KINETIKA REAKSI ION PEMANGANAT
DENGAN ASAM OKSALAT
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
Disusun Oleh : MUHAMAD HAFILUDIN
17 / 19279 / THP – STPK
SARJANA TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
DAN TURUNANNYA
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
JOGJAKARTA
Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Materi dan perubahannya berkaitan erat dengan reaksi kimia. Sebelum melakukan reaksi kimia harusmemahami sifat fisik larutan dan koloid, reaksi redoks, dan elektrokimia. Selainmemahami sifat fisik, konsep kesetimbangan kimia dalam sistem gas, kesetimbanganasam-basa: dalam larutan pelarut air, dan kesetimbangan kelarutan dan ion kompleks jugaharus dipahami agar keadaan akhir reaksi kimia atau keadaan sistem kimia setelahmencapai kesetimbangan dapat diketahui saat melakukan praktek tentang reaksi kimia.Reaksi yang mencapai keadaan setimbang memang susah diamati, tetapi informasi tentangkesetimbangan ini dapat dijelaskan secara termodinamika. Melalui konseptermodinamika juga dapat menceritakan apakah reaksi kimia berlangsung spontan atautidak. Selain faktor termodinamika, kesetimbangan dan kespontanan reaksi, masih adafaktor lain yang sangat penting di dalam menentukan proses kimia yang terjadi di alam ini.Faktor tersebut adalan kecepatan terjadinya proses kimia
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktikum Kimia Dasar acara Kinetika Reaksi Ion Pemanganat dengan Asam oksalat adalah:
1. Menentukan tingkat reaksi MnO4.dengan H2C2O4.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktikum Kimia Dasar acara Yodometri adalah:
1. Mampu mereaksikan larutan dan mengidentifikasikan nama senyawa dan sifat dari larutan yang direaksikan.
2. Mampu mengukur kadar larutan yodium dengan standar larutan tio sulfat.
3. Mampu menitrasi larutan I2 dengan larutan tio sulfat 0,1 N
4. Mampu menitrasi dengan pas dan baik saat menitrasi larutan I2 agar
tidak terlampaui titik ekuivalensinya.
5. Mampu menghitung normalitas I2 dan konsentrasinya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinetika Kimia
laju reaksi digunakan untuk menerangkan kecepatan suatu reaksi berlangsung. Sedangkan mekanisme reaksi dipakai untuk menerangkan melalui langkah – langkah manakan suatu pereaksi berubah menjadi hasil reaksi. Dalam industri suatu proses perlu dipercepat atau diperlambat. Oleh karena itu setiap reaksi kimia dalam industri perlu dilangsungkan pada kondisi tertentu agar produknya dapat diperoleh dalam waktu sesingkat mungkin. Pembahasan tentang kecepatan (Laju) Reaksi tersebut adalah kinetika kimia. Sehingga, setelah praktikum ini diharapkan praktikan dapat mengetahui cara menetukan laju reaksi, faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya laju reaksi serta tingkat reaksinya (Anonim.2014).
2.2 Laju Reaksi
Laju reaksi (Reaction rate) atau kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam satuan waktu. Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Adapun faktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi adalah : Sifat dasar pereaksi, temperatur, ada tidaknya zat katalitik, luas. Contoh laju reaksi adalah sebagai berikut :
H2+I2 2HI dan laju reaksi untuk reaksi ini adalah sebagai berikut : r = k
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sifat pereaksi, konsentrasi pereaksi, suhu dan katalis ( Sukri S, 1999 ).
Menurut hukum kegiatan massa, kecepatan reaksi pada temperature tetap, berbanding lurus dengan konsentrasi pengikut – pengikut ketiga dan masing – masing berpangkat sebanyak molekul dalam persamaan reaksi. Jumlah molekul pereaksi yang ikut dalam reaksi disebut Molekul Aritas. Jumlah molekul pereaksi yang konsentrasinya menentukan kecepatan reaksi, disebut tingkat reaksi. Molekularitas dan tingkat reaksi tidak selalu sama. Sebab tingkat reaksi tergantung dari mekanisme reaksinya. Di samping itu juga perlu diketahui bahwa molekularitas selalu merupakan bilangan bulat. Sedangkan tingkat reaksi dapat pecahan bahkan nol maupun bilangan bulat lainnya (Sukardjo, 1989).
BAB III
Praktikum ini dilakukan pada hari Selasa, Oktober 2017 di Laboratorium Kimia Dasar, Pilot Plan, Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Jogjakarta.
3.2. Alat Dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu pipet tetes 2 buah, pipet ukur 10 mL 1 buah, gelas beker 3 buah, buret 50 mL 1 buah, erlenmeyer 250 mL 3 buah, statis 1 buah, 1 buah.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah Asam oksalat, KMnO4, dan
aquades.
3.3. Prosedur Praktikum 3.3.1Prosedur Teoritis