• Tidak ada hasil yang ditemukan

Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Ha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Ha"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

M inat dan M otivasi dalam M eningkatkan

Hasil Belajar Siswa

Keke T. A ritonang*)

*) Guru SMPK 1 BPK PENA BUR Jakarta

eranggapan bahwa minat dan motivasi belajar penting dalam menentukan hasil belajar, penelitian ini meneliti tentang mata pelajaran yang diminati dan motivasi belajar siswa di SMP Kristen 1 BPK PENABUR Jakarta. Di samping itu penelitian, yang dilakukan tahun 2007 juga mengidentfikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa. Data diperoleh dengan melakukan survey menggunakan kuesioner dan setelah diolah menunjukkan bahwa mata pelajaran yang diminati oleh siswa adalah keterampilan, olahraga, dan kesenian. Faktor utama yang mempengaruhi minat dan motivasi belajar adalah cara mengajar guru, karakter guru, suasana kelas tenang dan nyaman, dan fasilitas belajar yang digunakan. Selaras dengan temuan yang diperoleh, penelitian ini memberikan saran operasional bagaimana meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

Kata kunci : Belajar, minat belajar, dan motivasi belajar.

Learning interest and motivation are ones among the important aspects in improving learning achievement. This research aims at identifying the learning interest and motivation of the students of Christian Junior High School I of BPK PENABUR, Jakarta. Applying survey method, the data was collected with questionnaire. The result of the research conducted in 2007 shows that the students are mostly interested and motivated to learn practical skills, sports, and arts. Their interest and motivation are strongly influenced by the teaching strategies and methods implemented by the teachers, the teachers’ characters, convenient classroom situation, and schools facilities. Based on the findings, this research recommends some techniques to improve the students’ learning interest and motivation.

Abstrak

B

Pendahuluan

Minat belajar besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar sebab dengan minat seseorang akan m elakukan sesuatu y ang d im inatiny a. Sebalikny a tanp a m inat seseo rang tid ak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap bidang kesenian, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian (Usman, 1995 : 27). Sisw a kelas VIII SM PK 1 BPK PEN A BUR berdasarkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) pada rapot semester 1 Tahun pelajaran 2007 – 2008 sebanyak 137 orang memperoleh hasil belajar pada bidang kesenian, olahraga, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan hasil memuaskan. A dapun hasil nilai KKM pada rapot untuk bidang tersebut adalah dapat dilihat pada tabel 1.

(2)

mata pelajaran kesenian dengan hasil belajar sebanyak 99, 3% nilai siswa sesuai KKM. Ketiga, m ata p elajaran TIK d eng an hasil belajar sebanyak 97, 8% nilai sisw a sesuai KKM.

Sedangkan mata pelajaran dengan hasil tidak memuaskan berdasarkan urutan satu, mata pelajaran matematika sebanyak 61, 3% atau sebayak 84 sisw a mend apatkan nilai tid ak sesuai KKM . Ked ua, m ata p elajaran IPA sebany ak 32% atau sebany ak 44 sisw a mendapatkan nilai tidak sesuai KKM. Ketiga, mata pelajaran bahasa Inggris 23, 4 % atau sebanyak 32 sisw a mendapatkan nilai tidak sesuai KKM.

Peng am atan p enulis d i lap ang an menunjukkan bahw a masalah yang terjad i dalam proses belajar-mengajar terutama yang berhubungan dengan minat dan motivasi belajar di SMPK 1 BPK PENABUR siswa tidak berminat terhad ap mata p elajaran tertentu, sep erti Matematika dan IPA yang terbukti banyaknya nilai pada rapot tidak sesuai KKM pada tabel 1 di atas.

Beberapa guru juga berpendapat bahw a sisw a d alam pro ses belajar-mengajar tid ak bersemangat dalam mengikuti pelajaran, sisw a cenderung pasif dalam menerima penjelasan dari guru. Selain itu, dalam mengerjakan tugas p elajaran y ang d iberikan g uru sisw a

mengerjakan tugas tersebut asal jadi, tidak tepat w aktu dalam mengumpulkan bahkan tidak mengerjakan sama sekali.

Kenyataan lain menunjukkan guru dalam pro ses belajar-mengajar hanya memberikan m ateri p elajaran saja. Guru jarang sekali m em berikan m o tiv asi p ad a sisw a d alam mengajar. Hal ini disebabkan banyaknya jumlah pokok bahasan yang harus diajarkan sehingga guru cenderung hanya memberikan materi saja tanpa berusaha membangkitkan minat d an motivasi belajar sisw a.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besarnya minat dan motivasi siswa kelas VIII SMPK 1 BPK PEN A BUR terhad ap mata p elajaran y ang diberikan oleh guru.

Identifikasi M asalah

Berd asarkan latar belakang masalah y ang diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan hal-hal berikut.

1. Mengapa sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK PENA BUR berminat pada mata pelajaran olahraga, kesenian, dan TIK?

(3)

pelajaran matematika, IPA , dan bahasa Inggris?

3. Mengapa sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK PEN A BUR tid ak bersem ang at d alam mengikuti pelajaran?

4. Mengapa sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK PENA BUR tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik?

5. Mengapa guru tidak membangkitkan minat dan motivasi belajar sisw a?

Pembatasan M asalah

Berd asarkan bany akny a m asalah y ang berhubungan dengan minat dan motivasi belajar, maka penulis perlu membatasi masalah yaitu dengan melihat hasil nilai rapot siswa kelas VIII SMPK 1 BPK PENABUR pada semester 1 Tahun p elajaran 2007 – 2008 serta berd asarkan pendapat sisw a yang diperoleh melalui angket.

Perumusan M asalah

M em p erhatikan latar belakang m asalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka masalah yang diteliti dalam penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. A p akah sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK PEN A BUR hanya berminat p ad a mata pelajaran olahraga, kesenian, dan TIK? 2. A p akah sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK

PEN A BUR tid ak berm inat p ad a m ata pelajaran matematika, IPA , d an bahasa Inggris?

3. A pakah faktor-faktor yang membuat sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK PENA BUR tidak berminat belajar?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besarnya minat dan motivasi sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK PENABUR terhadap mata pelajaran yang diberikan oleh guru berdasarkan pendapat sisw a. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Guru SMPK 1 BPK PENA BUR, memberi masukan kepada para guru agar dalam pro ses belajar-mengajar dapat berusaha membangkitkan minat dan motivasi sisw a

sehingga sisw a berminat dalam mengikuti pelajaran yang diberikan guru.

2. Kepala SMPK 1 BPK PENA BUR, memberi masukan kepada kepala sekolah agar dapat mengetahui sampai sejauh mana minat dan motivasi sisw a terhadap mata pelajaran agar dapat juga membangkitkan minat dan mo tiv asi sisw a sehingga SMPK 1 BPK PENABUR memperoleh peringkat terbaik. 3. Untuk para guru, khususnya guru-guru

yang bekerja di Yayasan BPK PENA BUR untuk m elakukan p enelitian sejenis, sehingga d apat mengetahui minat d an m o tiv asi belajar sisw any a d an d ap at mengungkapkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan minat dan motivasi belajar.

Kajian Teoretis

Pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah (a) Whittaker, belajar adalah proses tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman, (b) Kimble, belajar adalah perubahan relatif permanen d alam po tensi bertindak, yang berlangsung sebagai akibat ad anya latihan yang d iperkuat, (c) W inkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung d alam interaksi aktif d engan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap, (d) Sdaffer, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif m enetap , sebag ai hasil p eng alam an-p eng alam an atau an-p raktik. (sum ber: heritl.blo g sp o t.co m/ 2007/ 12/ belajar-d an-motivasinya).

Berdasarkan definisi itu dapat dikatakan bahw a belajar adalah suatu proses usaha yang d ilakukan ind iv id u untuk m em p ero leh perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman individu itu sendiri.

(4)

Menurut Usman (2003:27) kondisi belajar-mengajar yang efektif adalah adanya minat dan p erhatian sisw a d alam belajar. M inat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebalikny a, tanp a m inat seseo rang tid ak mungkin melakukan sesuatu.

Dengan mengutip pend apat Sard iman, Rid uw an (2006 : 200). mengatakan bahw a mo tiv asi belajar ad alah keseluruhan d ay a p eng g erak d i d alam d iri sisw a y ang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang d ikehend aki o leh subjek belajar itu d ap at tercapai. Lebih lanjut Rid uw an (2006 : 210) mengatakan motivasi merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari dalam diri siswa untuk memberikan kesiapan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Sedangkan belajar merupakan suatu proses yang dilakukan sisw a untuk memperoleh perubahaan tingkah laku yang lebih baik dan sebelumnya sebagai hasil pengalaman sisw a dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Motivasi belajar siswa meliputi dimensi:

a. Ketekunan dalam belajar (subvariabel) 1) Kehadiran di sekolah (indikator) 2) Mengikuti PBM di kelas (indikator) 3) Belajar di rumah (indikator)

b. Ulet dalam menghadapi kesulitan (sub variabel)

1) Sikap terhadap kesulitan (indikator) 2) Usaha mengatasi kesulitan (indikator) c. Minat d an ketajaman p erhatian d alam

belajar (subvariabel)

1) Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran (indikator)

2) Sem ang at d alam m eng ikuti PBM (indikator)

d. Berprestasi dalam belajar (sub variabel) 1) Keinginan untuk berprestasi (indikator) 2) Kualifikasi hasil (indikator)

e. Mandiri dalam belajar (sub variabel) 1) Penyelesaian tugas/ PR (indikator) 2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran (indikator)

William James mengatakan bahw a minat sisw a m erup akan fakto r utam a y ang menentukan derajat keaktifan belajar sisw a (Usman, 2003:27).

Menurut Suryabrata (1989:142), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi tiga, yaitu: faktor dari dalam, faktor dari luar, dan faktor instrumen.

Faktor dari dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari sisw a yang sedang belajar. Faktor-faktor ini d iantarany a ad alah: (a) m inat ind iv id u merupakan ketertarikan ind ivid u terhad ap sesuatu. M inat belajar sisw a y ang ting g i menyebabkan belajar sisw a lebih mudah dan cepat (b) motivasi belajar antara siswa yang satu dengan sisw a lainnya tidaklah sama. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: cita-cita sisw a, kemampuan belajar sisw a, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur d inam is d alam belajar, d an up ay a g uru membelajarkan siswa.

Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar sisw a yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini di antaranya ad alah lingkungan so sial. Yang dimaksud dengan lingkungan so sial di sini yaitu manusia atau sesama manusia, baik manusia itu hadir ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar, sering mengganggu aktivitas belajar. Salah satu dari lingkungan sosial tersebut yaitu lingkungan sisw a di sekolah yang terdiri dari teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya yang dapat juga m em p eng aruhi p ro ses d an hasil belajar individu.

Fakto r instrum en y aitu fakto r y ang berhubungan dengan perangkat pembelajaran seperti kurikulum, struktur program, sarana dan prasarana pembelajaran (media pembelajaran), serta guru sebagai perancang pembelajaran. Dalam penggunaan perangkat pembelajaran tersebut harus d irancang o leh guru sesuai d eng an hasil y ang d iharap kan. (sum ber: heritl.blo g sp o t.co m/ 2007/ 12/ belajar-d an-motivasinya.)

Berd asarkan hal d i atas fakto r y ang mempengaruhi proses dan hasil belajar sisw a baik itu fakto r d ari d alam, luar, maup un instrumen yang paling utama adalah minat, motivasi, dan guru.

(5)

ag ar berusaha membang kitkan minat d an motivasi sisw a dalam belajar sehingga proses belajar-mengajar yang efektif tercipta di dalam kelas dan sisw a mencapai suatu tujuan sebagai hasil dari belajarnya.

Dalam tulisan ini yang dibahas adalah: 1) d imensi berp restasi d alam belajar d engan indikato r kualifikasi hasil berdasarkan nilai KKM pada rapot semester 1 Tahun pelajaran 2007-2008, 2) dimensi minat dan ketajaman p erhatian d alam belajar d eng an ind ikato r semangat dalam mengikuti PBM berdasarkan hasil ang ket y ang d isebarkan kep ad a 137 responden sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK BPK PENABUR.

M etodologi Penelitian

Untuk m em p ero leh g am baran seberap a besarny a d im ensi m inat d an ketajam an p erhatian d alam belajar d eng an ind ikato r semangat dalam mengikuti PBM terhadap mata pelajaran yang diberikan o leh guru penulis menyebarkan angket di SMPK 1 BPK PENABUR Jakarta pada tahun 2008. Hasil angket ini tidak dimaksudkan untuk melakukan generalisasi minat dan motivasi belajar sisw a. A kan tetapi hasil angket ini kiranya memberikan sedikit gambaran tentang minat dan motivasi belajar sisw a di sekolah itu.

A ng ket d imensi minat d an ketajaman p erhatian d alam belajar d eng an ind ikato r semangat dalam mengikuti PBM disebarkan pada sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK PENA BUR Jakarta dengan jumlah sebanyak 137 responden. A ngket tersebut memuat tiga pertanyaan dan responden diminta memberikan tanda silang (X) pada kolom jaw aban yang tersedia.

Rum us y ang d ip erg unakan untuk mengetahui seberapa besar minat dan motivasi sisw a terhadap mata pelajaran yang diberikan guru adalah:

Persentase = Jumlah jaw aban sisw a X 100% Jumlah sisw a

0 - 50% = kurang (mata p elajaran kurang diminati sisw a)

60 - 69% = cukup (mata pelajaran cukup dimi-nati sisw a)

70 - 79% = baik (mata pelajaran banyak dimina-ti sisw a)

80 - 100% = sangat baik (mata pelajaran yang paling banyak diminati sisw a)

Hasil A ngket dan Pembahasan

Hasil angket tentang semangat dalam mengikuti PBM mata pelajaran yang diberikan guru di SMPK 1 BPK PENABUR, sebagai berikut.

Data pada tabel 2 menunjukkan bahw a mata p elajaran y ang p aling d iminati d an sisw a mengikuti PBM dengan semangat berdasarkan p end ap at sisw a urutan teratas ad alah keterampilan, olahraga, dan kesenian. Hal ini tidak sesuai dengan hasil rapor semester 1 tahun pelajaran 2007 – 2008 pada tabel 1 di atas yaitu mata pelajaran yang diminati urutan teratas adalah olahraga, kesenian, dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

D asar utam a m eng ap a resp o nd en bersemangat dalam mengikuti PBM pada ketiga mata p elajaran tersebut karena guru yang m eng ajar baik, p elajaran itu tid ak membosankan, mudah dipelajari, tidak banyak teo ri, m enarik, berg una, d an d ap at menghilangkan kejenuhan.

H asil ang ket d asar utam a m eng ap a responden berminat belajar, dapat dilihat pada tabel 3.

(6)

Sedangkan mata pelajaran yang tidak diminati responden, sebagai berikut.

Data tabel 4 di atas menunjukkan bahw a mata pelajaran yang sisw anya tidak bersemangat dalammengikuti PBM berdasarkan pendapat sisw a urutan teratas adalah IPA , Matematika, dan TIK. Mata pelajaran tersebut merupakan pelajaran yang menurut responden sulit. Hal ini tidak sesuai dengan hasil rapor semester 1 tahun pelajaran 2007 – 2008 pada tabel 1 di atas yaitu

mata pelajaran yang tid ak d iminati urutan teratas adalah matematika, IPA , dan bahasa Inggris.

Dasar utama mengapa respo nd en tid ak semangat dalam mengikuti PBM ketiga mata pelajaran tersebut ternyata karena guru yang mengajar galak, dalam mengajar guru terlalu serius, pelajaran cukup sulit, membuat jenuh dan stres.

Hasil angket dasar utama mengapa responden tid ak bersemangat d alam mengikuti PBM Terhadap Mata Pelajaran, sebagai berikut.

Berikut ini hasil angket faktor-faktor yang dapat membuat responden semangatdalam mengikuti PBM , yaitu sebagai berikut.

Data pada tabel 6 dapat disimpulkan bahw a fakto r-fakto r y ang m em buat resp o nd en semangat dalam mengikuti PBM berdasarkan urutan teratas ad alah cara mengajar guru,

(7)

karakter guru, fasilitas belajar yang digunakan, dan suasana kelas tenang dan nyaman.

Ssemua responden memilih bahw a faktor utam a ag ar m ereka bersem ang at d alam mengikuti PBM adalah cara guru mengajar karena guru terlibat langsung dalam proses belajar-mengajar.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Minat dan motivasi belajar sisw a berdasarkan hasil rapor semester 1 kelas VIII SMPK 1 BPK PENA BUR tahun pelajaran 2007 – 2008 dengan nilai sesuai dengan KKM adalah pada mata p elajaran o lahrag a, kesenian, d an TIK (Tekno lo g i Info rm asi d an Ko m unikasi) sedangkan menurut hasil survey mata pelajaran yang diminati oleh sisw a adalah keterampilan, olahraga, dan kesenian. A da hubungan yang signifikan antara minat dan motivasi belajar sisw a p ad a m ata p elajaran o lahrag a d an kesenian berdasarkan hasil rapot dengan hasil survey. Hal ini menunjukkan bahw a minat dan mo tivasi belajar besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar.

M ata p elajaran TIK berd asarkan hasil survey tidak diminati sedangkan berdasarkan hasil rapot nilai TIK sesuai KKM sebanyak 134 sisw a yang berminat p ad a mata p elajaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahw a hasil belajar tidak saja pada faktor minat dan motivasi tetapi juga pada faktor lainnya seperti cara mengajar guru, karakter guru, suasana kelas tenang dan nyaman, dan fasilitas belajar yang digunakan.

Berd asarkan hasil surv ey sisw a hanya berminat pada tiga mata pelajaran saja. Hal ini sang at d isay ang kan karena sem ua m ata pelajaran di sekolah sangat diperlukan dalam penentuan naik atau tidaknya sisw a ke jenjang selanjutnya dan mencapai hasil belajar yang baik sehingga berguna untuk masa d epan mereka. Fakto r y ang p aling utama y ang menentukan apakah sisw a akan berminat dan termotivasi untuk belajar adalah faktor dari guru sendiri. Karena guru sebagai fasilitator harus mampu memilih dan mengolah metode, strategi dan motif mengajar yang dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar para sisw a dan guru terlibat langsung dalam proses belajar-mengajar.

Saran

Berd asarkan hasil penelitian maka penulis menyarankan kepada para guru khususnya g uru y ang bekerja d i Yay asan BPK BPK PENABUR untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat siswa tidak berminat dalam belajar. Untuk mengetahui faktor tersebut dapat melalui hasil yang dicapai sisw a atau bertanya lang sung p ad a sisw a serta berup ay a semaksimal mungkin dalam membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa sehingga siswa dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang baik.

Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini disarankan alternatif untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar sisw a.

Langkah-langkah dan Faktor-faktor untuk M embangkitkan M inat dan M otivasi Belajar Siswa M elalui Peran Guru

Proses belajar-mengajar dan hasil belajar sisw a sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa akan lebih mampu mengelo la kelasnya sehingga hasil belajar sisw a berad a pad a tingkat o ptimal. Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar menurut Usman (2003 : 9) diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Guru sebagai demonstrator

Yang harus d im iliki g uru sebag ai demonstrator adalah: (a) menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan, (b) harus belajar terus-menerus sehingga kaya dengan berbagai ilmu pengetahuan, d an (c) m am p u d an teram p il d alam m erum uskan stand ar ko m p etensi, m em aham i kurikulum , m em berikan informasi kepada kelas, memotivasi sisw a untuk belajar, dan menguasai serta mampu melaksanakan keterampilan-keterampilan mengajar.

2. Guru sebagai pengelola kelas

(8)

efektif serta efisien dengan hasil optimal,dan (e) mampu mempergunakan pengetahuan teo ri belajar-m eng ajar d an teo ri perkembangan.

3. Guru sebagai mediator dan fasilitator Yang harus dimiliki guru sebagai mediator d an fasilitato r ad alah: (a) m em iliki p engetahuan d an p emahaman tentang m ed ia p end id ikan, (b) m em iliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media dengan baik, (c) terampil mempergunakan pengetahuan berinteraksi dan berkomunikasi, dan (d) mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar. 4. Guru sebagai evaluator

Yang harus dimiliki guru sebagai evaluator, ad alah: (a) m am p u d an teram p il melaksanakan penilaian, (b) terus-menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai sisw a dari w aktu ke w aktu, dan (c) dapat mengklasifikasikan kelompok sisw a yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya.

Faktor-faktor yang membuat siswa kelas VIII SMPK 1 BPK PENABUR Jakarta berminat belajar berd asarkan hasil ang ket, y aitu: (1) cara mengajar guru, (2) karakter guru, (3) suasana kelas tenang dan nyaman, dan (4) fasilitas belajar yang digunakan. Untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar sisw a upaya yang harus dilakukan guru berdasarkan faktor-faktor di atas adalah sebagai berikut.

1. Faktor cara mengajar guru

Peran yang harus dimiliki dalam hal cara m eng ajar g uru y aitu g uru sebag ai demonstrator dan guru sebagai evaluator. Adapun langkah-langkah membangkitkan minat dan motivasi belajar sisw a sesuai dengan peran tersebut di atas adalah: a. Menarik perhatian sisw a

Perhatian sisw a m uncul karena dido ro ng o leh rasa ingin tahu. Rasa ing in tahu itu p erlu m end ap at rang sang an, sehing g a sisw a akan memberikan perhatian selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu tersebut dapat dirangsang melalui hal-hal yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontadiktif atau kompleks. Hal-hal tersebut jika dimasukkan dalam rencana pembelajaran yang telah dibuat guru

d ap at menstimulus rasa ingin tahu sisw a.

A dapun hal-hal yang dapat menarik perhatian sisw a tersebut dapat berupa: bunyi-bunyian tertentu, entah peluit, bel, potongan lagu atau tanda-tanda visual seperti mengangkat tangan. b. Membuat tujuan yang jelas

Setelah sisw a tertarik untuk belajar jelaskan kep ad a sisw a ko mp etensi dasar (KD) yang akan dicapai. Dengan ad any a KD y ang jelas sisw a akan berusaha untuk mencapai KD tersebut. Adapun tujuan yang jelas tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1) memberikan alasan yang kuat mengapa sisw a harus m elakukan sesuatu sehubung an dengan KD tersebut, 2) menghubung-kan m ateri p em belajaran d eng an kebutuhan dan kondisi sisw a. Motivasi sisw a akan terpelihara apabila sisw a menganggap bahwa apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan p ribad i atau bermanfaat d an sesuai d engan nilai yang dipegang, 3) jelaskan harapan-harapan guru terhadap mata pelajaran y ang d iajarkan d an saat m em ulai m eng ajar, jelaskan p ula ap a y ang diharapkan dari sisw a, dan 4) gunakan tand a-tand a, bahasa tubuh y ang meyakinkan, dan semangat yang luar biasa terhadap apa yang diajarkan. c. A khiri pelajaran dengan berkesan

Hal ini perlu dilakukan agar materi pelajaran yang telah disampaikan akan teringat terus serta sisw a akan terus mempelajarinya.

(9)

memulai hari ini d engan ...d an kita mempelajari bahwa ....

2. Faktor karakter guru

Berd asarkan hasil ang ket y ang berhubungan dengan karakter guru agar dapat membangkitkan minat belajar sisw a antara lain sebagai berikut.

a. Sabar, yaitu: guru tidak langsung emosi dalam menghadapi sisw a yang tidak berminat belajar atau siswa yang nakal, ribut, dan melaw an.

b. Memiliki 3 S (senyum, sapa, santun), yaitu: w aktu memulai mengajar guru menunjukkan keramahan, menyapa siswa, dan bersikap menghargai siswa c. Menghargai kekurangan sisw a, yaitu: guru tidak menganggap sepele atau mengatakan bodoh pada sisw a yang tidak dapat mengikuti pelajarannya. d. A dil, yaitu: guru tidak membedakan

antara siswa yang tidak pandai dalam kelas dengan sisw a yang pandai e. Baik, yaitu: guru dengan senang hati

dapat memberikan solusi jika sisw a m eng had ap i kesulitan d alam pelajaran yang diberikan oleh guru. f. Disiplin, yaitu guru selalu tepat waktu

d alam m eng ajar baik itu ketika memulai pelajaran maupun ketika mengakhiri pelajaran.

g. Tidak menakut-nakuti atau mengan-cam sisw a, yaitu jika sisw a tid ak mengerjakan tugas guru langsung mengancam atau memvo nis sisw a d eng an m eng atakan kam u akan tinggal kelas atau akan mendapatkan nilai buruk.

h. Memiliki semangat, yaitu jika mengajar guru tid ak menunjukkan kemalas-annya dengan hanya duduk-duduk saja.

Berdasarkan karakter guru di atas maka d ip erlukan g uru d an murid membina hubung an. Yang d im aksud d eng an hubungan di sini adalah suatu ikatan yang indah yang terjadi antara guru dan sisw a selama kegiatan belajar-mengajar. Guru yang baik akan menciptakan hubungan baik ini lebih aw al, yaitu sejak aw al tahun ajaran d an terus m enjag any a. Kalau hubungan baik ini sudah tercipta, guru dan sisw a akan betah di kelas, dan sisw a akan

merasa lebih termo tivasi untuk belajar dengan baik.

Menurut Kathy (2007 : 136) ada sepuluh cara untuk membina hubungan dengan sisw a, y aitu: (a) Kenalkan d iri A nd a, berikanlah informasi yang tepat tentang diri A nda pada w aktu atau saat yang tepat; (b) Hafalkanlah nama-nama sisw a, dengan sed ikit latar belakang mereka, secep at mungkin. Buat catatan singkat mengenai kesukaan, minat, serta kelebihan sisw a sehingga A nd a tahu bagaimana harus bersikap dan berbicara dengan masing-masing siswa; (c) tunjukkan ketulusan serta kerendahan hati A nda (sisw a akan cepat tang g ap kalau A nd a tid ak tulus). Hindarilah menunjukkan sifat arogan, dan bila memungkinkan, sesekali A nda dapat mencela atau menyalahkan diri sendiri, (d) hendaklah selalu siap bila sew aktu-w aktu ad a sisw a yang ingin bertemu d engan Anda. Tinggallah di kelas selama beberapa saat setelah sekolah usai, sekedar memberi kesempatan berbicara kepada sisw a; (e) Bersikaplah hangat dan bersahabat, bukan hanya karena hal itu akan membantu Anda membina hubungan, tetapi karena A nda memang menginginkannya. Sisw a perlu tahu bahwa Anda memperhatikan mereka; (f) selalu tunjukkan sikap senang dan murah seny um ; (g ) Selalu p erlakukan sisw a d engan sikap yang ho rmat; (h) Jagalah kontak mata dan pusatkan perhatian bila A nda sedang berbicara dengan sisw a; (i) perhatikan sisw a A nda dengan seksama untuk mengenal bahasa tubuh mereka; dan (j) pertahankan atau pupuklah rasa humor A nda, dan gunakan lelucon-lelucon kecil serta “ kejadian-kejadian lucu” di kelas.

3. Faktor suasana kelas tenang dan nyaman

(10)

Peran yang harus dimiliki guru sehubungan dengan faktor lingkungan kelas tenang dan nyaman yaitu guru sebagai pengelola kelas. A dapun langkah-langkah membangkitkan minat dan mo tivasi belajar sisw a sesuai d eng an p eran tersebut ad alah sebag ai berikut.

a. Memperhatikan situasi kelas, biasanya sehabis jam pelajaran pertama selesai atau sehabis istirahat, situasi kelas mulai berantakan seperti letak meja dan kursi tidak beraturan, papan tulis yang belum dihapus, sampah-sampah yang berserakan, sisw a yang belum siap untuk pelajaran berikutnya. Untuk hal tersebut g uru sebelum m em ulai pelajaran mengatur meja-meja dengan cara meja-meja yang p aling d ep an dirapikan kemudian menyuruh sisw a yang duduk dibelakangnya mengikuti aturan meja yang telah disusun oleh guru. Menyuruh sisw a yang piket hari itu untuk menghapus papan tulis, dan m em ung ut sam p ah-sam p ah y ang berserakan

b. Mengatur bangku atau kursi, untuk diskusi buatlah melingkar beri jarak dengan kelompok lainnya. A gar tidak bosan dengan posisi meja dan kursi dapat juga mengatur meja dan kursi dalam bentuk leter U atau lingkaran. A g ar tid ak m em buang w aktu hendaknya pengaturan tempat duduk tersebut d ilakukan p ad a w aktu istirahat atau sebelum guru masuk kelas. Hal ini harus d iberitahukan kepad a ketua kelas sehingga sisw a dapat mengatur tempat duduk tersebut. c. Menggunakan musik, pasang musik klasik dengan volume yang pas untuk d id eng ar jika sisw a sed ang m eng erjakan latihan p ero rang an ataupun pada saat ulangan.

d. M eny eleng g arakan p ameran, buat lingkungan kelas seperti pameran d engan jalan atur meja-meja d apat dibentuk leter U, lalu letakkan hasil p ekerjaan sisw a d ap at p ero rangan ataupun kelompok

e. Menempelkan peraturan, kebijakan, dan pro sedur seko lah, denah kelas, d aftar p iket, o rganisasi kelas yang mudah dilihat sisw a serta menaruh tempat sampah pada sudut ruangan.

f. M em buat p ang g ung bo neka d an permainan (sandiw ara boneka), dalam menerangkan materi sejarah atau PKN g uru d ap at m enerang kan m ateri tersebut d eng an m eng g unakan sand iw ara bo neka. Carany a, pinggirkan kursi dan meja letakkan di kiri, dan kanan kelas kosongkan bagian tengah kelas pasang karpet atau tikar dan sisw a duduk dilantai yang telah terpasang karpet. Guru dapat tampil di teng ah ruang an kelas d eng an menggunakan boneka-bonekanya. g. M eny eleng g arakan sud ut-sud ut

penulisan kreatif, hasil karya sisw a berup a p uisi, cerp en, lagu, artikel, berita, dan lain-lain dapat ditempel p ad a p ap an kelas y ang telah disediakan.

4. Faktor fasilitas belajar

Belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman konkret dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran daripada bila sisw a belajar tanpa dibantu d eng an alat p eng ajaran. D eng an menggunakan fasilitas belajar yang berupa alat p erag aan tersebut d ap at membangkitkan minat dan motivasi belajar sisw a. Untuk itu diperlukan peran guru sebagai mediator dan fasilitator.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan o leh guru dalam menggunakan fasilitas belajar dan sesuai dengan peran tersebut sebagai berikut.

a. Memilih alat peraga

(11)

b. Menggunakan fasilitas belajar yang ada d i kelas untuk berm acam -m acam kegiatan belajar d an mengajar agar mencapai hasil yang baik, yaitu dengan cara: 1) papan tulis, jika menggunakan papan tulis dapat menggunakan spidol yang berw arna-w arni untuk menarik p erhatian sisw a, 2) O H P, jika m eng g unakan O H P d ap at m eng g unakan transp aransi y ang tulisannya menarik dan berw arna, 3) LCD , jika m eng g unakan LCD pengetikan dilakukan pada program p o w er p o int ag ar m enarik d alam menyampaikan materi.

c. Mengembangkan kemampuan sisw a untuk menggunakan fasilitas belajar y ang ad a d i kelas, d eng an cara memberikan tugas kepada siswa secara ind iv id u maup un kelo mp o k untuk presentasi dengan menggunakan papan tulis, OHP, maupun LCD.

d. Menggunakan kaset, televisi, atau film, dengan cara mengatur ruangan kelas ag ar sisw a d ap at ny am an d alam mendengarkan kaset, menonton televisi atau film.

Guru dapat memilih dan melaksanakan langkah-langkah dari keempat faktor di atas yang dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar dan guru berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakannya sehingga sisw a yang diajarkan akan berminat dan termotivasi untuk belajar dan mencapai hasil yang baik.

Daftar Pustaka

Go rd o n, Tho mas. (1986). Guru y ang efektif. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

heritl.blo g sp o t.co m/ 2007/ 12/ belajar-d an-motivasinya

http: / / akhmadsudrajat.wordprees.com/ 2008/ 01/ 31/ hakikat belajar

Paterson, Kathy. (2007). 55 Teaching dilemmas. Jakarta: Penerbit PT Grasindo

Soemanto, Wasty. (1990). Psikologi pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah هللا همحر mengatakan: “Adapun bagi orang yang tidak menyengaja untuk puasa karena hari jum’at atau sabtu, seperti orang yang puasa sehari sebelum

The Cambridge IGCSE Sociology syllabus has been designed so that teachers in any society can apply candidates’ own experiences, local case studies and sociological work relating

Maka apabila kita menganalisa pelbagai macam pendapat tentang isi aliran idealisme, yang pada dasarnya membicarakan tentang alam pikiran rohani yang berupa angan-angan untuk

[r]

Seseorang harus mempelajari lebih dari satu metode untuk pelaksanaan tugas motorik.Oleh karena aktivitas hidup sehari-hari terutama merupakan suatu open tasks,maka

Tujuan mengalokasikan total biaya bersama adalah untuk membantu pihak manajemen dalam mengetahui harga pokok produk yang sebenarnya dan laba perusahaan dari setiap produk yang

يه غنيعلا ڜم سابتخاا غباج .ٸراسلا.. غيمنت ګف سايعما ځرص رأ غيلمعلا ځرص ڗييعتل غثحابلا اهللحت تلا غيلمع

Sehubungan dengan penelitian yang berjudul “ Persepsi Guru Terhadap Siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) dalam Mengikuti Pembelajaran di SMA N 4 Yogyakarta ” maka