• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Wisata Alam Colo di Kota Kudus T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Wisata Alam Colo di Kota Kudus T1 Full text"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

0

Perancangan Video Promosi Wisata Alam Colo di Kota

Kudus

Artikel Ilmiah

Oleh:

Christian Rahardjo (692010009)

Birmanti Setia Utami, S.Sn., M.Sn

Yesaya Sandang, S.H., M.Hum

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

2

Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Christian Rahardjo

NIM : 692010009

Program Studi : Desain Komunikasi Visual

Fakultas : Teknologi Informasi

Menyatakan degan sesungguhnya bahwa tugas akhir dengan judul :

Perancangan Video Promosi Wisata Alam Colo di Kota Kudus

Yang dibimbing oleh :

1. Birmanti Setia Utami, S.Sn., M.Sn 2. Yesaya Sandang, S.H., M.Hum

adalah benar – benar hasil karya saya.

Di dalam tugas akhir ini tidak terdapt keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil degan cara menyalin atau menir dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta symbol yang saya akui seolah – olah sebagai karya saya tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga, 15 Mei 2017

Yang memberi pernyataan,

(7)

3

Perancangan Video Promosi Wisata Alam Colo di Kota Kudus

1)

Christian Rahardjo,2) Birmanti Setia Utami, S.Sn., M.Sn 3) Yesaya Sandang, S.H., M.Hum

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email: 1) chris692010009@gmail.com,

2) birmanti@gmail.com

3) yesayasandang@gmail.com

Abstract

Kudus City has tourism potential and cultural diversity that need tobe developed. There is no new promotional video about tourism potential of Kudus City which can become its attractiveness. Promotional video serves as the most effective promotional media in providing information and visual images for tourists. Based on the background of the problem described, then designed a promotional media in the form of promotional video of the Kudus City tourism Based on the latest tourism data and introduce tourist attraction that has not been known by the public.The existence of various tourist attraction and development undertaken by the Kudus City government in the tourism sector is less supported by media campaign. Existing promotion are still based on old data that is currently less relevant. Product design of promotional video about Kudus Ciy tourism can help to promote tourism places in Kudus City

Kota Kudus memiliki potensi wisata dan keanekaragaman budaya yang telah berkembang. Belum adanya video promosi yang baru tentang potensi wisata yang ada dikota Kudus yang dapat menjadi daya tarik. Video promosi berfungsi sebagai media promosi paling efektif dalam memberikan informasi dan gambaran visual kepada wisatawan. Didasari latar belakang masalah yang dijelaskan, maka dirancang media promosi berupa video promosi wisata kota Kudus. Berdasarkan data pariwisata terbaru yang ada dan mengenalkan obyek wisata yang selama ini belum dikenal oleh masyarakat. Adanya berbagai tempat wisata dan pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Kudus di sektor wisata kurang di dukung oleh media promosi. Promosi yang ada masih berdasar data lama yang saat ini sudah kurang relevan. Hasil perancangan berupa video promosi wisata kota Kudus dapat membantu mempromosikan tempat wisata yang ada di kota Kudus.

Keywords : Wisata Kota Kudus, Video Promosi, Pariwisata.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga.

(8)

4 1.Pendahuluan

Kota Kudus adalah salah satu kota kecil di Jawa Tengah dengan luas 42.516 Ha dan terbagi menjadi beberapa kecamatan dan 131 desa. Kabupaten Kudus berbatasan dengan Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati. Kota Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok terbesar di Jawa Tengah dan dikenal dengan kota Santri. Kota Kudus termasuk kota industri dan perdagangan dengan latar belakang agamis pada abad pertengahan [1].

Kota Kudus merupakan salah satu kota yang berlatar belakang religi karena mayoritas masyarakat Kota Kudus beragama Islam dan dapat dilihat dengan adanya makam Sunan Kudus dan Sunan Muria. Setiap hari Kota Kudus selalu dipenuhi dengan peziarah yang datang dari masyarakat Kota Kudus sendiri maupun luar kota, sehingga Kota Kudus terkenal melalui wisata religinya, namun sangat disayangkan apabila Kota Kudus hanya terkenal dari industri dan wisata religinya saja, karena banyak sekali potensi wisata yang menjadi daya tarik bagi wisatawan atau peziarah. Minimnya media promosi berdampak pada tempat-tempat wisata yang membuat para wisatawan dan masyarakat lokal pun kurang mengetahui beberapa lokasi yang memiliki daya tarik bagi Kota Kudus. Media promosi selama ini masih berupa buklet, website, video profil kota, dan video mini yang diliput oleh beberapa masyarakat yang masih belum memberikan gambaran visual yang jelas dan menarik tentang keindahan tempat-tempat wisata yang terdapat di kota Kudus. Promosi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Kudus yang masih berdasarkan data lama, dan belum memberi info yang menarik. Padahal saat ini sudah ada banyak pengembangan maupun perubahan yang terjadi di sektor wisata Kota Kudus.

Berdasarkan observasi dan penelitian awal, didapat hasil bahwa para wisatawan yang hanya mengenal kota Kudus dari segi industri saja, padahal kota Kudus memiliki potensi wisata salah satunya wisata Sendang 3 rasa yang memiliki 3 mata air yang memiliki rasa yang berbeda yang dipercaya sebagai pengobatan, sehingga diperlukan media secara audio visual untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang berbagai macam wisata yang terdapat di Kota Kudus. Salah satu media yang dapat menyampaikan informasi berupa video, karena melalui video masyarakat tidak hanya mendengar audio tetapi melihat secara visualisasi dalam bentuk gambar, sehingga dapat memberi informasi kepada masyarakat berupa gambaran dan keindahan objek wisata di Kota Kudus .

Berdasarkan latar belakang yang ada maka dirancang video promosi wisata Kota Kudus untuk memberikan informasi kepada calon wisatawan dan masyarakat lokal mengenai beberapa potensi wisata yang ada di kota Kudus dan menjadi salah satu media promosi yang dapat menjadi daya tarik bagi kota Kudus.

1.Tinjauan Pustaka

(9)

5

daerah Banjar Asri kabupaten Kulon Progo” Hasil dari perancangan video ini berisikan informasi tentang lokasi yang berupa video dan foto yang menghimbau masyarakat untuk mengetahui dan melestarikan wisata [2].

Penelitian kedua oleh Johan Christian Goenawan yang berjudul “Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya” hasil dari perancangan video ini berisikan gambar visualisasi keindahan dari Pulau Bawean dengan menggunakan style video footage dengan sinematografi yang menarik [3]. Pada Perancangan Video Promosi Wisata Kota Kudus ini menggunakan sinematografi yang menarik, serta dilengkapi dengan model dan narasi yang membuat video semakin hidup, selain itu media promosi ini akan dipublikasikan di website News Kudus dan media sosial Youtube supaya mudah dilihat dan diakses oleh calon wisatawan maupun masyarakat lokal.

Kota Kudus memiliki beranekaragam wisata dan budaya yang memiliki cerita dan sejarah tersendiri, namun minimnya media informasi berupa gambar visual membuat banyak tempat wisata yang belum diketahui oleh para wisatawan dan masyarakat lokal. Beberapa wisata tersebut seperti air terjun Monthel yang memiliki ketinggian 5 km, Air Sendang 3 Rasa yang diciptakan oleh guru Sunan Muria (Syekh Sadzali) sebagai berkah untuk penduduk sekitar Muria, terdiri 3 mata air yang memiliki rasa berbeda dan dipercaya dapat digunakan sebagai pengobatan,

Makam Sunan Muria yang memiliki keunikan memiliki kurang lebih 700 trap tangga untuk mencapainya, Menara Kudus yang dibangun pada tahun 1549 masehi atau 956 Hijriah dan berbentuk unik karena memiliki menara yang serupa bangunan candi yang merupakan campuran antara budaya Islam dan Hindu, Wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara [4].

(10)

6

Promosi sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”. Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya [6].

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik atau media digital. Gambar - gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan fambar disebut frame rate dengan satu fps [7]. Video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan.[8]. Sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase/montage [9]. Jenis shot yang digunakan dalam sinematografi : long shot , medium close up, medium shot, one shot, two Shot , full shot , group shot, extreme close up, close up, dan big close up. Sedangkan untuk camera angle yang digunakan antara lain : low angle, eye level, high angle, bird eye, slanted, over shoulder, dan candid. Film statement adalah langkah pertama sebelum masuk ke dalam proses produksi. Setelah menemukan ide pembuatan video kemudian ditulis dalam satu paragraf kalimat [10]. Threatment merupakan kerangka lengkap yang berisikan adegan-adegan disuatu tempat, oleh sebab itu threatment pun disertakan keterangan tempat dan waktu [11]. Didalam sebuah storyboard yang dihasilkan dapat memuat informasi mengenai pelaku, lokasi, properti maupun sudut pengambilan gambar [12].

2.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai kondisi lapangan dengan pengambilan data, metode kualitatif merupakan metode studi menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya dalam bentuk wawancara [13]. Sedangkan strategi yang digunakan dalam penelitian ini linear strategy atau strategi garis lurus yang menetapkan urutan logis pada tahapan yang sederhana dan relatif mudah dipahami komponennya [15]. Tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

(11)

7

Pada tahap pertama yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah dengan pengamatan langsung di lapangan dan melakukan wawancara kepada Dinas Pariwisata Yuli Kasiyanto. Dari hasil wawancara terdapat bahwa banyak wisatawan dan masyarakat lokal kurang mengetahui tentang lokasi dan gambaran visual tentang tempat-tempat wisata yang ada di Kota Kudus sehingga minat dari para wisatawan berkurang dan banyak masyarakat lokal dan wisatawan yang kurang mengetahui tentang tempat-tempat wisata yang ada dikota Kudus selain wisata religi sedangkan Kota Kudus memiliki sejumlah tempat wisata yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Rata-rata para wisatawan maupun peziarah yang datang ke Kota Kudus 80% berkunjung ke wisata religi dan budaya saja, sisanya 20% berkunjung ke wisata alam. Belum adanya media promosi mengenai keunggulan tempat-tempat wisata yang ada di kota Kudus dan update tentang potensi wisata yang terdapat di kota Kudus membuat daya tarik dan informasi bagi wisatawan berkurang, selain itu Dinas Pariwisata Kudus baru menggunakan buklet dan video profil kota yang diliput pada tahun 2015 sebagai media promosi saat ini.

Berdasarkan dengan indentifikasi masalah yang didapat maka dilakukan pengumpulan data dengan 2 cara yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung kepada Dinas Pariwisata Kudus mengenai media promosi yang digunakan. Media promosi yang digunakan dinas pariwisata Kudus masih berupa buku promosi dan buklet tahun 2015, sedangkan pada tahun 2016 banyak tempat wisata yang dibangun menjadi tempat yang lebih baik dengan fasilitas yang mendukung sehinga media promosi yang ada perlu diperbarui. Kurangnya gambaran visual pada tempat-tempat wisata dengan bangunan baru menjadikan minimnya informasi kepada wisatawan. Menurut data dari Dinas pariwisata Kudus dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan yaitu pada tahun 2012 jumlah wisatawan 1.187.670 orang, pada tahun 2013 jumlah wisatawan 1.114.269 orang, pada tahun 2014 jumlah wisatawan 1.026.328 orang. Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk mendukung pengumpulan data primer dengan cara mencari data melalui website maupun buklet. Dari hasil observasi didapat masih kurangnya informasi serta gambar visual terhadap tempat-tempat wisata yang ada di Kota Kudus.

(12)

8

Gambar 2 Gambar Perancangan Film

Ide dari perancangan video promosi wisata kota Kudus adalah menyajikan informasi kepada wisatawan tentang tempat-tempat wisata yang ada di Kota Kudus berserta isi dan nilai sejarahnya. Ditambahkan model dan teknik pengambilan gambar yang menarik untuk menambah daya tarik bagi wisatawan.

Film statement dari perancangan ini adalah mempromosikan Desa Colo di Kota Kudus yang memiliki banyak potensi wisata dengan sejarah sendiri yang perlu diketahui dan dikenali oleh calon wisatawan maupun masyarakat lokal.

Storyline dirancang berdasarkan ide cerita yang sudah ditentukan. Storyline dari video promosi wisata Desa Colo di Kota Kudus adalah sebagai berikut : Video dimulai dengan Gerbang kota Kudus yang indah megah dengan arsitektur bangunan yang unik. Dipusat kota Kudus terdapat monumen patung 3 unsur di alun alun kota. Oleh oleh khas kudus seperti jenang dan berbagai pernak pernik. Salah satu yang terkenal di Kota Kudus adalah Menara Kudus yang terdapat makan Sunan Kudus dan para pengikutnya yang

Pra Produksi

Ide & konsep

Film Statement

Storyline

Threatment

Storyboard

Produksi

Shooting & Voice Over

Pasca Produksi

Video Editing Sound Editing

Evaluasi Revisi

Hasil

(13)

9

menjadi tempat berziarah orang-orang dari berbagai kota. Tempat wisata di kecamatan Dawe Desa Colo yaitu Makam Syekh Sadeli, yang adalah guru dari sunan Muria. Air sendang 3 rasa Rejenu yang memiliki air dengan 3 rasa berbeda beda dan dipercaya sebagai pengobatan, dan membawa berkah. Air terjun Monthel yang memiliki ketinggian kurang lebih 50 meter.

Setelah proses menentukan storyline proses selanjutnya adalah membuat Threatment. Berikut ini threatment dari Video Promosi Wisata Kota Kudus.

Scene 1: Opening

Shot : Medium shot, pening, eye level

Menampilkan matahari terbit pada pagi hari. Scene 2.

Shot : Aerial shot, follow, high angle

Menampilkan Gerbang Selamat Datang Kota Kudus.

Narasi: Sebuah kota kecil dikenal dengan penduduknya yang sangat bertoleransi, meskipun dengan aktivitasnya yang tinggi

Scene 3.

Shot : Medium shot, close up, still, eye level Menampilkan Alun alun Kota Kudus.

Narasi : Keanekaragaman budaya menjadi ciri aslinya Scene 4.

Shot : Medium shot, still, eye level

Menampilkan bangunan unik yang ada di Kota Kudus. Scene 5.

Shot : Long shot, still, low angle Menampilkan Souvenir Kota Kudus.

Scene 6:

Shot : Medium shot, still, low angle

Menampilkan keindahan detail Menara Kudus.

Narasi: Ukiran ornamen berseni menyampaikan pesan ilahi Scene 7:

Shot : Long shot, still, low angle Menampilkan mesjid Menara Kudus.

Narasi: Peziarah silih berganti tak hanya mengagumi, lebih pasti untuk wisata religi.

Scene 8.

Shot : Medium shot, close up, still, high angle Menampilkan Alam sekitar Colo.

Narasi: Segarnya alam,hamparan hijau membuat kita mensyukuri tentang arti keindahan

Scene 9.

(14)

10

Narasi: Bukalah mata kita untuk melihat dan mengagumi karya ciptaanNya

Scene 10.

Shot : Medium shot, close up, pening, follow, high angle Menampilkan aktifitas di makam.

Narasi: Bangunan ratusan tahun silam, beraksitektur kuno, menyisakan cerita abadi yang mendekatkan kita dengan sejarah.

Scene 11.

Shot : Long shot, medium shot, pening, still, eye level Menampilkan detail nilai sejarah Air tiga rasa

Narasi: Bangunan ratusan tahun silam, beraksitektur kuno, menyisakan cerita abadi yang mendekatkan kita dengan sejarah.

Scene 12.

Shot : Long shot, medium shot, close up, timelapse, still, low angle Menampilkan aktifitas di Air tiga rasa

Scene 13.

Shot : Long shot, medium shot, still, pening, low angle Menampilkan keindahan dan detail Air terjun Monthel. Scene 14.

Shot : Medium close up, still, pening, over shoulder shot, high angle Menampilkan aktifitas di Air terjun Monthel.

Narasi: Derasnya airmu, segarkan dahagaku, hilangkan peluhku, jernihnya airmu menenangkan hatiku

Scene 15: Closing

Shot : Medium shot, close up, still, pening, low angle

Menampilkan orang yang menikmati keindahan Air terjun Monthel. Narasi: Buat perjalananmu menjadi lebih berharga dan bermakna, rasakan sensasi wisata religi dan wisata alam di kota para santri, desa colo, kudus kota kretek

(15)

11

Tabel 1. Storyboard Video Promosi Wisata Kota Kudus

No

shot, follow 00:07 Gerbang Kota Kudus

3 Low angle Medium

close up, still 00:07 Alun Alun kota kudus

4 Eye level Medium

shot, still 00:05

Bangunan khas Kota Kudus

5 Low angle Long shot,

still 00:06 Souvenir Kota Kudus

(16)

12

Produksi merupakan sebuah tahapan eksekusi dari perencanaan yang telah dibuat pada proses pra produksi. Pada proses produksi dilakukan kegiatan pengambilan gambar. Pengambilan gambar dilakukan menurut storyboard dan shootlist yang sudah dirancang. Hasil pengambilan gambar dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Hasil Pengambilan Gambar.

Pasca produksi adalah proses terakhir dari ketiga tahapan dalam pembuatan sebuah film. Pasca produksi meliputi compositing, grading dan sound editing. Compositing adalah proses menyatukan dua buah gambar berbeda menjadi satu gambar utuh ataupun gambar yang masih berupa CGI

(17)

13

(Computer Generated Images yang belum dirender ) [17]. Proses compositing dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 Proses Compositing

Tahap selanjutnya adalah colour grading merupakan teknik mengatur warna dari gambar. Teknik ini dapat digunakan untuk mempercantik tampilan, menyamakan warna suatu gambar dengan gambar lain seakan akan kedua objek tersebut menyatu. Dalam Video promosi ini menggunakan konsep cold agar warna terlihat lebih halus dan mendapatkan kesan sejuk. Proses colour gradding dapat dilihat pada Gambar 6.

Before After

Gambar 6 Proses Grading

(18)

14

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnoprstuvwxyz

0123456789!@#$%^&*()

Gambar 7 Jenis Font Arial Black

Alasan pemilihan font menggunakan Arial dalam subtitle karena huruf Arial memberikan kesan tegas dan jelas dalam semua scene.

Proses sound editing pada narasi seperti yang terlihat pada Gambar 8 meliputi noise reduction dan boost. Noise reduction berfungsi untuk mengurangi noise atau gangguan - gangguan yang ada pada saat wawancara, sehingga suara terdengar lebih jelas. Sedangkan boost berfungsi untuk penambahan atau pengurangan frekuensi dari suara narator, sehingga suara yang dihasilkan tidak terlalu keras maupun pelan.

Gambar 8 Proses Editing Sound Roise Reduction, Boost, dan penambahan backsound

4. Hasil perancangan video

Hasil dalam perancangan ini adalah video promosi yang dapat digunakan sebagai media alternatif dalam memberikan informasi dan gambaran visual kepada wisatawan tentang potensi wisata yang ada di kota Kudus.

(19)

15

Gambar 9 Scene Opening

Scene 3 dan 4 menggambarkan tentang Alun - alun Kota Kudus dan monumen unik kota kudus Jenis shot yang digunakan adalah low angle, medium shot, close up bertujuan untuk menunjukan detail Alun - alun Kota Kudus dan monument secara keseluruhan dan potongan gambar dari scene 3 dan 4 dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10 Potongan Gambar dari Scene 3 dan 4

Scene 5 menggambarkan tentang jajan khas Kota Kudus dan pernak pernik khas Kota Kudus. Jenis shot yang digunakan adalah medium shot, close up bertujuan menunjukan pernik pernik dan khas kota Kudus. Potongan gambar scene 5 dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11 Potongan Gambar dari Scene 5

(20)

16

Gambar 12 Potongan Gambar dari Scene 6

Scene 7, 8 dan 9 menggambarkan tentang keindahan alam desa Colo, makam Syeikh Sadzali dan keunikan Air Tiga Rasa Rejenu. Jenis shot yang digunakan adalah low angle, eye level, candid, medium shot, close up, dan long shot bertujuan menunjukan isi makam beserta peninggalan-peninggalan dan aktifitas peziarah. Potongan gambar pada scene 7, 8 dan 9 dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13 Potongan Gambar dari Scene 7, 8 dan 9

Scene 9 dan 10 menggambarkan tentang keindahan dan aktifitas wisatawan di wisata Air terjun Monthel. Jenis shot yang digunakan adalah high angle, medium shot, close up, extreme close up bertujuan untuk menampilkan keindahan detail air terjun dan aktifitas di sekitarnya. Potongan gambar dari scene 9 dan 10 dapat dilihat pada gambar 14.

(21)

17

Closing pada video promosi ini berisi tentang ajakan untuk berwisata didesa Colo melalui penekanan menggunakan narasi dan menampilkan keindahan Air Terjun. Jenis shot yang digunakan adalah

low angle, medium shot untuk menunjukan keindahan wisata yang ada didesa Colo untuk menambah daya tarik wisatawan. Potongan gambar dari closing dapat dilihat pada gambar 15.

Gambar 15 Potongan Gambar dari Closing

Perancangan media promosi berupa Video Promosi Wisata Kota Kudus dapat diimplementasikan dalam beberapa media diantaranya melalui web kota Kudus dan Youtube. Penerapan media di Youtube memudahkan masyarakat untuk mengakses melalui ponsel, laptop atau perangkat elektronik lainnya, sedangkan penerapan media di web kota Kudus memudahkan para wisatawan dan masyarakat lokal dapat mengakses video tersebut.

5. Pengujian

Pengujian video promosi ini dilakukan kepada kepala Dinas Pariwisata Kudus, serta pengujian terhadap ahli cinematography untuk mengetahui apakah video ini layak untuk dijadikan suatu media promosi.

Pada proses ini dilakukan wawancara mendalam kepada kepala Yuli Kasiyanto selaku Kepala Dinas Pariwisata Kudus. Dari hasil wawancara diketahui bahwa konsep dari video promosi ini sudah dikemas dengan baik dan menarik, selain itu tempat-tempat potensi wisata sudah mempunyai infomasi dan gambaran visual yang jelas yang dapat menjadi media promosi bagi para wisatawan. Narasi yang digunakan sudah bagus yang menarik karena membuat video lebih hidup dandramatis dan backsound yang digunakan sudah bagus dan sesuai dengan konsep video promosi. Teknik pengambilan gambar yang digunakan sudah menarik sehingga menambah daya tarik bagi para wisatawan.

(22)

18

gambar serta pergerakan kamera yang dipilih sudah memenuhi standar cinematogtaphy yang baik serta detail-detail ukiran dan peninggalan sejarah sudah jelas dan menarik, serta narasi dan pemilihan font sudah baik dan mudah dipahami. Setelah melakukan pengujian yang diwakili dinas dan staff pengajar maka didapatkan hasil bahwa video promosi yang telah dirancang telah memenuhi standard untuk dijadikan sebagai media pormosi dan media informasi.

6. Simpulan

(23)

19

Daftar Pustaka

[1]http://www.kuduskab.go.id diakses Agustus 2016

[2] Sidik Permana, Yasa. 2012. Perancangan dan pembuatan video promosi wisata alam dan edukasi lingkungan dolandeso boro daerah banjar asri kabupaten Kulon Progo. AMIKOM : SI

[3] Christian Goenawan, Johan. 2013. Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya. Yogyakarta.

[4]Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Diakses Desember 2016.

[5]Ismayanti ( 2010 ), Pengantar Pariwisata, Jakarta : Gramedia [6]Purnamawati dan Eldarni. 2001. Pengertian Media.

[7] Alma, Buchari. 2006. Pengertian Promosi.

[8] Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual.. Yogyakarta : Andi Offset. C.V Andi Offset Graphic Advertising Multimedia. Yogyakarta : Andi Offset. [9] Kemp. 1985. The Instructuional design Process. New York. NY : Harper and Row, Publishers.

[10]Asri, Marwan. 2003. Marketing. Jakarta: Erlangga [11]Putra,Adi. 2012. Photograph and Cinematograph.

[12] Junaedi, Fajar. 2011. Membuat Film. Yogyakarta: Lingkar Media.

[13] Binanto, Iwan., 2010., Multimedia Dasar (Dasar Teori dan Pengembangannya)., Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

[14] Tumminello, Wendy. 2005. Exploring Storyboarding. Canada: Thomson/ Delmar Laerning.

[15]Noval.2015. Metode Kualitatif.

http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/metode-penelitian-kualitatif-dan.html. [16]Sarwono, Jonathan dan Harry Lubis. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.

Gambar

Gambar 1 Strategi Linier [16]
Gambar 2  Ide dari perancangan video promosi wisata kota Kudus adalah menyajikan  Gambar Perancangan Film
Tabel 1. Storyboard Video Promosi Wisata Kota Kudus
Gambar 3 Hasil Pengambilan Gambar.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak sosial menganggap perjanjian sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori ini meletakkan negara untuk tidak berpotensi menjadi negara

Ia berasaskan dasar dan epsitemologi (falsafah, pendekatan, metodologi dan tafsiran) yang dilakukan oleh sarjana penjajah kolonial British tentang masyarakat tanah jajahan.. Lebih

Sub DAS Paninggahan dengan luas wilayah 11.704,29 ha adalah Sub DAS cukup luas pada daerah tangkapan air (DTA) Danau Singkarak yang merupakan bagian dari hulu DAS

Oleh karena itu berdasarkan filosofi TQM yang berusaha untuk mengintegrasikan semua fungsi-fungsi organisasi (pemasaran, keuangan, desain, rekayasa dan produksi,

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Ishmatuzzahra Ash Shakinnah 2016

Bank Indonesia telah merumuskan Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek

penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis penggunaan Keigo dalam lingkungan kerja pada film Kenchou Omotenashi ka “. Rumusan

Bahasa Indonesia yang memiliki peranan dalam perkembangan ekonomi, yaitu sebagai alat untuk membantu kelancaran komunikasi dalam bidang ekonomi dan membantu cara berfikir yang