Tugas Lembaga Pendidikan Tinggi
Tugas Lembaga Pendidikan Tinggi
Mengajarkan, mengembangkan, dan membaktikan ilmu
pengetahuan melalui proses pendidikan, penelitian, dan atau karya nyata yang dapat diandalkan (Tridharma).
Menerima ilmu sebagai rangkaian pengetahuan yang tersusun secara logis dan sistematis, serta dapat diuji kebenarannya.
Adanya penilaian yang terus menerus, baik proses
metodologisnya, maupun kepekaan terhadap kepentingan keilmuannya.
Pengertian Karya Ilmiah
Pengertian Karya Ilmiah
Hasil konstruksi pemikiran yang dituangkan serta
dirumuskan secara eksplisit dalam bentuk kegiatan
yang dapat dipertanggung-jawabkan secara logis,
sistematis dan jujur.
penyusunannya didasarkan prinsip ilmu dan
penyusunannya didasarkan prinsip ilmu dan
kajian ilmiah.
Karya ilmiah dapat berupa: kajian ilmiah, penelitian ilmiah, dan rancangan atau karya nyata yang bernilai ilmiah.
Ciri
Ciri--ciri Karya Ilmiah
ciri Karya Ilmiah
Menyajikan fakta atau fenomena objektif tentang alam, teknologi, sosial, dan seni/budaya secara sistematis dan logis.
Bersifat orisinil, kreatif, dan handal
Menggunakan metode ilmiah sesuai dengan konsensus ilmu Menggunakan metode ilmiah sesuai dengan konsensus ilmu pengetahuan selingkung-bidang
Teruji melalui verifikasi dan falsifikasi, baik untuk hasil penelitian eksperimental, maupun non-eksperimental
Menghasilkan temuan/model/terminologi/koreksi baru/tesis atau teori, dan
Bentuk Karya Ilmiah
Bentuk Karya Ilmiah
Makalah Ilmiah Pidato Ilmiah Monografi
Laporan penelitian
Temuan Kreatif, seperti karya seni bernilai tinggi
Temuan yang bernilai-guna di bidang seni budaya, seperti karya seni ornamental, desain Laporan penelitian
Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Buku Teks
Gambar Desain
karya seni ornamental, desain praktis, pantun adat, patung di taman,
Rancangan di bidang teknologi bernilai tinggi atau yang
Format dan Sistematik Karya Ilmiah
Format dan Sistematik Karya Ilmiah
Judul
Nama
(Kepengarangan)
Abstrak
Analisis atau Pembahasan
Kesimpulan/Saran/Implikasi
Ucapan Terima Kasih
Daftar Acuan
Kata Kunci
Pendahuluan
Metode dan
Materi
Hasil
Lampiran
Bahasa dalam karya Tulis Ilmiah (1)
Bahasa dalam karya Tulis Ilmiah (1)
Sifat karya ilmiah harus terbuka, transparan, ditulis dengan cermat, sistematis, argumentatif, dan faktual, disampaikan dengan bahasa yang ekspositoris, persuasif, argumentatif, dan naratif, dengan mempertimbangkan kelaziman:
Pilihan kata yang tepat, tunggal makna, tepat makna, dan jelas
Kalimat yang lugas serta jelas gagasannya
Paragraf dengan kalimat yang koheren, saling berkaitan, untuk menyampaikan satu pemikiran yang utuh
Bahasa dalam karya Tulis Ilmiah (2)
Bahasa dalam karya Tulis Ilmiah (2)
Uraiannya ringkas, padat, dan tidak berulang atau
redundansi
(dapat disampaikan dalam bentuk tabel atau gambar).Uraiannya lengkap yang tidak menimbulkan pertanyaan.
Uraiannya teliti dan cermat, dengan rincian segala hal,
termasuk penulisan nama orang/kota/jenis
hewan/tumbuhan, bentuk rumus, penggunaan dan
sumber data, pembuatan tabel, pemanfaatan teori dan
modifikasinya, pengutipan, pengacuan, hingga ke
Bahasa dalam karya Tulis Ilmiah (3)
Bahasa dalam karya Tulis Ilmiah (3)
Uraiannya tersusun secara sistematis, kronologis dengan pembahasan yang sistematis dan logis
Uraiannya padu/menyatu, berfokus kepada dan hanya
membicarakan apa yang seharusnya sesuai dengan tujuan penulisan, serta terhindar dari penyimpangan dan lanturan penulisan, serta terhindar dari penyimpangan dan lanturan (catatan kaki, catatan akhir, dan lampiran yang dapat
dimanfaatkan untuk penjelasan tambahan, juga tetap berdasar prinsip ketelitian, kepaduan, kejelasan,
keringkasan, dan ketersusunan),
Cara mengutip dan Menuliskan Acuan (1)
Cara mengutip dan Menuliskan Acuan (1)
Anggota komunitas keilmuan, wajib menghargai temuan yang melandasi penelitiannya.
Sintesis dari pengetahuan sebelumnya harus diakui dalam bentuk rujukan.
Penghargaan dan pengakuan disampaikan dengan mencantumkan nama, judul penelitian, acuan resmi lainnya, agar peneliti lanjutan nama, judul penelitian, acuan resmi lainnya, agar peneliti lanjutan dapat menemukan bahan acuan tersebut dalam pengembangan ilmu. Jika kutipan berasal dari halaman tertentu, nomor halaman harus juga disertakan.
Penyebutan sumber, berfungsi sebagai penghargaan pada peneliti yang dikutip pendapatnya, pengakuan dan permohonan ijin
Cara mengutip dan Menuliskan Acuan (2)
Cara mengutip dan Menuliskan Acuan (2)
Dengan sistem rujukan bibliografi Chicago (Chicago
Manual Style), MLA (Modern Language Association of America), APAS (American Psychological Association), Turabian, Yale, Harvard, Vancouver, IEEE, SPIE, dsb.
Setiap bidang ilmu memiliki sistem rujukan masing-masing Setiap bidang ilmu memiliki sistem rujukan masing-masing yang khas, sesuai dengan keperluan, sifat, kebiasaan
selingkung bidang
Orisinalitas
Orisinalitas
Orisinalitas, ditandai oleh:
Kualitas yang kerap dinilai berdasarkan topik, metode, sudut pandang, penanganan, dan kemanfaatannya yang khas, baru, unik, kreatif, dan progresif
Pengakuan dan penghargaan pada para peneliti sebelumnya Pengakuan dan penghargaan pada para peneliti sebelumnya yang membuka jalan untuk sebuah penelitian dan pemikiran baru, melalui rujukan dan acuan dalam kutipan langsung
Plagiat,Plagiator, dan Plagiarisme
Plagiat,Plagiator, dan Plagiarisme
Plagiat, adalah tindak pengambilan, pencurian, dan “peminjaman” pendapat, ide, pemikiran, kata, kalimat,
paragraf, karangan orang lain, dengan menjadikan sebagai milik sendiri.
Plagiator, adalah orang atau tokoh yang mengambil,
“meminjam”, menculik, dan mencuri ide, pikiran, pendapat, “meminjam”, menculik, dan mencuri ide, pikiran, pendapat, kata, kalimat, paragraf, karangan orang lain dan
menjadikannya sebagai miliknya sendiri.
Plagiarisme, adalah pencurian ide, atau hasil pemikiran dan tulisan orang lain yang digunakan dalam tulisan,
seolah-olah ide atau tulisan orang lain tersebut adalah ide atau hasil tulisannya sendiri, sehingga merugikan orang lain baik
Misconduct
Misconduct dalam
dalam penelitian
penelitian
rekaan, pemalsuan data, atau tindakan lain yang menyimpang dari
praktik yang lazim berlaku dalam komunitas ilmiah termasuk dalam mengusulkan, melakukan, dan melaporkan penelitian.
plagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang
mengemukakan kalimat, kata, data, atau idea orang lain dengan implikasi bahwa hal tersebut merupakan karyanya tanpa menyebutkan dalam
bentuk yang sesuai sumbernya. Ketentuan ini juga berlaku untuk tinjauan bentuk yang sesuai sumbernya. Ketentuan ini juga berlaku untuk tinjauan pustaka, bagian metodologi dan latar belakang / historis pada makalah penelitian, hasil penelitian asli dan interpretasi.
autoplagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang
mengemukakan kalimat, kata, data, atau idea diri sendiri yang telah dipublikasi sebelumnya
kegagalan mengikuti ketentuan perundang-undangan menyangkut
Kewajiban setiap Peneliti
Kewajiban setiap Peneliti
Membiasakan dan memiliki sikap ilmiah
Menjalankan peraturan yang berlaku dalam komunitas ilmiah masing-masing
Menghormati hak dan pikiran orang lain
Jujur dan memiliki integritas untuk mengakui dan Jujur dan memiliki integritas untuk mengakui dan menghargai pendapat dan temuan orang lain
Tindak ilmiah mencerminkan etika ilmiah
Kepengarangan atau Authorship (1)
Kepengarangan atau Authorship (1)
Peneliti Utama (Author/Principle Investigator), dinyatakan sebagai penulis sebuah publikasi apabila mempunyai
sumbangan utama penting/besar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penulisan seperti:
Ide, konsep, tinjauan pustaka, desain, analisis, dan Ide, konsep, tinjauan pustaka, desain, analisis, dan interpretasi data
Penentuan kesimpulan dan penentuan saran dan implikasi Ragaan dan penulisan laporan
Kepengarangan atau Authorship (2)
Kepengarangan atau Authorship (2)
Co-author/co-investigator, adalah peneliti/sarjana yang betul-betul
membantu, menyumbangkan tenaga dan pemikiran, secara praktis dan teoritis dalam publikasi.
Nama bersangkutan wajib dituliskan secara berurutan, sesuai dengan bobot kontribusinya.
KaLab, KaProdi, KaDep, KaBag, Dekan, dsb tidak lazim KaLab, KaProdi, KaDep, KaBag, Dekan, dsb tidak lazim
dicantumkan, kecuali ybs benar-benar menumbangkan tenaga dan pemikiran dalam suatu penelitian.
Para ahli yang hanya memberikan perhatian, saran yang berarti, konsultasi, dan mengarahkan penelitian cukup dicantumkan pada ucapan terima kasih (acknowledgement).
Hal
Hal khusus
khusus terkait
terkait keterlibatan
keterlibatan mahasiswa
mahasiswa (1)
(1)
Jika penelitian adalah merupakan bagian penelitian
dosen yang didanai oleh penyandang dana, maka
pembimbing/dosen terlibat secara aktif
dosen
tersebut wajar sebagai principal investigator, dan
harus disebutkan siapa penyandang dananya.
harus disebutkan siapa penyandang dananya.
Jika ide penelitian berasal dari pembimbing, dan ybs
aktif dalam penelitian walaupun belum didanai,
maka pembimbing tsb adalah penulis utama. Dapat
dituangkan secara tertulis bahwa penelitian itu
Hal khusus terkait keterlibatan mahasiswa (2)
Hal khusus terkait keterlibatan mahasiswa (2)
Dalam hal skripsi, tesis, atau disertasi, hasilnya akan dibawa keluar lingkungan institusi untuk seminar/simposium, atau publikasi ilmiah, maka:
Nama mahasiswa tetap tercantum sebagai penulis pertama, jika substansi naskah sama dengan asli tulisan mahasiswa ybs, dan pembimbing tercantum sebagai penulis terakhir. ybs, dan pembimbing tercantum sebagai penulis terakhir.
Nama salah satu pembimbing dapat muncul sebagai penulis pertama, jika pada yang disampaikan atau dipublikasikan tsb. pembimbing memberi/menyampaikan nilai tambah terhadap naskah asli, dan nama mahasiswa tetap
Integritas
Integritas Moral
Moral
Seyogianya dibiasakan, diwaspadai, serta dihadapi
secara arif, dengan penuh integritas ilmiah dan etika
akademik, pemanfaatan data, karya, dan temuan
mahasiswa peneliti, asisten peneliti, dan petugas
teknis lainnya.
teknis lainnya.
Seorang peneliti harus mengakui apa yang sudah
diberikan oleh orang lain dalam penelitiannya.
Jika hal diatas diabaikan, maka peneliti dapat
Beberapa
Beberapa prinsip
prinsip dalam
dalam etika
etika riset
riset
Honesty Objectivity Integrity
Carefulness
Responsible Mentoring Respect for colleagues Social Responsibility Non-Discrimination Openness
Reviewer
Reviewer
Seseorang yang ahli/pakar (referee) dalam bidang tertentu dan diminta untuk mengevaluasi suatu karya ilmiah untuk
dipublikasikan.
Pakar tersebut menyeleksi/menentukan apakah naskah/dana Pakar tersebut menyeleksi/menentukan apakah naskah/dana
yang diusulkan memenuhi standar yang dapat diterima oleh komunitas bidang ilmu yang bersangkutan.
Seorang reviewer harus terlepas dari conflict of interest, dapat mencegah temuan yang tidak diharapkan, interpretasi yang keliru, dan pandangan bersifat personal, serta mampu
Tahapan
Tahapan dalam
dalam publikasi
publikasi jurnal
jurnal
Received : naskah (manuscript) makalah diterima oleh editorial board
dari corresponding author, serta diberikan surat penerimaan dan nomor referensinya.
Reviewed: makalah ditelaaah oleh pakar (reviewer) dalam bidangnya.
Revised: makalah diperbaiki berdasarkan saran dan pendapat reviewer
(note: revisi dapat dilakukan sampai beberapa kali). (note: revisi dapat dilakukan sampai beberapa kali).
Accepted (for publication): makalah siap untuk dipublikasikan (note:
disebutkan kapan/pada edisi berikutnya)
Copyright transfer: pernyataan yang ditandatangani oleh authors
untuk mengalihkan hakcipta kepada editorial board jurnal.
Publication fee, and reprint: Membayar biaya publikasi dan
Integrasi
Integrasi Islam
Islam ke
ke dalam
dalam Sains
Sains
Manusia
Akal QalbuQalbu
Sumber
Sumber//Acuan
Acuan
Riris K. Toha Sarumpait dkk.: Pedoman Umum Penulisan Karya
Ilmiah Universitas Indonesia, Rapat Kerja Dewan Guru Besar
Universitas Indonesia, Wisma Makara Depok, 20-21 Desember 2002. Sardy S., Etika Penelitian, Komisi II Senat Akademik Universitas
Indonesia, 2005. Indonesia, 2005.
Rahayu Surtiati Hidayat. Plagiat dan Pencegahannya, Universitas Indonesia, 2005.
Shamoo A and Resnik D, Responsible Conduct of Research, 2nd ed.
(New York: Oxford University Press), 2009.