• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN PEND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN PEND"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

“VARIABEL PENELITIAN, DEFINISI KONSEPTUAL, INDIKATOR,

DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN”

Dosen Pengampu :

Prof. Sahat Siagian, M.Pd

Dr. Arif Rahman, M.Pd

Dr. Darwin, M.Pd

Oleh :

H A M A M I

NIM:8146132041

KONSENTRASI KEPENGAWASAN

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

“ PENGARUH SIKAP INOVATIF, PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA N 17 KABUPATEN TEBO “

PROFESIONALISME GURU ADALAH KUALITAS DIRI SEORANG PENDIDIK UNTUK MENSINERGIKAN SECARA OPTIMAL ANTARA KOMPETENSI YANG DIMILIKI TERHADAP TUNTUTAN DUNIA PENDIDIKAN YANG DITEKUNI SEHINGGA TINDAKANNYA BISA DITERIMA OLEH SEMUA UNSUR PENDIDIKAN YANG TERKAIT KARENA TELAH SESUAI DENGAN STANDAR MORAL DAN ETIKA

YANG BERLAKU.

PROFESIONALISME GURU

INDIKATOR

a. Kemauan untuk meningkatkan kemampuan kerja.

b. Mengikuti pendidikan lanjutan, kursus, workshop, seminar, dan pelatihan.

c. Mengikuti kegiatan organisasi profesi. d. Memiliki nilai dan kode etik jabatan.

e. Komitmen dan keperdulian terhadap tugas.

(3)

Kisi-kisi Instrumen Profesionalisme Guru

a. Kemauan untuk meningkatkan kemampuan kerja.

1. Saya membaca buku-buku terbitan baru untuk mendapatkan pengetahuan dan gagasan baru 2. Saya bersedia bekerjasama dengan guru lain dalam mengembangkan bahan ajar.

3. Saya mau mengikuti kegiatan-kegiatan seminar untuk meningkatkan pengetahuan saya dalam mengelola pembelajaran walau dengan biaya sendiri.

4. Saya mengajar di kelas dengan memakai media yang saya buat sendiri. b. Mengikuti pendidikan lanjutan, penataran, kursus, workshop, dan pelatihan.

1. Berusaha untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi lagi untuk meningkatkan pengetahuan dalam pembelajaran.

2. Saya berpikir tidak ada gunanya melanjutkan pendidikan jika jabatan kita tidak ada peubahan. 3. Saya mengikuti penataran-penataran yang diusulkan oleh kepala sekolah.

4. Saya membaca di berbagai media untuk dapat melanjutkan pendidikan. c. Mengikuti kegiatan organisasi profesi.

1. Saya ikut dalam kegiatan organisasi pfofesi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. 2. Saya menjaga nama baik profesi saya sebagai guru

3. Saya bangga memiliki profesi sebagai guru.

4. Saya berusaha mengejar kualitas dan citra profesi d. Memiliki nilai dan kode etik jabatan.

1. Saya mengutamakan nilai dan kode etik saya dalam menjalankan tugas

2. Saya menjaga etika dalam berbicara terhadap siswa baik di ruang lingkup sekolah maupun diluar sekolah. 3. Saya menanamkan nilai-nilai moral dan berkepribadian santun kepada siswa

4. Saya berpenampilan rapi dan bersikap sopan terhadap siswa di kelas. e. Komitmen dan keperdulian terhadap tugas.

1. Saya mengutamakan tugas mengajar saya daripada tugas yang lain. 2. Saya mengerjakan tugas-tugas mengajar saya dengan tepat waktu.

3. Saya melakukan pendekatan khusus terhadap siswa yang memiliki kemampuan rendah.

4. Saya mengoreksi kertas ujian siswa dan menuliskan kata-kata dorongan untuk perkembangan siswa. f. Memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam mengajar

1. Saya menguasai seluruh materi yang saya ajarkan dengan baik.

2. Saya menggunakan berbagai metode mengajar dalam proses pembelajaran 3. Saya membuat pertanyaan yang jelas dan mudah dimengerti siswa

4. Saya mengadakan pertanyaan umpan balik antar siswa dalam menjawab soal-soal.

NOTE:

(4)

1. KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA, 1994

Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional.

2. LONGMAN, 1987)

Profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional. 3. KORTEN & ALFONSO, 1981

Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan kebutuhan tugas (ask - requirement).

4. PHILIPS (1991)

Profesionalisme sebagai individu yang bekerja sesuai dengan standar moral dan etika yang ditentukan oleh pekerjaan tersebut.

5. Maister (1997)

Mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan.

6. ABD. RAHIM ABD. RASHID

Profesionalisme merupakan satu aspek penting dalam meningkatkan integriti sumber daya manusia 7. AHMAN SUTARDI & ENDANG BUDIASIH

Profesionalisme adalah wujud dari upaya optimal yang dilakukan untuk memenuhi apa-apa yang telah diucapkan, dengan cara yang tidak merugikan pihak-pihak lain, sehingga tindakannya bisa diterima oleh semua unsur yang terkait

8. ARIFIN (2000),

Arifin mengungkapkan bahwa guru Indonesia yang profesional dipersyaratkan mempunyai:

a. Dasar ilmu yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21;

b. Penguasaan kiat-kiat profesi berdasarkan riset dan praksis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu praksis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka.

c. Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan, profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan.

9. RICHEY (1962) “Planning for Teaching” Suatu profesi mensyaratkan anggotanya:

a. Memiliki komitmen menjunjung tinggi martabat kemanusiaan melebihi kepentingan dirinya.

(5)

c. Selalu menambah pengetahuan jabatan. d. Memiliki kode etik jabatan.

e. Memiliki daya maupun keaktifan intelektual untuk menjawab masaah yang dihadapi dalam setiap perubahan. f. Ingin selalu belajar bidang keahliannya.

g. Jabatannya dipandang sebagai suatu karir hidup.

h. Menjadi anggota dari suatu organisasi seperti MKKS atau PGRI.

10. ROBERT W RIHE

Ada tujuh ciri-ciri profesionalisme guru:

1. Guru bekerja semata-mata hanya memberi pelayanan kemanusiaan bukan usaha untuk kepentingan pribadi. 2. Guru secara hukum dituntut memenuhi segala persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota profesi guru. 3. Guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi.

4. Guru dituntut untukselalu mengikuti perkembangan yang terjadi. 5. Guru selal mengikuti kegiatan workshop dan seminar.

Referensi

Dokumen terkait

berupa materi namun berupa kerjasama dengan guru yang baik, serta memberikan perlindungan terhadap guru tersebut dan keluarganya. Motivasi Ektrinsik SD Negeri 08 Kayu Bunga

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan isolat jamur pelarut fosfat yang tepat untuk digunakan sebagai formula kultur campur agar dapat melarutkan fosfat

Ayat di atas menegaskan setiap orang Muslim harus menjaga lidahnya daripada berkata-kata perkara yang tidak baik dan sia-sia di dalam tutur bicaranya, kerana

Kejaksaan Republik Indonesia Kementerian Sekretariat Negara Kementerian Dalam Negeri Kementerian Luar Negeri Kementerian Pertahanan. Kementerian Hukum dan Hak

Apabila karena suatu alasan atau adanya halangan sehingga pembimbing utama dan/atau salah satu pembimbing pendamping/anggota tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari tiga

Karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang kuat mampu menunjukkan kepercayaan yang kuat dan penerimaan dari tujuan dan nilai-nilai organisasi tinggi berarti

DAMPAK TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) PASIR SEMBUNG TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DI DESA SIRNAGALIH KECAMATAN CILAKU KABUPATEN CIANJUR.. Universitas Pendidikan Indonesia |