• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN doc"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR PENDIDIKAN ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

Oleh :

Ade Kartika 1411021028

I Wayan Indra Isnawan 1411021025

Miftahul Risky 1411021034

Muhammad Fais Alfafa 1411021018

Rizki Aryawan 1411021032

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah Pendidikan merupakan sarana yang diciptakan untuk membentuk manusia yang utuh. Tentunya sasaran dari Pendidikan ini adalah manusia. Pendidikan bermaksud menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk menjadi manusia. Pendidikan selalu mengalami perkembangan, seiring dengan perkembangan sosial-budaya dan perkembangan iptek. Perkembangan pendidikan itu, mengakibatkan terbentuknya pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan yang di sebut juga dengan aliran-aliran pendidikan.

Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi yang berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya. Dari pemikiran-pemikiran tersebut terbentuk aliran-aliran baru yang merupakan perkembangan dari aliran sebelumnya yang bertujuan untuk membentuk suatu pola pikir manusia yang lebih baik, dengan mengikuti aliran-aliran dalam pendidikan.

Pendidikan yang memiliki aliran-aliran ini, baik aliran klasik ataupun aliran yang baru perlu kita bahas di dalam makalah ini, karena perlu kita ketahui juga bahwa Pendidikan ini memiliki beberapa lingkungan, diantaranya adalah yang akan kita bahas dalam makalah ini. Mungkin saja dengan mengetahui aliran kalsik dan aliran yang baru, maka berbagai aspek dari aliran itu harus di pahami terlebih dahulu, agar dapat mengetahui makna dari setiap pemikiran dalam pendidikan. 1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja aliran-aliran klasik dalam pendidikan ?

2. Apa saja gerakan-gerakan baru pendidikan dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan di Indonesia ?

3. Apa saja dua aliran pokok pendidikan di Indonesia ?

(3)

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami aliran-aliran klasik dalam pendidikan.

2. Untuk memahami beberapa gerakan baru dalam pendidikan di Indonesia. 3. Untuk memahami aliran pokok pendidikan di Indonesia.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Aliran Klasik dan Gerakan Baru Dalam Pendidikan

Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

1. Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Pendidikan di Indonesia.

a. Aliran Empirisme

Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.

b. Aliran Nativisme

Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.

c. Aliran Naturalisme

(5)

d. Aliran Konvergensi

Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.

e. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di Indonesia

Di indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan, penerimaan tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni diterima sesuai kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar pandangan yang konvergensi.

2. Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia

a. Pengajaran Alam Sekitar (Developmentalisme)

Developmentalisme merupakan perkembangan lebih lanjut Naturalisme Romantik dari Rosseau. Developmentalisme merupakan gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar, perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan Heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven.

b. Pengajaran Pusat Perhatian

Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu: Metode Global dan Centre d’interet. c. Sekolah Kerja

(6)

d. Pengajaran Proyek (Rekonstruksionalisme)

Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nam pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju. Sekolah-sekolah rekonstruksionis berfungsi sebagai lembaga utama untuk melakukan perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat. Tujuan pendidikan rekonstruksionis adalah membangkitkan kesadaran para peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi umat manusia dalam skala global, dan mengajarkan kepada mereka keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

e. Progresivisme

Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered). Tujuan pendidikan dalam aliran ini adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan harusnya merupakan pengembangan sepenuhnya bakat dan minat setiap anak.

f. Esensialisme

(7)

sepanjang waktu dan dengan demikian adlah berharga untuk diketahui oleh semua orang. Pengetahuan ini diikuti oleh ketrampilan. Ketrampilan, sikap-sikap dan nilai yang tepat, membentuk unsur-unsur yang inti (esensial) dari sebuah pendidikan Pendidikan bertujuan untuk mencapai standar akademik yang tinggi, pengembangan intelek atau kecerdasan.

g. Perennialisme

Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap gerakan pendidikan Progresivisme yang mengingkari superanatural. Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencaharian dan penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut. Tujuan pendidikan ini diharapkan anak didik mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan disiplin mental.

h. Idealisme

Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala sesuatu yang dialami sehari-hari. Para murid yang menikmati pendidikan di masa aliran idealisme sedang gencar-gencarnya diajarkan, memperoleh pendidikan dengan mendapatkan pendekatan (approach) secara khusus. Sebab, pendekatan dipandang sebagai cara yang sangat penting.

2.2 Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia

(8)

1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa

Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.

a. Asas dan Tujuan Taman Siswa 1. Asas Taman Siswa

a. Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.

b. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri.

c. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri. d. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada

seluruh rakyat.

e. Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun batin hendaknya diusahakan dengan kekuatan sendiri.

f. Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak

a. Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.

b. Membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.

b. Upaya-upaya Pendidikan yang Dilakukan Taman Siswa

(9)

1. Menyelenggarakan tugas pendidikan dalam bentuk perguruan dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat kejuruan.

2. Mengikuti, mempelajari perkembangan dunia di luar Taman Siswa yang ada hubungannya dengan bidang-bidang kegiatan-kegiatan Taman Siswa, untuk diambil faedah sebaik-baiknya.

3. Menumbuhkan dan memasakkan lingkungan hidup keluarga Taman Siswa. 4. Meluaskan kehidupan ke-Taman Siswa-an di luar lingkungan masyarakat

perguruan, sehingga dapat terbentuk wadah yang nyata bagi jiwa Taman Siswa.

c. Hasil-hasil yang Dicapai

Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah melahirkan alumni-alumni besar di Indonesia.

2. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat).

a. Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai

Sejak didirikan, tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah: 1. Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan

2. Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat 3. Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat

(10)

b. Usaha-Usaha Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu Tanam antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan majalah anak-anak Sendi, serta mencetak buku-buku pelajaran.

c. Hasil-Hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang pendidikan nasional (utamanya pendidikan keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang persekolahan), dan sejumlah alumni.

2.3 Hubungan antara Aliran Klasik dalam Pendidikan dengan Gerakan Baru Pendidikan

(11)

BAB III digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

2. Gerakan-gerakan baru dalam pendidikan diantaranya pengajaran alam sekitar (developmentalisme), pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja, pengajaran proyek (rekonstruksionalisme), progresivisme, esensialisme, perennialisme, idealisme. Gerakan-gerakan tersebut memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam suatu tujuan yang sama.

3. Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia yang dimaksudkan adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.

4. Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi yang berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya. Dari pemikiran-pemikiran tersebut terbentuk aliran-aliran baru yang merupakan perkembangan dari aliran sebelumnya yang bertujuan untuk membentuk suatu pola pikir manusia yang lebih baik, dengan mengikuti aliran-aliran dalam pendidikan. Jadi hubungan dari aliran klasik dan aliran baru memiliki tujuan yang sama demi mencapai pendidikan yang sempurna.

4.2 Saran

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mudyahardjo, Redja. 2009. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Hartoto.2008. Bab VI Aliran-Aliran Pendidikan. Tersedia pada: http://fatamorghana.wordpress.

com/2008/07/20/bab-vi-aliran-aliran-pendidikan/ (Diakses pada 4 November 2014).

Referensi

Dokumen terkait

Metode baru identifikasi pola aliran yang didasarkan pada analisa Power Spectral Density (PSD) dari analisa karaketeristik beda tekanan aliran mendatar dipresentasikan pada

Setiap calon tenaga kependidikan harus memahami berbagai aliran – aliran pendidikan agar dapat menangkap makna dari setiap gerak dinamika pemikiran – pemikiran

Berbagai hal seperti pemikiran tentang pendidikan nasional, lembaga – lembaga pendidikan dari Taman Indria sampai dengan Sarjana Wiyata, dan sejumlah besar alumni

Zaman Klasik Baru (Pertengahan Abad ke-19 sampai Abad ke-20).. Pada zaman klasik baru perkembangan ekonomi politik masih didominasi pemikiran Mazhab Klasik. Namun muncul

Perkembangan dan perubahan yang di akibatkan dengan adanya revolusi dari masa ke masa telah mengubah cara aktifitas,.. 74 budaya serta pola pikir manusia sebelumnya, di zaman

Pada aliran sistem informasi yang baru perubahan dilakukan pada pembuatan aliran sistem informasi dengan penggunaan sebuah sistem aplikasi baru yang secara khusus

Sedangkan, dalam konteks filsafat pendidikan, aliran rekonstruksionisme adalah aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup

Pendidikan anti korupsi dini diharapkan mampu memberikan pola pikir baru Pendidikan anti korupsi dini diharapkan mampu memberikan pola pikir baru terhadap generasi muda dalam