• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konstitusi Negara RI PENDIDIKAN KEWARGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konstitusi Negara RI PENDIDIKAN KEWARGAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 1/22

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh: Haris Suwondo

Konstitusi Negara RI

RINGKASAN BAB II

KONSTITUSI NEGARA RI

. KONSTITUSI YANG PERNAH DIGUNAKAN DI INDONESIA

Seorang pemikir Romawi kuno yang bernama Cicero – SM menyatakan, Ubi societas ibi ius , yang berarti dimana ada masyarakat di situ ada hukum. Ungkapan ini menunjukkan bahwa dalam setiap kehidupan kelompok masyarakat dimanapun senantiasa terdapat aturan yang mengikat warganya guna menjamin keamanan dan ketertiban dalam pergaulan hidup bermasyarakat.

Lebih-lebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang merupakan kehidupan kelompok manusia yang sedemikian banyak dan sedemikian kompleks permasalahannya, maka sangat

diperlukan adanya aturan-aturan yang menjamin keamanan dan ketertiban, yang harus ditaati oleh seluruh warga negaranya. “turan tertinggi dalam suatu Negara adalah Konstitusi atau Undang-Undang Dasar UUD .

Secara umum, Negara bisa dibagi dua yaitu Negara konstitusional dan Negara absolut. Negara konstitusional adalah Negara yang berdasarkan pada konstitusi atau UUD yang biasanya

memuat hal-hal pokok tentang berdirinya negara, bagaimana cara pengaturan Negara, serta apa hak dan kewajiban pemerintah dan warga negara. Sedangkan Negara “bsolut adalah negara yang tidak berdasarkan konstitusi tetapi berdasarkan pada kekuasaan mutlak dari penguasa, sehingga dalam prakteknya mengarah pada system pemerintahan yang dictator sewenang-wenang dan membuat rakyatnya tertindas. Namun demikian dewasa ini negara absolut sudah hamper tidak ada, setiap negara telah memiliki konstitusi atau UUD.

. Istilah dan Pengertian Konstitusi

Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis, Constitere yang artinya menetapkan atau membentuk. Dalam bahasa Inggris disebut Constitution . Sedangkan dalam bahasa ”elanda digunakan istilah Constitutie disamping kata Grondwet .

Dalam istilah sehari-hari konstitusi sering disamakan dengan Undang-Undang Dasar yang merupakan terjemahan dari bahasa ”elanda Grondwet , grond artinya dasar dan wet artinya

undang-undang. Namun dalam praktek, pengertian konstitusi lebih luas dari UUD, karena konstitusi

(2)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 2/22 mencakup keseluruhan peraturan, baik yang tertulis UUD maupun yang tidak tertulis convention, konvensi . Jadi UUD hanya bagian dari konstitusi, dan menurut beberapa ahli bahwa istilah

konstitusi lebih tepat diartikan sebagai hukum dasar.

Pengertian bahwa konstitusi itu lebih luas daripada UUD dikemukakan oleh Herman Heller dalam bukunya Verfassunglehre “jaran Konstitusi sebagaimana dikutip oleh Moh. Koesnardi dan ”intan Saragih : yang membagi konstitusi dalam tiga tingkat, yaitu :

. Konstitusi sebagai pengertian social politik.

Pada tingkat ini konstitusi baru mencerminkan keadaan social politik, keadaan yang ada dalam masyarakat, belum merupakan pengertian hukum.

. Konstitusi sebagai pengertian hukum.

Pada tingkat ini keputusan-keputusan yang ada dalam masyarakat tersebut dijadikan rumusan yang normatif, yang harus ditaati. Pada tingkat ini konstitusi tidak selalu tidak tertulis, tetapi ada juga yang tertulis dalam arti terkodi kasi dibukukan .

. Konstitusi sebagai suatu peraturan hukum yang tertulis.

Dengan demikian jelas dimana UUD merupakan salah satu bagian dari konstitusi.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Ferdinand Lasalle yang membagi konstitusi dalam dua golongan, yaitu :

. Konstitusi dalam pengertian sosiologis dan politis, yaitu berupa factor-faktor kekuatan yang nyata ada dalam masyarakat. Konstitusi menggambarkan hubungan antara kekuasaan-kekuasaan yang nyata dalam negara, seperti : raja, parlemen, cabinet, pressure group, partai politik.

. Konstitusi dalam pengertian yuridis, yaitu yang ditulis dalam suatu naskah yang memuat semua bangunan negara dan sendi-sendi pemerintahan.

”erikut ini adalah pengertian konstitusi yang dikemukakan oleh para ahli :

. James ”ryce, Konstitusi adalah sebagai kerangka negara yang diorganisasikan dengan dan melalui hukum, dalam hal mana hukum menetapkan :

Pengaturan mengenai pendirian lembaga-lembaga yang permanen.

Fungsi dari lembaga-lembaga tersebut.

Hak-hak yang ditetapkan.

. C.F. Strong, Konstitusi itu sebagai sekumpulan asas-asas yang mengatur kekuasaan peme-rintahan, hak-hak yang diperintah rakyat dan hubungan antara pemerintah dengan yang diperintah.

. E.C.S. Wade dan G. Philips, Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.

. K.C. Wheare, Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu negara, berupa kumpulan peraturan-peraturan yang membentuk dan mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu negara.

. Pembagian Konstitusi

(3)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 3/22 Dalam ketatanegaraan dikenal ada dua macam konstitusi hukum dasar yaitu :

. Hukum dasar tertulis yang disebut dengan Undang-Undang Dasar UUD . . Hukum dasar tidak tertulis yang disebut dengan konvensi convention .

Hukum dasar tertulis UUD adalah piagam-piagam tertulis yang sengaja diadakan dan memuat segala apa yang dianggap fundamental mendasar bagi negara pada masa itu. Karena dibuat dengan sengaja, maka UUD ini lebih terang dan tegas dari hukum dasar yang tidak tertulis. Selain itu, UUD lebih menjamin kepastian hukum dari pada konvensi. Oleh karena cara pembuatannya melalui suatu badan tertentu yang mnempunyai tingkat tertinggi dalam suatu negara, menyebabkan UUD relatif sulit untuk diadakan perubahan, sehingga UUD bersifat lebih kaku rigid dari pada konvensi. Negara-negara yang mempunyai UUD misalnya : “merika Serikat , Perancis , ”elanda , Uni Soviet , Indonesia , dan lain-lain. Dewasa ini hampir semua negara mempunyai UUD. ”ahkan India adalah salah satu negara yang memiliki UUD yang amat panjang, yakni mencapai pasal.

“dapun konvensi adalah kebiasaan-kebiasaan yang timbul dan terpelihara dalam praktek

ketatanegaraan. Meskipun tidak tertulis, konvensi mempunyai kekuatan hukum yang kuat dalam ketatanegaraan. ”ahkan konvensi ini lebih bersifat eksibel/soepel tidak rigid/kaku , luwes dan mudah diubah, sehingga mudah menyesuaikan dengan keadaan. Konvensi ini berkedudukan

sebagai pelengkap dari UUD, sehingga tidak boleh bertentangan dengan UUD. ”ahkan di Indonesia, konvensi bisa dikukuhkan menjadi Ketatapan MPR.

“da suatu pengecualian, yakni Inggris yang tidak mempunyai UUD, tapi pemerintahannya didasarkan pada konvensi, antara lain :

. Piagam Magna Charta, tahun . . Petition of Rights, tahun .

. The Habeas Corpus “ct, tahun . . ”ill of Rights, tahun .

. Piagam fiestminter, tahun .

Negara Indoneisa, selain memiliki UUD juga memiliki dan menerapkan konvensi dalam praktek ketatanegaraannya. “dapun contoh-contoh konvensi di Indonesia antara lain :

. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. lihat pasal ayat UUD .

. Pidato Kenegaraan Presiden di depan Sidang DPR setiap tanggal “gustus.

. Pertanggung-jawaban Presiden di akhir masa jabatannya di depan Sidang MPR serta penilaiannya dari MPR atas pertanggung-jawaban tersebut.

. Prakarsa Presiden menyusun program pembangunan. . Rati kasi perjanjian-perjanjian oleh DPR.

. Sifat dan Kedudukan Konstitusi

Sebagai aturan/hukum dasar dalam negara, maka konstitusi UUD mempunyai kedudukan tertinggi dalam peraturan perundang-undangan suatu negara.

Hukum dasar tertinggi di Indonesia adalah UUD . Dengan demikian semua jenis peraturan perundang-undangan di Indonesia kedudukannya di bawah UUD . UUD merupakan sumber hukum tertinggi yang resmi, artinya segala peraturan yang lebih rendah tingkatannya harus bersumber pada UUD . Dan karena itu pula, UUD berfungsi sebagai alat control bagi peraturan perundang-undangan di bawahnya, apakah sesuai atau tidak dengan hakikat isi UUD

.

(4)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 4/22 Sebagai hukum dasar, UUD bersifat mengikat, mengikat pemerintah, mengikat setiap lembaga negara dan lembaga masyarakat, serta mengikat setiap warga negara Indonesia.

. Fungsi Konstitusi

Konstitusi yang memuat seperangkat ketentuan atau aturan dasar suatu negara tersebut mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu negara. Mengapa ? Sebab, konstitusi menjadi pegangan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Dengan kata lain, penyelenggaraan negara harus didasarkan pada konstitusi dan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi. Dengan adanya

pembatasan kekuasaan yang diatur dalam konstitusi, maka pemerintah tidak dapat dan tidak boleh menggunakan kekuasaannya secara sewenang-wenang.

Menurut Karl Loewenstein, Konstitusi adalah suatu sarana dasar untuk mengawasi proses-proses kekuasaan. Oleh karena itu setiap konstitusi senantiasa memiliki dua tujuan, yaitu :

. Untuk pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.

. Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa serta menetapkan batas-batas kekuasaannya.

C.J. Frederich menyebutkan, konstitusi sebagai proses tata cara yang membatasi perilaku pemerintahan secara efektif. Dengan jalan membagi kekuasaan, konstitusionalisme

menyelenggarakan sistem pemerintahan yang efektif atas tindakan-tindakan pemerintah. Jadi

konstitusi mempunyai fungsi yang khusus dan merupakan perwujudan atau manifestasi dari hukum yang tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat tetapi juga oleh pemerintah.

Menurut Joeniarto, secara umum konstitusi atau UUD mempunyai fungsi sebagai berikut :

. Ditinjau dari tujuannya, yakni untuk menjamin hak-hak anggota warga masyarakatnya, terutama warga negara dari tindakan sewenang-wenang penguasanya.

. Ditinjau dari penyelenggaraan pemerintahannya, yakni untuk dijadikan landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan menurut suatu sistem ketatanegaraan yang pasti, yang pokok-pokoknya telah digambarkan dalam aturan-aturan konstitusi/UUD.

. Isi Muatan Konstitusi

Konstitusi atau UUD berisi ketentuan yang mengatur hal-hal yang mendasar dalam bernegara, seperti tentang batas-batas kekuasaan penyelenggara pemerintahan negara, hak-hak dan kewajiban warga negara dan lain-lain. ”erikut adalah isi muatan konstitusi atau UUD menurut para ahli :

. A.A.H. Struycken, UUD grondwet sebagai konstitusi tertulis merupakan dokumen formal yang berisi :

Tingkat perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau.

Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa.

Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, baik waktu sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Suatu keinginan dengan mana perkembangan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.

. Sri Soemantri, Konstitusi berisi tiga hal pokok yaitu :

Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia H“M dan warga negara.

(5)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 5/22 Susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental.

Pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental.

. Miriam Budiardjo, Setiap UUD memuat ketentuan-ketentuan mengenai :

Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Hak-hak asasi manusia.

Prosedur mengubah UUD.

“da kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.

. Konstitusi/UUD di Indonesia

Sejak tanggal “gustus hingga sekarang tahun / negara Indonesia pernah mempergunakan tiga macam konstitusi/UUD dengan periodesasinya sebagai berikut :

NO PERIODE KONSTITUSI/UUD

– – s/d – – UUD

– – s/d – – Konstitusi RIS – – s/d – – UUDS

– – s/d – – UUD

– – s/d Sekarang UUD Hasil “mandemen

Dengan demikian di Indonesia telah pernah dipergunakan tiga jenis konstitusi/UUD dalam lima periode.

. Periode Pertama Agustus s/d Desember

Pada saat Proklamasi Kemerdekaan tanggal “gustus , negara RI belum memiliki

konstitusi/UUD. Namun sehari kemudian, tepatnya tanggal “gustus , PPKI mengadakan siding pertama yang salah satu keputusannya adalah mengesahkan UUD yang kemudian disebut UUD . Pada saat itu UUD belum ditetapkan oleh MPR sebagaimana diatur dalam Pasal UUD , sebab pada saat itu MPR belum terbentuk dan PPKI dianggap sebagai badan resmi yang mewakili seluruh bangsa Indonesia.

Naskah UUD yang disahkan oleh PPKI tersebut disertai penjelasannya yang dimuat dalam ”erita Negara RI No. tahun II . UUD tersebut terdiri atas tiga bagian yaitu Pembukaan, ”atang Tubuh dan Penjelasan. ”atang Tubuh terdiri dari bab yang terbagi dalam pasal, serta pasal “turan Peralihan dan ayat “turan Tambahan.

”agaimana sistem ketatanegaraan menurut UUD pada saat itu ? Terutama mengenai bentuk negara, kedaulatan dan sistem pemerintahan dapat dikemukakan sebagai berikut :

”entuk negara diatur dalam Pasal ayat UUD yang menyatakan, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik . Sebagai negara kesatuan, maka di negara RI hanya ada satu kekuasaan pemerintahan negara, yakni di tangan Pemerintah Pusat. Di sini tidak ada

pemerintah negara bagian sebagaimana yang berlaku di negara yang berbentuk negara serikat federasi . Sebagai negara yang berbentuk republic, maka kepala negara dijabat oleh Presiden yang diangkat melalui suatu pemilihan, bukan berdasarkan keturunan seperti di kerajaan.

(6)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 6/22 Kedaulatan negara diatur dalam pasal ayat UUD yang menyatakan, Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR . “tas dasar itu, maka kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara, sedangkan kedudukan lembaga-lembaga tinggi negara yang lain berada di bawah MPR.

Sistem pemerintahan negara diatur dalam pasal ayat yang berbunyi, Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD . Pasal ini menunjukkan bahwa sistem pemerintahan menganut sistem presidensial. Dalam sistem ini, Presiden selain sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan. Menteri-menteri sebagai pelaksana tugas pemerintahan adalah pembantu Presiden yang bertanggung-jawab kepada presiden, bukan kepada DPR.

Perlu diketahui lembaga tertinggi dan lembaga-lembaga tinggi negara menurut UUD sebelum amandemen adalah :

Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR

Presiden

Dewan Pertimbangan “gung DP“

Dewan Perwakilan Rakyat DPR

”adan Pemeriksa Keuangan ”PK

Mahkamah “gung M“ .

. Periode Kedua Desember s/d Agustus

Perjalanan negara baru Republik Indonesia tidak luput dari rongrongan pihak ”elanda yang menginginkan menjajah kembali Indonesia. ”elanda berusaha memecah belah bangsa Indonesia dengan cara membentuk negara-negara boneka seperti Negara Sumatera Timur, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, dan Negara Jawa Timur di dalam Negara RI.

”ahkan kemudian ”elanda melancarkan agresi atau pendudukan terhadap ibu kota Jakarta, yang dikenal dengan “gresi Militer I pada tanggal Juli dan “gresi Militer II atas kota Yogyakarta pada tanggal Desember , sehingga mengakibatkan timbulnya Perang Kemerdekaan pertama dan kedua.

Untuk menyelesaikan pertikaian ”elanda dengan RI, lalu Perserikatan ”angsa-”angsa P”” turun tangan dengan menyelenggarakan Konferensi Meja ”undar KM” di Den Haag, ”elanda pada tanggal “gustus – November . Konferensi ini dihadiri oleh wakil-wakil dari RI, ”FO

”ijeenkomst voor Federal Overleg, yaitu gabungan negara-negara boneka bentukan ”elanda , dan ”elanda serta sebuah Komisi P”” untuk Indonesia.

KM” tersebut menghasilkan tiga buah persetujuan pokok yaitu :

Didirikannya Negara Republik Indonesia Serikat.

Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat.

Didirikan Uni antara RIS dengan Kerajaan ”elanda.

Perubahan bentuk negara dari negara kesatuan menjadi negara serikat mengharuskan adanya penggantian UUD. Oleh karena itu, disusunlah naskah UUD/Konstitusi RIS, yang rancangannya dibuat oleh delegasi RI dan delegasi ”FO pada KM”.

(7)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 7/22 Setelah kedua belah pihak menyetujui rancangan tersebut, maka mulai tanggal Desember

diberlakukan suatu UUD yang diberi nama Konstitusi RIS. Konstitusi ini terdiri dari Mukadimah yang berisi alinea, ”atang Tubuh yang berisi bab dan pasal, serta sebuah lampiran.

Mengenai bentuk negara dinyatakan dalam pasal ayat Konstitusi RIS yang berbunyi, RIS yang merdeka dan berdaulat adalah negara hukum yang demokratis dan berbentuk federasi . Dengan berubah menjadi negara serikat/federasi, maka di dalam RIS terdapat beberapa negara bagian, yang masing-masing memiliki kekuasaan pemerintahan di wilayah negara bagiannya. Negara-negara bagian itu adalah : negara RI, Indonesia Timur, Pasundan, Jawa Timur, Madura, Sumatera Timur, dan Sumatera Selatan. Selain itu terdapat pula satuan-satuan kenegaraan yang berdiri sendiri, yaitu : Jawa Tengah, ”angka, ”elitung, Riau, Kalimantan ”arat, Dayak ”esar, Daerah ”anjar, Kalimantan Tenggara, dan Kalimantan Timur.

Selama berlakunya Konstitusi RIS , UUD tetap berlaku tetapi hanya untuk negara bagian RI yang wilayahnya meliputi Jawa dan Sumatera dengan ibu kota di Yogyakarta.

Sistem pemerintahan yang digunakan pada masa itu adalah sistem parlementer, sebagaimana diatur dalam pasal ayat dan Konstitusi RIS. Pada ayat ditegaskan bahwa, Presiden tidak dapat diganggu gugat . “rtinya, Presiden tidak dapat dimintai pertanggung-jawaban atas tugas-tugas pemerintahan. Sebab, Presiden adalah kepala negara, tetapi bukan kepala pemerintahan.

Kalau demikian, siapakah yang menjalankan dan yang bertanggung-jawab atas tugas pemerintahan ?

Pada ayat ditegaskan bahwa, Menteri-menteri bertanggung-jawab atas seluruh kebijakan

pemerintah baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri . Dengan demikian, yang melaksanakan dan mempertanggung-jawabkan tugas-tugas

pemerintahan adalah menteri-menteri. Dalam hal ini, kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri.

Lalu, kepada siapakah pemerintah bertanggung-jawab ? Dalam sistem pemerintahan parlementer, pemerintah bertanggung-jawab kepada parlemen DPR .

Perlu diketahui bahwa lembaga-lembaga negara menurut Konstitusi RIS adalah sebagai berikut :

Presiden

Menteri-menteri

Senat

Dewan Perwakilan Rakyat DPR/Parlemen

Mahkamah “gung M“

Dewan Pengawas Keuangan DPK

. Periode Ketiga Agustus s/d Juli

Pada awal Mei terjadi penggabungan negara-negara bagian dalam negara RIS, sehingga hanya tinggal tiga negara bagian yaitu Negara RI, Negara Indonesia Timur NIT dan Negara Sumatera Timur NST .

(8)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 8/22 kesatuan diperlukan UUD negara kesatuan, yakni dengan cara memasukkan isi UUD ditambah bagian-bagian yang baik dari Konstitusi RIS.

Pada tanggal “gustus ditetapkanlah Undang-Undang Federal No. tahun tentang Undang-Undang Dasar Sementara UUDS , yang berlaku sejak tanggal “gustus . Dengan demikian sejak tanggal tersebut Konstitusi RIS diganti dengan UUDS , dan terbentuklah kembali NKRI. UUDS terdiri dari Mukadimah dan ”atang Tubuh yang meliputi bab dan pasal.

Mengenai bentuk negara kesatuan tersebut terdapat dalam pasal ayat UUDS yang berbunyi, RI yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan .

Sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem pemerintahan parlementer, sebagaimana dinyatakan dalam pasal ayat UUDS bahwa, Presiden dan fiakil Presiden tidak dapat diganggu gugat . Kemudian pada ayat disebutkan, Menteri-menteri bertanggung-jawab atas seluruh kebijakan pemerintah, baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri . Hal ini berarti yang bertanggung jawab atas seluruh kebijakan pemerintahan adalah menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen atau DPR.

“dapun lembaga-lembaga menurut UUDS adalah :

Presiden dan fiakil Presiden

Menteri-menteri

DPR

M“

DPK

Sesuai dengan namanya, UUDS bersifat sementara yang nampakm pada rumusan pasal

bahwa, Konstituante Lembaga Pembuat UUD bersama-sama dengan pemerintah selekas-lekasnya menetapkan UUD RI yang akan menggantikan UUDS ini . “nggota Konstituante dipilih melalui pemilu bulan Desember dan diresmikan tanggal November di ”andung.

Sekalipun Konstituante telah bekerja kurang lebih selama dua setengah tahun, namun belum juga berhasil menyelesaikan sebuah UUD. Faktor penyebabnya adalah adanya pertentangan pendapat di antara partai-partai politik yang ada di Konstituante dan di DPR serta di badan-badan pemerintahan.

Pada tanggal “pril Presiden Soekarno menyampaikan amanat yang berisi anjuran untuk kembali ke UUD , yang pada dasarnya saran tersebut dapat diterima oleh para anggota

Konstituante, tetapi dengan pandangan yang berbeda-beda. Karena tidak ada kata sepakat, akhirnya diadakanlah pemungutan suara. Namun setelah tiga kali pemungutan suara, ternyata jumlah suara yang mendukung anjuran Presiden tersebut belum memenuhi persyaratan yaitu / suara dari jumlah anggota yang hadir.

“tas dasar hal tersebut, demi untuk menyelamatkan bangsa dan negara, pada tanggal Juli Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah Dekrit Presiden yang isinya adalah :

Menetapkan pembubaran Konstituante.

Menetapkan berlakunya kembali UUD dan tidak berlakunya lagi UUDS .

(9)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 9/22 Pembentukan MPRS dan DP“S.

Dengan DP Juli , maka UUD berlaku kembali sebagai landasan konstitusional dalam menyelenggarakan pemerintahan negara RI.

. Periode Keempat Juli s/d Oktober

Praktik penyelenggaraan negara pada masa berlakunya UUD sejak Juli s/d Oktober ternyata mengalami berbagai pergeseran, bahkan terjadinya beberapa penyimpangan. Oleh karena itu pelaksanaan UUD selama kurun waktu tersebut dapat dipilah menjadi dua periode yaitu Orde Lama – dan periode Orde ”aru – .

Pada masa pemerintahan Orde Lama, kehidupan politik dan pemerintahan sering terjadi

penyimpangan yang dilakukan Presiden dan juga MPRS yang justru bertentangan dengan Pancasila dan UUD . “rtinya, UUD belum dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Hal ini terjadi karena penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada kekuasaan seorang Presiden Soekarno dan lemahnya control yang seharusnya dilakukan DPR terhadap kebijakan-kebijakan Preiden.

Selain itu muncul pertentangan politik dan kon ik lainnya yang berkepanjangan sehingga situasi politik, keamanan dan kehidupan ekonomi semakin memburuk. Puncak dari situasi tersebut adalah munculnya pemberontakan G- -S/PKI yang sangat membahayakan keselamatan bangsa dan negara.

Mengingat keadaan semakin membahayakan, Ir. Soekarno selaku Presiden RI memberikan perintah kepada Letjen Soeharto melalui Surat Perintah Maret Supersemar untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan bagi terjaminnya keamanan, ketertiban dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan. Lahirnya Supersemar tersebut dianggap sebagai awal masa Orde ”aru

Soeharto .

Semboyan Orde ”aru pada masa itu adalah melaksanakan Pancasila dan UUD secara murni dan konsekuen. “pakah terwujud tekad tersebut ? Ternyata tidak. Dilihat dari prinsip demokrasi, prinsip negara hukum dan keadilan social ternyata masih terdapat banyak hal yang jauh dari harapan.

Hampir sama dengan pada masa Orde Lama, sangat dominannya kekuasaan Presiden dan lemahnya control DPR.

Selain itu, kelemahan tersebut terletak pula pada UUD itu sendiri, yang sifatnya singkat dan luwes eksibel , sehingga memungkinkan munculnya berbagai penyimpangan. Tuntutan untuk merubah atau menyempurnakan UUD tidak memperoleh tanggapan, bahkan pemerintah Orde ”aru bertekad untuk mempertahankan dan tidak merubah UUD .

. Periode Kelima Oktober s/d Sekarang

Pada tanggal Mei merupakan momentum penting dalam ketatanegaraan RI, dimana Presiden Soeharto turun dan diganti oleh fiakil Presiden, Prof. Dr. Ing. ”J. Habibie. Pergantian ini didasarkan pada pasal UUD tentang keadaan presiden dan wakil presiden RI berhalangan.

Peristiwa tanggal Mei menyiratkan adanya tiga hal penting yang berkaitan dengan ketatanegaraan RI, yaitu :

Terjadinya penggantian presiden.

Runtuhnya kekuasaan Orde ”aru dan munculnye Orde Reformasi

Perlunya mengevaluasi mekanisme penyerahan kekuasaan dari presiden dan wakil presiden yang diatur oleh Tap. MPR No. VII/MPR/ .

(10)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 10/22 Runtuhnya Orde ”aru dan lengsernya Presiden Soeharto merupakan keberhasilan gerakan reformasi yang dilakukan oleh mahasiswa yang didukung oleh tokoh-tokoh reformasi. Oleh karena itu pada tanggal Mei disebut sebagai awal reformasi.

Seiring dengan tuntutan reformasi dan setelah lengsernya Presiden Soeharto sebagai penguasa Orde ”aru, maka sejak tahun dilakukan perubahan amandemen terhadap UUD . Sampai saat ini UUD sudah mengalami empat tahap perubahan, yaitu pada tahun , , dan .

UUD telah mengalami perubahan yang cukup mendasar, yang menyangkut kelembagaan negara, pemilihan umum, pembatasan kekuasaan presiden dan wakil presiden, memperkuat kedudukan DPR, pemerintah daerah, dan ketentuan-ketentuan yang rinci tentang H“M.

UUD hasil amandemen memang belum dapat dilaksanakan sepenuhnya, karena memang masa berlakunya belum lama dan masih dalam masa transisi. Namun setidaknya, setelah perubahan ada beberapa praktek kenegaraan yang melibatkan rakyat secara langsung, seperti dalam pemilihan Presiden, fiapres, Gubernur, ”upati dan fialikota. Hal ini tentu lebih mempertegas prinsip kedaulatan rakyat yang dianut negara kita.

Perlu diketahui bahwa setelah perubahan UUD terdapat lembaga-lembaga negara baru yang dibentuk serta ada pula yang dihapus seperti DP“. “dapun lembaga-lembaga negara menurut UUD

setelah amandemen adalah :

Presiden dan fiakil Presiden

MPR

DPR

Dewan Perwakilan Daerah DPD

”PK

M“

Mahkamah Konstitusi MK

Komisi Yudisial KY

. Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Sebagaimana telah dijelaskan dimuka, bahwa negara Indonesia pernah menggunakan tiga jenis konstitusi/UUD, yaitu UUD , Konstitusi RIS dan UUDS . Untuk itu kita dapat

membandingkan sistem ketatanegaraan Indonesia menurut ketiga jenis konstitusi/UUD tersebut yang dapat dilukiskan sebagai berikut :

No “spek/”idang UUD Konstitusi RIS UUDS

”entuk Negara Republik Republik Republik

Susunan Negara Kesatuan Serikat Kesatuan

Sistem Pemerintahan Presidensil Parlementer Parlementer Penjelasan :

”entuk Negara Republik artinya negara itu dikepalai oleh Presiden, bukan raja atau nama lainnya.

(11)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 11/22 Susunan Negara :

b Kesatuan, yaitu dimana dalam negara hanya ada satu pemegang kekuasaan pemerintahan yakni Pemerintah Pusat yang berdaulat penuh ke dalam dan ke luar, memiliki satu UUD, tidak mengenal adanya negara bagian, tetapi dikenal adanya pembagian daerah atas beberapa provinsi.

c Serikat/Federasi, yaitu negara yang memiliki negara-negara bagian yang berdaulat ke dalam, sedangkan kedaulatan ke luar ada pada pemerintah federal. Menurut C.F. Strong, cirri-ciri negara federal ialah :

“danya supremasi konstitusi dimana federal itu terwujud.

“danya pembagian kekuasaan antara negara federal dengan negara bagian.

“danya satu lembaga yang diberi wewenang untuk menyelesaikan perselisihan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian.

Sistem Pemerintahan :

a Presidensil, yakni sistem pemerintahan yang dipegang dan dikendalikan langsung oleh Presiden. Kabinet dibentuk oleh Presiden, menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

b Parlementer, yaitu sistem pemerintahan yang dipegang dan dikendalikan oleh Parlemen. Kabinet bertanggung-jawab kepada Parlemen DPR , kedudukan cabinet ditentukan oleh Parlemen, dan cabinet menteri-menteri dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang bertanggung jawab kepada Parlemen.

. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN TERHADAP KONSTITUSI . Indonesia Negara Konstitusional

Negara Indonesia adalah negara konstitusional, yaitu negara yang berdasarkan pada konstitusi, tidak bersifat absolutism yang berdasarkan pada kekuasan mutlak. Oleh karena itu pemerintahan

Indonesia merupakan pemerintahan yang konstitusional, artinya pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi atau Undang-Undang Dasar, yakni UUD .

Indonesia sebagai negara konstitusional sebagaimana ditegaskan dalam UUD yaitu :

. Pasal ayat berbunyi, Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar .

. Pasal ayat berbunyi, Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar .

. Dalam Penjelasan disebutkan, Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi hukum dasar , tidak bersifat absolutism kekuasaan yang tidak terbatas .

Negara konstitusional memiliki konstitusi yang bercirikan :

. Membatasi kekuasaan pemerintah.

. Menjamin hak asasi manusia dan hak warga negara. . Sistem Ketatanegaraan Indonesia berdasarkan UUD

”erdasarkan UUD setelah amandemen secara terperinci sistem ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai berikut :

”entuk negara Indonesia adalah kesatuan sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik pasal ayat .

(12)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 12/22 Negara Indonesia adalah negara demokrasi yakni kedaulatan berada ditangan rakyat dan

dilaksanakan menurut UUD pasal ayat .

Negara Indonesia adalah negara hukum pasal ayat .

Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi hukum dasar tidak bersifat absolutism kekuasaan yang tidak terbatas . Penjelasan .

Sistem pemerintahan adalah presidensiil. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan pasal ayat . Presiden dan wakil presiden dipilih rakyat secara langsung dalam satu paket pasal .“ ayat .

Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas artinya kekuasaan kepala negara presiden memang besar, tetapi tetap ada batasnya antara lain UUD dan berbagai bentuk peraturan

perundang-undangan lainnya pasal – .

Sebagai kepala pemerintahan, presiden membentuk cabinet pasal

DPD adalah perwakilan dari daerah provinsi yang anggotanya dipilih oleh rakyat di daerah yang bersangkutan pasal .C .

Selain DPR dan DPD terdapat MPR yang memiliki jabatan selama tahun Pasal dan .

Kekuasaan membentuk undang-undang legislatif adalah DPR. Selain itu DPR menetapkan anggaran belanja negara dan mengawasi jalannya pemerintahan. pasal .“

Kekuasaan yudikatif berada pada M“ dan badan peradilan yang berada di bawahnya serta sebuah Mahkamah Konstitusi pasal ayat dan juga Komisis Yudisial pasal .” .

Pemerintah daerah terdapat di daerah provinsi dan kabupaten/kota pasal .

Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi serta DPRD kabupaten/kota serta memilih paket presiden dan wakil presiden pasal .E ayat .

Indonesia menjalankan otonomi daerah yang nyata, luas dan bertanggung-jawab pasal ayat

Sistem kepartaian adalah multi partai.

. Penyimpangan terhadap UUD pada masa Orde Lama –

Selama pemerintahan Orde Lama pemerintahan Soekarno sejak awal kemerdekaan hingga terdapat beberapa penyimpangan terhadap UUD yang dapat kita temui dalam tiga periode yaitu :

. Periode tahun – UUD

Keluarnya Maklumat fiakil Presiden Nomor : fl baca: eks tanggal Oktober yang mengubah fungsi Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP yang dibentuk PPKI pada tanggal “gustus dari pembantu presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut serta menetapkan G”HN sebelum terbentuknya MPR, DPR dan DP“. Padahal fungsi tersebut seharusnya dilakukan oleh lembaga DPR dan MPR. Hal tersebut bertentangan dengan UUD

pasal “turan Peralihan yang berbunyi, Sebelum MPR, DPR dan DP“ terbentuk, segala kekuasaan dilaksanakan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional .

(13)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 13/22 Keluarnya Maklumat Pemerintah tanggal November berdasarkan usul ”adan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat ”P-KNIP yang merubah sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer. Hal ini bertentangan dengan pasal ayat dan pasal UUD .

. Periode tahun – Konstitusi RIS

”ertepatan dengan pengakuan kedaulatan RI oleh ”elanda, maka Konstitusi RIS diberlakukan sejak tanggal Desember . Dengan berlakunya Konstitusi RIS jelas terdapat penyimpangan terhadap UUD yang pada saat itu hanya berlaku di negara bagian RI yang wilayahnya meliputi Jawa dan Sumatera dengan ibu kota Yogyakarta. Penyimpangan terhadap UUD antara lain :

”erubahnya bentuk negara kesatuan menjadi bentuk negara serikat atau federal. Hal ini

berdasarkan ketentuan Konstitusi RIS pasal ayat yang berbunyi, RIS yang merdeka dan berdaulat adalah negara hukum yang demokratis dan berbentuk federasi . Hal ini bertentangan dengan UUD

pasal ayat yang berbunyi, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik .

”erubahnya sistem pemerintahan presidensil menurut UUD menjadi sistem parlementer, sebagaimana diatur dalam pasal ayat dan Konstitusi RIS. Pada ayat ditegaskan bahwa,

Presiden tidak dapat diganggu gugat . “rtinya, Presiden tidak dapat dimintai pertanggung-jawaban atas tugas-tugas pemerintahan. Sebab, Presiden adalah kepala negara, tetapi bukan kepala pemerintahan. Hal ini bertentangan dengan UUD pasal ayat yang berbunyi, Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD .

. Periode tahun – UUDS

Pada tanggal Juli Pemerintah RIS dan RIS menyetujui Rancangan UUDS yang telah disusun oleh kedua belah pihak. Rancangan UUDS ini kemudian mendapat pengesahan dari DPR RIS dan ”P-KNIP. Pada tanggal “gustus Presiden Soekarno di hadapan rapat gabungan DPR dan Senat menandatangani naskah UU Federasi No. tahun yang memuat perubahan Konstitusi RIS menjadi UUDS yang mulai berlaku sejak tanggal “gustus .

Sejak berlakunya UUDS bentuk negara kembali menjadi negara kesatuan. Hal ini terdapat dalam pasal ayat UUDS yang berbunyi, RI yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan .

Namun demikian sistem pemerintahan yang dianut masih sistem pemerintahan parlementer, sebagaimana dinyatakan dalam pasal ayat UUDS bahwa, Presiden dan fiakil Presiden tidak dapat diganggu gugat . Kemudian pada ayat disebutkan, Menteri-menteri bertanggung-jawab atas seluruh kebijakan pemerintah, baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri . Hal ini berarti yang bertanggung jawab atas seluruh kebijakan pemerintahan adalah menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen atau DPR.

. Periode tahun – UUD pasca Dekrit .

Dengan dasar yang kuat dan dukungan dari sebagian besar rakyat, pada tanggal Juli Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang isinya yaitu :

Pembubaran Konstituante.

”erlakunya kembali UUD dan tidak berlakunya lagi UUDS .

Pembentukan MPRS yang terdiri dari anggota-anggota DPR ditambah utusan daerah dan golongan, serta DP“S akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

(14)

18/9/2017 Konstitusi Negara RI – PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 14/22

golongan, serta DP“S akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dekrit inilah yang menjadi dasar hukum berlakunya kembali UUD . Namun demikian pelaksanaan UUD pada masa ini tercatat ada beberapa penyimpangan, antara lain :

Diterapkannya demokrasi terpimpin yang pelaksanaannya jauh menyimpang dari ketentuan Pancasila dan UUD .

Presiden telah mengeluarkan produk peraturan dalam bentuk Penetapan Presiden, yang hal itu tidak dikenal dalam UUD .

MPRS dengan Ketetapan No. I/MPRS/ telah menetapkan Pidato Presiden tanggal

“gustus yang berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita Manifesto Politik RI sebagai G”HN yang bersifat tetap.

Pimpinan lembaga-lembaga negara diberi kedudukan sebagai menteri-menteri negara, yang berarti menempatkannya sejajar dengan pembantu presiden.

Hak budget tidak berjalan, karena setelah tahun pemerintah tidak mengajukan RUU “P”N untuk mendapat persetujuan DPR sebelum berlakunya tahun anggaran yang bersangkutan.

Pada tanggal Maret , melalui Penetapan Presiden No. tahun , Presiden membubarkan anggota DPR hasil Pemilu . Kemudian melalui Penetapan Presiden No. tahun tanggal Juni dibentuklah DPR Gotong-Royong DPR-GR yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Hal ini bertentangan dengan UUD pasal ayat yang menyatakan, Susunan DPR ditetapkan dengan undang-undang . Kemudian Penjelasan UUD tentang sistem

pemerintahan negara RI menyatakan, Kedudukan DPR adalah kuat. Dewan ini tidak dapat dibubarkan oleh Presiden .

Dibentuknya MPRS yang seluruh anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Hal ini jelas bertentangan dengan UUD yakni dengan :

. Pasal ayat yang menyatakan, Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR .

. Pasal ayat yang menyatakan, MPR terdiri atas anggota-anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang .

. Penjelasan UUD tentang pokok-pokok sistem pemerintahan negara RI yang

menyatakan, Kekuasaan negara tertinggi di tangan MPR Die Gezamte Staatgewalt liegi allein bei der Majelis . Majelis ini memegang kekuasaan negara tertinggi, sedangkan Presiden harus

menjalankan haluan negara yang ditetapkan oleh MPR, serta presiden diangkat oleh Majelis, bertindak dan bertanggung-jawab kepada MPR.

MPRS mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup melalui Ketetapan Nomor III/MPRS/ . Hal ini sangat bertentangan dengan pasal UUD yang

menyatakan, Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali .

Kedaulatan rakyat dan semua kekuasaan negara, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif ada dalam satu tangan, yaitu dalam kekuasaan Presiden Soekarno. Hal ini jelas bertentangan dengan UUD dimana terdapat pembagian kekuasaan eksekutif presiden , legislatif DPR dan Yudikatif M“ .

. Penyimpangan terhadap UUD pada masa Orde Baru –

(15)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 15/22 Masa Orde ”aru atau masa pemerintahan Soeharto ditandai dengan dikeluarkannya Surat Perintah tanggal Maret oleh Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto, yang kemudian dikenal dengan sebutan Supersemar. Di masa Orde ”aru inipun tercatat beberapa penyimpangan terhadap UUD , antara lain :

a Dalam prakteknya kekuasaan negara bertumpu pada kekuasaan Presiden Soeharto sejalan dengan tidak berjalannya fungsi control dari MPR dan DPR.

b MPR berketetapan tidak berkehendak dan akan melakukan perubahan terhadap UUD serta akan melaksanakannya secara murni dan konsekuen Pasal Ketetapan MPR Nomor I/MPR/ tentang Tata Tertib MPR . Hal ini bertentangan dengan pasal UUD yang memberikan kewenangan kepada MPR untuk menetapkan UUD dan G”HN, serta pasal yang memberikan kewenangan kepada MPR untuk mengubah UUD.

c MPR mengeluarkan ketetapan MPR Nomor IV/MPR/ tentang Referendum yang mengatur tata cara perubahan UUD yang tidak sesuai dengan pasal UUD .

d Umumnya menteri menjadi anggota MPR, bahkan gubernur otomatis menjadi anggota MPR dari utusan daerah. Hal ini tidak sesuai dengan apirasi rakyat, karena di satu pihak menteri dan gubernur adalah pelaksana pemerintahan yang berada di bawah Presiden, tetapi di pihak lain mereka menjadi anggota MPR yang harus menilai pertanggung-jawaban Presiden.

. Penyimpangan terhadap UUD pada masa Orde Reformasi – Sekarang

Peristiwa tanggal Mei dianggap sebagai momentum penting dalam ketatanegaraan Indonesia, karena pada saat itu telah berakhir kekuasaan Orde ”aru dan diganti dengan Orde Reformasi.

Di masa Orde Reformasi inilah UUD telah mengalami perubahan sebanyak empat tahap, yakni tahun , , dan . UUD hasil perubahan belum begitu lama dilaksanakan, karena itu keterlaksanaannya belum banyak dipersoalkan. Lebih-lebih mengingat agenda reformasi itu sendiri antara lain adalah perubahan amandemen UUD .

Namun demikian, terdapat ketentuan UUD hasil amandemen yang belum dapat dipenuhi oleh pemerintah, yaitu anggaran pendidikan dalam “P”N dan “P”D yang belum mencapai %. Hal ini dianggap bertentangan dengan pasal ayat UUD yang menyatakan, Negara

memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari “P”N serta dari “P”D untuk

memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional . “kan tetapi mulai tahun ini Pemerintah Pusat telah menentukan anggaran pendidikan sebanyak % dalam “P”N, maka tinggal menunggu kebijakan daerah-daerah tentang hal yang sama.

. Usaha Membatasi Kekuasaaan Pemerintah

Untuk menghindari kekuasaan pemerintah yang mutlak, maka dalam UUD telah diatur adanya pembatasan kekuasan pemerintah, yaitu :

. Presiden dan atau fiakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh MPR atas usul DPR. pasal .“

. Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR. pasal .C

. Presiden dan fiakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. pasal

. Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. pasal ayat

(16)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 16/22 . Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat luas dan

mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan atau

mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan DPR. pasal ayat

. Presiden mengangkat duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR. pasal

. Presiden member grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan M“. pasal ayat

. Presiden member amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR. pasal ayat

. Presiden berhak menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang Perpu , yang harus mendapat persetujuan DPR dalam persidangan berikutnya. pasal

Untuk menjamin hak-hak warga negara dan hak asasi manusia, maka dalam UUD telah diatur sebagai berikut :

. Pasal sampai dengan pasal mengenai hak dan kewajiban warga negara. . Pasal .“ sampai dengan .J mengenai hak asasi manusia.

. Dampak penyimpangan konstitusi terhadap sistem demokrasi di Indonesia

Penyimpangan terhadap konstitusi akan menyebabkan timbulnya krisis konstitusional, krisis konstitusional yang berlarut-larut akan menimbulkan krisis politik dan krisis politik yang berkepanjangan akan meluas ke dalam krisis dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dari penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD yang pernah kita alami, maka dapat dirasakan pula dampak negatifnya terhadap kehidupan demokrasi dalam negara, antara lain :

. Hilangnya pembagian kekuasaan dan kekuasaan negara menjadi tumpang tindih bahkan bertumpu pada satu tangan, seperti pada tangan Presiden.

. Kedudukan dan fungsi lembaga-lembaga negara menjadi tumpang tindih menurut kehendak pemegang kekuasaan yang inkonstitusional.

. Hak asasi manusia dan hak warga negara menjadi terabaikan bahkan tidak dapat terjamin oleh negara.

. Kehidupan politik tidak stabil menimbulkan keamanan negara pun tidak stabil, sehingga

pembangunan nasional praktis tidak dapat dilaksanakan dengan baik, bahkan melahirkan krisis di berbagai bidang.

. Ketidak-stabilan politik juga akan dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang hendak memecah-belah keutuhan NKRI, seperti dengan mengadakan pemberontakan untuk merebut kekuasaan negara atau memisahkan diri dari bingkai NKRI.

. HASIL-HASIL AMANDEMEN UUD . Cara Perubahan Konstitusi

Konstitusi merupakan peraturan yang mengatur kehidupan warga negara, maka harus sesuai dengan perkembangan kehidupan warga negara. Oleh karena itu suatu konstitusi pada masa tertentu memerlukan adanya perubahan atau amandemen.

Dalam Hukum Tata Negara dikenal adanya dua cara perubahan UUD sebagai konstitusi tertulis, yaitu :

. Verfassung “nderung, yakni perubahan secara konstitusional, artinya perubahan dilakukan menurut prosedur yang diatur sendiri oleh UUD yang bersangkutan.

. Verfassung Wandlung, yakni perubahan secara revolusioner, artinya perubahan yang dilakukan tidak berdasarkan ketentuan yang diatur dalam UUD yang bersangkutan.

(17)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 17/22 . Teknik Perubahan Konstitusi

Teknik perubahan UUD dikenal dengan adanya dua tradisi, yaitu tradisi Eropa Kontinental dan tradisi “merika Serikat.

. Eropa Kontinental. Dalam tradisi ini perubahan dilakukan langsung dalam teks UUD. Jika perubahan itu menyangkut materi tertentu, tentulah naskah UUD yang asli tidak banyak mengalami perubahan. Tetapi jika materi yang diubah banyak, apalagi kalau perubahannya mendasar, maka biasanya naskah UUD itu disebut dengan nama baru sama sekali. Jadi dalam hal ini bukan perubahan, tetapi penggantian.

. “merika Serikat. Dalam tradisi ini perubahan dilakukan terhadap materi tertentu dengan menetapkan naskah amandemen yang terpisah dari naskah asli UUD.

. Dasar Pemikiran Perubahan UUD

Perubahan UUD atau sering pula digunakan istilah amandemen UUD adalah salah satu agenda reformasi. Perubahan itu dapat berupa pencabutan, penambahan dan perbaikan.

Mengenai amandemen UUD sendiri dilandasi oleh beberapa dasar pemikiran sebagai berikut :

. UUD memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada Presiden yang meliputi kekuasaan eksekutif dan legislatif, khususnya dalam membentuk undang-undang.

. UUD mengandung pasal-pasal yang terlalu luwes eksibel , sehingga dapat menimbulkan lebih dari satu tafsir multitafsir .

. Kedudukan Penjelasan UUD seringkali diperlakukan dan mempunyai kekuatan hukum seperti pasal-pasal batang tubuh UUD .

. Dasar Politis dan Yuridis Perubahan UUD

Pelaksanaan amandemen UUD memiliki dasar politis dan yuridis. Yang menjadi dasar politis, yaitu mempelajari, menelaah dan mempertimbangkan dengan seksama dan sungguh-sungguh hal-hal yang bersifat mendasar yang dihadapi oleh rakyat, bangsa dan negara.

Sedangkan yang menjadi dasar hukum yuridis amandemen UUD adalah UUD itu sendiri yaitu pasal sebagai berikut :

. “yat : Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya / daripada jumlah anggota MPR harus hadir .

. “yat : Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya / daripada jumlah anggota yang hadir .

. Prosedur Perubahan UUD

Prosedur perubahan UUD secara eksplisit telah ditentukan oleh pasal ayat dan UUD , yakni :

. Perubahan dilakukan melalui Sidang MPR.

. Dalam siding tersebut sekurang-kurangnya / daripada jumlah anggota MPR harus hadir. . Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya / daripada jumlah anggota yang

hadir.

. Latar Belakang dan Tujuan Perubahan UUD

“da dua hal yang menjadi latar belakang perubahan UUD , yaitu :

. Tuntutan demokrasi. UUD disusun pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia dengan situasi yang serba mendesak. Oleh karena itu terdapat pasal-pasal yang diarahkan untuk

kepentingan pemimpin terdahulu, serta tidak adanya pasal-pasal yang secara rinci dan tegas

(18)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 18/22 menjamin hak asasi manusia. Oleh karena itu, perubahan UUD dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan kehidupan yang lebih demokratis.

. Perkembangan zaman. Dalam hal ini UUD sebelum amandemen mengandung beberapa pasal yang dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan situasi dan permasalahan kenegaraan dewasa ini. Oleh karena itu diperlukan perubahan agar dapat lebih sesuai dengan perkembangan zaman.

“mandemen UUD memiliki beberapa tujuan, antara lain :

. Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan nasional dan memperkukuh NKRI.

. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi.

. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan H“M agar sesuai dengan perkembangan paham H“M dan peradaban umat manusia yang merupakan syarat bagi suatu negara hukum yang tercantum dalam UUD .

. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern. . Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara bagi eksistensi

negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi, seperti pengaturan wilayah negara dan pemilihan umum.

. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan bangsa dan negara.

Dalam melakukan perubahan terhadap UUD terdapat beberapa kesepakatan dasar, yaitu :

. Tidak mengubah Pembukaan UUD . . Tetap mempertahankan NKRI.

. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial.

. Penjelasan UUD yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal batang tubuh .

. Proses dan Hasil Perubahan UUD

Prubahan terhadap UUD dilakukan secara bertahap karena mendahulukan pasal-pasal yang disepakati oleh semua fraksi di MPR, kemudian dilanjutkan dengan perubahan terhadap pasal-pasal yang lebih sulit memperoleh kesepakatan. Perubahan terhadap UUD dilakukan sebanyak empat kali melalui mekanisme siding MPR, yaitu :

. Sidang Umum MPR tanggal – Oktober . . Sidang Tahunan MPR tanggal – “gustus . . Sidang Tahunan MPR tanggal – November . . Sidang Tahunan MPR tanggal – “gustus .

Perubahan UUD dimaksudkan untuk menyempurnakan UUD itu sendiri, bukan untuk

mengganti. Secara umum hasil perubahan yang dilakukan secara bertahap adalah sebagai berikut :

. Perubahan Pertama

Perubahan pertama terhadap UUD ditetapkan pada tanggal Oktober dapat dikatakan sebagai tonggak sejarah yang berhasil mematahkan semangat yang cenderung mensakralkan atau menjadikan UUD sebagai sesuatu yang suci yang tidak boleh disentuh ole hide perubahan.

Perubahan pertama terhadap UUD meliputi pasal, ayat, yaitu :

(19)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 19/22 Pasal ayat Hak Presiden untuk mengajukan RUU

kepada DPR

Pasal Pembatasan masa jabatan Presiden dan fiapres

Pasal ayat dan Sumpah Presiden dan fiapres

Pasal ayat dan Pengangkatan dan penempatan Duta Pasal ayat Pemberian grasi dan rehabilitasi Pasal ayat Pemberian amnesti dan abolisi Pasal Pemberian gelar, tanda jasa dan

kehormatan lain Pasal ayat dan Pengangkatan Menteri Pasal ayat – Fungsi dan hak DPR

Pasal Hak DPR mengajukan usul RUU

. Perubahan Kedua

Perubahan kedua ditetapkan pada tanggal “gustus yang meliputi pasal yang tersebat dalam bab, yaitu :

No Bab yang Diubah Isi Perubahan

”ab VI Pemerintahan daerah

”ab VII DPR

”ab Ifl.“ fiilayah negara

”ab fl fiarga negara dan penduduk

”ab fl.“ Hak asasi manusia H“M ”ab flII Pertahanan dan keamanan

”ab flV ”endera, bahasa, lambing negara dan lagu kebangsaan

. Perubahan Ketiga

Perubahan ketiga ditetapkan pada tanggal November , meliputi pasal yang tersebar dalam bab, yaitu :

No Bab yang Diubah Isi Perubahan

”ab I ”entuk dan kedaulatan

”ab II MPR

”ab III Kekuasaan pemerintahan negara

”ab V Kementerian negara

”ab VII.“ DPR

”ab VII.” Pemilu

”ab VIII.“ ”PK

. Perubahan Keempat

(20)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 20/22 Perubahan keempat ditetapkan pada tanggal “gustus , meliputi pasal yang terdiri atas butir ketentuan serta butir yang dihapuskan. Dalam naskah perubahan keempat ini ditetapkan bahwa :

UUD sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah UUD yang ditetapkan pada tanggal “gustus dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden Juli .

Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna MPR-RI ke- tanggal “gustus Sidang Tahuhan MPR-RI dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

”ab IV tentang DP“ dihapuskan dan pengubahan substansi pasal serta penempatan-nya ke dalam bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara.

Hasil perubahan keempat terhadap UUD secara terperinci adalah sebagai berikut :

No Pasal yang Diubah Isi Perubahan

Pasal ayat MPR

Pasal .“ ayat Presiden dan fiakil Presiden Pasal ayat Presiden dan fiakil Presiden

Pasal Dewan Pertimbangan Presiden

Pasal .” Macam dan harga mata uang

Pasal .D ”ank sentral

Pasal ayat Kekuasaan kehakiman Pasal ayat – Pendidikan

Pasal ayat dan Kebudayaan

Pasal ayat dan Perekonomian nasional Pasal ayat – Kesejahteraan sosial Pasal ayat – Perubahan UUD

Pasal “turan Peralihan Peraturan perundang-undangan Pasal II “turan Peralihan Lembaga negara

Pasal III “turan Peralihan Mahkamah Konstitusi Pasal “turan Tambahan MPR

Pasal II “turan Tambahan Struktur UUD

Secara umum dilihat dari jumlah bab, pasal dan ayatnya, hasil perubahan UUD adalah sebagai berikut :

No Sebelum Perubahan Setelah Perubahan

bab bab

pasal pasal

ayat ayat

(21)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 21/22 ayat “turan Tambahan ayat “turan Tambahan

Dilengkapi Penjelasan Tanpa Penjelasan

Pada dasarnya mengubah atau mengamandemen suatu peraturan dimaksudkan untuk

menyempurnakan, melengkapi atau mengganti peraturan yang sudah ada sebelumnya. Tentu saja hasil perubahan itu diharapkan lebih baik dan berguna bagi rakyat. Demikian pula halnya

perubahan terhadap UUD .

Perubahan UUD bukan hanya menyangkut perubahan jumlah bab, pasal dan ayat, tetapi juga ada perubahan sistem ketatanegaraan RI. Hasil-hasil perubahan tersebut menunjukkan adanya penyempurnaan kelembagaan negara, jaminan dan perlindungan H“M, dan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih demokratis. Hasil-hasil perubahan tersebut telah melahirkan peningkatan pelaksanaan kedaulatan rakyat, utamanya dalam pemilihan presiden dan kepala daerah yang secara langsung oleh rakyat. Perubahan itu secara global adalah sebagai berikut :

. MPR yang semula sebagai lembaga tertinggi negara dan berada di atas lembaga negara lain, berubah menjadi lembaga negara yang sejajar dengan lembaga negara lainnya, seperti DPR, Presiden, ”PK, M“, MK, DPD, dan KY.

. Pemegang kekuasaan membentuk undang-undang yang semula dipegang oleh Presiden beralih ke tangan DPR.

. Presiden dan fiakil Presiden yang semula dipilih oleh MPR berubah menjadi dipilih oleh rakyat secara langsung dalam satu paket pasangan .

. Periode masa jabatan Presiden dan fiakil Presiden yang semula tidak dibatasi, berubah menjadi maksimal dua kali masa jabatan.

. “danya lembaga negara yang berwenang menguji undang-undang terhadap UUD yaitu Mahkamah Konstitusi MK .

. Presiden dalam hal mengangkat dan menerima duta dari negara lain harus memperhatikan pertimbangan DPR.

(22)

https://harissuwondo.wordpress.com/konstitusi-negara-ri/ 22/22 ”log di fiordPress.com.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan strata diperoleh bahwa nilai rata-rata sikap sebelum diberikan promosi kesehatan dengan media power point yaitu 40,3 termasuk dalam katagori sikap PHBS

Hal ini menunjukkan bahwa manajemen strategi dari aspek ini pada tingkat yang cukup baik, dan dimensi kelima adalah Pengendalian strategi, diperoleh skor

Dr John Ingram menambahkan bahwa para mahasiswa nanti setelah mengikuti pelatihan atau perkuliahan IFSTAL diharapkan dapat turut serta dalam mengatasi kegagalan sistemik dalam

Sementara untuk model sebaran CDOM, citra yang digunakan berasal dari pengambilan pada periode waktu April-Mei 2008.. Tabel III.1 Data

Remaja juga ingin menghindari penolakan, pelecehan atau ejekan (Janes & Olson dalam Taylor, Peplau & Sears, 2009, h.259). Sebagaimana ditemukan pada penelitian ini bahwa

Sedangkan tunas, meskipun aktivitas enzim lipasenya paling tinggi, tetapi karena jumlah ekstrak enzim pada tunas sangat sedikit sehingga total aktivitas enzim lipase untuk

Persoalan-persoalan yang muncul, antara lain: pekerjaan siapa yg lebih diprioritaskan, siapa yang mengurus rumah tangga (memasak, belanja, dan lain-lain), siapa

Gambar diatas merupakan tampilan menu input Master data Gangguan yang terdapat beberapa kolom isian yang harus dilengkapi, kolom-kolom tersebut harus diisi oleh data