• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pemasaran Produk Vaporizer Menggunakan Komunikasi Word of Mouth di Kota Salatiga T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pemasaran Produk Vaporizer Menggunakan Komunikasi Word of Mouth di Kota Salatiga T1 BAB II"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan bidang ilmu komunikasi yang erat kaitannya

dengan penjualan produk atau jasa. Shimp (2003) menyatakan bahwa komunikasi

dapat diuraikan ke dalam dua unsur yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi

adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu atau

antar organisasi dengan individu. Sedangkan pemasaran adalah sekumpulan kegiatan

dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara

mereka dan pelanggannya. Kegiatan pemasaran banyak melibatkan kegiatan

komunikasi, sehingga apabila digabungkan komunikasi pemasaran mempresentasikan

semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya

pertukaran dengan menciptakan sebuah arti yang disebarluaskan ke konsumen dan

kliennya.

Mengacu pada Soemanagara (2008), Kegiatan komunikasi dalam pemasaran

ditujukan untuk terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu: perubahan pengetahuan,

perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki. Dalam hal ini peran

media sangat penting karena menentukan berhasil atau tidaknya pesan yang ingin

disampaikan kepada target audiens. Shimp (2003) menyatakan bahwa semua

perusahaan modern baik perusahaan bisnis maupun perusahaan nirlaba menggunakan

promosi untuk dapat memasarkan produk atau jasa yang mereka tawarkan agar

mencapai tujuan finansial dan non finansial. Tujuan finansial merupakan tujuan yang

tercapai apabila konsumen melakukan pembelian terhadap produk atau jasa sebuah

perusahaan. Sedangkan tujuan non finansial tidak terkait dengan pembelian oleh

konsumen, namun tetap memiliki dampak terhadap perusahaan atau barang dan jasa

yang ditawarkan. Salah satu contoh tujuan non finansial yang sangat berdampak pada

(2)

komunikasi pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) dalam sebuah lingkungan. Komunikasi pemasaran dari mulut kemulut sangat terkait dengan

Kegiatan komunikasi dalam pemasaran yang ditujukan untuk terjadinya perubahan

pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan terhadap sebuah produk atau

jasa.

2.1.1 Word of Mouth

Word of mouth merupakan komunikasi pemasaran yang berlangsung dari mulut ke mulut untuk memberikan rekomendasi barang atau jasa kepada orang lain.

Word of mouth akan timbul karena keunggulan produk atau jasa itu sendiri. Menurut Silverman (2001) word of mouth memiliki pengaruh yang kuat karena rangsangan dari pihak ketiga merupakan pengalaman pribadi yang terjadi pada dirinya.

Dijelaskan pula bahwa ketika seseorang ingin membeli produk, maka orang tersebut

akan mencapai suatu titik dimana ia ingin mencoba produk tersebut. Word of mouth

dapat mendorong motivasi calon konsumen untuk segera melakukan percobaan atau

bahkan langsung melakukan aksi pembelian.

Word of Mouth Marketing Association (WOMMA) menyatakan, terdapat dua

model dalam komunikasi pemasaran word of mouth (2007:1-6).

a. Model pertama adalah Organic word of mouth. Model ini merupakan konsep

word of mouth yang terjadi secara alami. Organic word of mouth dapat terjadi pada konsumen yang merasa puas pada sebuah produk atau jasa yang ia

konsumsi. Dari perasaan puas terhadap penggunaan produk atau jasa tersebut,

mereka akan memberikan pengalaman mereka ketika menggunakan produk

atau jasa tersebut.

(3)

* Focusing on customer satisfaction * Improving product quality and usability * Responding to concerns and criticism * Opening a dialog and listening to people * Earning customer loyalty

Dalam model komunikasi organic word of mouth yang menjadi prioritas pemasar adalah fokus pada kepuasan konsumen, meningktkan kualitas produk

dan kegunaan, menanggapi keprihatinan dan kritik dari konsumen, membuka

dialog dan mendengarkan suara konsumen, dan menumbuhkan loyalitas

konsumen.

b. Model komunikasi word of mouth yang kedua adalah model Amplified word of mouth. Model komunikasi word of mouth ini dapat terjadi karena di desain oleh perusahaan. Amplified word of mouth dilakukan dalam upaya menginformasikan produk kepada masyarakat sehingga masyarakat

nantinya mengenal dan kemudian membeli produk yang dikenalkan dan

ditawarkan tersebut. Perusahaan juga dapat melakukan kampanye yang

dirancang untuk mendorong atau mempercepat penyampaian word of mouth kepada konsumen lewat komunitas yang sudah ada maupun yang baru.

Amplified WOM occurs when marketers launch campaigns designed to encourage or accelerate WOM in existing or new communities. Practices that amplify word of mouth activity include:

* Creating communities

* Developing tools that enable people to share their opinions * Motivating advocates and evangelists to actively promote a product

(4)

* Using advertising/publicity to create buzz or start a conversation

* Identifying and reaching out to influential individuals & communities

* Researching and tracking online conversations

Beberapa aktifitas pemasaran amplified word of mouth adalah menciptakan komunitas, mengembangkan alat atau media yang memungkinkan orang untuk

berbagi pendapat mereka, menggunakan opinion leader untuk mempromosikan produk yang ditawarkan, memberikan informasi informasi pendukung yang

dapat disebarkan, menggunakan bantuan media untuk membangun diskusi

mengenai produk, membuat produk menjadi viral lewat individu dan

masyarakat yang berpengaruh, riset perbincangan online mengenai produk

yang ditawarkan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam bab ini penulis ingin memaparkan dua penelitian terdahulu yang topik

bahasannya dapat dijadikan acuan bagi penulis dalam menyelesaikan tulisannya.

Penelitian tersebut di antaranya adalah ; (1). “Electronic Cigarette Dan Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penggunaannya”(Jurnal oleh Apsari Damayanti dan Santi Martini (2015)), dan (2) “Pengaruh Word of Mouth Iklan, dan Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Konsumen”(Jurnal oleh A. Yunita dan Jony Oktavian Haryanto Volume 11 No.1 (2012)).

Penelitian yang pertama menjelaskan tentang apa faktor yang mempengaruhi

anggota vaporizer di Surabaya dalam mengonsumsi vaporizer. Penelitian tersebut

bertujuan untuk melihat faktor apakah yang mendominasi anggota vaporizer

Surabaya dalam mengonsumsi vapor. Apakah faktor kesehatan, lifestyle atau, hanya coba-coba. Penelitian yang kedua berfokus pada teori word of mouth sebagai efek dari loyalitas konsumen eskrim Magnum. Dalam tulisan ini dijelaskan bagaimana

(5)

Dalam penelitian ini penulis ingin melihat bagaimana proses pemasaran

produk vaporizer menggunakan komunikasi word of mouth di Salatiga. Perbedaan dari penelitian mengenai vaporizer maupun word of mouth yang sudah terdahulu ditulis adalah tempat pengambilan data dan unit analisis serta unit amatan yang

dipilih oleh penulis. Penulis melakukan penelitian serta mengambil data di Kota

Salatiga. Data tersebut diperoleh dari komunitas vaporizer di Salatiga, pelopor bisnis

vaporizer di Salatiga, serta promotor produk vaporizer di Salatiga.

2.3 Kerangka Berpikir

Anggota forum jual beli online (FJBO) vaporizer di Salatiga mencapai angka 22.500. Angka ini menunjukan jumlah

anggota (FBJO) paling tinggi dibandingkan kota-kota lainnya di Jawa

Tengah

Komunikasi Pemasaran Word of Mouth yang digunakan adalah WOM Organik dan

Amplified

Produk vaporizer dipasarkan melalui komunikasi pemasaran

Word of Mouth (WOM) Produk vaporizer tidak

dapat menggunakan iklan fisik dalam

(6)

Penulis menemukan data yang menunjukan bahwa masyarakat Salatiga memiliki

antusias paling tinggi terhadap produk vaporizer dibanding kota-kota di Jawa Tengah

lainnya. Berdasarkan pengamatan penulis pada forum jual beli online vaporizer

anggota terbanyak di Jawa Tengah dimiliki oleh Salatiga dengan jumlah lebih dari

22.500 anggota. Karena Status vaporizer dan regulasi yang belum jelas di Indonesia,

berbagai brand produk vaporizer tidak dapat beriklan menggunakan media massa. Hal ini terjadi di Seluruh Indonesia, termasuk di Salatiga. Kondisi ini membuat

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, makalah ini mencoba mengeksplorasi beberapa strategi alternatif yang sesuai dan dapat diimplementasikan dalam mengembangkan keuangan mikro di papua.. dua

Berdasarkan pada kajian terhadap Perda RTRW Kota Mataram Nomor 12 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Mataram 2010- 2030 menunjukan bahwa pemerintah Kota Mataram telah mempunyai

This study aims to investigate whether corporate governance affects earnings management and if so whether such effect is moderated by age, gender, and educational background of

mensyaratkan penggunaan busana yang menunjukkan agama di area publik, dan Jahangir menyatakan bahwa “penggunaan metode pemaksaan dan sanksi yang diterapkan kepada

Peer Feedback Through E-Mail and Students’ Improvement In Writing Narrative Text.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pada makalah ini dikaji dependensi dalam model resiko individual menggunakan metode direct calculation dan hubungannya dengan independensi resiko dalam asuransi

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara kinerja keuangan daerah Pemerintah Kota Pekanbaru (rasio kemandirian, kemampuan,

Bagi Masyarakat Manfaat rancangan Rumah Susun Entrepreneur Wanita di Kabupaten Karawang bagi masyarakat sekitar dan masyarakat pendatang dapat memberikan referensi seputar