• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Hukum Atas Gadai Tanah Dalam Masyarakat Minangkabau Di Kecamatan Sungayang Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 56 Prp 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Hukum Atas Gadai Tanah Dalam Masyarakat Minangkabau Di Kecamatan Sungayang Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 56 Prp 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Gadai tanah merupakan salah satu transaksi tanah yang sampai saat ini masih ada dan dibutuhkan oleh masyarakat hukum adat di Indonesia termasuk masyarakat hukum adat Minangkabau. Dimana transaksi gadai tanah yang dilakukan oleh masyarakat di Minangkabau terutama di Kecamatan Sungayang, dimana masih banyak transaksi yang sudah berlangsung puluhan tahun, baik secara lisan maupun secara tertulis. Alasan bagi masyarakat masih melakukan transaksi gadai adalah untuk biaya pengobatan, biaya sekolah/kuliah anak/kemenakannya. Yang menjadi objek gadai, bukan hanya sawah, perkebunan, pohon. Tapi kolam ikan maupun kendaraan bermotor bisa menjadi objek gadai, dan dalam transaksi dibuatlah surat pinjam meminjam, namun bentuk suratnya adalah surat gadai. Dan apabila terjadi sengketa gadai, maka penyelesaiannya harus dilakukan secara bertahap, pertama dilakukan dengan musyawarah, jika tidak bisa baru diselesaikan melalui Kerapatan Adat Nagari (KAN), jika tidak bisa diselesaikan melalui KAN, baru melalui Pengadilan Negeri setempat.

Penelitian ini adalah bersifat Deskriptif Analitis, dimana lokasi penelitian di Kecamatan Sungayang, yaitu yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Responden ditetapkan secara non probality sampling yaitu dengan teknik purposive sampling, sebanyak 15 orang yang melakukan transaksi gadai tanah dan 5 orang informan tambahan, yaitu masing-masing Wali Nagari di 5 Nagari di Kecamatan Sungayang

Masih dibutuhkannnya transaksi gadai tanah dalam masyarakat, sehingga dalam melakukan transaksi gadai tersebut lebih baik memakai akta Notaris untuk melindungi kepentingan para pihak, selain itu dihapuskannya pasal 7 Undang-Undang No. 56/Prp/1960 dan dibutuhkannya suatu peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur tentang transaksi gadai tersebut, setelah itu adanya sosialisasi kepada masyarakat, terutama kepada KAN sebagai wadah penyelesaian sengketa dalam masyarakat, dan putusan yang dikeluarkan oleh KAN tersebut hendaknya dapat dimohonkan ke Pengadilan sehingga mempunyai kekuatan hukam dan bisa dilaksanakan.

Kata-kata kunci : Gadai Tanah, Masyarakat Minangkabau, Undang-Undang No. 56/Prp/1960.

Referensi

Dokumen terkait

Peramalan Luas Serangan Dan Kehilangan Hasil Akibat Serangan OPT Utama Kacang Tanah Di Sumatera Barat Periode Juli - Desember 2014. No OPT

Dengan menggunakan DFD untuk mengetahui arus data didalam sistem yang dirancang mulai dari pemesanan tiket sampai kepada tiket tersebut diterima oleh penumpang hingga pembuatan

Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan penataan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara workplace bullying dan komunikasi interpersonal dengan

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi

Sebaiknya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Toba Samosir dalam hal jumlah dan pengadaan fasilitas baik sarana dan prasarana penunjang lainnya yang ada perlu

Pranatacara merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus karena orang yang melakukan pekerjaan tersebut biasanya memahami dengan benar susunan suatu acara dengan

4.230.000,- yaitu merupakan kawasan pemukiman (Bangunan/Pekarangan) yang mempunyai fasilitas umum seperti sekolahan, pasar dan komplek perumahan, sehingga kenaikan