tabel 2.4. Hasil Langkah 3 21
Tabel 2.5. Penelitian Terdahulu 23
Tabel 3.1. Hasil Langkah 1 33
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pembagian Gambar Peta Sebesar 256 X 256 8
Gambar 2.2. Cara Kerja GPS 13
Gambar 2.3. 3 Buah Graf, Graf Sederhana, Ganda, Semu 15
Gambar 2.4. Graf Berarah, Graf Ganda Berarah 16
Gambar 2.5. Contoh Rute 17
Gambar 2.6. Langkah 1 18
Gambar 2.7. Hasil Langkah 2 20
Gambar 2.8. Rute Pendek Dengan Algoritma Bellman Ford 21
Gambar 2.9. Flowchart Bellman Ford 22
Gambar 3.1. Deployment Diagram 27
Gambar 3.2. Activity Diagram 28
Gambar 3.3. Flowchart Pencarian SPBU Terdekat 30
Gambar 3.4. Flowchart Untuk Mendapatkan Jarak 31
Gambar 3.5. Contoh Rute SPBU Terdekat 31
Gambar 3.6. Hasil Jarak Setiap SPBU Dengan Menggunakan Direction 32
Gambar 3.7. Hasil Jarak Menuju Tujuan 32
Gambar 3.8. Langkah 1 Rute SPBU 33
Gambar 3.9. Hasil Jalur Terpendek 35
Gambar 3.10. Halaman Utama Sistem 36
Gambar 3.11.Pilihan Tujuan 36
Gambar 3.12.Pilihan Menu 37
Gambar 3.13.Daftar SPBU 37
Gambar 3.14.Hasil Rekomendasi SPBU Terdekat 38
Gambar 4.1. Tampilan Halaman Utama 40
Gambar 4.2. Tampilan Pilihan Menu 41
Gambar 4.3. Pengujian Saat Melakukan Pilihan Lokasi Tujuan 42
Gambar 4.4. Tampilan Hasil Rekomendasi SPBU 43
Gambar 4.5. Tampilan Rute SPBU 44
Gambar 4.6. Keterangan Rute SPBU 44
ABSTRAK
Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) merupakan tempat pengisian bahan bakar
seperti solar, premium dan pertamax. SPBU merupakan sarana penting bagi para
kendaraan di saat kekurangan bahan bakar. Namun jika para kendaraan kehabisan
bensin dalam perjalanan menuju lokasi tujuan dan tidak mengetahui lokasi SPBU
dengan baik maka akan menimbulkan rute yag terlalu panjang untuk mencari SPBU.
Algoritma Bellman-Ford digunakan sebagai metode proses pencarian jarak terpendek
di dalam sistem rekomendasi SPBU. Platform yang digunakan adalah android.
Dengan dikembangkan sebuah aplikasi yang memanfaatkan fitur Google Maps dan
GPS (Global Positioning System) yang terdapat pada android maka aplikasi ini dapat
memudahkan pengguna yang tidak tahu lokasi awal dalam mencari rute SPBU
terdekat. Dari hasil pengujian menyimpulkan bahwa dengan menggunakan GPS dan
algoritma Bellman-Ford pada aplikasi android maka aplikasi ini dapat menampilkan
tiga rekomendasi SPBU yang terdekat dari posisi pengguna di kota Medan yang tepat
serta rute terpendek yang dilalui sehingga memudahkan pengguna memilih
rekomendasi sesuai yang diinginkan.
NEAREST ROUTING GAS STATION RECOMMENDATION USING BELLMAN FORD ALGORITHM ANDROID BASED
ABSTRACT
Gas station is a place for refilling gas such as solar, premium and pertamax. Gas
station is an important infrastructure when motor vehicles were short of gas. But if
motor vehicles were short of gas in their travel to a certain location and their drivers
don't know which gas station is the nearest then they will travel a far route to find the
gas station. Bellman-Ford Algorithm is a method that used for the process to find
shortest path in the gas station recommendation system. Android is used for the
platform. Developed by an application that use Google Maps and GPS (Global
Positioning System) which found in Android, this application can facilitate user who
doesn't know their location to find nearest route to gas station. From the testing result,
we found that using the GPS and Bellman-Ford Algorithm in Android this application
can show three nearest gas station recommendation from user's first location at Medan
and also shortest route to travel and facilitating to choose a recommendation that user
wished for.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan internet saat ini sangat mempermudah orang dalam
mencari informasi. Orang dapat memperoleh informasi di mana saja dan kapan saja
dengan mengakses suatu alamat informasi hanya dengan menggunakan alat teknologi
canggih seperti laptop ataupun telepon genggam.
Salah satu contoh perkembangan teknologi adalah teknologi dalam pencarian
rute terpendek. Kehadiran teknologi pencarian rute dapat mempermudah user dalam
menjalankan aktifitasnya sehingga dapat mempersingkat waktu (Wijaya, 2012).
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan tempat pengisian
bahan bakar untuk kendaraan seperti, solar, premium dan pertamax. Selain itu SPBU
juga menyediakan fasilitas seperti minimarket, musholla dan cafe. SPBU merupakan
tempat yang paling dibutuhkan oleh pengguna kendaraan bermotor ketika bensin
hampir habis (Septinus, 2012).
Kendaraan merupakan suatu alat transportasi yang sangat penting bagi
kalangan orang. Ketika seseorang ingin mengunjungi suatu tempat yang jauh mereka
akan menggunakan kendaraan beroda dua atau beroda empat. Namun adakalanya,
ketika bensin hampir habis dalam perjalanan, seseorang akan mencari lokasi SPBU
yang terdekat dengan jalan tujuan pengguna atau yang terdekat dengan pengguna
berada untuk mengisi bahan bakar. Bagi orang yang mengetahui tempat lokasi SPBU
dengan baik tentu tidak akan menjadi masalah, akan tetapi untuk orang yang tidak
Oleh karena itu, diperlukan sistem aplikasi yang dapat membantu pengguna
kendaraan dalam mencari SPBU terdekat menuju lokasi tujuan dari tempat pengguna
berada dengan memanfaatkan teknologi GPS sebagai penentuan titik awal pengguna
berada berbasis android. Dengan demikian aplikasi ini dapat menyelesaikan masalah
ketidaktahuan lokasi SPBU.
Algoritma Bellman-Ford merupakan algoritma untuk mencari shortest path.
Algoritma Bellman-Ford menghitung semua jarak terpendek yang berawal dari satu
titik node pada sebuah digraf berbobot (Bayu, 2010). Algoritma Bellman-Ford adalah
algoritma perkembangan dari dijkstra. Algoritma Bellman-Ford dapat menentukan
jalur manakah yang memiliki bobot terkecil dan setiap nodenya tidak harus terpenuhi,
algoritma ini memiliki informasi routing dari router tetangganya berbeda dengan
algoritma dijkstra dapat menentukan suatu jalur mana saja yang memiliki bobot
terkecil dan setiap node harus terpenuhi sehingga algoritma dijkstra memiliki
informasi routing dari setiap node yang ada (quora, 2014). Algoritma Bellman-Ford
memiliki kinerja yang lebih baik dan efektif dari djkstra karena algoritma Bellman-Ford melakukan proses pengulangan dan perbaikan lintasan untuk setiap arc yang
terhubung sehingga dapat menberikan jalur SPBU mana saja yang terdekat untuk
menuju lokasi tujuan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis memberi judul
penelitian ini dengan “Rekomendasi Rute SPBU Terdekat Menggunakan Algoritma
Bellman-Ford Berbasis Android.
1.2. Rumusan Masalah
SPBU merupakan sarana penting bagi para pengguna kendaraan. Para pengguna
kendaraan yang kehabisan bensin di dalam perjalanan dan tidak mengetahui rute serta
lokasi SPBU dengan tepat akan menimbulkan rute yang terlalu panjang. Oleh karena
itu, diperlukan sebuah aplikasi untuk mendapatkan informasi rekomendasi rute SPBU
1.3. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian maka penulis akan membatasi pembahasan dengan
hal-hal sebagai berikut:
1. SPBU yang digunakan adalah SPBU Pertamina di kota Medan yang
berjumlah 30 SPBU.
2. Lokasi tujuan berdasarkan titik yang telah ditentukan dengan jumlah 96 titik.
Titik tujuan yang diambil dari sekitar wilayah Universitas Sumatera Utara
(USU), seperti jalan Dr Mansyur, jalan Setia Budi, jalan Gatot Subroto, jalan
Cinge, jalan Jamin Ginting dan jalan Gajah Mada.
3. Jalur yang digunakan tidak menghiraukan kerusakan jalan, kemacetan dan
sebagainya.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk adalah membantu pengguna
berkendaraan mendapatkan rekomendasi rute SPBU terdekat untuk menuju lokasi
tujuan.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai media informasi bagi pengguna pengguna kendaraan untuk
memudahkan mendapat rekomendasi rute SPBU terdekat menuju lokasi
tujuan.
2. Sebagai aplikasi alternatif dan bahan pembelajaran dalam memahami
pencarian rute SPBU terdekat di wilayah Kota Medan.
3. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah referensi bagi penelitian
selanjutnya.
1.6. Metodologi Penelitian
1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan bahan-bahan dan referensi
baik itu dari makalah, buku, artikel, jurnal dan situs internet yang mendukung
dalam penyelesaian masalah.
2. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pegumpulan data dan informasi pendukung berupa
data dari pertamina untuk mengetahui data SPBU Pertamina di kota Medan
dan informasi pendukung lainnya.
3. Analisis dan Peracangan Sistem
Tahapan ini dilakukan analisis terhadap materi dan data yang mendukung
perancangan sistem dalam penyelesaian suatu masalah dengan:
a. Memasukkan data SPBU ke dalam database.
b. Mempelajari proses perancangan sistem bebasis Android.
c. Mempelajari algoritma Bellman-Ford dalam melakukan proses rute
terpendek, sehingga dapat merancang sebuah sistem yang akan
diimplementasikan nantinya.
4. Implementasi Sistem
Pada tahapan ini penulis mengimplementasikan sistem yang berdasarkan pada
analisis dan rancangan sebelumnya. Implementasi meliputi pembuatan
program sistem dalam menyelesaikan masalah yang diteliti.
5. Pengujian Sistem
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengujian dari sistem yang telah dibuat.
Danpengujian dilakukan terhadap beberapa Android yang digunakan user.
6. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilakukan pendokumentasian hasil analisis dan implementasi.
1.7. Sistematika Penulisan
Adapun bagian utama dari sistematika penulisan skripsi ini, yaitu:
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas mengenai teori Sistem Informasi Geografis, graf, pencarian rute
terpendek dengan algoritma Bellman–Ford, serta teori lainnya yang mendukung.
BAB 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dibahas mengenai permasalahan dalam pembuatan aplikasi, penjelasan
tentang rancangan struktur aplikasi dan perancangan interface dari aplikasi yang
dibuat.
BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini menjelaskan implementasi dari analisis yang dilakukan dan pengujian
terhadap sistem.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan rangkuman dari masing-masing subbab yang ada serta
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasis
komputer yang digunakan untuk menyajikan secara digital dan menganalisa
penampakan geografis yang ada di permukaan bumi. Penyajian secara digital berarti
mengubah keadaan menjadi bentuk digital. Setiap objek yang ada di permukaan bumi
merupakan “geo-referenced”, yang merupakan kerangka hubungan database ke SIG.
“Geo-referenced” menunjukkan lokasi suatu objek di ruang yang ditentukan oleh
sistem koordinat, sedangkan database yaitu sekumpulan informasi tentang sesuatu
dan hubungannya antar satu dengan lainnya. (Supriadi. 2007).
Teknologi SIG berkembang pesat, teknologi ini terdiri dari perangkat lunak
dan perangkat keras yang didesain untuk mengorganisir data yang berkaitan dangan
bumi untuk menganalisis, memperkirakan dan gambaran kartografi. Informasi
ruangan mengenai bumi sangat kompleks, tetapi pada umumnya data geografis
mengandung 4 aspek penting, yaitu (Zhou, 1998):
1. Lokasi-lokasi yang berkenaan dengan ruang, merupakan objek-objek ruang
yang khas pada sistem koordinat (projeksi sebuah peta).
2. Attribut, informasi yang menerangkan mengenai objek-objek ruang yang
diperlukan.
3. Hubungan ruang, hubungan logis atau kuantitatif diantara objek-objek
ruang.
4. Waktu, merupakan waktu untuk memperoleh data, data atribut dan ruang.
SIG merupakan suatu rancangan sistem informasi untuk mengerjakan data
database seperti pencarian data dan analisa statistik serta analisis geografis yang
disajikan dalam bentuk peta. Kemampuan SIG ini banyak digunakan secara luas
misalnya untuk menjelaskan kejadian, memperkirakan hasil dan perencanaan strategis
(Supriadi, 2007).
Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG,
menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:
a. SIG sangat efektif dalam membantu proses-proses pengembangan,
pembentukan, atau perbaikan peta
b. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang effektif, menarik, dan
menantang dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian,
dan pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, ruang (spasial),
kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat dipermukaan bumi
berikut data atribut terkait yang menyertainya.
c. SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif terhadap
suatu masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi.
d. SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga
sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non-spasial,
memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.
e. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial
berikut atribut-atributnya.
f. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di
permukaan bumi ke dalam bentuk layer, tematik, atau coverage data spasial.
g. SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu
melakukan interpretasi secara manual. Dengan demikian, SIG dengan mudah
dapat menghasilkan data spasial tematik yang merupakan (hasil) turuan dari
data spasial yang lain (primer) dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya.
2.2 Google Maps
Google Maps adalah layanan aplikasi peta online yang disediakan oleh Google secara
gratis. Layanan peta Google Maps secara resmi dapat diakses melalui situs
hampir semua permukaan di bumi kecuali daerah kutub utara dan selatan. Layanan ini
dibuat sangat interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan
pengguna, mengubah level zoom, serta mengubah tampilan jenis peta.
Google Maps mempunyai banyak fasilitas yang dapat dipergunakan misalnya pencarian lokasi dengan memasukkan kata kunci, kata kunci yang di maksud seperti
nama tempat, kota, atau jalan, fasilitas lainnya yaitu perhitungan rute perjalanan dari
satu tempat ke tempat lainnya (Amri, 2012).
2.2.1 Cara Kerja Google maps
Google Maps dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta, database,
serta obyek-obyek interaktif yang dibuat dengan bahasa pemrograman HTML,
Javascript dan AJAX, serta beberapa bahasa pemrograman lainnya (Cita, 2008).
Gambar-gambar yang muncul pada peta merupakan hasil komunikasi dengan
database pada web server Google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam
database pada Google Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Bagian-bagian gambar map merupakan gabungan dari potongan
gambar-gambar bertipe PNG yang disebut tile yang berukuran 256 x 256 pixel seperti gambar
berikut (Amri, 2012).
Tiap-tiap potongan gambar diatas, mewakili gambar tertentu dalam longitude,
latitude dan zoom level tertentu. Latitude adalah garis yang melintang di antara kutub
utara dan kutub selatan, yang menghubungkan antara sisi timur dan barat bagian bumi.
Sedangkan longitude adalah garis membujur yang menghubungkan antara sisi utara
dan sisi selatan bumi (kutub). Kode Javascript yang digunakan untuk menampilkan
peta Google Maps diambil dari link URL. Jadi untuk menampilkan peta suatu lokasi
yang diinginkan, dapat dengan cara mengirimkan URL yang diinginkan, misalnya:
http://maps.google.com/?ie=UTF8&ll=-6.500899,106.918945& spn=4.327078,4.938354&z=8
Berdasarkan Link URL tersebut maka ie=UTF8 merupakan karakter encoding
untuk map, ll=-6.500899,106.918945, adalah posisi titik tengah peta yaitu latitude
(lintang) dan longitude (bujur) dari peta yang ditampilkan, pada link diatas posisi titik
tengah peta pada latitude: -6.500899 dan longitude: 106.918945. Sedangkan
spn=4.327078,4.938354 merupakan rentang dari latitude dan longitude-nya dan z=8,
adalah tingkatan/level zoom peta.
2.2.2 Google Maps API
Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang disediakan oleh
Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap banyak layanan
pemetaan berbasis web. Google Maps juga memiliki sifat server side, yaitu peta yang
tersimpan pada server Google dapat dimanfaatkan oleh pengguna (Cita, 2008).
API atau Application Programming Interface merupakan suatu dokumentasi
yang terdiri dari interface, fungsi, kelas, struktur dan sebagainya untuk membangun
sebuah perangkat lunak. Dengan adanya API ini, maka memudahkan programmer
untuk “membongkar” suatu software untuk kemudian dapat dikembangkan atau
diintegrasikan dengan perangkat lunak yang lain. API dapat dikatakan sebagai
penghubung suatu aplikasi dengan aplikasi lainnya yang memungkinkan programmer
Keunggulan dari API ini adalah memungkinkan suatu aplikasi dengan aplikasi
lainnya dapat saling berhubungan dan berinteraksi. Bahasa pemrograman yang
digunakan oleh Google Maps yang terdiri dari HTML, Javascript dan AJAX serta
XML, memungkinkan untuk menampilkan peta Google Maps di website lain (Amri,
2012).
Google juga menyediakan layanan Google Maps API yang memungkinkan
para pengembang untuk mengintegrasikan Google Maps ke dalam website
masing-masing dengan menambahkan data point sendiri. Google Maps API adalah suatu
library yang berbentuk javascript yang berguna untuk memodifikasi peta yang ada di
Google Maps sesuai kebutuhan. Untuk membangun aplikasi yang memanfaatkan
Google Maps di desktop dan mobile device maka akan digunakan Google Maps Javascript API v3 yang memiliki keunggulan lebih cepat dari versi sebelumnya (Google Developers, 2012).
Dengan menggunakan Google Maps API, Google Maps dapat ditampilkan
pada web site eksternal. Agar aplikasi Google Maps dapat muncul di website tertentu,
diperlukan adanya API key. API key merupakan kode unik yang digenerasikan oleh
Google untuk suatu website tertentu, agar server Google Maps dapat mengenali.
ScriptGoogle Maps API dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Script kode Google Maps API
Kode yang tercetak merah adalah kode dari Google Maps API. Untuk
mendapatkan kode itu dapat mendaftar pada
http://code.google.com/apis/maps/signup.html agar website mendapatkan kunci untuk
mengakses API pada google. Key akan berbeda untuk setiap website yang didaftarkan
ke google maps.
<scripttype=”text/javascript”
2.3 Android
Android merupakan open source platform untuk mobile devices yang di kembangkan
oleh google bersama Open Handset Alliance (OHA) yaitu aliansi perangkat selular
terbuka yang terdiri dari 47 perusahaan hardware, software dan perusahaan
telekomunikasi ditujukan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat
selular. Tujuan aliansi tersebut yaitu untuk mengakselerasi pembaharuan dalam
mobile dan menawarkannya ke konsumen yang lebih kaya, dan sedikit mahal
(Gargenta, 2011). Android sistem operasi berbasis linux yang mencakup sistem
operasi, middleware dan aplikasi (Safaat, 2012).
Android menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk pengembang.
Setiap aplikasi memiliki tingkatan yang sama. Android tidak membedakan antara
aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga (Safaat H, 2011). API yang disediakan
menawarkan akses ke hardware, maupun data-data ponsel sekalipun, atau data sistem
itu sendiri. Pengguna dapat menggantikannya dengan aplikasi pihak ketiga dengan
cara menghapus aplikasi inti. Sedangkan android SDK (Software Development Kit)
menyediakan API dan Tools yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada
platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Untuk pengembang hal yang perlu diperhatikan yaitu tidak membutuhkan sertifikasi untuk
menjadi pengembang Android. Bagi para pengembang ingin menempatkan dan
menjual aplikasi yang telah dibuatnya maka Android telah menyediakan Android
market. Hal menarik lainnya yang menjadi pembeda Android dengan yang lain adalah (Ginting, 2014):
Pertukaran data dan komunikasi antar proses
Aplikasi servis yang berjalan di background
Dukungan Google Maps
Menurut Margenta, ada beberapa kelebihan android antara lain sebagai
berikut:
Android adalah comprehensive platform, softwarenya lengkap.
Android adalah purpose-built untuk mobile device. Desain dari Android
berasal dari waktu mendatang yang dapat diduga.
Android juga tidak memakan memori yang terlalu banyak sehingga user tidak
terlalu khawatir terhadap software yang memorinya terbatas.
Ada dua cara untuk membangun atau membuat aplikasi berbasis Android,.
Pertama, memiliki perangkat telepon seluler yang berbasis Android langsung. Kedua,
menggunakan emulator yang sudah disediakan oleh Google. Sebelum memulai
membangun aplikasi berbasis Android, diperlukan beberapa perangkat, antara lain :
The Eclipse IDE.
Sun’s Java Development Kit (JDK).
The Android Software Developer’s Kit (SDK).
The Android Developer Tool (ADT).
Plug-in Eclipse.
Pengembangan pembuatan aplikasi berbasis Android dengan memanfaatkan
Android SDK dapat dilakukan pada salah satu sistem operasi seperti Windows (XP, Vista dan 7), Linux dan Mac OS X (Elian & Mazharuddin, 2012).
2.4 GPS
GPS (Global Positioning System) merupakan sistem untuk menentukan posisi dan navigasi secara global dengan menggunakan satelit. Nama asli dari GPS adalah
NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System), mempunyai tiga segmen yaitu : satelit, pengontrol, dan penerima (Winardi, 2006).
Satelit bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan
oleh stasiun – stasiun pengontrol, menyimpan dan menjaga informasi waktu
berketelitian tinggi (ditentukan dengan jam atomic di satelit), dan
memancarkan sinyal dan informasi secara continue ke pesawat penerima dari
Pengontrol bertugas mengendalikan dan mengontrol satelit dari bumi baik untuk mengecek kesehatan satelit, penentuan dan prediksi orbit dan waktu,
sinkronisasi antar satelit, dan mengirim data satelit.
Penerima bertugas menerima data dari satelit dan memprosesnya untuk
menentukan posisi (posisi tiga dimensi yaitu koordinat di bumi plus
ketinggian), arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh pengguna.
Cara kerja GPS dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2.2 Cara Kerja GPS
Dari gambar 2.2 maka cara kerja GPS yaitu konstelasi satelit GPS
memancarkan sinyal posisi satelit. Sinyal tersebut “ditangkap” oleh penerima sinyal
GPS. Penerima GPS yaitu user yang menggunakan mobile phone. Dengan
menghitung waktu tempuh sinyal dari 3 GPS, maka posisi didapat. Lokasi informasi
tersebut dikirim melalui internet yang dapat diakses melalui mobile phone.
2.5Client Server
Client server merupakan salah satu model komunikasi 2 komputer atau lebih yang
berfungsi melakukan pembagian tugas. Client bertugas untuk melakukan input,
update, penghapusan, dan menampilkan data sebuah database. Sedangkan server
bertugas menyediakan pelayanan untuk melakukan manajemen, yaitu menyimpan dan
mengolah database (Wahana Komputer, 2010).
Ada beberapa model arsitektur client server, diantaranya adalah 1-Tier
mengakses sebuah database dari komputer sendiri. Dengan kata lain, aplikasi
antarmuka user dan aplikasi database terdapat pada komputer yang sama.
Arsitektur 2-Tier merupakan model yang membagi tugas antara komputer
client dan komputer server. Komputer client bertugas menyediakan antarmuka untuk
user, permintaan data ke server, serta pemrosesan data. Komputer server bertanggung
jawab terhadap penyimpanan, pengelolaan, serta melayani permintaan akses data.
Arsitektur n-Tier berarti membagi komponen menjadi n entitas, yaitu 1 tier client dan n-1 tier server. Bagian client bertugas menyediakan antarmuka aplikasi,
sedangkan bagian server bertugas menyediakan data.
2.6Definisi Graf
Graf merupakan pasangan himpunan (V,E), ditulis dengan notasi G=(V,E), yang
dalam hal ini V adalah himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices atau
node) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang
simpul. (Munir. 2005). Jadi, sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu
buah pun, tetapi simpul harus ada, minimal satu. Graf yang hanya mempunyai satu
buah simpul tanpa sebuah sisi (edges) pun dinamakan graf trivial.
2.6.1. Jenis-jenis Graf
Graf dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori (jenis) tergantung pada sudut
pandang pengelompokannya. Pengelompokan graf dapat dipandang berdasarkan ada
tidaknya sisi (edges) ganda atau sisi (edges) kalang, berdasarkan jumlah simpul, atau
berdasarkan orientasi arah pada sisi (edges).
Berdasarkan ada tidaknya gelang (loop) atau sisi (edges) ganda pada suatu graf, maka secara umum dapat digolongkan menjadi dua jenis:
a. Graf sederhana(simple graph).
Graf yang tidak mengandung gelang (loop) maupun sisi (edges) ganda
dinamakan graf sederhana. G1 pada Gambar 2.2 (a) adalah contoh graf
sederhana yang merepresentasikan jaringan komputer. Pada graf sederhana,
sisi adalah pasangan tak-terurut (unordered pairs). Jadi, menuliskan (u,v)
(V,E) terdiri dari himpunan tidak kosong simpul-simpul dan E adalah
himpunan pasang tak-terurut yang berbeda yang disebut sisi.
b. Graf tak-sederhana (unsimple-graph).
Graf yang megandung sisi (edges) ganda atau gelang (loop) dinamakan graf
tak-sederhana (unsimple graph). Ada dua macam graf tak-sederhana, yaitu:
a. Graf Ganda (multigraph), adalah graf yang mengandung sisi ganda.
Sisi ganda yang menghubungkan sepasang simpul bisa lebih dari dua
buah. G2 seperti pada Gambar 2.2 (b) adalah contoh graf ganda.
b. Graf Semu (pseudograph), adalah graf yang mengandung gelang
(loop). Graf semu lebih umum dari pada graf ganda, karena sisi
(edges) pada graf semu dapat terhubung ke dirinya sendiri. G3 seperti
pada Gambar 2.2 (c) adalah contoh graf semu.
Gambar 2.3 tiga buah graf (a) Graf sederhana, (b) Graf ganda, (c) Graf semu
Sisi pada graf dapat mempunyai orientasi arah (Munir. 2012). Berdasarkan
orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis yaitu:
a. Graf tak-berarah (undirected graph)
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah.
Pada graf tak-berarah, urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi
tidak diperhatikan. Jadi, (u, v) = (v, u) adalah sisi yang sama. Tiga buah graf
seperti pada gambar 2.2 adalah graf tak-berarah.
b. Graf berarah (directed graph atau digraph)
Graf yang sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah atau
u) menyatakan dua buah busur yang berbeda, dengan kata lain (u, v)≠ (v, u).
Untuk busur (u, v), simpul u dinamakan simpul asal (initial vertex) dan simpul
v dinamakan simpul terminal (terminal vertex). Pada gambar 2.3 adalah
contoh gambar graf berarah.
Gambar 2.4 (a) Graf berarah, (b) Graf ganda berarah.
2.7Lintasan Terpendek (Shortest Path)
Lintasan terpendek merupakan persoalan optimasi. Graf yang digunakan dalam
pencarian lintasan terpendek adalah graf berbobot (weighted graph), yaitu graf yang
setiap sisinya ada nilai atau bobot. Bobot pada sisi graf dapat dinyatakan sebagai
jarak antar kota, waktu pengiriman pesan, ongkos pembangunan, dan sebagainya.
Asumsi yang digunakan adalah bahwa semua bobot bernilai positif (Munir. 2012).
Ada beberapa macam persoalan lintasan terpendek, antara lain:
Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu.
Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul.
Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain.
Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul
tertentu.
2.8 Algoritma Bellman Ford
Dalam proses routing (perutean), yang biasa dilakukan adalah menggunakan
algoritma untuk menentukan path terpendek dalam tiap-tiap node untuk mendapatkan
path secara efisien. Salah satu algoritma yang digunakan adalah algoritma
permasalahan lintasan terpendek dengan sumber tunggal (Purwanto, 2008). Algoritma
Bellman–Ford dikembangkan oleh Richard Bellman dan Lester Ford. Algoritma
Bellman-Ford merupakan shortest path terpendek di mana algoritma ini dapat
menentukan path terpendek dari seluruh node menuju satu node tertentu. Algoritma
Bellman-Ford termasuk jenis perutean distance vektor, berarti dia memiliki informasi
dari router tetangganya (quora, 2014).
Secara umum, langkah-langkah algoritmanya adalah sebagai berikut (Cormen.
2009):
Tentukan vertex source dan daftar seluruh vertices maupun edges.
Assign nilai untuk distance dari vertex source = 0, dan yang lain infinite .
Mulailah iterasi terhadap semua vertices yang dimulai dari vertex source,
Untuk menentukan distance dari semua vertices yang berhubungan dengan
vertex source dengan formula seperti berikut ini : - U = vertex asal
- V = vertex tujuan
- UV = Edges yang menghubungkan U dan V
- Jika distance V, lebih kecil dari distance U + weight UV maka
distance V, diisi dengan distance U + weight UV
- Lakukan hingga semua vertices terjelajahi
Contoh
Seseorang berada di lokasi S ingin menuju ke lokasi T. Tentukan rute yang paling
dekat menurut algoritma Bellman-Ford.
S
Gambar 2.5 contoh rute
Langkah 1
0
Gambar 2.6 langkah 1
Hasil dari gambar 2.6 dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Tabel Hasil langkah 1
Langkah 2
Hitung semua vertex.
- Vertex C = 1 melewati vertex S
Hasil dari langkah 2 dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3 Hasil langkah 2
S A B C D T
d [V] 0 5 6 1 13 9
Langkah 3
Hitung kembali semua vertex yang belum terlewati
S
Gambar 2.7 Hasil langkah 2
S
Hasil dari langkah 3 dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Hasil langkah 3
Tampilan hasil yang telah di uji dengan menggunakan Algoritma Bellman
-Ford untuk mendapatkan rute yang pendek dapat dilihat seperti pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Rute pendek dengan Bellman Ford
Dari gambar 2.8 maka jarak user yang berada di lokasi S menuju lokasi T
adalah 7 km dengan rute nya S – C – A – B – T.
S A B C D T
d [V] 0 3 4 1 4 7
Flowchart dari algoritma Bellman-Ford adalah
start
End Asumsi verte awal 0
vertex lainya dengan nilai ∞
Cari nilai vertex tetangganya
Hitung jarak vertex ke tujuan
Mencari jarak terpendek
Update nilai vertex yang telah di cek
Apakah semua verex telah di cek
TIDAK
YA
TIDAK
YA
Gambar 2.9 Flowchart Bellman-Ford.
2.9. Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian terdahulu tentang pencarian jarak terpendek menggunakan
algoritma Bellman-Ford dan algoritma pencarian jarak terpendek lainnya.Selain itu
penelitian terdahulu juga membahas tentang SPBU dan aplikasi berbasis android.
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu
Peneliti menggunakan algoritma Bellman-Ford dalam rekomendasi rute
SPBU terdekat tersebut karena algoritma Bellman-Ford mengecek semua vertex
maka pencarian rute terdekat akan menghasilkan rute yang lebih akurat dan
Bellman-Ford akan merekomendasi jalan lain untuk menuju ke lokasi tujuan. Selain itu Terpendek SPBU Di Kota Bandung Berbasis Android
Aplikasi Algoritma
Bellman Ford Dalam Meminimumkan
Biaya Operasional
Rute Penerbangan
Sistem ini dapat menetukan
Pencarian rute terpendek
SPBU di kota Bandung
Sistem ini berhasil
mengimplemtasikan
algoritma Bellman-Ford
untuk meminimukan biaya
rute penerbangan
Terpendek Angkutan
Kota di Medan
sumber informasi, namun
waktu eksekusi yang sedikit
lama dalam memberikan
rekomendasi. Semakin
banyak verteks, semakin
lama proses pencarian.
Menampilkan rekomendasi
satu angkot dan dua angkot.
Sistem ini menampilkan
rute- rute mana saja yang
peneliti juga menggunakan GPS untuk menentukan posisi awal user sehingga akan
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini, akan dibahas diantaranya data yang digunakan, analisa dan perancangan
sistem dalam mengimplementasikan algoritma Bellman–Ford pada proses pencarian
rute SPBU terdekat di Kota Medan.
3.1 Data yang digunakan
Data SPBU yang digunakan diambil dari Pertamina Kota Medan tahun 2014 dengan
mengambil 30 data SPBU di kota medan.
3.2 Analisis Sistem
Pada sistem ini akan dilakukan analisis terhadap sistem untuk melakukan pencarian
rute SPBU terdekat menggunakan algoritma Bellman – Ford.
3.2.1 Analisis Masalah
Dari beberapa kasus yang banyak kita temui pada pengguna kendaraan, banyak
pengguna kendaraan yang tiba – tiba bensin hampir habis di tengah perjalanan.
Banyak pengguna kendaraan yang tidak mengetahui rute lokasi SPBU dengan baik
sehingga menimbulkan rute yang terlalu panjang. Jika saja ada aplikasi yang dapat
menentukan posisi user berada sehingga dapat menampilkan rekomendasi rute SPBU
terpendek menuju lokasi tujuan tentu saja akan mempermudahkan pemakai untuk
3.2.2. Analisis Kebutuhan
Kebutuhan merupakan suatu keinginan yang akan dicapai dalam melakukan
perancangan. Kebutuhan menggambarkan fungsi dan batasan untuk aplikasi. Adapun
analisis kebutuhan dibagi menjadi dua, antara lain adalah kebutuhan fungsional dan
kebutuhan nonfungsional (Sukmadria, 2014).
a. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional yaitu kebutuhan yang fungsi-fungsinya harus dipenuhi
pada rancangan aplikasi. Kebutuhan fungsional yang harus dipenuhi pada
aplikasi yang akan dirancang meliputi :
Aplikasi harus dapat menentukan titik di mana user berada.
Aplikasi harus dapat menentukan rute terdekat yang akan dilalui untuk
menuju tujuan.
b. Kebutuhan Nonfungsional
Kebutuhan nonfungsional terdiri dari beberapa macam karakteristik, antara lain :
Performa
Aplikasi yang akan dibangun dapat menampilkan hasil dari fungsi sistem
untuk rute terdekat yang akan dilalui.
Efisiensi
Aplikasi yang akan dibangun harus sederhana, agar memudahkan pengguna
untuk memakainya.
Ekonomi
Aplikasi yang akan dibangun tanpa mengeluarkan biaya tambahan dalam
penggunaannya.
3.2.3 Analisis Perancangan Sistem
Aplikasi pencarian rute SPBU ini dirancang untuk memberikan rekomendasi
informasi berupa rute SPBU terdekat untuk sampai ke daerah tujuan. Pada penelitian
ini, proses utama dilakukan oleh user. User dapat menggunakan aplikasi melalui
Android dan mendapat hasil rekomendasi rute SPBU terdekat yang diinginkan sesuai
dengan tujuan yang sudah dipilih. User juga dimudahkan melihat rekomendasi
3.2.4 Deployment Diagam
Deployment diagram pada sistem rekomendasi SPBU ini digunakan untuk
menunjukan hubungan komunikasi antara komponen perangkat lunak dan perangkat
keras serta untuk menunjukan struktur dari suatu sistem run time.
Deployment diagram pada penelitian ini dapat di lihat pada gambar 3.1:
Web Server
Google Maps Satelit
Database Server Page request
Database request
Mysql Apache Android
Gambar 3.1 Deployment diagram
Sistem pencarian rute SPBU terdekat, diatas dapat dijelaskan bawah komponen
aplikasi rekomendasi pencarian rute SPBU ini ditempatkan pada Web Server,
database dan Google Maps. Untuk aplikasi web server ditempatkan pada database server. Dimana web server harus didukung oleh Apache. Untuk database server didukung oleh MySQL. Untuk mengakses aplikasi sistem ini, user harus
menggunakan sebuah smartphone yang berbasis android. Android akan berhubungan
dengan aplikasi yang ada di satelit, Google maps dan Web server. Web server akan berhubungan dengan aplikasi android dan Google maps yang ada di web server dan
web server akan berhubungan dengan database server, setelah semua komponen
tersebut berhubungan baru aplikasi dapat digunakan oleh user.
3.2.5 Proses Pencarian SPBU Terdekat
Dalam Pencarian SPBU terdekat perlu dirancang urutan aktivitas suatu sistem
(Activity diagram). Activity diagram ini berguna untuk menggambarkan urutan
umum dan terstruktur seperti proses pembuatan flowchart. Tujuan Activity diagram
ini adalah untuk membantu proses perancangan sistem secara keseluruhan.
Activity diagram sistem pencarian rute SPBU terdekat adalah untuk
menampilkan proses aktivitas dalan sistem. Tahapan proses aktivitas dalam sistem
pencarian SPBU terdekat dengan menggunakan activity diagram dapat dilihat pada
gambar 3.2.
Web Server Google Maps
Pilih Tujuan
Ambil Titik awal
dari GPS Buka Aplikasi
Klik salah satu tabel rekomendasi
Kirim Data pencarian SPBUProses
Mendapatkan jarak dengan direction google
maps
Proses
pencarian SPBU terdekat dengan Algoritma Bellman Ford
Ambil Rute tujuan
Jarak dari titik awal ke semua SPBU dan dari semua SPBU ke
Tujuan
Gambar 3.2 Activity Diagram
Dari gambar 3.2, proses pencarian SPBU dimulai ketika user membuka aplikasi
pencarian SPBU.Ketika aplikasi dibuka, sistem mendeteksi lokasi awal yang diambil
dari satelit GPS. Lalu user dapat memilih tujuan jalan yang tersedia di sistem. Data
Data yang dikirm dari sistem diterima di web server, lalu web server akan
melakukan proses untuk perhitungan jarak dari titik awal ke semua SPBU dan jarak
masing – masing SPBU ke tujuan dengan menggunakan direction google maps.
Direction adalah layanan yang terintegrasi dengan Google maps untuk menunjukan
jalan dari tempat kita saat ini sampai tempat tujuan. Direction digunakan untuk
menghitung arah atau jarak dinamis dari titik relasi antara titik asal ke tujuan. Setelah
perhitungan jarak didapatkan maka dilakukan proses pencarian SPBU dengan
menggunakan algoritma Bellman-Ford. Ketika proses pencarian selesai maka web
server akan mengirim data ke Android.
Android menerima data dari web server, lalu user akan mendapat 3 rekomendasi
rute SPBU dengan urutan jarak paling pendek menggunakan algoritma Bellman-Ford.
Untuk mendapatkan tampilan dalam bentuk peta dan rute yang akan dilewati, user
dapat memilih salah satu pilihan rekomendasi yang dikeluarkan oleh sistem. Apabila
user memilih salah satu pilihan rekomendasi yang dikeluarkan oleh sistem, data dari
android dikirim ke Google Maps. Data yang dikirim dari android diterima oleh google maps. Google Maps akan mengambil rute dari pilihan rekomendasi user. Data yang
diambil dari Google Maps berupa rute jalan dari tiitk awal ke SPBU dan tujuan.
Setelah data diproses dari Google Maps maka data tersebut dikirim ke android. Sistem
akan menampilkan peta beserta rute yang akan dilewati.
Adapun bentuk flowchart dari tahapan yang akan dilakukan user untuk
Mulai
Cari jarak terpendek menggunakan algoritma
Bellman Ford
Selesai
Ambil titik awal GPS
Proses perhitungan Jarak dari asal Ke SPBU dan SPBU
ke tujuan Input tujuan
Menampilkan rekomendasi 3 SPBU
terdekat dengan
Algoritma Bellman Ford
Gambar 3.3 Flowchart pencarian SPBU terdekat
Dalam gambar 3.3 terdapat proses mendapatkan jarak dari posisi awal ke
setiap SPBU dan dari setiap SPBU ke tujuan. Proses mendapatkan jarak ini
memanfaatkan direction Google Maps. Adapun proses mendapatkan jarak dengan
mulai
pengambilan jarak dari titik asal ke semua SPBU dengan
menggunakan direction
Ambil titik awal dari GPS
Input tujuan
pengambilan jarak dari semua SPBU ke tujuan dengan menggunakan direction
Simpan semua jarak ke database
Selesai Ambil data
SPBU
Gambar 3.4 Flowchart untuk mendapatkan jarak
Contoh untuk pencarian SPBU terdekat menuju tujuan adalah sebagai berikut:
a) User memilih lokasi Tujuan misalnya Jl Gatot Subroto/Jl Sekip.
Lokasi user berada di Universitas Sumatera Utara (USU).
Titik Asal( User) : (A) Titik Tujuan : (E)
Titik SPBU : D, B dan C
A B
C
E D
Dari gambar 3.5 dapat dilihat bahwa jarak dari posisi awal (titik A)
menuju ke setiap SPBU belum ada jaraknya. Begitu juga dari posisi tiap
SPBU ke tujuan belum ada jaraknya. Dengan menggunakan direction, proses
mendapatkan jarak dilakukan. Direction akan mengambil posisi titik awal ke
setiap SPBU untuk jarak masing- masing SPBU dari titik asal. Hasil jarak dari
titik asal ke setiap SPBU dapat dilihat seperti pada gambar.3.6.
A B
C
E 2
D
4
5
Gambar 3.6 hasil jarak setiap SPBU menggunakan direction
Jarak titik A ke titik D = 4 km.
Jarak titik A ke titik B = 2 km.
Jarak titiik A ke titik C = 5 km
Setelah mendapatkan jarak masing – masing dari setiap SPBU maka
direction kembali mengambil posisi dari masing – masing setiap SPBU ke
tujuan untuk mendapatkan jarak. Hasil jarak dari titik setiap SPBU ke tujuan
dapat dilihat seperti pada gambar.3.7.
A B
C
E 2
D
4
3
5
2
3
Jarak dari titik awal ke semua SPBU dan dari semua SPBU ke tujuan berhasil
dilakukan dengan menggunakan direction. Data dari jarak tersebut disimpan ke
database yang kemudian akan dilakukan proses pencarian jarak SPBU terdekat
dengan menggunakan algoritma Bellman-Ford.
Langkah – langkah proses pencarian SPBU terdekat dengan menggunakan
algoritma Bellman-Ford sebagai berikut:
Langkah 1
Buat vertex awal = 0 dan vertex lainya dengan nilai tak terhingga
0 ∞
∞
∞ 2
∞
4
3
5
2
3
Gambar 3.8 Langkah 1 Rute SPBU
Hasil dari gambar 3.8 dapat dilihat pada tabel 3.1 :
Tabel 3.1 Hasil langkah 1
Langkah 2
Hitung semua vertex.
- Vertex A = 0
- Vertex B = 2 melewati vertex A - Vertex C = 5 melewati vertex A - Vertex D = 4 melewati vertex A
A B C D E
d [V] 0 ∞ ∞ ∞ ∞
- Vertex E merupakan titik tujuan maka akan di lakukan pencarian dari titik E
ke semua titik yang menuju ke titik E sehingga akan menghasilkan nilai
seperti pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Hasil
Penjelasan dari tabel 3.2 adalah sebagai berikut.
-A = 0,0 karena vertex A merupakan vertex asal.
-B = 2,A. Jarak vertex B=2 dengan melewati vertex A terlebih dahulu.
-C = 5,A. Jarak vertex C=5 dengan melewati vertex A terlebih dahulu.
-D = 4, A. Jarak vertex D= 4 dengan melewati vertex A terlebih dahulu.
-E = 5, B.
Di dalam pencarian vertex E melewati beberapa node yaitu vertex B, C dan
D. Jika vertex E melewati vertex B maka total nya adalah 5 km, sedangkan jika
vertex E melewati vertex C nilainya 8 km, serta jika vertex E melewati vertex D maka nilainya adalah 6 km. Di sini di ambil nilai yang paling pendek yaitu E = 5,
B maksudnya adalah vertex E mendapat nilai 5 setelah melewati vertex B.
Setelah melakukan pencarian semua vertex maka di dapatlah nilai jaraknya
5 km untuk menuju vertex E dengan cara melewati vertex B terlebih dahulu, di
mana vertex B harus melewati vertex A terlebih dahulu. Rute yang diambil
adalah rute dengan nilai yang paling sedikit nilainya yaitu rute yang jaraknya 5
km denga rute nya adalah A – B – E.
Tampilan dari hasil pengujian dengan menggunakan Algoritma
Bellman-Ford untuk mendapatkan rute yang pendek dapat dilihat seperti pada gambar 3.9
A B C D E
d [V] 0 2 5 4 5
A B
C
E 2
D
4
3
5
2
3
Gambar 3. 9 Hasil Jalur Terpendek
Dari gambar 3.9 maka jarak user yang berada di lokasi A menuju lokasi E adalah melewati titik B terlebih dahulu dengan total nilainya 5.
3.3 Perancangan Sistem
Pada bagian perancangan sistem, penulis akan menjelaskan dan menggambarkan
konsep perancangan antarmuka sistem yang dibuat untuk rekomendasi pencarian rute
SPBU terdekat menggunakan algoritma Bellman-Ford. Rancangan antarmuka ini
menggambarkan dan juga menjelaskan proses input menggunakan button pilihan
tujuan ke dalam proses pencarian rute SPBU terdekat sehingga menghasilkan output
3 rekomendasi pencarian SPBU terdekat.
3.3.1 Antarmuka Sistem
Perancangan tampilan antarmuka yang digunakan pada rekomendasi rute SPBU
terdekat dengan menggunakan algoritma Bellman-Ford dapat dilihat pda gambar
SPBU Kota Medan
Pilih Tujuan
Cari SPBU Terdekat 1
Google Map
Gambar 3.10 Halaman Utama Sistem
Rancangan tampilan utama dari sistem ini adalah:
a. Terdapat textarea untuk memilih tujuan user. Rancangan pilihan Tujuan user
dapat dilihat pada gambar 3.11.
b. Terdapat Button “Cari SPBU Terdekat” untuk menampilkan hasil
rekomendasi rute SPBU terdekat.
c. Menampilkan peta dalam bentuk Google maps.
d. Pada no 1 ada pilihan option yaitu menu utama, daftar SPBU dan about.
Pilihan menu ini dapat dilihat pada gambar 3.12.
JL.jamin Ginting/Setia Budi Jl Setia Budi/ Dr mansyur
Pilih Tujuan
SPBU Kota Medan
Menu utama
Daftar SPBU
About
Gambar 3.12 Pilihan menu
Penjelasan dari gambar 3.12 adalah sebagai berikut:
a. Menu utama untuk mengembalikan ke halaman utama.
b. Daftar SPBU untuk menampilkan daftar SPBU di kota Medan. Rancangan
Daftar SPBU dapat dilihat pada gambar 3.13.
c. About untuk menampilan data penulis.
Daftar SPBU
No NO SPBU alamat
3.3.2. Rancangan Halaman Hasil Pencarian SPBU Terdekat
Pada halaman hasil pencarian SPBU akan ditampilkan 3 rekomendasi pencarian rute
terdekat dengan menggunakan algoritma Bellman-Ford. Rancangan dapat dilihat
pada Gambar 3.14.
SPBU Kota Medan
Cari Lagi
Google maps
No NO SPBU Nama SPBU Alamat Jarak SPBU Jarak Tujuan Jarak Total
Google Map Jalan jamin ginting
Gambar 3.14 Hasil Rekomendasi Rute SPBU Terdekat
Penjelasan dari gambar 3.14 adalah sebagai berikut:
a. Tabel yaitu Menampilkan 3 rekomendasi jalur SPBU terdekat dimulai dari urutan paling pendek (Jarak semua total).
b. Cari lagi Yaitu apabila User ingin mencari lagi untuk menuju tujuan user.
c. Google Maps yaitu apabila user memilih salah satu rekomendasi rute terdekat maka
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Implementasi dan pengujian sistem sesuai dengan analisis dan perancangan sistem
pada bab sebelumnya akan dijelaskan pada bab ini. Penjelasan tentang implementasi
sistem dilakukan untuk mengetahui hasil rancangan aplikasi dan pengujian dilakukan
untuk membuktikan jika aplikasi dapat berjalan baik pada perangkat android.
4.1. Implementasi
Aplikasi pencarian jalur terpendek ini diimplementasikan dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan JAVA.
4.1.1.Spesifikasi Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini sebagai
berikut:
a. Windows 7 ultimate b. XAMPP 1.8.1 c. Mysql
d. Netbeans 7.0 e. Eclipse
f. Connectify Pro
4.1.2.Spesifikasi Perangkat keras
Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini
adalah sebagai berikut:
a. Processor : Intel(R)Core(TM) CPU 1007U @1.50GHz 1.50 GHz
d. Monitor “11” e. Android versi 4.2.
f. Sony ST18i
g. Ram 338 MB
4.2 Implementasi perancangan antarmuka sistem
Implementasi perancangan antarmuka sistem adalah sebagai berikut:
a. Tampilan Halaman Utama SPBU
Pada halaman utama, sistem ini akan menampilkan button tujuan, button cari SPBU
terdekat dan gambar peta. Button tujuan dimasudkan untuk memilih tujuan yang
berupa nama jalan yang ingin dituju oleh user. Setelah dimasukkan tujuan, user bisa
meng-klik button cari SPBU terdekat untuk mendapatkan SPBU terdekat dari
keberadaan user untuk menuju lokasi tujuan. Gambar peta yang berbentuk Google
Maps dimaksudkan untuk menunjukkan jalan yang akan dilalui oleh user. Tampilan
dari halaman utama dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:
b. Tampilan Pilihan Menu
Pada tampilan halaman utama sistem terdapat juga menu yang terletak di sebelah
kanan. Menu tersebut terdiri dari menu utama, daftar SPBU dan about. Tampilan
pilihan menu dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Tampilan Pilihan Menu
Menu utama untuk kembali ke halaman utama. Daftar SPBU digunakan untuk
menampilkan halaman daftar SPBU yang ada di Kota Medan. About untuk
menampilkan biodata peneliti.
4.3 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem berjalan sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Pada halaman utama seperti pada gambar
4.1 pengguna dapat memasukkan tujuan dengan cara memilih salah satu tombol
tujuan yang berupa combo box yang telah disediakan. Pengguna akan dapat
terdekat” atau melihat daftar SPBU yang ada pada sistem. Berikut pengujian terhadap sistem :
4.3.1 Tampilan memasukan pilihan tujuan
Gambar 4.3 Pengujian Saat Melakulan Pilihan Lokasi Tujuan
Pada gambar 4.3 sistem menampilkan beberapa daftar tujuan yang dapat
dipilih user. Daftar tujuan tersebut telah disimpan di dalam database. Jumlah daftar yang disimpan sebanyak 96 titik tujuan dan semuanya berada di wilayah sekitar
Univesitas Sumatera Utara (USU). Wilayah sekitar USU antara lain jalan Gatot
Subroto, jalan Setia Budi, jalan Dr Mansyur, jalan Cinge, jalan Kapten Patimura dan
jalan Gajah Mada. User dapat memilih salah satu titik tujuan agar dapat memproses
4.3.2 Tampilan rekomendasi SPBU terdekat
Apabila user selesai memilih salah satu tujuan lalu usermenekan tombol “cari SPBU
terdekat” dan hasilnya sistem akan menampilkan 3 rekomendasi SPBU terdekat dalam bentuk tabel seperti pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Tampilan Hasil Rekomendasi SPBU
Dari tabel rekomendasi tersebut terdapat jarak asal ke SPBU, jarak SPBU ke
tujuan, jarak total yaitu jarak asal ke tujuan serta alamat letak posisi SPBU. Urutan
jarak yang ditampilkan berdasarkan jarak total dengan urutan jarak paling pendek. Di
bawah tabel rekomendasi terdapat button“Cari Lagi” yang berguna untuk kembali ke
halaman utama.
4.3.3 Tampilan rute rekomendasi SPBU terdekat
Apabila user memilih salah satu hasil dari tabel rekomendasi SPBU terdekat maka
sistem akan menampilkan rute jalan yang dilalui user ke lokasi tujuan dalam bentuk
Ginting maka sistem akan menampilkan rute dalam bentuk peta Google Maps.
Bulatan warna merah merupakan titik awal, logo pertamina adalah SPBU terdekat
dari titik awal dan bulatan biru adalah titik tujuan user. Garis merah menunjukan
jalan user menuju SPBU dan garis biru menunjukan jalan user dari SPBU ke lokasi
tujuan. Hal ini dapat ditunjukkan pada gambar 4.6.
Gambar 4.5 Tampilan rute SPBU
Posisi user SPBU
Garis biru SPBU ke tujuan
Garis merah User ke SPBU
tujuan
4.3.4 Tampilan Daftar SPBU
User dapat melihat daftar SPBU dengan memilih “Daftar SPBU” yang ada pada
pilihan menu. Data SPBU disimpan didalam database. Daftar SPBU ini berfungsi
untuk memudahkan user melihat SPBU yang ada di kota medan. Daftar SPBU
tersebut berjumlah 30 data SPBU. Data SPBU yang ditampilkan berada di wilayah
sekitar USU. Daftar SPBU yang ditampilkan dalam bentuk tabel yang berupa No
SPBU, nama SPBU dan alamat SPBU. Tampilan daftar SPBU dapat dilihat pada
gambar 4.7.